0

Suara Indonesia News – Kabupten Cirebon. Sangat menyambut baik prakasa yang dilakukan oleh komunitas pengemudi Saba Paran  sebagai bentuk solideritas dan kepedulian antar sesama Pengemudi cukup banyak sekali komunitas.

komunitas pengemudi yang menurut ketua HPPI Pusat yang hebat dan semangat  ke keluargaanya sudah begitu terjalin ,selain Saba Paran ada juga ILKD ikatan lowongan kerja Driver dimana pengemudi mengalami masalah dijalan baik itu kecelakaan ataupun kendaraan troble sesama anggota ILKD membantu.

Kami harapkan komunitas komunitas yang sudah terjalin dengan baik di harapkan lebih memperkuat ke kompakanya karena suara pengemudi adalah suara rakyat. Jum’at (12/03/2021).

Walau Himpunan Profesi Pengemudi Indonesia ini dibentuk bukan berarti HPPI akan menjadi kompetiter komunitas yang ada itu persepsi yang salah HPPI di bentuk adalah untuk menjadi sebuah organisasi Profesi seperti halnya PERADI ,IDI dan lain lain ini adalah organisasi Formal yang berbadan hukum dan kendaraan besar nya komunitas komunitas pengemudi yang ada dan para pengemudi yang tidak tergabung di komunitas  keluhan dan ,aspirasi dari komunitas pengemudi dan pengemudi itu sendiri bisa disampaikan kepada pemerintah degan legal dan tersistem melalui HPPI.

Adapun anggota dan pengurus HPPI di dalamnya berbagai element tentunya ada pengemudi ,dishub ,kepolisian kejaksaan dan lain lain tapi semuanya harus sepakat.

Menyuarakan pengemudi adalah orang profesional bukan kuli angkut ini harus komitmen untuk memperjuangkan nasib pengemudi kedepannya, tujuan HPPI itu sendiri adalah 1. mengedukasi para pengemudi melalui anggaran pemerintah,memberikan perlindungan profesi ,dan memanusiakan para pengemudi.

Oleh karena itu komunitas yang ada tidak perlu gusar dengan adanya HPPI tetap besarkan nama komunitas yang ada seperti halnya komunitas SABA PARAN itu sangat hebat dan luar biasa dan HPPI mengapresiasi kegiatan Komunitas Pengemudi Saba Paran salam satu aspal buat Saba Paran sukses selalu.

Eddy Suzendi kepala Bidang Keselamatan Dishub kabupaten Cirebon yang juga Ketua Pimpinan Pusat HPPI. (Sendi)

0

Suara Indonesia News – Kabupten Cirebon. Komunitas driver Saba Paran kabupaten Cirebon melalui Ketua nya Hidayat yang merupakan pengemudi angkutan ekspedisi di salah satu perusahaan di kabupaten Cirebon, yang mengungkapkan bahwa terkadang pengemudi selalu was-was di jalan membawa muatan di atas kapasitas beban angkut kendaraan yang di bawa oleh para pengemudi.

Dan di tambah kan nya lagi, tahun kendaraan yang mereka miliki yang mayoritas sudah tahun tua, serta pihak pengurus juga terkadang menargetkan waktu di lapangan barang sudah harus sampai pada tempat yang di tuju. Jelas itu merupakan salah satu pemicu kecelakaan di jalan dan pihak perusahaan tidak mau tau dan seolah-olah cuci tangan. Jum’at (12/03/2021).

” Kami di lapangan/di jalan tidak di berikan asuransi tambahan jika mana terjadi kecelakaan di jalan, yang kami miliki hanya asuransi dari BPJS saja, dan terkadang ada beberapa perusahaan tersebut memotong uang jalan dengan alasan untuk asuransi mandiri yang terkadang tidak di berikan jika pengemudi mengalami kecelakaan”

“Pihak perusahaan terkadang berdalih untuk urus ini itu tambahnya kepada awak jurnalis yang mewawancarai di seketariatnya di desa palimanan barat blok Pejagan asem”.

Di tempat berbeda di tambah kan oleh Kabid DISHUB Kabupten Cirebon Edi Suzendi. SH., m enerangkan bahwa jika umur kendaraan pun sangat mempengaruhi daya angkut kendaraan tersebut, juga jika beban tidak sesuai atau melebihi kapasitas daya angkut akan sangat berpengaruh ketika kendaraan di posisi darurat pengereman di jalan. Baik itu ketika pengemudi menghadapi turunan atau tanjakan di jalan atau pun ketika ada kendaraan di depan nya berhenti secara mendadak.

