0

Suara Indonesia News|Yogyakarta. Organisasi kepemudaan Tamansiswa yang tergabung dalam Kabeh Sedulur Tamansiswa Indonesia (KSTI) menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Presiden Prabowo Subianto dalam memberantas korupsi. Salah satu kebijakan yang disorot adalah pengerahan prajurit TNI untuk membantu pengamanan Kejaksaan di seluruh Indonesia, yang dinilai sebagai bentuk dukungan penuh negara dalam menegakkan supremasi hukum.

Ketua Umum KSTI, Indria Febriansyah, menyatakan bahwa langkah tersebut bukan hanya soal teknis keamanan, melainkan sinyal kuat bahwa pemerintah siap memerangi kekuatan gelap yang selama ini merusak sistem negara dari dalam.

Ia menyebut bahwa praktek korupsi di Indonesia tidak berdiri sendiri, tetapi tumbuh subur dalam jaringan kekuasaan yang disebutnya sebagai oligarki hitam.

“Langkah Presiden dan Panglima TNI adalah bentuk nyata perang terhadap sistem yang busuk. Negara hadir untuk melindungi Kejaksaan dan memperkuat upaya pemberantasan korupsi yang selama ini banyak digembosi dari dalam,” ujar Indria, Selasa (20/5/2025).

Lebih lanjut, Indria menegaskan bahwa perang melawan korupsi juga harus menyasar sektor pendidikan, baik negeri maupun swasta, yang selama ini mendapatkan dana hibah dan subsidi dari pemerintah.

Menurutnya, banyak praktik korupsi yang terjadi dalam pengelolaan anggaran pendidikan. Mulai dari pembangunan gedung yang dananya berasal dari hibah pemerintah namun dimark-up, hingga biaya operasional yang seharusnya menjadi subsidi agar masyarakat kurang mampu bisa mengakses pendidikan justru tak tepat sasaran karena sekolah tetap memberlakukan pungutan liar.

“Di banyak tempat, kami menemukan gedung sekolah yang dibangun dari dana hibah pemerintah dengan biaya yang tidak masuk akal. Juga sekolah yang tetap memungut biaya dari siswa miskin, padahal sudah dapat subsidi. Ini bukan hanya salah, ini kejahatan yang menghancurkan masa depan bangsa,” tegas Indria.

Ia meminta agar sektor pendidikan tidak lagi menjadi zona nyaman koruptor berbaju pendidik atau pengelola yayasan. Pendidikan yang seharusnya menjadi alat kemerdekaan justru dijadikan komoditas dan ladang korupsi terselubung.

“Kalau negara sungguh ingin membebaskan rakyat dari kemiskinan dan kebodohan, maka mafia pendidikan harus dibongkar. Auditor negara harus masuk ke kampus, sekolah, yayasan baik negeri maupun swasta yang selama ini menikmati dana publik,” lanjutnya.

Indria menekankan bahwa Kejaksaan perlu didorong untuk tidak hanya fokus pada korupsi di sektor infrastruktur dan sumber daya alam, tapi juga menyentuh sektor pendidikan yang selama ini jarang tersentuh secara serius.

KSTI berharap bahwa langkah Presiden dan Kejaksaan, dengan dukungan TNI, bisa menjadi momentum untuk membenahi seluruh sektor pelayanan publik dari hulu ke hilir. Mereka juga mengajak mahasiswa dan pemuda untuk menjadi pengawal kritis namun konstruktif atas proses ini.

“Pendidikan, kesehatan, pangan, dan energi adalah hak rakyat, bukan ladang rente. Jika Presiden serius, maka rakyat akan bersama beliau. Tapi jika ini hanya sandiwara politik, rakyat juga yang akan menjadi hakimnya,” tutup Indria. (GD)

0

Suara Indonesia News|Kota Bandung. Hari Kebangkitan Nasional Ke-117 tahun 2025 menjadi momen istimewa bagi 273 pelajar Jawa Barat yang telah menyelesaikan pendidikan karakter Gapura Panca Waluya di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi.

