0

Suara Indonesia News – Madiun. Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, bersama Pejabat Utama Polda Jatim dan Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko, mengikuti kegiatan Latihan Gabungan (LATGAB) kemampuan Search And Rescue (SAR), dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (KARHUTLA), bersama TNI-POLRI, BPBD, dan Dinas Kehutanan, di Waduk Bening, Saradan, Madiun, Jawa Timur. Rabu (7/6/2021).

Dengan menggunakan Seragam Brimob, dilengkapi denga  Rompi anti peluru, Helm baja, dan Senjata, rombongan berjalan dari pintu gerbang Waduk Bening, dan menyusuri hutan belantara areal latihan sejauh 4 kilo meter.

Sesampainya di Bendungan Waduk Bening, Kapolda Jatim bersama rombongan membentangkan bendera Merah Putih menanjak ke arah bendungan.

LATGAB SAR ini di ikuti oleh 110 personil, yang terdiri dari 40 personel TNI, 20 personel Brimob, 30 personel dari Polres Nganjuk, Madiun dan Madiun Kota, 5 personil BPBD, 5 personil Damkar, 10 personil Perhutani, akan mendapatkan pelatihan dari para instruktur dan narasumber dari TNI maupun Polri, BPBD, dan Dinas Kehutanan, serta Pemadam Kebakaran yang selama ini telah berpengalaman dalam tugas operasional.

Dalam sambutannya Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menyampaikan harapannya, setelah nanti mendapatkan ilmu terkait dengan penanganan bencana alam, tolong kalau ada kejadian yang sesungguhnya, sinergitas kita bersama sangat penting dalam menghadapi bencana tersebut.

“Saya dengan bapak Pangdam dan ibu Gubernur, sering kali mengalami bahwa komunikasi yang baik, koordinasi yang baik tentunya akan mewujudkan kolaborasi yang baik. Tidak ada permasalahan yang tidak selesai selama hal tersebut dapat kita komunikasikan dengan baik,” tandasnya

“Saya mengajak semua pihak untuk selalu mempererat tali silaturahmi, perkuat sinergitas yang baik.” pesan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta saat membuka apel LATGAB SAR.

Lebih lanjut Irjen Pol Nico Afinta juga menjelaskan, terkait dengan napak tilas dan pengibaran bendera itu menunjukkan semangat kita. Karena penting dari setiap kegiatan adalah kemauan hati didalam melakukan operasi kemanusiaan.

“Kalau semua hati kita mau, untuk melakukan kegiatan-kegiatan ini dengan baik, saya kira semuanya akan menuju arah yang lebih baik. Jadi penting bagi kita mengibarkan bendera merah putih itu serta napak tilas menjadi penguatan hati kita didalam melaksanakan kegiatan nanti ke depan,” pungkasnya. (Hari R)

0

Suara Indonesia News – Jakarta. Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto membuka Latihan Integrasi Taruna Wreda (Latsitarda) ke – 41 di Medan, Sumatera Utara, Rabu (7/4/2021).

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyampaikan, jumlah peserta yang mengikuti Latsitrada sebanyak 802 taruna dari berbagai matra. Diantaranya 227 taruna Akademi Militer (Akmil), 101 taruna Akademi Angkatan Laut (AAL), 91 taruna Akademi Angkatan Udara (AAU) dan 282 taruna Akademi Kepolisian (Akpol).

Sementara dari unsur mahasiswa sebanyak 100 orang yang berasal dari sejumlah Universitas di Provinsi Sumatera Utara.

“Latihan Integrasi Taruna Wreda (Latsitarda) akan memupuk dan memantapkan kemanunggalan TNI-Polri dengan rakyat serta menanamkan dan menumbuhkembangkan jiwa kejuangan, cinta tanah air serta semangat integrasi para Taruna/Taruni, Praja dan Mahasiswa, sebagai upaya membangun soliditas TNI-Polri dan rakyat,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo dalam keterangan tertulisnya.

Argo menjelaskan, latihan digelar dibeberapa lokasi yakni di Satlat-1/Macan di Kabupaten Simalungun, Satlat-2/Hiu di Kota Binjai, Kabupaten Langkat, Satlat-3/Elang di Kota Tebing Tinggi, Deli Serdang dan Satlat-4/Kijang di Kota Medan. Latsitarda dimulai sejak tanggal 8 April hingga 24 April 2021.