Karena muatan yang sangat berat rem kendaraan akan cepat panas dan jebol karena menahan beban berat yang tidak sesuai kapasitas nya dan kita di saat di butuhkan rem akan blong. Ungkap nya kepada awak jurnalis yang mewawancarai di tempat kerja nya. (Sendi)

 

 

0

Suara Indonesia News – Gresik. Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto S.H. S.I.K. M.M. bersama Kasat Intelkam AKP M. Syuhada SE., S I.K., melaksanakan silaturahmi dengan warga Papua yang tinggal di jalan Kalimantan F 5 Perum Sidorukun indah Desa Sidorukun, Gresik, Jum’at (12/03/2021).

Tampak AKBP Arief Fitrianto bertemu dan berbincang hangat dengan 2 orang warga papua Sdr. Yakobus Wempi dan Sdr. Hendrikus Warmanrado.

Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto S.H.  S.I.K. M.M. dalam sambutanya mengucapankan terima kasih kami disambut dengan baik dan kedepannya Silaturahmi ini terjaga dengan baik, Marilah kita menjaga persatuan dan kesatuan. Kita dukung pemerintah dan aparat penegak hukum yang serta bekerjasama untuk membangun kebersamaan sehingga nyaman dan damai. NKRI Harga Mati,” pungkasnya.

Selanjutnya Mantan Kapolres Ponorogo tersebut memberikan bantuan Sosial kepada 2 orang warga Papua yang tinggal di Gresik ini. (Hari R)

0

Suara Indonesia News – Kota Cirebon.  Operasi Yustisi gabungan piket fungsi dalam rangka penanggulangan Covid-19 dengan sasaran tempat keramaian seperti Fasilitas Umum dan Cafe – cafe yang berada di Wilayah Hukum Polres Cirebon Kota sebagai penanggungjawab Kapolres Cirebon Kota AKBP Imron Ermawan, SH., S.IK., MH., dengan dipimpin  Ipda Iman Hendro, S., SH. dan dihadiri oleh Iptu Sigit,  Ipda Cepi Muldian dan Personil Gabungan Piket Fungsi sebanyak 22 orang, Jumat  dinihari (12/03-2021) jam 00.30 wib.

Ditempat terpisah Kapolres Cirebon Kota AKBP Imron Ermawan, SH., S.IK., MH., melalui Ipda Iman Hendro, S., SH. menyampaikan “Malam ini kita akan melaksanakan Ops Yustisi dalam rangka pemberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Diperlukan peranan semua kompenen untuk menekan penyebaran Covid-19. Kita akan intens melakukan patroli, sweeping dan himbauan tentang Protokol Kesehatan khususnya 5M yaitu Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, Serta membatasi mobilisasi dan interaksi,” ujarnya.

Masih kata Hendro “Atas nama Kapolres Cirebon Kota, kami mengucapkan terima kasih. Atas kinerja Rekan-rekan sekalian. Saya harapkan kita bisa menjadi ujung tombak di Kota Cirebon untuk menekan angka penyebaran Covid-19. Dan semoga yang kita lakukan dapat mendapatkan balasan dari yang Maha Kuasa dan menjadi ladang amal bagi kita,” tutup Iptu Ipda Imab Hendro, S, SH.

Rute yang dilalui Start Mapolres Cirebon Kota – Jalan Cemara – Jalan Sisingamangaraja – Jalan Benteng – (Gedung BAT) – Jalan Talang – Jalan Merdeka – Jalan Kasepuhan – (Keraton Kasepuhan) – Jalan Pulasaren – Jalan Lawanggada – Jalan Nyi Mas Gandasari – (Stasiun Parujakan) – Jalan Tentara Pelajar – (Cafe Baraja) – Jalan Cipto Mangunkusumo – Jalan Pemuda – Brigjen Darsono – (Monumen Perjuangan) – Stadion Bima – (Shelter Bima)  – Jalan Brigjen Darsono – Jalan Pemuda – Jalan Cipto Mangunkusumo – Jalan Kartini – Jalan Veteran – Finish Mapolres Cirebon Kota, tambah Kasubbag Humas Polres Cirebon Kota.

