0

Suara Indonesia News – Mamuju. Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama RI Mengadakan Kegiatan Halal Bi Halal 1442 H lingkup Kementerian Agama dengan Pengurus DWP se-Indonesia secara virtual meeting (07/06/21).

Ketua Dharma Wanita Persatuan Kemenag RI, Hj. Farichah Nizar Ali dalam kesempatannya, menyampaikan beberapa laporan kegiatan DWP Kemenag Pusat selama ia menjabat sebagai Ketua organisasi.

Selain itu juga ketua DWP Kanwil Kemenag Sulbar yang dinahkodai Hj. Farhana Massiara Muflih juga turut hadir bersama dengan para pengurus inti organisasi.

“Hal tersebut bertujuan untuk terus menjalin tali silaturrahmi antar pengurus DWP seluruh Indonesia pasca Perayaan Hari Raya Idul Fitri”, jelas hj. farhana.

Penasehat DWP Kemenag RI, Eny Retno Yaqul Cholil Qoumas yang juga hadir dalam kegiatan ini, menyampaikan pentingnya pengurus DWP Kemenag Se-Indonesia mendukung program strategis Kementerian Agama.

Salah satu program yang ia tekankan adalah moderasi beragama. Menurutnya, hal tersebut sangat penting untuk terus menjaga kerukunan antar umat beragama di Indonesia.

“Tugas kita semua tanpa terkecuali untuk mensyukuri dan menghargai serta harus mampu mengelola perbedaan dan bijaksana demi persatuan nasional”.

Kegiatan dengan tema Mempererat Tali Silaturrahmi Dalam Kebersamaan dan Keberagaman tersebut, menghadirkan K. H. Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lebih dikenal dengan Gus Baha untuk membawakan Tausiyah. (Hamma/Naf)

 

0

Suara Indonesia News – Kota Cirebon. Banyak cara yang bisa dilakukan dalam rangka pendekatan terhadap masyarakat. Di tengah pandemi COVID-19  Polres Cirebon Kota mengunjungi warga dari rumah ke rumah untuk mendengarkan aspirasi.

Setiap Polsek mengerahkan personelnya seperti yang sedang dilaksanakan oleh  Aipda Djayusman Bhabinkamtibmas  Kelurahan Harjamukti, untuk mendengarkan masukan, kritik, saran, masalah sekaligus harapan mengenai keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Kota Cirebon. Melalui program unggulan ” GUNUNG JATI ” kepada  Safarudin, 43 th, Swasta, Alamat RT 04 RW 06 Grenjeng Kel/Kec. Harjamukti . Senin (07/06-2021)

Tidak hanya ‘belanja masalah’, warga pun diajak berperan aktif menjaga lingkungannya masing-masing dan terlibat mencari solusi terhadap masalah yang saat ini sedang terjadi serta sosialisai Adaptasi kebiasaan Baru (AKB) dengan rajin mencuci tangan, wajib pakai masker dan jaga jarak sesuai protokol kesehatan.

Kapolres Cirebon kota AKBP Imron Ermawan, SH., S.IK., MH, melalui Kapolsek Seltim mengatakan, ” sebagai anggota Polri yang ditugaskan mengemban tugas Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat atau lebih akrab disebut Bhabinkamtibmas dituntut harus mengetahui situasi dan kondisi keamanan di lingkungan wilayah binaannya “, ujarnya.

“Dari kedekatan dan kebersamaan dengan masyarakat akan tercipta situasi kamtibmas yang diharapkan. Komunikasi menjadi lancar, dan sikap saling menjaga pun akan tercipta,” kata Kompol Drs. Didi Suwardi.

Kapolres cirebon kota mengaku, walaupun selama kunjungan ke rumah-rumah warga tidak ada masalah yang sangat menonjol, pihaknya selalu berupaya waspada dan menjaga sinergitas bersama masyarakat. Situasi aman di tengah masyarakat harus terus dijaga dan diupayakan karena ini merupakan prioritas. Walaupun negara ini tengah berusaha lepas dari pandemi Covid-19 namun semangat kamtibmas jangan sampai kendor, Kota Cirebon Aman, Masyarakat Tenang ” tegas AKBP Imron Ermawan, SH., S.IK., MH, sosok pemimpin yang dikenal dekat dengan masyarakat, Yang pernah dinas di Jaktim ini.