Bahkan sebagian siswa bela negara pun bertindak sebagai petugas upacara peringatan mulai dari menjadi pasukan pengibar bendera, hingga melaksanakan defile bersama 11 pasukan elit TNI/ Polri di akhir prosesi upacara.

Suasana haru pun menyeruak ketika sejumlah siswa bela negara bertemu orangtua dan keluarga setelah kurang lebih 18 hari digembleng di barak militer.

Bagi siswa yang orang tuanya tidak datang menjemput, terutama yang berstatus yatim, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merangkul mereka sebagai anak angkat.

Mereka akan disekolahkan hingga dipersiapkan menjadi TNI/ Polri atau berkuliah sesuai minat.

“Ini kan urusannya soal rasa, hati, dan cinta. Siapa sih orangtua tidak terharu bertemu anaknya yang sudah berubah,” ungkap Dedi Mulyadi usai rangkaian acara di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (20/5/2025).

KDM, sapaan akrab Dedi Mulyadi menyebut bahwa program yang diinisiasi olehnya merupakan salah satu upaya membangun hubungan emosional antara unsur pemerintah dengan warganya.

Program ini rencananya akan dikembangkan menjadi Sekolah Kebangsaan Jawa Barat Istimewa, yang tetap akan berpusat di Dodik Bela Negara.

Namun sekolah ini akan lebih terbuka untuk bekerja sama dengan pihak lainnya.

Menumbuhkan rasa nasionalisme

Untuk siswa atau peserta didik pun tidak hanya pelajar bermasalah, namun siswa lainnya untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan kecintaan terhadap bangsa dan negara.

“Jadi membangun hubungan negara dengan rakyat itu dengan rasa, bukan urusan administrasi kewilayahan. Banyak orang meragukan, akhirnya waktu yang menjawab,” ucap KDM.

“Ini kan angkatan pertama, pendidikan dua mingguan,” sambungnya.

Ia pun menghaturkan rasa terima kasih kepada para peserta pendidikan karakter yang telah memperlihatkan diri sebagai manusia yang bertanggung jawab, mempunyai harapan dan masa depan.

KDM meyakinkan pula, jika para siswa mau bersungguh-sungguh berubah dan tak putus semangat belajar, maka apapun cita-citanya akan lebih mungkin untuk dicapai.

“Saya yakin besok kalian semua ada yang jadi tentara, polisi, dokter, pilot, ASN atau pengusaha. Jadi petani, damkar atau apapun yang penting kalian menjadi orang-orang yang bermanfaat bagi diri dan lingkungan,” tutur KDM.

“Kalian bukan anak nakal, tapi semua adalah anak hebat, anak Indonesia, anak Jawa Barat,  dan anak masa depan,” sambungnya.

Sementara itu Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengapresiasi Pemdaprov Jabar atas pendidikan karakter Panca Waluya yang telah meluluskan angkatan pertama.

“Ini adalah salah satu langkah yang sangat gemilang. Bagaimana menyalurkan potensi setiap anak yang pada dasarnya kreatif, energik, penuh dinamika, tapi karena lingkungan tidak kondusif baik di lingkungan rumah, sekolah maupun pergaulan akhirnya menyimpang dan diarahkan dengan tegas secara positif,” ucap Seto Mulyadi.

Evaluasi berkala

Seto juga tetap mendorong adanya evaluasi berkala, terbuka akan kritik yang membangun hingga melibatkan psikolog guna memastikan anak-anak pada kondisi psikologis yang baik.

Ia pun mendorong para pihak lainnya tak gengsi untuk meniru program pendidikan karakter dari Jabar ini, termasuk jika program ini diadopsi menjadi suatu gerakan nasional.

“Jadi dalam hal ini kami apresiasi dan tetap harus dievaluasi sampai akhir, beberapa akan kami ikuti, juga ada tim psikolog sehingga kalau nanti hasilnya positif jangan ragu-ragu dan gengsi untuk dijadikan gerakan nasional,” tutur Kak Seto.

Bagaimanapun, menurutnya, kritik yang membangun tentu sangat diperlukan. Maka itu dirinya mengajak semua unsur untuk dapat bersatu memberikan lingkungan kondusif bagi tumbuh kembang anak-anak yang hebat.

