0

Suara Indonesia News – Samosir. Satuan tugas ketahanan pangan Kabupaten Samosir monitoring ketersediaan bahan pangan, pendistribusian, dan stabilisasi harga dalam menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional Hari Raya Idul Fitri Tahun 2021 di Pasar Percontohan Onan Baru Pangururan, Rabu (05/Mei/2021).

Monitoring ini dipimpin langsung oleh Bupati Samosir Vandiko T Gultom bersama Wakil Bupati Samosir Drs. Martua Sitanggang, MM, Wakil Ketua DPRD Samosir Pantas Maroha Sinaga, Kejari Samosir, Kapolres Samosir, Danramil Pangururan, Sekretaris Daerah Jabiat Sagala, dan Pimpinan OPD terkait serta Camat Pangururan.

Dari hasil monitoring secara umum harga masih relatif stabil hanya ada beberapa bahan sembako yang mengalami kenaikan harga, tetapi masih dapat terjangkau, untuk stock beras di Kabupaten Samosir masih tersedia dan tercukupi hingga menjelang lebaran.

Kepada seluruh pedagang Bupati juga menegaskan agar tetap memperhatikan masa kadaluarsa produk-produk yang dijual dan tidak melakukan penimbunan stock yang bisa mengakibatkan monopoli harga barang.

Dalam monitoring tersebut Bupati Samosir menekankan kepada seluruh petugas pasar agar meningkatkan kebersihan lingkungan pasar.

Kapolres Samosir Josua Tampubolon dalam monitoring menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Samosir. (jabs)

0
Ilustrasi

Oleh : SL. Kabeakan.

Suara Indonesia News – Aceh Singkil. Tapi Sabar dulu ya sebelum menyebut hadiah apa yang akan ku berikan untukmu, ijinkan ku sampaikan beberapa hal tentang kondisimu agar bentuk hadiah atau cendra mata yang akan ku berikan nantinya berguna bagimu.

Dan dengan perasaan sedih dan rasa prihatin yang mendalam akan ku coba menyampaikan Nasipmu saat ini, walau beberapa minggu belakangan ini katanya sudah keluar dari status Daerah Termiskin se Provinsi Aceh.

tapi fakta di Masyarakat tidak ada efek dan pengaruh apa apa dan itu terpantau di pekan maupun pusat pusat pedagang penjual Takjil Berbuka Puasa semua sepi. Kemudian Pogram dan agenda Pemkab terkait melakukan Program pemulihan ekonomi dengan melaksanakan Bazar Tangguh juga Gagal demikian juga Pihak HIPMI membuat Ramadhan Fair di Lapangan Muara Sipoli Rimo memang ada tapi tak berlebihan jika di sebut sepi pembeli .

Lalu hal apakah yang dapat ku ceritakan dan ku banggakan tentang Usiamu yang sudah berusia 22 Tahun ini  ?

Apakah tentang WTP sudah 4 kali berturut turut kau dapatkan,  demikian juga Penghargaan SAKIP karena Aceh Singkil mendapat Nilai B dan menerima Penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Birokrasi atau Menpan RB empat kali juga berturut turut sejak Tahun 2017 -2020.

Lalu apakah Prestasi ini ada kaitannya dengan Untuk Kebutuhan Pisang saja Aceh Singkil menyuplai dari Kabupaten Nias? Kelapa, Sayuran mengharap dari Kabupaten Pak pak Bharat dan Tanah Karo. Juga ikan Tawar dari Aceh Tenggara dan Toba Samosir?. Dan lebih ironis Ikan Laut juga ada di beli dari Aceh Selatan..jadi wajar saja Aceh Singkil di Nobatkan sebagai Daerah Miskin karena tak ada satupun yang dapat di Andalkan oleh Daerah ini untuk mensejahterakan Rakyatnya dari Hasil Sumber Alam yang kita miliki.berbicara tentang Hasil Laut yang Melimpah tapi Orang Luar yang merasakan hasilnya seperti Nelayan Sibolga, demikian juga bicara tentang Perkebunan Kelapa Sawit Perusahaan Luar yang meraup keuntungannya..dan Masyarakat Aceh Singkil tetap Miskin..