Ditambahkan Kasubbag Humas Polres Cirebon Kota “meminta, masyarakat jangan segan-segan memberikan informasi yang menjadi potensi sosial atau lainnya kepada petugas sehingga pihaknya bisa mengambil langkah-langkah antisipasi dan menindaklanjutinya,” tambahnya.

“Tidak usah takut dan jangan segan-segan untuk menyampaikan informasi kepada Kepolisian akan potensi sosial dan kejadian lainnya agar kami bisa cepat untuk mengambil tindakan sehingga situasi kamtibmas di wilayah hukum Polres Cirebon Kota tercipta situasi yang aman dan kondusif,” tandas Iptu Ngatidja, SH. MH. (Hatta)

 

0

Suara Indonesia News – Kota Cirebon. Sebagai anggota Polri yang ditugaskan mengemban tugas Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat atau lebih akrab disebut Bhabinkamtibmas dituntut harus mengetahui akan situasi dan kondisi keamanan dilingkungan wilayah binaannya. Dalam menyambut New Normal dan PPKM.  Senin (07/06/21) pukul 09.00 WIB.

Demikian pula halnya yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Desa Luwung Polsek Mundu Polres cirebon Kota Bripka Candra sambangi Blok mlabang kulon RT 01 RW 07 Desa Luwung .

Kapolres Cirebon kota AKBP Imron Ermawan, SH., S.IK., MH, melalui Kapolsek Mundu menyatakan bahwa “Menyambut New Normal anggota Bhabinkamtibmas melaksanakan sambang warga dan silaturahmi kepada perangkat desa guna menyampaikan pesan Kamtibmas dan himbuan Menerapkan 5 M ( memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilisasi dan menghindari kerumunan ) dalam masa New Normal guna mengantisipasi menularnya Covid-19 di lingkungan warga setempat, jangan panik dan tetap waspada setiap melaksanakan kegiatan di luar rumah dan rajin mencuci tangan dengan sabun, ujarnya.

Masih kata Kapolsek Mundu menjelaskan ” bahwa ”Melalui para Bhabinkamtibmas yang kreatif dan rajin dalam berdinas dengan pola sambang warga dalam mensosialisasikan dan memberi penjelasan bahaya penyebaran virus Corona di Indonesia dalam masa New Normal,” ujar AKP H. Supai Warna, S.SOS.

Ditambahkan Iptu Ngatidja bahwa ”Kesadaran seluruh masyarakat sangat diperlukan dalam kerjasama untuk memutus mata rantai penyebaran  Covid-19,” pungkasnya Iptu Ngatidja, SH., MH, Kasubbag Humas Polres Cirebon Kota. (Hatta)

0

Suara Indonesia News – Surabaya. Polda Jatim mengamankan 4 orang pemuda yakni HTS, AD, RH dan RS. Keempatnya diamankan karena telah melakukan pembobolan kartu kredit untuk yang digunakan untuk beli bitcoin atau uang elektronik.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengatakan bahwa 4 orang tersebut memiliki peran yang berbeda-beda. HTS, berperan sebagai koordinator dan penampung data, tersangka AD sebagai eksekutor yang mengolah data yang dikirim ke HTS.

“Kemudian RH yang bertugas mencari data kartu kredit milik orang lain. Kemudian tersangka RS yang tugasnya sebagai penyedia Akun Paxful atau data milik orang lain,” ujar Kombes Pol Gatot.

Wadirkrimsus Polda Jatim, AKBP Zulham menjelaskan bahwa HTS yang bertindak sebagai koordinator bertindak menampung akun credit card kemdudian diolah yang nantinya dibelikan crypto atau bitcoin.

“Kartu kredit ini mereka olah dulu di paxful, setelah itu ada peran lain dari pelaku menggunakan akun paxful orang lain, akun paxful itu dikirimkan ke HTS, data email yang ada di kartu kredit oleh HTS ditetima diolah, setelah memiliki nilai ekonomis kemudian dibelikan bitcoin sebagian dan sebagian untuk kepentingan pribadi,” ungkap Farman.

Kata Farman, pelaku sudah melakuka asksinya selama 1 tahun. Keuntangan yang diterima HTS 300 jutaan.

Farman mengatakan, kasus tersebut akan berkembang. Pihaknya telah mengantongi beberapa nama yang saat ini sedang berada di luar kota.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita akan amankan 3 orang pelaku inisialnya sudah ada dan mudah-mudahan berkembang,” tandasnya.