“Pendidikan formal dan informal dalam keluarga juga perlu dilengkapi dengan pendidikan non formal. Itu bisa saja di Dodik Bela Negara, perpustakaan, sarana gelanggang olahraga mauun sanggar-sanggar seni. Jawa Barat bisa menjadi contoh dan alternatif,” kata Seto.

Ia pun mengaku terharu hingga meneteskan air mata kala melihat para siswa barak militer lulus dan bertemu langsung orang tua maupun anggota keluarganya.

“Anak-anak pada dasarnya membutuhkan uluran cinta dari tokoh-tokoh seperti orang tua, guru, pemimpin, pejabat sehingga mereka menjadi bunga yang sangat mekar,” ucap Seto. (Sendi)

0

Suara Indonesia News|Kota Bandung. Lembaga Perlindungan Anak Indonesia mengapresiasi program Bela Negara bagi siswa sekolah yang digagas Pemdaprov Jabar.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi, menilai program Bela Negara langkah sangat gemilang karena mampu menyalurkan potensi setiap anak yang sebelumnya sulit berkembang karena kondisi lingkungan dan keluarga.

“Dari awal ketika saya ditanya, beri kesempatan. Saya lihat sendiri, saya berbicara sendiri dengan anak-anak,” ujar Seto Mulyadi saat ditemui pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (20/5/2025).

“Sampai saat ini saya menyimpulkan bahwa ini adalah satu langkah yang sangat gemilang, ” tambah Seto atau akrab disapa Kak Seto.

Menurutnya, program Bela Negara menyalurkan potensi setiap anak yang pada dasarnya kreatif, energik penuh dengan dinamika, tapi karena lingkungan tidak kondusif akhirnya menyimpang.

Kak Seto akan terus mengikuti perkembangan program Bela Negara dan evaluasi eksternal jika ada kekurangan yang harus diperbaiki.

“Tetap harus dievaluasi sampai akhir, beberapa juga akan kami ikuti sehingga kalau itu hasilnya adalah positif, mohon jangan ragu-ragu. Mohon maaf jangan gengsi untuk dijadikan suatu gerakan nasional,” katanya.

Seto mengingatkan, pendidikan formal dan informal dalam keluarga perlu dilengkapi dengan pendidikan non formal. Bela Negara di Dodik Rindam III/Siliwangi Cikole Lembang, jadi salah satu alternatif.

“Ini salah satu contoh alternatif dan terbukti tadi. Dan saya saja yang lebih tegas, juga terpaksa meneteskan air mata karena terharu, tadi ada ibu yang sampai pingsan,” kata Dedi.

Pada dasarnya, kata Seto, anak membutuhkan uluran cinta dari orang tua, guru, termasuk dari pemimpin. (Sendi)

0

Suara Indonesia News|Indramayu. Pemerintah Kabupaten Indramayu menggelar upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (HARKITNAS) ke-117 tingkat kabupaten di halaman Pendopo Indramayu pada Selasa pagi (20/5/2025).

‎Dipimpin langsung oleh Bupati Indramayu, yang diwakili oleh Asisten Daerah (Asda) I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Jajang Sudrajat, selaku Inspektur Upacara.

‎Dalam kesempatan ini, Asda Jajang Sudrajat menyampaikan amanat Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Viada Hafid, yang mengangkat tema “Menuju Kebangkitan Nasional yang Bersahaja, Berpihak, dan Berkelanjutan”.

‎Sambutan Menteri Meutya menegaskan, Hari Kebangkitan Nasional bukan sekadar peringatan sejarah, melainkan momentum untuk merefleksikan semangat persatuan dan kesadaran kolektif dalam menjawab tantangan zaman.

‎”Tepat pada tanggal 20 Mei 2025, kita tidak sekadar memperingati sebuah tanggal dalam kalender nasional. Kita sedang membuka kembali salah satu halaman penting dalam sejarah perjuangan bangsa—halaman yang ditulis bukan dengan tinta biasa, tetapi dengan kebangkitan kesadaran, semangat persatuan, dan keberanian untuk menolak terus dijajah,” ujarnya.