Kegiatan patroli gabungan Ops yustisi berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan. Dalam pelaksanaanya membagikan 20 Pcs masker dan menegur 5 orang yang tidak menggunakan masker dengan benar. Serta tidak diketemukan adanya kerumunan warga, tutup Iptu Ngatidja, SH.MH Kasubbag Humas Polres Cirebon Kota. (Hatta)

 

0
Foto Istimewa

Suara Indonesia News – Aceh Singkil. Petani kelapa sawit di Kabupaten Aceh Singkil, sedang berjaya sejak sepekan terkahir. Menyusul tingginya harga produksi tandan buah segar kelapa sawit, berbarengan dengan melonjaknya harga.

Lazimnya ketika sawit panen raya, harganya murah. Sebaliknya ketika produksi turun, harga naik. Ini sebagaimana terjadi pada akhir tahun lalu. Ketika sawit musim trek (produksi turun), harga di tingkat petani tembus hingga Rp 1.750 per kilo.

Namun, berbeda pada musim produksi sawit melimpah, harganya tetap mahal. Di tingkat petani tembus Rp 1.650 per kilo.

“Biasanya kalau buah (sawit) sedang banyak harganya di bawah Rp 1.000 per kilo,” kata Johan petani sawit di kawasan Suro Jumat, 12/3-2021.

Mahalnya harga sawit ketika produksi banyak, tidak hanya dinikmati pemilik kebun, tetapi mendorong pergerakan ekonomi masyarakat Aceh Singkil. Maklum mayoritas penduduk Aceh Singkil, gantungkan hidup dari komoditi kelapa sawit.

Sawit juga menyerap tenaga kerja cukup banyak, mulai dari pemanen, penunas pelepah, pembersihan lahan, hingga tukang pupuk. (Salomo)

 

 

 

0

Suara Indonesia News – Aceh Singkil. Ketua Lsm Komunitas Peduli Pembangunan Aceh Singkil ( KPPAS) Drs. SL.Kabeakan, meminta kepada Sekda Aceh Singkil, untuk mengevaluasi kinerja Kepala LPSDM Kabupaten Aceh Singkil dan juga Mengevaluasi kinerja ASN di Jajarannya. Terutama masalah Disiplin dan Etika yang menurut Kabeakan belakangan ini menjadi perbincangan di Masyarakat, terkait adanya Perseteruan sesama ASN yang Narasinya sudah melebar ke urusan pribadi dan tak Tanggung tanggung yang berseteru tersebut Antara Atasan dan Bawahan, dan bisa di sebut sama sama Publik figur dengan tanda kutip di kenal Masyarakat,

Dan yang paling mirisnya lagi Sepertinya kedua ASN yang berseteru tersebut saling membuka kelemahan di masa lalu seakan akan Dunia ASN itu tidak ada Undang – undang dan aturan yang menaunginya, demikian di Sampaikannya kepada Media ini Jumat (12/03/2021), di Rimo Aceh Singkil.

Ia menambahkan, jika persoalan itu di biarkan terus berkembang bak Sinetron berseri hal tersebut merupakan preseden buruk di jajaran ASN Aceh Singkil, seolah olah antara Atasan dan Bawahan bisa saling menghujat di Ranah publik atau saling membuka kesalahan di Media yang seharusnya merupakan urusan Intern dan tidak perlu di ketahui khalayak ramai, “ucapnya.

Kabeakan menambahkan, Ia juga meminta kepada Kepala LPSDM Aceh Singkil supaya menegakkan Aturan dalam membuat kebijakan maupun di saat memberi Statemen, jangan ikut ikutan terpancing menyinggung privasi seseorang karena Kepala merupakan Pembina, demikian juga kepada Saudara Tengku Hambalinsyah, yang sangat Saya hormati dan banggakan, perlu tengku camkan secara Filsafat Nilai Dunia ASN dan profesi selaku Penceramah sangat jauh berbeda dalam berkiprah apalagi berkaitan dengan ” Nurani dan Iman “, sehingga aturan di ASN kerap menjadi Dillema bagi para Ustad dan Ulama  dan hal inilah yang sedang terjadi antara kedua ASN ini. Mereka sama sama benar menurut Versi mereka namun ada Ranah Etika dan Kepatuhan ASN yang patut di junjung, ” Urai Kabeakan.