Korban dari kasus pembobolan tersebut sebagian besar adalah warga negara asing. Hasil keuntungan ini digubakan untuk kepentingan pribadi.

“Setelah diolah hasil keuntungan bitcoin tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi,” tutur Farman.

Tersangka pembobol kartu kredit untuk bitcoin ini dijatuhi Pasal 30 Ayat (2) Jo Pasal 46 Ayat (2) dan Pasal 32 Ayat (2) Jo Pasal 48 Ayat undang-undang RI No. 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronika dan Pasal 480 KUHP dan atau pasal 55, 56 KUHP. (Hari R)

 

 

 

0

Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, SE.,M.Si membuka acara Workshop Autopsi Verbal, Sertifikasi Medik Penyebab Kematian, dan Pengkodean ICD X Data Mortality yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Hotel Prima Kota Cirebon, Senin (7/6/2021).

Wahyu Tjiptaningsih yang akrab disapa Ayu ini menyebutkan, workshop digelar dalam rangka penguatan sistem pencatatan kelahiran, kematian dan penyebab kematian.

“Dengan terselenggaranya kegiatan ini saya berharap rekan-rekan yang mengikuti kegiatan ini khususnya Petugas Medis Puskesmas se-Kabupaten Cirebon bisa melakukan autopsi verbal,” kata Ayu.

Berdasarkan Undang-undang (UU) tahun 2013 no 24 tentang administrasi kependudukan, disebutkan peristiwa penting kelahiran dan kematian harus dicatat di sistem catatan sipil untuk itu catatan sipil merupakan sumber data statistik yang baik.

Namun, peraturan perundangan tersebut belum berjalan dengan baik, pencatatan masih kurang dan hanya sebatas pada mereka yang mengajukan pengurusan akta kelahiran.

Ayu mengatakan, data kepependukan seperti identitas anak KTP, kartu keluarga, dan kartu kematian tidak terdapat pada catatan sipil, lantaran masyarakat tidak merasakan manfaatkan dengan melaporkan dan mencatatkan kejadian dalam catatan sipil.

“Untuk mendapatkan data kematian dan kelahiran yang akurat diperlukan adanya integrasi sumber data dari berbagai sektor seperti disdukcapil, kesehatan, kepolisian BPJS dan pemkab. Sehingga data lebih lengkap dengan demikian semua informasi dari catatan sipil akan menjadi sumber statistik hayati yang terpercaya,” ujar Ayu.

Kepala Puslitbang Humaniora dan Manejemen Kesehatan Kementerian Kesehatan, Sugianto, SKM, M.SePH mengatakan, acara hari ini merupakan tindak lajut dari rapid asesment yang sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu.

Sugianto mengatakan, Kabupaten Cirebon menjadi yang pertama bisa mengetahui angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Data tersebut sangat bermanfaat untuk angka pembangunan bidang kesehatan.

“Tentunya menjadi suatu kehormatan dari Kabupaten Cirebon karena di Jabar hanya Kabupaten Cirebon. Makanya tadi saya sampaikan kami berharap Kabupaten Cirebon ini menjadi benchmakingnya kabupaten kota yang ada di Provinsi Jabar,” katanya.

Ia berharap, adanya dukungan dari Pemerintah Kabupaten Cirebon, apabila program tersebut sukses nantinya bisa diimplementasikan di kota/kabupaten di Jabar.

“Jadi ini salah satu rangkaian kegiatan dari keseluruhan dalam rangka penguatan sistem catatan sipil penyebab catatan kematian dan kelahiran sabagai satu kesatuan dari PS2H pencatatan sipil,” katanya. (Hatta)

0

Suara Indonesia News – Bangkalan. Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, didampingi Wakapolda Jatim, Pejabat Utama (PJU) Polda Jatim, Kapolres, Irdam, Pejabat Utama (PJU) Kodam V Brawijaya, Dandim dan Bupati Bangkalan, Senin (7/6/2021) siang, melakukan Management Krisis untuk mengantisipasi meningkatnya covid di bangkalan diantaranya melakukan pengecekan ruang Isolasi Kantor BPWS Bangkalan.

Ruang isolasi yang disiapkan di kantor BPWS Bangkalan ini untuk sementara. Nantinya akan disiapkan bagi masyarakat yang terkonfirmasi reaktif melalui swab test antigen sambil menunggu hasil Test PCR.