‎Ditekankan pula, kebangkitan nasional adalah proses yang terus berlangsung, sejalan dengan tantangan yang dihadapi bangsa saat ini seperti disrupsi teknologi, krisis pangan global, hingga ancaman terhadap kedaulatan digital.

‎Menteri Meutya juga mengapresiasi langkah-langkah strategis yang diambil oleh Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam 150 hari pertama masa kepemimpinan mereka. Program-program seperti Makan Bergizi Gratis untuk anak-anak, pemeriksaan kesehatan gratis, pembentukan Danantara Investment Agency, dan pembangunan pusat vokasi digital serta AI Centre of Excellence di Papua merupakan bukti nyata komitmen negara dalam mendorong kebangkitan dari akar masyarakat.

‎Tak hanya itu, upaya perlindungan anak di ruang digital juga menjadi prioritas, melalui penerbitan Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola nya dan Perlindungan Anak di Ruang Digital (PP TUNAS).

‎Di akhir sambutannya, Menteri Meutya mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga semangat kebangkitan ini dengan keteguhan hati dan komitmen yang berkelanjutan.

‎”Kebangkitan yang paling kuat adalah kebangkitan yang tumbuh perlahan, berakar pada nilai-nilai kemanusiaan, dan berbuah pada keadilan serta kesejahteraan yang dirasakan bersama,” tutupnya.

‎Upacara ini menjadi wujud penghormatan terhadap sejarah perjuangan bangsa sekaligus komitmen untuk terus melangkah menuju masa depan yang lebih adil, berdaulat, dan beradab bagi seluruh rakyat Indonesia. (Toro)

0

Suara Indonesia News|Kabupaten Majalengka. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menilai bahwa Kawasan Rebana yang digadang-gadang menjadi jantung ekonomi baru Jawa Barat, belum mampu menarik investor secara signifikan

Kawasan Rebana yang mencakup Kabupaten dan Kota Cirebon, Majalengka, Subang, Sumedang, Indramayu, serta Kuningan, diharapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat.

Namun hingga kini, nilai investasi yang masuk masih tertinggal dibandingkan kawasan industri lama seperti Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.

Hal itu dikatakan KDM – sapaan akrab gubernur dalam acara detikcom Regional Summit Jawa Barat bertema Investasi dan Pengembangan Berkelanjutan di Jantung Jawa Barat di Kompleks BIJB Kertajati, Kabupaten Majalengka, Senin (19/5/2025).

“Fokus perhatian kita saat ini adalah Kawasan Rebana, dengan harapan bisa mengalami lonjakan investasi,” ujar KDM

KDM menyebutkan, dari total investasi yang masuk ke Jawa Barat pada triwulan I 2025 sebesar Rp68 triliun, sebagian besar masih terserap di Kabupaten Bekasi sebesar Rp21,4 triliun, Karawang Rp15,3 triliun, Kota Bekasi Rp3,5 triliun, dan Purwakarta Rp4,97 triliun.

Sementara itu, investasi di kawasan Rebana masih relatif kecil. Kabupaten Subang tercatat menerima Rp2,39 triliun, Kabupaten Cirebon Rp878,31 miliar, Kabupaten Majalengka Rp699,57 miliar, Kabupaten Indramayu Rp362,33 miliar, Kota Cirebon Rp252,46 miliar, dan Kabupaten Kuningan Rp67,54 miliar.

KDM mengungkapkan sejumlah penyebab belum optimalnya investasi di Kawasan Rebana. Mulai dari konektivitas infrastruktur yang belum terbangun secara merata hingga kesiapan sumber daya manusia yang masih kurang.

“Pertama, konektivitas infrastruktur belum memadai. Kedua, sarana dan prasarana seperti jaringan air bersih juga masih terbatas,” jelasnya.

Ia menambahkan, penting bagi pemerintah untuk memastikan masyarakat benar-benar merasakan dampak positif dari investasi yang masuk.

Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia perlu diselaraskan dengan kebutuhan industri.

“Harus ada link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Jangan sampai anak SMK belajar tiga tahun, tapi saat lulus masih harus kursus lagi agar bisa diterima industri,” katanya.