Sasaran fisik pelatihan ini ialah para taruna melakukan perbaikan rumah ibadah, perbaikan fasilitas umum atau fasum seperti pos kamling, MCK umum, perbaikan drainase, perbaikan rumah layak huni serta perbaikan dengan melakukan pengaspalan jalan dan pavingisasi.

Sementara pelatihan dengan sasaran non fisik ialah para taruna melakukan berbagai kegiatan sosial berupa Penyuluhan Covid-19, Narkoba, Kesehatan, penguatan Desa atau Kampung Tangguh, penanaman nilai juang terhadap masyarakat, pengenalan Akademi TNI dan Akpol juga pelatihan Drum Band.

“Para taruna juga melakukan anjangsana ke tokoh agama dan masyarakat setempat,” jelas Irjen Pol Argo. (Hari R)

0

Suara Indonesia News – Duri. H. Siantar anggota komisi I DPRD Bengkalis turun melaksanakan reses di Dapilnya kelurahan Air Jamban, kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, pada Selasa 6 April 2021, disambut hangat oleh masyarakat.

Masa reses merupakan masa penting yang sejatinya adalah kewajiban yang dilakukan anggota DPRD setiap tiga bulan sekali untuk turun ke Dapil bertemu konstituen guna menjaring semua aspirasi masyarakat.

Seluruh aspirasi yang disampaikan, baik itu berupa saran, masukan maupun pengaduan akan dituangkan ke dalam laporan kegiatan reses dan selanjutnya akan disampaikan ke Pemerintah Kabupaten Bengkalis untuk ditindaklanjuti.

Dalam sambutannya H.Siantar menyatakan ingin mewujudkan wacana pemekaran wilayah guna pemerataan pembangunan dan dapat mensejahterakan masyarakat.

“Saat ini, RW 24 yang terdiri dari 7 RT sudah layak dijadikan satu Desa namun warga harus bersatu dan sepakat mewujudkannya, untuk semula Air Jamban yang disepakati pemekaran nya hanya tiga, saya akan mengusulkan agar Air Jamban layaknya dijadikan 4 dengan induk,” ujarnya.

Disamping itu, diteruskan H.Siatar jika saat ini ada isu yang mengatakan bahwa pemekaran nantinya akan mempersulit administrasi pribadi. Saya katakan itu tidaklah benar, tentang administrasi pribadi kita seperti contoh KTP hanya tinggal merobah alamat saja, nomor induk kita tidak lagi berobah, karena sudah berlaku secara nasional, Jelasnya.

Kemudian tentang KIA, KK, dan kartu yang menyangkut masalah pribadi lainnya, satu persatu dibahas langsung oleh H.Siantar dengan penuh seksama.

Dari warga yang hadir sampaikan aspirasi tentang jalan, pendidikan kemudian kelompok tani, dari kesemuanya ini warga meminta arahan serta bantuan.

Tentang aspirasi warga dihimpun langsung oleh H.Siantar dan siap memperjuangkannya, H.Siantar berpesan untuk dapat mengakomodir infrastruktur  syaratnya harus di usulkan melalui musrenbang. (Mus)

0

Suara Indonesia News – Banda Aceh. Forum Pemuda Aceh Kreatif (FORPAK mengadakan kegiatan Diskusi Publik Season 2 dengan tema “Optimalisasi Potensi Barat Selatan Aceh Menuju Indonesia Emas 2045”, Rabu (07/04/2021).

Diskusi virtual melalui akun Instagram @kampusacehofficial tersebut juga mengundang sejumlah perwakilan aktivis dan pemuda Barat Selatan Aceh (Barsela).

Inisiator kegiatan, Sulthan Alfaraby, mengatakan bahwa hadirnya diskusi ini adalah untuk memberikan masukan kepada Pemerintah Aceh dan stakeholder terkait.