“Sementara itu di Kantor Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) Bangkalan dapat menampung sebanyak 60 pasien Covid 19,” jelas Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, Senin (7/6/2021) siang.

Forkopimda jatim melaksanakan management krisis di Bangkalan terkait 3-T di 4 (empat) Kecamatan. Selain itu memindahkan warga yang positif, namun melakukan isolasi mandiri untuk dipindah ke Balai Diklat Bangkalan dan RS lapangan di indrapura oleh tim Covid Hunter.

“Selain itu juga menyiapkan balai diklat Bangkalan dengan 70 bed dan RS lapangan indrapura 200 bed, juga hasil dengan ibu Gubernur dan walikota surabaya serta Dinkes Provinsi dengan menyiapkan 6 (enam) rumah sakit di Surabaya. Serta menambah tim ambulance dari polda, kodam dan dinkes serta mobile PCR,” kata Kapolda Jatim.

Selain itu disiapkan 30.000 Swab Antigen untuk pelaksaan 3-T kemudian
untuk kegiatan 5-M dilaksanakan penyemprotan disinfektan, pembagian masker oleh tim gabungan Ditlantas, Dit samapta dan Bimmas bergabung dengan jajaran Kodam V Brawijaya sebanyak 200.000 secara bertahap dan menggalang tokoh agama untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat.

“Kemudian melaksanakan micro lockdown di 4 (empat) Kecamatan yaitu kecamatan Bangkalan, kecamatan Lampis, kecamatan Arusbaya dan Kecamatan Geger, selanjutnya memberikan bantuan kepada setiap kepala keluarga berupa sembako,” lanjutnya.

Usai melakukan pengecekan ruang Isolasi di Kantor BPWS Bangkalan. Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto dan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, melanjutkan meninjau di Rumah Sakit Syarifah Ambami Rato Ebu, Bangkalan.

Peninjauan RS Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan dilaksanakan setelah terjadinya lonjakan kasus Covid-19. Dimana terdapat 18 Tenaga Kesehatan (Nakes) dan pegawai RS terpapar Covid-19 pasca libur Idul Fitri.

Kemudian hasil kesepakan akan ada penambahan tempat tidur dari 90 bed menjadi 140 bed.

Direktur Rumkit menyampaikan, bahwa di RS Syarifah kekurangan mobil ambulance Jenasah, ambulan pasien Covid-19 serta nakes radiologi, dokter anastesi dan dokter paru. polda Jatim, Kodam Brawijaya dan Pemprov telah menyiapkan Ambulan

Terkait adanya kebutuhan fasilitas mobil maupun nakes, Polda Jatim telah menyiapkan ambulance Jenazah maupun ambulance pasien Covid-19.

“Sedangkan untuk kebutuhan lain seperti tenaga kesehatan, dokter anastesi dan paru akan disiapkan dari RS dr Soetomo, Surabaya,” kata Kapolda Jatim.

Masih kata Kapolda Jatim, selain itu di kantor Balai Diklat BPKSDA nantinya juga disiapkan untuk ruang Isolasi bagi masyarakat yang positif Covid-19.

“Ruang isolasi Balai Diklat BPKSDA Bangkalan, merupakan salah satu ruang isolasi yang disiapkan oleh Forkopimda Kabupaten Bangkalan bagi masyarakat yang terdampak Covid-19,” ungkapnya.

“Balai diklat BPKSDA dapat menampung sebanyak 74 pasien Covid-19, dimana saat ini terdapat 22 pasien positif Covid-19 dengan rincian 9 orang positif dari PCR test dan 13 orang positif dari Swab Test,” lanjutnya.

Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya tidak hanya melakukan pengecekan di tiga lokasi saja. Melainkan juga melakukan pengecekan penyekatan arus dari Madura menuju ke Surabaya, di pintu keluar keluar Suramadu.

Penyekatan dari Madura menuju ke Surabaya ini perlu dilakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19 di wilayah Jawa Timur, setelah terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bangkalan.

Dalam kegiatan penyekatan tersebut, juga dilakukan Swab test sebanyak 2.400 terhadap pengguna jalan dari arah madura menuju Surabaya.

“Dari swab test antigen diperoleh hasil 86 reaktif Covid-19 dan dirujuk untuk di lakukan Swab PCR di Rumah Sakit Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya,” ujarnya.