Lebih lanjut, KDM juga mengimbau agar daerah di Kawasan Rebana yang memiliki potensi kawasan hijau tidak terburu-buru mengembangkan kawasan industri.

Menurutnya, investasi tidak selalu harus berbentuk industri manufaktur. Sektor pariwisata, industri kreatif, dan pertanian juga memiliki potensi besar.

“Hotel dan rumah makan memberikan manfaat langsung lewat pajak daerah. Industri pariwisata juga mendukung ekosistem ekonomi lokal. Saat akhir pekan, para pekerja butuh hiburan, kuliner, dan itu semua bisa menjadi penggerak ekonomi,” ujarnya.

Di sektor pertanian, KDM menyebut Jawa Barat relatif stabil berkat dukungan cuaca dan kebijakan pemerintah, seperti penyaluran pupuk dan penguatan ekosistem pertanian.

Dorong Optimalisasi BIJB Kertajati Lewat Embarkasi Haji dan Umroh

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur KDM juga menyoroti peran strategis Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang menurutnya masih membutuhkan perhatian khusus agar lebih optimal.

“Bandara ini harus hidup karena merupakan investasi besar. Saat ini pengelolaannya menjadi beban kita, dan mitra kerja seperti Bank Jateng juga ikut terlibat. Maka harus ada upaya konkret agar BIJB berkembang,” tegasnya.

KDM melihat peluang besar dari tingginya arus keberangkatan haji dan umroh dari Jawa Barat dan Jawa Tengah yang dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan BIJB.

“Salah satu peluang yang bisa dimanfaatkan adalah keberangkatan jemaah haji dan umroh. Jawa Barat selalu mencatat jumlah jemaah tinggi setiap tahun,” katanya.

Ia mendorong pembangunan infrastruktur pendukung seperti penginapan bagi jemaah di sekitar bandara, serta pengembangan ekosistem ekonomi berbasis haji dan umroh.

“Harus dibangun kenyamanan. Salah satunya dengan menghadirkan penginapan jemaah haji dan umroh di sekitar bandara. Juga perlu ada pasar oleh-oleh, pusat souvenir, dan produk khas haji di kawasan ini,” ujarnya. (Sendi)

0

Suara Indonesia News|Indramayu. Wakil Bupati Indramayu Syaefudin turun langsung ke Desa Sukaslamet, Kecamatan Kroya, untuk memediasi persoalan yang tengah terjadi antara kuwu dan warga setempat.

Kehadiran Wakil Bupati menjadi bentuk nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam menjaga kondusifitas dan mendengarkan aspirasi masyarakat di tingkat desa.

Dalam pertemuan yang berlangsung pada Senin siang (19/5/2025) kehadiran Wakil Bupati disambut oleh ratusan warga yang ingin menyampaikan keluhan serta harapan mereka terkait kebijakan dan kepemimpinan kuwu setempat. Dialog terbuka pun digelar di halaman balai desa, di mana kedua belah pihak diberi ruang untuk menyampaikan pendapat secara terbuka dan tertib.

“Kami hadir di sini bukan untuk mencari siapa yang salah, tetapi untuk mencari solusi terbaik demi kemajuan dan kedamaian Desa Sukaslamet,” ujar Wakil Bupati dalam arahannya.

Wabup menegaskan bahwa semua pihak harus menjunjung tinggi semangat musyawarah dan gotong royong dalam menyelesaikan setiap persoalan.

Warga pun menyampaikan apresiasi atas kesediaan Wakil Bupati hadir langsung di lapangan. Mereka berharap agar permasalahan yang terjadi dapat segera ditangani secara bijak, dan pembangunan desa tetap berjalan sesuai harapan masyarakat.

Setelah sesi dialog, disepakati beberapa langkah tindak lanjut, di antaranya mundurnya bendahara dan direktur BUMDES yang masih kerabat kuwu dan pengembalian hasil pemeriksaan Inspektorat. Wakil Bupati juga meminta agar semua pihak menahan diri dan menjaga ketertiban selama proses penyelesaian berlangsung.