“Hari ini kita harus cepat berpikir, bersatu dan menggalang kekuatan pemuda melalui pemikiran positif. Bahwa, menjelang 100 tahun Indonesia merdeka, mari kita buka mata dan melihat kembali apa yang sudah dibenahi di Barsela? Optimalisasi potensi Barsela kita rasa sangat perlu untuk kemajuan Aceh kedepan,” ujar Sulthan Alfaraby yang juga pemuda asal Aceh Barat.

Diskusi pun berlangsung sangat alot dan salah satu pemuda asal Aceh Selatan, Syarbaini, menanggapi terkait tema diskusi bahwa ada beragam potensi yang dimiliki oleh Barsela sebagai bahan renungan bagi pemerintah.

“Pemerintah harus memberdayakan masyarakat, dengan cara edukasi. Beragam potensi yang kita miliki, mulai dari hasil alam sampai dengan pariwisata. Hal ini penting untuk dibina masyarakat agar mereka bisa mengoptimalkan segala kekayaan di Barsela demi kemajuan Aceh di masa datang,” Syarbaini menyarankan.

Selanjutnya, Koordinator Gerakan Aceh Hebat (GAH) itu juga menyarankan kepada paguyuban daerah agar fokus mendampingi masyarakat dan mensurvey potensi yang dimiliki oleh daerah.

“Paguyuban adalah pilar utama dalam mendampingi masyarakat daerah dan mensurvey potensi yang ada di daerah. Kemudian, perlu dilakukan diskusi dan berembuk untuk satu tujuan bersama agar segala masalah daerah bisa terpecahkan,” tambahnya.

Terakhir, salah satu aktivis mahasiswa, Gus Mariadi asal Universitas Teuku Umar (UTU) juga menyampaikan pandangannya. Bahwa pemuda Barsela harus bangkit dan bersatu untuk membangun Aceh, karena para pemuda hari ini adalah penerus generasi di masa yang akan datang.

“Dengan adanya rasa persaudaraan dan satu tujuan, maka Barsela akan mampu menjadi daerah yang maju kedepannya melalui solusi dari para pemudanya. Peran paguyuban selaku wadah di daerah juga penting untuk menampung aspirasi masyarakat. Pemuda-pemuda harus berpikir untuk Aceh, karena generasi hari ini adalah pengganti generasi yang akan datang,” tutup mahasiswa yang hobi menulis ini. (SA)

0

Suara Indonesia News – Kota Bandung. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertemu secara daring dengan tokoh lintas agama dalam Dialog Tokoh Lintas Agama se-Jabar, di Kota Bandung, Selasa (6/4/2021) malam.

Dalam sambutannya, Gubernur mengapresiasi forum dialog tersebut dan minta untuk rutin dilakukan. “Pada dasarnya mereka yang tidak mau berdialog tidak bisa memahami perspektif berbeda terhadap suatu masalah,” kata Ridwan Kamil.

“Saya titip agar rajin mendiskusikan antara mereka- mereka yang berbeda. Jangan selalu berdiskusi dengan mereka-mereka yang sama,” tambahnya.

Selain itu, Gubernur mengajak forum berani mendiskusikan sesuatu yang bersifat sensitif agar tidak ada kesalahpahaman. “Harus berani mendiskusikan hal-hal yang sensitif ya jangan dipendam karena hal sensitif itulah yang akhirnya tidak masuk ke dalam kepemahaman mereka yang berdialog,” imbuhnya.

Kang Emil terus berupaya menjadikan Jawa Barat sebagai rumah bersama semua umat beragama, dengan mempermudah perizinan rumah ibadah.

“Saya juga terus berupaya sebagai gubernur menjadikan Jawa Barat sebagai rumah bersama semua umat beragama. Perizinan – perizinan rumah ibadah terus kita permudah tidak boleh dipersulit,” katanya

Gubernur berjanji akan memberikan keadilan kepada semua umat beragama di Jabar, dengan menempatkan segala sesuatu sesuai dengan takarannya.

“Kami akan memberikan keadilan kepada semua umat beragama di Indonesia khususnya di Jawa Barat. Keadilan itu bukan sama rata. Dalam keyakinan saya keadilan itu adalah menempatkan segala sesuatu sesuai dengan takarannya. Semua difasilitasi tapi persentasenya berbeda-beda,” jelasnya.