Selain itu pengecekan penyekatan juga dilakukan di Desa Tengket, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan.

Desa Tengket merupakan salah satu desa terdampak Covid-19, di Kecamatan Arosbaya Kabupaten Bangkalan. Peningkatan kasus Covid-19 ini terjadi pasca libur Idul Fitri 2021.

“Di Desa tengket sendiri terdapat 10 orang melakukan Isolasi Mandiri di rumah dan sebanyak 7 orang meninggal dunia akibat Covid-19. Yaitu 4 masyarakat desa tengket, 1 dokter, 1 perawat dan 1 bidan,” jelas Kapolda.

Selain itu Kepala Desa Tengket menyampaikan, bahwa masyarakat desa Tengket masih trauma dan takut dirawat di RS sehingga menjadi kesulitan tersendiri dalam penanganan penyebaran Covid-19.

“Selain itu kekurangan Nakes pasca lockdownnya beberapa Puskesmas di desa Tengket menjadi hambatan,” ucap Kepala Desa Tengket.

Forkopimda Provinsi Jatim berharap, sosialisasi terkait pencegahan dan penanganan Covid-19. Harus intens dilakukan di desa Tengket. Selain itu Polda Jatim dan Kodam V/Brawijaya akan membantu dalam penyiapan Nakes sehingga diharapkan dapat membantu penanganan penyebaran Covid-19 di desa Tengket Kecamatan Arosbaya Kabupaten Bangkalan.

Dari rangkaian kegiatan Pangdam V Brawijaya dan Kapolda Jatim di Bangkalan Madura. Terakhir melakukan pengecekan di penyekatan Ruko Petapan di Desa Labeng, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Bangkalan.

Penyekatan di Ruko petapan Desa Labeng Kecamatan Sukolilo, dilakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19. Dimana masyarakat yang akan keluar dari Bangkalan menuju Surabaya, diwajibkan memiliki surat keterangan bebas Covid-19, dan bagi masyarakat yang tidak memiliki Surat Keterangan akan dilakukan Swab Test ditempat.

“Dari hasil pelaksanaan Swab test antigen sebanyak 538 sampel, diperoleh hasil 523 negatif dan 15 reaktif dengan perincian, 10 laki-laki dan 5 perempuan. Terhadap masyarakat dengan hasil swab reaktif dirujuk di ruang isolasi BPWS Bangkalan untuk mendapatkan test Swab PCR,” pungkas Kapolda Jatim.

“Kami Forkopimda jatim berharap dengan melaksanakan Managemen Krisis dalam menghadapi Covid-19 di Bangkalan juga mempedomani 3 T dan 5 M masalah tersebut bisa diatasi,” ujarnya. (Hari Riswanto)

0

Suara Indonesia News – Lhokseumawe. Polres Lhokseumawe kembali merilis keberhasilan dalam mengungkap kasus Narkotika jenis sabu-sabu, Senin (7/6/2021). Dalam pengungkapan ini, total barang bukti yang diamankan sebanyak 4,4 Kilogram.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto SIK MH dalam konferensi pers yang berlangsung di gedung serbaguna Mapolres Lhokseumawe mengatakan, semua barang bukti tersebut diamankan dalam empat laporan polisi (LP). Selain itu, Satresnarkoba Polres Lhokseumawe juga menangkap 10 tersangka.

“Ada empat LP yang kita rilis dengan total barang bukti 4,4 Kilogram narkotika jenis sabu-sabu. Selain itu, tim Satresnarkoba juga berhasil menangkap 10 tersangka,” ujarnya.

Konferensi pers ini, lanjut Kapolres, juga sebagai media sosialisasi kepada masyarakat terkait bahaya peredaran narkoba yang kian meresahkan di wilayah hukum Polres Lhokseumawe. “Tiga kata untuk narkoba, War On Drugs (Perang Melawan Narkoba),” tegas AKBP EKo Hartanto. (Rizal)

0

Suara Indonesia News – Jakarta. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan telah menyiapkan beberapa manajemen kontijensi terkait dengan penanganan Pandemi Covid-19 atau virus corona di 13 zona merah kabupaten/kota. Hal itu sesuai dengan azas Salus Populi Supreme Lex Esto atau keselamatan rakyat sebagai hukum tertinggi.