Kehadiran Wakil Bupati Indramayu di Desa Sukaslamet menjadi bukti nyata bahwa pemerintah daerah responsif terhadap dinamika yang terjadi di tengah masyarakat dan siap menjadi penengah demi terciptanya harmoni serta kolaborasi dengan semua pihak.

Sementara Kuwu Sukaslamet, Rajudin mengatakan, pihaknya siap melaksanakan beberapa tuntutan yang disampaikan oleh warga desa demi perbaikan Desa Sukaslamet.

“Terima kasih pak wabup atas kunjungannya dan menjadi fasilitator. Kami siap lakukan berbagai perbaikan di Desa Sukaslamet ini,” kata Kuwu Rajudin.

Dalam kunjungan tersebut, Wabup Syaefudin didampingi Inspektur Kabupaten Indramayu, Kepala DPMD, serta unsur lainnya. (Toro)

0

Suara Indonesia News|Jakarta. Ketua Umum Partai UKM Indonesia Syafrudin Budiman, SIP meminta Presiden Prabowo Subianto fokus pada perbaikan atau pemulihan ekonomi kerakyatan. Terutama dalam rangka kemudahan akses kredit perbankan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Koperasi.

Selain itu, pemerintah harus bisa meningkatkan UMKM tumbuh menjadi Industri Kecil Menengah (IKM), agar bisa menyerap lapangan kerja. Baik lapangan kerja informal maupun formal berbasis IKM.

“Kami Partai UKM Indonesia meminta Presiden Prabowo Subianto fokus dan konsentrasi, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di bidang ekonomi kerakyatan. Di tengah APBN yang masih defisit dan lemahnya penerimaan pajak, pertumbuhan ekonomi kerakyatan didorong terus maju,” ucap Gus Din sapaan akrab Syafrudin Budiman di Jakarta, Senin (19/5/2025).

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Badan Gizi Nasional (BGN) harus bisa mempermudah pelaku UMKM terlibat. Sehingga dalam progam MBG ini pelaku UMKM dan Koperasi bisa ikut andil lebih nyata tanpa aturan administrasi yang terlalu birokratis dan formalistik.

“Progam MBG dari Prabowo-Gibran haru bisa menggandeng pelaku UMKM dan Koperasi secara nyata. Namun dengan kemudahan dan akses kerjasama yang menguntungkan tanpa terlalu banyak kesulitan,” kata Gus Din.

Kordinator Nasional Aliansi Relawan Prabowo Gibran (Kornas ARPG) ini juga mengatakan, pertumbuhan ekonomi 8 persen sesuai target Presiden Prabowo Subianto terus didukung. Hal ini adalah target positif yang tentunya harus dibarengi dengan komitmen memperjuangkan pelaku UMKM terutama dalam akses kredit perbankan.

“Kelemahan Bank Himbara kurang ramah pada UMKM dan terlalu mempersulit dalam kreditnya. Untuk itu perlu good will dan atensi agar perbankan bisa banyak mempermudah akses kredit mikro ke UMKM,” jelas Gus Din.

Kata Politisi Muda asal Sumenep Madura ini, dirinya berharap dengan adanya Danantara, Bank Himbara (red-Bank Pemerintah) bisa memberikan akses kemudahan pada ekonomi kerakyatan nasional.

“Kalau UMKM dan Koperasi maju, perputaran keuangan nasional berjalan dan tentunya konsumsi ekonomi rakyat meningkat. Dimana nantinya perputaran keuangan ini juga akan meningkatkan pajak dan penerimaan negara,” kata Gus Din.