Tapi apa kaitannya tentang Kemiskinan dan ketertinggalan Kabupaten Aceh singkil masih mendera Daerah yang Kaya Sumber Daya Alam ini? lalu siapakah  yang pantas di Salahkan dalam hal ini? Dan terus terang kita bicara dalam konteks Kemiskinan.atau Miskin dalam Sumber Daya Alam yang Melimpah.

dan yang tidak habis pikir kita Sekelas Sayuran saja harus mengharap dari Kabupaten Pak pak bharat dan Dairi. Pisang dari Nias Ikan laut sebagian dari Aceh Selatan. Jadi apa kerja Dinas Pertanian Aceh Singkil, dan apa pula fungsi Dinas Perikanan dan Kelautan Aceh Singkil.

dan apa pula korelasinya Penghargaan SAKIP RB Award 2020 yang intinya memberdayakan Aparatur kinerja para SKPK secara Akuntabilitas yang terukur dan tepat sasaran soal mengelola Anggaran.

Untuk di ketahui persentase penduduk miskin tertinggi di Aceh berdasarkan kabupaten/kota dengan rincian sebagai berikut.

Tertinggi  di Aceh Singkil mencapai 20,78 persen, kemudian Gayo Lues 19,32 persen, Pidie 19,23 persen, Pidie Jaya 19,19 persen, dan Bener Meriah 18,89 persen.

Sementara untuk penduduk miskin terbanyak, yaitu Aceh Utara 106.410 orang,  Pidie 86.390 orang, Bireuen  62.420orang, Aceh Timur 62.340 orang, dan Aceh Barat 39.060 orang.

Garis kemiskinan adalah suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan nonmakanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin.

Data terbaru BPS, penduduk miskin Aceh meningkat 19 ribu pada September 2020 atau mencapai 15,43 persen, tertinggi di Sumatera.

Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis data penduduk miskin di Indonesia 2020. Angka tersebut meningkat menjadi 10,19% atau sebesar 27,55 juta pada September 2020 dibanding tahun sebelumnya.

Sebab, pada September 2019 tercatat data penduduk miskin di Indonesia sebesar 9,22%. Artinya, ada kenaikan sebesar 0,97% penduduk miskin.

Dan penutup Hadiah yang akan ku berikan untuk Ulang Tahun Aceh Singkil yang je 22 ini adalah, Pisang Kepok dari Nias, Ikan Nila dari Tobasa dan Cabe dan Sayur dari Karo.

0

Suara Indonesia News – Kota Bandung. Sebanyak 158 pos penyekatan mudik Lebaran sudah disiapkan di perbatasan jalan tol dan arteri Jawa Barat (Jabar). Para petugas akan mencegah masuknya pelaku perjalanan lintas batas wilayah yang nekat mudik.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menuturkan, penyekatan akan berlangsung pada 6-17 Mei 2021. Petugas yang terdiri dari unsur Kepolisian, TNI, dan perangkat daerah, sudah menyiapkan skema penyekatan secara komprehensif.

“Penyekatan di Jabar itu terus dilakukan. Ada 158 titik penyekatan termasuk jalan-jalan tikus, dan juga sudah diatur sedemikian rupa oleh tim TNI/Polri,” ucap Kang Emil—sapaan Ridwan Kamil– usai melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2021 di Halaman Depan Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (5/5/2021).

Selain menjadi daerah tujuan mudik, Jabar menjadi titik pertama masuk warga DKI Jakarta maupun Banten menuju ke arah Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim).

Kang Emil meminta petugas bersiaga 24 jam untuk mencegah pemudik selama masa peniadaan mudik. Supaya penyekatan berjalan optimal, ia menyarankan untuk disusun jadwal sif.