Jadi, kata dia, kalau ada dana-dana dari Pemda Provinsi Jawa Barat semua umat beragama dapat mengakes. Namun jika ada satu golongan lebih tinggi, semata – mata karena proporsional dari jumlah penganut agama tersebut.

“Itulah yang kita sebut dengan definisi adil, tidak selalu sama rata tetapi memberikan sesuai dengan ukuran dan takarannya masing-masing,” tambahnya.

Di era digital ini, tak lupa Gubernur mewaspadai pengaruh negatif seperti ekstrimisme dan radikalisme yang mudah ditemukan di media sosial.

“Oleh karena itu kita harus lindungi jamaah. Kita lindungi umat kita dari kelompok – kelompok di media sosial yang menarasikan bahwa perbedaan bukan rahmat tapi perbedaan itu kebencian. Itu yang harus kita lawan, itu yang harus secara sistematis kita kuasai,” ujarnya.

Ia pun berharap Kantor Kementrian Agama Jawa Barat dapat membimbing warga dan mengelola keberagaman serta toleransi di Tanah Pasundan.

“Kita buktikan bahwa menjadi provinsi yang jumlah penduduknya terbesar tapi juga menjadi provinsi paling baik dalam mengelola keberagaman, mengelola toleransi, dan lain sebagainya,” katanya. (Sendi/Humas Jabar)

0

Suara Indonesia News – Aceh Singkil. Ratusan Kepala Desa Kabupaten Aceh Singkil mengikuti Bimtek di Medan, sebagaimana diketahui bahwa program Dana Desa diperuntukkan untuk membangun desa. Akan tetapi mekanisme penyaluran penggunaan anggaran Dana Desa ini yang dikelola oleh Kepala desa perlu untuk ditelusuri keberadaannya,

Terutama dalam pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang berulang-ulang dilaksanakan melalui lembaga kajian dan pelatihan kepada kepala desa dengan biaya Lima belas juta rupiah setiap desa, jika di total dari 116 Desa maka acara Bimtek tersebut menelan Dana Rp.1,7 Milyar.

Pelaksanaan Bimtek yang dilakukan oleh berbagai lembaga kajian dan pelatihan setiap pencairan Dana Desa diduga merupakan suatu ajang pemborosan dan pembodohon serta tidak bermanfaat bagi masyarakat apalagi di tengah Vandemi dan Daerah ini berstatus termiskin dari 23 Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh dan terkesan di Paksakan dan yang di laksanakan di Medan bukan di Aceh Singkil.

Hal ini disampaikan SL. Kabeakan selaku Ketua LSM Komunitas Peduli Pembangunan Aceh Singkil ( KPPAS) kepada Media ini Rabu (07/04/2021)

Dia mengatakan, bahwa pelaksanaan Bimtek yang dilaksanakan oleh beberapa lembaga kajian dan pelatihan kepada ratusan kepala Desa di Kabupaten Aceh Singkil diduga ajang pemborosan Anggaran Dana Desa padahal dengan kegiatan ini sejak awal sudah mengundang Polemik dari Tokoh Masyarakat juga Aktifis bahkan beberapa Anggota DPRK Aceh Singkil juga Bupati sudah,menyampaikan agar kegiatan Bimtek tersebut di tunda dulu, “tapi sepertinya ada pihak pihak tertentu lebih Hebat dari yang di sebut diatas sehingga Acara Bimtek tetap di laksanakan,” Ucap Kabeakan.

“Bimtek yang dilakukan oknum-oknum tertentu diduga ajang bisnis untuk memperkaya diri. Pasalnya, pelatihan Bimtek ini sudah berulang-ulang dilaksanakan setiap pencairan Dana Desa tapi dari Penelusuran KPPAS Efek Bimtek tidak ada bermanfaat bagi peningkatan Kapasitas Aparatur Desa dan Perangkatnya dan yang membuat kita tak habis pikir kenapa harus dilaksanakan di kota Medan sehingga dana Akomodasi Penginapan, Makan dan minum juga yang lainnya Daerah luar yang dapat untung ” sebutnya.

Dari pelaksanaan Bimtek ini Kabeakan mengecam keras atas tindakan yang dilakukan lembaga kajian dan pelatihan ini bahkan dinilai sudah menantang keras peraturan Menteti Desa No. 16 tahun 2018.