Katanya, Kementerian UMKM, Kementerian Koperasi, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian harus super aktif dalam membimbing para pelaku usaha. Termasuk melakukan upaya edukasi agar pelaku UMKM terhindar dari perilaku konsumtif dan fokus menabung/invetasi untuk ekonomi jangka panjang,” pungkas Gus Din. (GD)

0

Suara Indonesia News|Indramayu. Pemerintah Kabupaten Indramayu menegaskan bahwa pembangunan Jalan Tol Indramayu–Kertajati (Indrajati) merupakan infrastruktur strategis yang sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah, khususnya dalam mendukung pengembangan Kawasan Industri Rebana yang menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Bupati Indramayu, Lucky Hakim, dalam keterangannya menyampaikan bahwa konektivitas antara wilayah pesisir utara dengan pusat pertumbuhan ekonomi baru seperti Bandara Kertajati dan kawasan industri di wilayah Rebana akan membuka banyak peluang investasi dan lapangan kerja bagi masyarakat Indramayu. (19/05/25)

Menurutnya, saat ini ada Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang yang tengah dikoneksikan dengan Tol Cipali. Sementara di Kabupaten Indramayu juga telah berdiri Wisma Haji Jawa Barat di Kecamatan Lohbener, kemudian tengah dibangun Kawasan Industri di Kecamatan Losarang, pengembangan kawasan petrochemical di Kecamatan Balongan, dan Pabrik Sepatu di Kecamatan Krangkeng.

Kawasan-kawasan industri ini belum terkoneksi dengan Tol Cipali sehingga keberadaan Tol Indramayu-Kertajati harus segera dilakukan untuk memangkas biaya produksi dan mempercepat mobilitas.

“Pembangunan Jalan Tol Indramayu–Kertajati bukan hanya kebutuhan daerah, tetapi juga kepentingan strategis nasional. Jalan tol ini akan memangkas waktu tempuh, menurunkan biaya logistik, dan menjadikan Indramayu sebagai simpul penting dalam rantai pasok kawasan industri Rebana. Kawasan industri saat ini tengah kita kembangkan, selain itu adanya Wisma Haji Jawa Barat di Kecamatan Lohbener harus langsung terkoneksi dengan jalan tol” ujar Bupati Lucky Hakim ketika mengunjungi pabrik sepatu di Kecamatan Krangkeng beberapa waktu lalu.

Rebana Metropolitan (Cirebon–Patimban–Kertajati) merupakan salah satu proyek strategis nasional yang mencakup pengembangan infrastruktur, kawasan industri, dan pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat bagian timur. Dalam skema tersebut, Indramayu memiliki peran vital sebagai daerah penyangga sekaligus sebagai pintu gerbang distribusi barang dan jasa ke berbagai wilayah.

“Kita tidak ingin Indramayu hanya menjadi jalur lintasan. Dengan tol Indramayu – Kertajati ini, kita ingin Indramayu jadi titik pertumbuhan ekonomi baru, terutama di sektor industri, logistik, pertanian modern, dan pariwisata berbasis budaya lokal,” tegas Bupati.

Pemerintah Kabupaten Indramayu pun menyatakan komitmennya untuk terus bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah pusat agar proyek ini dapat segera direalisasikan, dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan partisipasi masyarakat.

“Kami harap seluruh pemangku kepentingan mendukung percepatan pembangunan jalan tol Indramayu – Kertajati ini demi masa depan ekonomi Indramayu dan kawasan Rebana yang lebih maju dan berdaya saing,” tutup Bupati Lucky Hakim.

Senada dengan Bupati, anggota Komisi X DPR RI Daniel Mutaqien Syaefuddin mengatakan pihaknya sudah berdiskusi dengan Bupati Indramayu Lucky Hakim mengenai rencana pembangunan jalan tol Indramayu – Kertajati.

Jalan tol tersebut diyakini menjadi pengungkit perekonomian di Kabupaten Indramayu karena terkoneksi langsung dengan tol Trans Jawa.

“Kajiannya dan hitungannya harus matang, karena pembangunan jalan tol ini harus melibatkan semua pihak dan ini dibiayai APBN. Tapi sebagai orang Indramayu saya sangat setuju dan harus ada magnet ekonomi baru di Kabupaten Indramayu,” kata Daniel ketika menghadiri panen metode IPHA bersama Menteri PU di Desa Cikedung Lor Kecamatan Cikedung beberapa waktu lalu.

Daniel menambahkan, adanya jalan tol akan semakin menambah volume kendaraan baik yang masuk dan keluar. Dengan peningkatan volume ini otomatis akan meningkatkan keramaian di wilayah Kabupaten Indramayu. (Toro)