“Karena ada perbincangan di media sosial, para pemudik curi-curi waktu ketika penjaga tengah beristirahat. Jadi harus dibagi dalam 3 sif dalam 24 jam,” ucapnya.

Potensi kedatangan pemudik ke daerah masih bisa terjadi meski sudah ada larangan mudik. Guna mencegah penularan COVID-19, terutama di daerah tujuan mudik, Kang Emil meminta pemerintah desa dan kelurahan menyiapkan tempat karantina bagi pemudik, baik lintas provinsi maupun kabupaten/kota.

“Kepala desa, RT/RW sudah menyiapkan ruang-ruang karantina untuk memastikan orang yang datang itu bisa dikarantina selama lima hari di tempat masing-masing,” ucapnya.

Kang Emil berharap penyekatan dan kebijakan karantina bagi pemudik dapat mengurangi mobilitas masyarakat saat Idulfitri.

“Karena dalam teorinya, masih ada kelompok orang sekitar 7 persen yang tetap memaksa mudik,” katanya.

“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memaksa melakukan mudik. Karena punya potensi membawa keterpaparan kepada orang tua kita yang usianya sepuh dan belum sempat divaksin,” imbuhnya.

Dalam apel tersebut, Kang Emil pun memotivasi sekaligus meminta petugas untuk menjaga kesehatan fisik dan mental selama bertugas. Pendekatan tegas dan humanis, katanya, harus diutamakan oleh petugas di lapangan.

“Saya titip kepada para petugas agar menjadi teladan kepada diri sendiri, masyarakat dan keluarga tentunya, lakukan juga pendekatan yang tegas tapi humanis dalam penindakan tapi harus selalu didahulukan pada edukasi,” ucapnya.

Berdasarkan amanat Kapolri dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2021, petugas yang diturunkan sebanyak 155.005 personel gabungan. Rinciannya, 90.592 personel Polri, 11.533 personel TNI, serta 52.880 personel instansi terkait lainnya.

Personel tersebut akan ditempatkan di 381 pos penyekatan untuk mengantisipasi masyarakat yang masih berniat dan akan melaksanakan mudik, 1.536 pos pengamanan untuk melaksanakan pengamanan terkait gangguan kamtibmas dan kamseltibcar lantas.

Tersedia juga 596 pos pelayanan dan 180 pos terpadu untuk melaksanakan pengamanan di pusat keramaian, pusat belanja, stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, tempat wisata, dan lain-lain.

Dua Daerah di Jabar Zona Merah, Tempat Wisata Ditutup. Kang Emil menuturkan, ada dua daerah di Jabar yang masuk Zona Merah, yakni Kabupaten Bandung Barat dan Kota Tasikmalaya. Dengan begitu, tempat wisata di dua daerah itu ditutup saat Lebaran.

“Makanya dengan berat hati saya sampaikan di hari ini, minggu ini ada dua zona merah di Jabar, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Tasikmalaya. Sesuai arahan Kapolri, yang zona merah itu pariwisata akan ditutup,” katanya.

Kang Emil pun berpesan kepada kepala daerah setempat dan Kapolda Jabar untuk bertindak tegas bagi para pengunjung yang tetap memaksa berwisata.

“Jadi saya titip kepada kepala daerah dan Pak Kapolda, yang masuk zona merah agar tidak ada lagi destinasi wisata yang buka dan disosialisasikan kepada masyarakat,” ucapnya.

Untuk daerah yang berstatus Zona Oranye. Kang Emil menyebutkan hingga saat ini arahan dari pemerintah pusat belum berlaku penutupan tempat wisata.