“Saya meminta kepada Inspektorat Kabupaten Aceh Singkil supaya benar benar Menelusuri Progres mulai dari Perencanaan dalam mekanisme memasukkan Anggaran Bimtek di APBdes Desa masing masing yang tidak menguntungkan masyarakat dan disinyalir sangat merugikan Negara” tegas Kabeakan.

Bagian lain Kabeakan menambahkan sangat mendukung teman teman Aktifis juga tokoh Masyarakat dan Mahasiswa untuk Menyikapi Persoalan Bimtek Aparatur Desa ini karena terkesan di paksakan, dan yang sangat  memprihatinkan menurut informasi banyak Kepala Desa peminjam Uang untuk Bimtek tersebut karena Dana Desanya belum keluar, pungkas Kabeakan. (Team/SK)

0
Fhoto Mobil yang sudah diamankan di Lapangan Wilayah Pelabuhan I Gunungsitoli.

Suara Indonesia News – Gunungsitoli. Pelabuhan Pelindo I Gunungsitoli Provinsi Sumatera Utara diduga kuat menjadi Pintu Masuk barang Ilegal di Wilayah Kepulauan Nias. Hal ini diungkapkan salah seorang Aktivis di Wilayah Pulau Nias bernama Arius Nazara kepada Suara Indonesia News  di Gunungsotoli, Rabu (07/04/2021).

Dalam penuturannya Arius Nazara mengatakan, bahwa contohnya Barang Ilegal itu adalah Masuknya Daging Babi Celeng (Daging Babi Hutan) yang berkeliaran di Wilayah Kepulauan Nias melalui Pintu Masuk di Pelabuhan Pelindo I Gunungsitoli diduga tanpa izin.

Sesuai dengan temuannya  di Lapangan berdasarkan Realita dan fakta, bahwa pada Minggu tgl 04/04/2021 sore, Ada satu Mobil  Pick Up L  300  bernomor Polisi BK 9648, diduga telah diamankan dan di tahan di Wilayah Lapangan Pelabuhan Pelindo I Gunungsitoli yang dilakukan Oleh petugas KSOP Gunungsitoli betsama dengan Anggota KP3 Pelabuhan,  karena  muatan Mobil Pick Up tersebut penuh  dengan Dagin Babi Celeng ( Babi Hutan)  yang  diduga   tidak mempunyai izin sesuai Intruksi Walikota Gunungsitoli No.520/1/Diskeptan/2021 tentang Pemasukan ternak Babi di Wilayah Kota Gunungsitoli, Undang -undang No. 21  Tahun 2019 Tentang Karantina Hewan, ikan dan Tumbuhan, Undang-Undang No.36 Tahun 2009 tentang pengaturan pengamanan  Makanan dan Minuman, Undang -Undang No.18 Tahun 2012 , Peraturan BPOM ( Badan Pengawas Obat dan Makanan)  No.22 Tahun 2018 tentang pedoman pemberian Sertifikat produksi Pangan Industri Rumah tangga.

” Ya, benar bahwa Minggu tgl 04/04/2021 satu unit Mobil Pick Up L 300 bernomor Polisi BK  9648 telah diamankan oleh petugas KSOP bersama Petugas  KP3 Pelabuhan Pelindo I Gunungsitoli karena Mobil tersebut bermuatan Daging Babi Celeng yang diduga  tidak punya izin, tutur Arius.

Setelah Mobil Pick Up tersebut di tahan Oleh Petugas KSOP dan Petugas KSP3 pelabuhan Gunungsitoli ,tiba-tiba Mobil Pick up tersebut Hilang tanpa Jejak, seolah-olah ada duggaan Kerja Sama dan pembiaran  oleh Petugas yang berwenang, ucapnya.