Manajemen kontijensi yang pertama adalah, penjagaan kampung atau RT yang sudah menjadi klaster. Dalam hal ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit menyatakan bahwa personel Polri bakal melakukan penjagaan dan patroli pada lokasi PPKM Mikro atau Desa dengan penambahan pasukan dari Polda dan Mabes Polri sesuai dengan pembagian zonanya masing-masing.

“Langkah manajemen kontijensi, Polda buat supervisi dari pejabat ke Polres. Melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin dan

berkala sesuai dengan zonasi yang sudah ditentukan,” kata Jenderal Listyo Sigit dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (7/6/2021).

Kemudian, manajemen Tracing dan ketersediaan Swab Antigen. Sigit menjelaskan, hal itu bakal mengatur untuk personel TNI-Polri melakukan percepatan Swab PCR setelah dinyatakan reaktif ketika proses pengetesan Swab Antigen.

“Bagi warga yang positif Swab Antigen dilakukan test Swab RT-PCR per 5 hari baik yang gejala maupun OTG. Hal itu untuk menghindari penyebaran virus corona ke orang lain,” ujar eks Kapolda Banten itu.

Lalu, manajemen RT-PCR dan peningkatan kecepatan hasil Laboratorium. Demi mempercepat pengujian laboratorium, salah satunya adalah mengerahkan mobil RT-PCR.

“Dengan adanya bantuan dari Laboraturium dan mobil RT-PCR diharapkan hasil tes dapat diterima lebih cepat. Yang tadinya 3-5 hari menjadi kurang lebih 1-2 hari,” ucap mantan Kabareskrim Polri itu.

Selanjutnya melakukan penyiapan manajemen pasien yang reaktif atau positif penentuan isolasi mandiri dan rujukan ke Rumah Sakit (RS). Untuk masyarakat Jawa Tengah, yang melakukan isolasi mandiri nantinya bakal langsung di evakuasi ke tempat rujukan yang telah disiapkan.

Seperti di Asrama Haji Donoyudan dengan 800 tempat tidur. Apabila dilokasi itu penuh, maka warga yang positif bakal dievakuasi ke Gedung Diklat Srondol dengan kapasitas 300 tempat tidur, kediaman Wali Kota 200 tempat tidur, dan Gedung Islamic Center 150 tempat tidur.

“Evakuasi yang saat ini melaksanakan isolasi mandiri di rumah digeser ke Asrama Haji Donoyudan sebagai rujukan isoma pusat di Jateng dengan alokasi 800 tempat tidur, dilengkapi tenaga kesehatan dan penjagaan ketat dari TNI-Polri,” ujar Jenderal Listyo Sigit.

Yang terakhir, Jenderal Listyo Sigit melakukan manajemen evakuasi pengangkutan positif bila sudah semakin banyak yang positif dan klaster keluarga meluas.

Seluruh manajemen kontijensi tersebut sebagai upaya untuk mencegah penyebaran klaster virus corona. Seperti halnya yang terjadi Bangkalan Madura, Jawa Timur.

Disisi lain, Jenderal Listyo Sigit meminta kepada masyarakat khususnya di Kudus, untuk betul-betul menegakan protokol kesehatan (prokes) dalam kehidupan sehari-hari. Terutama, soal kedisiplinan warga terkait penggunaan masker.

Jenderal Listyo Sigit menekankan, penggunaan masker dengan disiplin akan dapat menekan angka penyebaran virus SARS-CoV-2 itu. Mengingat, menurut, Jenderal Listyo Sigit hal itu masih menjadi upaya paling ampuh untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19. Hal itu merujuk pada penelitian dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat dan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

“Tingkat kepatuhan masker sudah mulai menurun. Salah satu yang paling mudah tidak tertular Covid-19 adalah menggunakan masker,” kata eks Kadiv Propam Polri tersebut.

Selain itu, Jenderal Listyo Sigit juga meminta kepada wilayah sekitar Kabupaten Kudus, juga menyiapkan ancang-ancang manejemen kontijensi demi mencegah penyebaran virus corona.

“Yang lain mempersiapkan kontigensi plan utamanya yang berbatasan dengan Kudus. Untuk keluar masuk wilayah zona merah diawasi ketat, dan Masyarakat di wilayah zona merah desa di imbau untuk tidak keluar rumah selama 5 hari, dan hasilnya akan dievaluasi,” tutup Kapolri. (Hari R)