“Untuk zona oranye saya akan konsultasikan, memang arahannya juga tidak. Tapi terpantau yang secara tegas adalah zona merah,” katanya. (Sendi/Humas Jabar)

0

Suara Indonesia News – Aceh Singkil. Siti Asiyah 36 tahun, mengernyitkan dahi saat ditanya pengalamannya sebagai nasabah bank syariah. Sudah beberapa bulan belakangan ini dia menggunakan layanan perbankan syariah, setelah Bank Konvensional rame rame hengkang dari Provinsi Aceh.

Menurut dia banyak pengalaman “tidak enak” meski ada hal-hal yang cukup membantu dia melakukan transaksi keuangan.

Masalah paling sering dia alami adalah saat menarik Dana melalaui ATM dan Atm nya kerap lengket dan uang juga tidak keluar , demikian juga ketika menggunakan Jasa BRI Link. Sering ada masalah dana bisa di tarik namun Kartu ATM tinggal dulu di Kios BRI Link dua atau tiga hari kedepan baru bisa di ambil kembali Kartu ATM nya. Juga aplikasi mobile banking di telepon genggamnya sering mengalami gangguan.

“Kadang-kadang tidak bisa mengirimkan uang atau membayar tagihan, “ujar dia.

Sambungnya, lagi tiga hari semenjak Hari Senin kemarin jaringan BSI di Gunung Meriah Aceh Singkil ada gangguan para Nasabah tidak dapat menarik Dana.

Alasan yang sering dia dengar adalah karena saat tanggal muda itulah puncak pemakaian, sementara kapasitas mobile banking yang dimiliki bank tidak cukup untuk melayani seluruh pengguna dalam waktu bersamaan.

“Jaringan ATM-nya juga sedikit tidak sebanding dengan jumlah Nasabah yang ingin bertransaksi ,” ujar dia.

Pengalaman serupa juga dialami oleh Nurmasari, seorang pekerja Perkebunan yang juga nasabah bank syariah milik pemerintah.

Dia juga pernah berjam-jam menunggu layanan di kantor cabang bank syariah. Selain itu dia juga kerap menghadapi persoalan ATM dan aplikasi mobile banking yang sering terganggu.

Dia juga heran mengapa bank yang dia gunakan tidak mengeluarkan uang elektronik, padahal fasilitas tersebut sangat dibutuhkan terutama karena transaksi non tunai sedang digencarkan pemerintah.

Saat mendengar kabar merger tiga bank syariah milik pemerintah, dia mempunyai harapan besar agar pelayanan pada nasabah di bank baru nanti bisa lebih optimal.

Dia menekankan agar pelayanan nasabah di kantor bank-bank ini diperbaiki. Selain itu, dalam bidang teknologi juga tidak boleh ketinggalan dengan bank-bank konvensional yang menurutnya “sudah lebih canggih”. (Salomo)

 

0

Suara Indonesia News – Surabaya. Forkopimda Jawa Timur, Rabu (5/5/2021) pagi, menggelar Apel Gelar Pasukan Ops Ketupat Semeru. Yang dipimpin langsung oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dan didampingi Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto dan Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono.

Kapolda Jatim Irjen Nico menyebutkan, Apel gelar pasukan ini dilaksanakan sebagai bentuk pengecekan akhir kesiapan pelaksanaan Operasi Ketupat 2021 dalam rangka pengamanan hari raya Idul Fitri 1442 H, baik pada aspek personel maupun sarana prasarana, serta keterlibatan unsur terkait seperti TNI, Pemda, dan mitra kamtibmas lainnya.

“Menjelang hari raya Idul Fitri 1442 H tren kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 2,03%. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan aktifitas masyarakat khususnya menjelang akhir bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri,” jelas Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta saat berikan arahan, Rabu (5/5/2021) pagi.

Pemerintah telah mengambil kebijakan larangan mudik pada hari raya Idul Fitri 1442 H. Ini merupakan tahun kedua Pemerintah mengambil kebijakan tersebut karena situasi pandemi Covid-19.

