Suara Indonesia News – Aceh Singkil. Komunitas Warga Aceh Singkil Lintas Sektor dan Generasi (Kowas-LSG) telah dideklarasikan di Gedung PPS, Singkil, Senin (30/3/2021).
Ketua Kowas-LSG, dr H Syahyuril, mengatakan, tujuan dibentuknya Kowas-LSG ialah sebagai wadah silaturrahmi, gerakan sosial kemasyarakatan, dan moral warga Aceh Singkil yang berada di berbagai sektor dan usia.
Selain itu, kata Syahyuril, Kowas-LSG bersama pemerintah dan elemen masyarakat lainnya, senantiasa berbuat da berjuang dalam membangun sumber daya manusia. Termasuk mendorong pemerintah membangun prasarana dan sarana demi terciptanya kemajuan dan kesejahteraan warga yang adil dan bermartabat.
“Kowas-LSG bukan gerakan politik praktis tapi tidak alergi dengan politik. Organisasi ini akan memperjuangan politik moral dan bersyariat,” ucap Syahyuril.
Syahyuril menambahkan, perjuangan bersama pemerintah dan elemen masyarakat itu dilakukan melalui kemitraan, gerakan edukasi, dakwah, advokasi, pengawasan sosial kemasyarakatan dan pembangunan, politik moral, aksi dialogis, dan pendekatan persuasif.
Selain itu, melakukan kegiatan peningkatan kapasitas dan kualitas generasi muda dalam bentuk pelatihan, pendidikan, forum-forum dialog, diskusi, dan seminar.
“Kehadiran Kowas-LSG tidak menafikan lembaga, organisasi dan eleman masyarakat lainnya, apalagi pemerintah. Kowas-LSG sebagai tempat untuk bersaudara, bersilaturrahmi, meningkatkan kapasitas dan bersinergi membangun Aceh Singkil,” sebut dr H Syahyuril mantan anggota DPRK Aceh Singkil ini.
Menurut Syahyuril, Kowas-LSG ingin berperan dalam mengawal proses pelaksanaan pembangunan, memecahkan masalah pembangunan dan kehidupan sosial kemasyarakatan bila terjadi.
“Kowas-LSG, bukan oposisi pemerintah tapi mitra pemerintah. Kalau pun nanti Kowas-LSG memberikan kritik, itu kritik membangun dan akan memberikan solusi,” tegas Syahyuril.
Kowas-LSG sadar, pembangunan yang dilakukan pemerintah demi menyejahterakan rakyat, tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, pemerintah perlu bersinergi dengan masyarakat lainnya.
“Kowas-LSG yang didirikan oleh komponen masyarakat Aceh Singkil yang terdiri dari beberapa intelektual, pelaku pembangunan, aktivis, dan kalangan elite Aceh Singkil, siap bermitra dan bersinergi dengan pemerintah dan elemen masyarakat lainnya,” pungkas Syahyuril.
Dalam acara Deklarasi Kowas-LSG yang dirangkai dengan diskusi yang bertema, “Demokrasi Bersyariah di Negeri Batuah. Bumi Syekh Abdurrauf As-Singkili” dihadiri sejumlah tokoh dan aktivis Aceh Singkil baik yang berdomisili di Aceh Singkil maupun di luar daerah. Hadir pula perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil dan Forkopimda.
beberapa tokoh dan aktivis Aceh Singkil yang hadir antara lain, Dr Fadjri Alihar dari Jakarta dan Dr Damanhuri Basyir dari Banda Aceh.
Tak ketinggalan hadir Musfar Khalis, dr Syahyuril dari Subulussalam, Ustaz Tarmizi Ir Azmi Mantan anggota DPRK dan Pj Bupati Aceh Singkil, H Ismail Saleh Lubis, Ir Asmardin, Ustaz Hambalisyah, Syahminan Batubara, Yarwin Adi Darman.
Selain itu, hadir pula sejumlah kepala desa, Ketua Tanfidhziyah NU, Ustaz Roesman Hasmy, Ustaz Abu Sulaiman, Sabri Party, Wanhar Kautsar, pengurus Rumah Milenial, Fazri Yunus, Muhammad Dia Urridha, dan sejumlah tokoh perempuan Aceh Singkil.
Ada pun pendiri Kowas-LSG, antara lain, Dr Damanhuri Basyir, Dr Fadjri Alihar, Ismail Saleh, Sadri Ondang Jaya, Hj Mulyani Nazmi, Mayjend (Purn) Amiruddin Usman, Azman Yunus, Ir Elmy Baharuddin, Syukhyar Ahmad Fahmi, Nurtasnim, dr Abdul Wahab, dan beberapa orang lainnya. (Salomo)