Ditempat yang berbeda, hal ini dikonfirmasi kepada  Kepala KSOP Pelindo I Gunungsitoli Merdi Loi, SE,MM. melalui Wahtsapnya mengatakan bahwa Pihaknya  tidak mempunyai urusan tentang hal itu,karena

Sudah ada petugas  Karantina Hewan di Pelabuhan yang spesifik mengurus hewan, sebab tupoksi kami sebagai Syahbandar yakni terkait keselamatan pelayaran. Terkait tentang penahanan  Mobil  yang bermuatan Daging Celeng tersebut , benar telah dibtahan oleh petugas ,Namun saat itu Kami sedang Sibuk melayani kedatangan Kapal yang mau merapat  di Dermaga Gunungsitoli,Namun pemilik Mobil yang bernuatan Dagin Celeng melarikan diri tanpa Izin, ucapnya  Merdi Loi.

Hal yang sama  di konfirmasi  kepada Kepala Pos KP3 Gunungsoli  Sopani Daeli melalui  Wathsapnya Selulernya,

sampai turunnya berita ini tidak ada tanggapannya tentang masuknya Barang Ilegal itu di  Pintu Pelabuhan Pelindo I Gunungsitoli.

Salah Seorang Pemerhati di Wilayah Kepulauan Nias bernama  Abiyudi Zai, melalui Suara Indonesia News menyampaikan harapannya kepada Pihak Pemerintah /Dinas terkait maupun pihak Keamanan yang berwenang agar menerapkan peraturan dan melakukan  pengawasan ketat tentang Maraknya peredaran barang Ilegal  yang masuk di Wilayah Pulau Nias melalui Pintu Pelabuhan Pelindo I Gunungsitoli termasuk  Daging Babi Celeng  yang  marak peredarannya secara Ilegal di  Wilayah Pulau Nias -Sumatera Utara, yang tidak jelas Asal -usulnya, karena hal tersebut bisa menyebabkan bibit  Virus Penyakit bagi Masyarakat kepulauan Nias yang mengonsumsinya. tutur Abiyudi dengan tegas. (Aro Ndraha)

0

Suara Indonesia News – Semarang. Polda Jawa Tengah berikan bantuan kemanusiaan untuk korban banjir di Nusa Tenggara Timur. Rencananya bantuan tersebut akan diberangkatkan dengan 1 trux box Brimob Polda Jateng dan diserahkan pada Polda Bali pada hari ini, Rabu (07/04/2021) pukul 08.00 WIB.

Adapun bantuan yang diberikan yaitu bantuan Makanan berupa Biskuit untuk bayi, biskuit kaleng, mie instan, susu bubuk bayi. Bantun pakaian berupa daster, baby dool, celana pendek dewasa, sarung, kaos bolong dewasa, kaos oblong anak, pakaian dalam pria, pakaian dalam wanita, pakaian dalam anak, serta perlengkapan lain seperti selimut, handuk, Pempers, pembalut, minyak kayu putih, tikar dan sandal.

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahamd Luthfi melalui Karoops Polda Jateng Kombes Pol Drs Firly Ruspang Samosir mengungkapkan bantuan yang berikan sebagai wujud peduli dan empati atas bencana alam yang telah melanda Nusa Tenggara Timur.

“Bantuan ini sebagai wujud peduli dari Polda Jawa Tengah untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena bencana di NTT,” terang Firly.

“Dengan bantuan ini kami harap saudara-saudara kita bisa terbantu, sekali lagi kami turut berempati atas bencana yang telah terjadi ini semoga segera selesai,”lanjutnya

Sebelumnya Polda Jateng juga telah memberangkatkan langsung menuju Nusa Tenggara Timur sebanyak 13.000 personil yang terdiri dari Tim Dapur Lapangan, Mobil Water Treatment dan Keperluan SAR.

Rencananya para personil TNI-polri yang telah dikirim ke Nusa Tenggara Timur bersama dengan instansi-instansi lain secara sinergitas akan membangun rumah tinggal sementara atau tenda /tenda untuk para korban banjir.

Diketahui sebelumnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan bencana alam banjir bandang telah melanda Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (04/04) dan menyebabkan sebanyak 84 korban meninggal dunia dan 103 orang masih hilang. Tercatat sebanyak 84 korban yang dinyatakan meninggal dunia setelah jasadnya ditemukan dalam proses evakuasi.

Selain itu, bencana alam itu juga mengakibatkan 123 warga luka-luka dan 2.683 jiwa terdampak dari bencana banjir bandang. (Saibumi)