Dalam amanatnya Presiden Joko Widodo menjelaskan, “Bahwa keputusan tersebut diambil melalui berbagai macam pertimbangan, yaitu pengalaman terjadinya tren kenaikan kasus setelah pelaksanaan libur panjang, termasuk peningkatan kasus sebesar 93% setelah pelaksanaan libur Idul Fitri pada tahun 2020/1441 H,” tambahnya

Lanjut Kapolda Jatim Irjen Pol Nico, keinginan masyarakat untuk melaksanakan mudik sulit untuk ditahan. Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, apabila Pemerintah tidak melaksanakan larangan mudik maka akan terjadi pergerakan orang yang melakukan perjalanan mudik sebesar 81 juta orang.

“Namun setelah diumumkannya larangan mudik, masih terdapat 7% atau 17,5 juta orang yang akan melaksanakan mudik. Oleh karena itu, kegiatan Operasi Ketupat-2021 harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh seluruh jajaran dalam rangka menempatkan keselamatan masyarakat sebagai hukum tertinggi,” lanjut dia.

Prioritaskan langkah-langkah preemtif dan preventif secara humanis, sehingga masyarakat betul-betul mematuhi protokol kesehatan. Laksanakan penegakan hukum sebagai upaya terakhir “ultimum remedium” secara tegas dan profesional terhadap pelanggar protokol kesehatan yang sudah berulang kali serta oknum-oknum masyarakat yang menimbulkan dampak negatif kesehatan secara luas dan menciptakan klaster baru Covid-19.

“Tujuan yang ingin dicapai adalah masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan rasa aman dan nyaman serta terhindar dari bahaya Covid-19.

Dalam pelaksanaan Operasi Ketupat-2021, jumlah personel yang terlibat sebanyak 155.005 pers gabungan terdiri atas 90.592 personel Polri, 11.533 personel TNI serta 52.880 personel instansi terkait lainnya seperti satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, pramuka, Jasa Raharja,” urai dia.

Personel tersebut akan ditempatkan pada 381 pos penyekatan untuk mengantisipasi masyarakat yang masih berniat dan akan melaksanakan mudik, 1.536 pos pengamanan untuk melaksanakan pengamanan

terkait gangguan kamtibmas dan kamseltibcar lantas, serta 596 pos pelayanan dan 180 pos terpadu untuk

melaksanakan pengamanan di pusat keramaian, pusat belanja, stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, tempat wisata.

“Untuk mengantisipasi pelaku perjalanan dalam negeri, segera maksimalkan kegiatan posko di terminal, bandar udara, pelabuhan, dan stasiun. Posko ini bukan hanya sekedar menjadi posko pengamanan dan pelayanan, namun juga berfungsi untuk mengendalikan penyebaran Covid-19, melalui,” jelasnya.

Dalam satu wilayah jangan berkunjung, kalau bisa di rumah saja. Karena penyebaran Covid-19 semakin berbahaya apabila berkumpul. Masyarakat bisa memanfaatkan teknologi dengan melakukan WA dengan Vidcall dengan keluarga maupun menelfon keluarga.

“Hati dan pikiran dari masyarakat harus tertanam bahwa Covid-19 ini bahaya. Sehingga kami memohon kepada masyarakat untuk betul-betul menjaga protokol kesehatan. Sehingga bisa menahan diri untuk tidak melakukan mudik lebaran,” harapnya. (Hari R)

0

Suara Indonesia News – Gresik. Dalam rangka penguatan Jamaah dan Jamiyyah NU serta pengembangan organisasi, maka menjadi komitmen ikhtiar bersama Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim akan membangun Gedung Aswaja Center sebagai pusat dakwah dan kegiatan program PWNU Jatim.

Rencana pembangunan Gedung Aswaja Center tersebut di Desa Kesamben Wetan Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik. Pembangunan juga didukung masyarakat yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Desa (FMPD) desa setempat.

Ketua FMPD Kesamben Wetan Jaelani mengatakan, pembangunan Gedung Aswaja Center PWNU Jatim di desanya tentu sangat menggembirakan karena ini bagian mercusuar dan kebanggaan NU.

“Semoga rencana tersebut dilancarkan oleh Allah SWT. Lokasi Pembangunan tersebut juga sudah di survei oleh tim PWNU Jatim dan BPN untuk pengukuran batas tanah pada minggu yang lalu dengan dibantu dan dikawal Banser Satkoryon Driyorejo” katanya, Selasa (4/5/2021).

Ia juga menambahkan pembangunan gedung aswaja center ini juga didukung oleh Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani (Gus Yani).

“Terbukti dengan menghibahkan tanah 3 Hektar ke PWNU Jatim dan langsung diserahkan ke Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar saat acara buka bersama dan Silaturrahim Pengurus PWNU Jatim”, terangnya.

Ia berharap, dalam rencana hingga pelaksanaan pembangunan Gedung Aswaja Center nantinya diberikan kelancaran tanpa ada kendala.

“Sehingga bisa membawa Syiar NU dan bermanfaat kepada masyarakat khususnya NU” pungkas Jaelani. (Hari R)

 

0

Suara Indonesia News – Gresik. Dengan adanya pasar ekspor yang dilakukan oleh Sarung Tenun Wedani, diharapkan Wabup Gresik Dra. Hj. Aminatun Habibah M.Pd. bisa membangkitkan keterpurukan ekonomi masyarakat di masa pandemi.

Hal itu diungkapkan Wabup Gresik Dra. Hj. Aminatun Habibah M.Pd (Ning Min) saat menandai pelepasan ekspor perdana sarung dari desa Wedani Cerme Gresik Jawa Timur, Selasa (4/5/2021).

“Semoga dengan ekspor sarung Wedani kali ini dapat membuka kran ekspor semakin besar dan pada akhirnya dapat menyerap banyak tenaga kerja dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Kami sangat mendukung agar ekspor sarung ini bisa mendongkrak perekonomian masyarakat” Kata Ning Min

Diakui oleh Wabup, sejak masa pandemi ini perekonomian masyarakat sempat terpuruk. Kami berharap UMKM sarung desa wedani bisa mencari terobosan.

“Kami tahu, kualitas sarung produksi masyarakat Wedani ini sangat berkualitas bagus. Saya sudah melihat proses pembuatannya. Hasilnya sungguh sangat luar biasa” puji Ning Min

Menurut Kepala Kantor Pengawasan dan pelayanan Bea dan Cukai Gresik, Bier Budy Kismulyanto bahwa pengiriman ekspor kali ini bukan yang pertama, karena pada awal Januari 2021 lalu sarung Wedani Cerme Gresik sudah melakukan ekspor.

“Menurut catatan saya, pada Januari lalu kami sudah pernah memfasilitasi ekspor sarung wedani ke beberapa negara timur tengah. Kami berharap ekspor kedua kali ini akan semakin membuka pasar ekspor baru dan sarung wedani Cerme Gresik semakin di kenal di manca negara” ucap Bier saat mendampingi Wabup Gresik.

Saat itu, hadir juga Ning Min Wabup Gresik, Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir, Kepala Bea Cukai Gresik Bier Budy Kismulyanto, Ketua Dekranasda Gresik Nurul Haromaini Ali Akhmad Yani, Kadiskoperindag Agus Budiyono, Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur.

Kala itu salah satu anggota tim assessment dari Jakarta yaitu Ceo PT Kakean Primanda Indonesia juga ikut bersama-sama melepas ekspor Sarung Wedani Cerme ke Dubai, Jeddah, Brunai Darussalam, Ethiophia dan Uni Emirat Arab.

Pada pelepasan ekspor sekarang, Ceo PT Kakean Primanda Indonesia Achmad Nur Hasyim Hamada memaparkan, bahwa pada zaman dulu Gresik sudah terkenal dengan hasil tenun songket. Padahal kalau bisa membuat tenun songket hasilnya lebih menguntungkan secara ekonomis karena harganya bisa mencapai puluhan juta.

“Hasil tenun songket Gresik kami temukan pada musium di belanda dan tertulis pada sejarah tenun dan tekstil. Tapi sejak seratus tahun terakhir songket Gresik sudah tidak ada lagi. Kami berharap para pengrajin tenun di Gresik untuk meng uri-uri Kembali agar tenun songket Gresik bisa berjaya lagi,” katanya. (Hari R)

0

Suara Indonesia News – Gresik. Sanggring atau lebih dikenal kolak ayam adalah tradisi yang kental pada masyarakat Desa Gumeno, Manyar pada malam 23 Ramadhan.

Tradisi tahunan pada bulan Ramadhan ini kebiasaan memasak kolak ayam dengan jumlah besar untuk mengenang kisah Sunan Dalem. Yang kala itu berdakwah di desa setempat.

Menurut kisahnya, sebutan kolak ayam berasal dari bahasa Arab yakni Kholaqul Ayyam atau bisa diartikan mencari berhari-hari.

Kolak di Gumeno ini berbeda dengan kolak pada umumnya. Rasa manis dan gurih dengan perpaduan rempah-rempah menjadi ciri khas.

Dipercaya menjadi obat, diriwayatkan pada era Sunan Dalem menjadi obat penyakit yang telah lama dideritanya.

Seiring bergantinya zaman, kini kolak ayam tersebut tetap menjadi tradisi wajib dilakukan masyarakat desa tersebut. Ajang silaturahmi berkunjung ke handai tolan pun menghiasi acara tahunan itu.

Akan tetapi menjadi sedikit berbeda ketika tradisi kolak ayam dihelat ditengah Pandemi Covid-19.

Pembatasan-pembatasan dilakukan panitia dan diawasi Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Manyar. Jumlah hadirin di Masjid Jami’ Sunan Dalem tempat puncak acara kolak ayam pun dibatasi.

Wajib pakai masker dan lolos cek suhu tubuh. Jarak antar jamaah juga dijaga, bahkan selain tamu undangan tidak diperkenankan masuk.

Takmir masjid H. Moh Ali Hasan dalam sambutannya menjelang buka puasa, mengakui pihaknya terpaksa menolak permohonan beberapa warga untuk bisa mengikuti acara inti di Masjid Jami’ Sunan Dalem, ucap H. Ali Hasan, Selasa (4/5/2021).

Hal ini terpaksa dilakukannya demi mendukung ikhtiyar pemerintah menekan penyebaran virus corona.

Sementara itu Polsek Manyar bersama jajaran Forkopimcam merespon kegiatan tradisi ini dengan melakukan pengawasan ketat protokol kesehatan.

Kanit Binmas Aiptu M. Fahrur Rozi bersama Babinsa Koramil 0817/06 Kopda Erwin mengawasi langsung kepatuhan Prokes setiap tamu undangan yang hadir.

“Pengawasan protokol kesehatan kami lakukan dengan ketat pada acara tersebut.” ungkap Kapolsek Manyar IPTU Bima Sakti Pria Laksana, S.I.K., M.H. mewakili Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto, S.H., S.I.K., M.M., ketika dikonfirmasi.

Menurut alumni Akpol 2013 tersebut pihaknya tidak akan melakukan pelonggaran terkait kepatuhan anjuran pemerintah.

“Kami imbau masyarakat tetap mematuhi 5 M yakni mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas demi menekan transmisi Covid-19,” tandas IPTU Bima Sakti.

Masyarakat diminta tidak lalai mematuhinya, apalagi sebentar lagi lebaran akan tiba. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik guna mencegah lonjakan kasus Covid-19. “Jangan memaksakan untuk mudik.” Pungkasnya. (Hari R)