Seharusnya jika Bupati atau Sekda cepat menyikapi persoalan perseteruan kedua orang jajarannya ini, mungkin persoalannya sudah selesai tidak melebar kesana kemari. Dan jika di telusuri bagainana dominasi politik dalam kebijakan kepala Daerah dalam menempatkan para pejabat merupakan bukan rahasia umum lagi. Tapi gejolak itu biasanya hanya berkutat di pusaran Interen saja, dan banyak Pejabat memang dari segi SDM mumpuni tapi karena tidak mendukung di saat Pilkada tidak di pakai atau di tempatkan sebagai Staf di Sfaf Ahli bukan Sfaf Ahli dan pada umumnya penomena itu masih terjadi di Daerah lain.

Dan kaitan itulah sehingga Ketua LSM KPPAS ini meminta kepada Sekda untuk segera memanggil kedua jajarannya yang sedang berseteru tersebut, sekaligus mengevaluasi Kinerja ASN tersebut tanpa pandang bulu apakah ASN itu Publik pigur atau Keluarga Bupati dan Wakil Bupati,” tegas Kabeakan.

Dan di bagian kain Kabeakan mengatakan Tugas  Pokok Sekretariat Daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyusunan kebijakan dan pengkoordinasian administrasi terhadap pelaksanaan tugas Perangkat Daerah serta pelayanan administrastif.

Dan Sekretariat Daerah mempunyai fungsi : pengkoordinasian penyusunan kebijakan Daerah, pengkoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Daerah, pelayanan administratif dan pembinaan aparatur sipil negara pada instansi Daerah, dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya. (Salomo)

0

Suara Indonesia News – Lhokseumawe. Mayat tanpa identitas yang ditemukan oleh warga di aliran sungai  Desa Tambon Tunong, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara beberapa waktu lalu, ternyata seorang santri Dayah Paloh Gadeng.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto SIK MH melalui Kasubag Humas Salman Alfarisi SH MM, Kamis (11/3/2021) mengatakan, korban diketahui bernama Muhammad Rizki warga Desa Baloy, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, informasi tersebut didapatkan dari tiga rekan korban sesama santri yang saat itu bersama-sama pergi memancing di sungai tersebut.

Kronologis kejadian menurut keterangan dari rekan korban, kata Salman, pada Senin (8/3/2021) sekitar pukul 11.00 WIB, korban bersama dengan tiga temannya ini berangkat dari Dayah dengan tujuan untuk memancing di sungai. Setibanya di lokasi, empat santri tersebut mencari udang terlebih dahulu di tambak dekat sungai.

“Setelah mencari udang lalu melanjutkan memancing di sungai. Korban bersama tiga rekannya juga mandi di sungai, namun mereka tidak bisa berenang. Saat berada di tengah sungai, tiga teman korban menyelamatkan diri ke pinggir sungai. Sementara korban masih di tengah, hanya terlihat kedua tangannya saja,” ujar Salman.

Kemudian, tiga temannya berupaya menyelamatkan korban dengan mengambil pelepah daun kelapa dan mencoba membantu korban dengan cara mendekatkan pelepah daun kelapa ke tangan korban, tetapi tangan korban tidak terlihat lagi. Ketiga rekan korban sempat menunggu sekitar 3 menit tetapi korban tidak kunjung muncul.

“Kemudian rekan korban kembali ke gubuk tempat menyimpan pakaian, lalu menyimpan pakain korban di antara batang pohon dan kembali ke dayah serta memberitahukan kepada santri lainnya dengan maksud menanyakan kepada santri siapa yang bisa berenang untuk menyelamatkan korban. Karena takut, ketiga rekan korban tidak kembali lagi ke sungai serta tidak memberitahukan peristiwa tersebut kepada guru,” pungkasnya.

Lanjutnya, peristiwa tenggelamnya seorang santri ini baru diberitahukan oleh rekan korban kepada gurunya pada Rabu (10/3/2021), selanjutnya diteruskan ke kapolsek Dewantara. Selanjutnya, personel kepolisian menuju ke Dayah Paloh Gadeng dan membawa dua teman korban ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna mengambil barang milik korban, kemudian dimintai keterangan.

“Bersama pihak Dayah, Kepolisian mencari tahu keberadaan keluarga korban. Kemudian, didapatkan informasi bahwa keluarga korban berada di Desa Baloy, didmaoingi perangkat desa setempat kepolisian dan pihak Dayah mendatangi rumah keluarga korban dan memberitahu peristiwa dimaksud. Keluarga memaklumi dan telah mengiklankan kejadian yang menimpa korban,” jelasnya. (Azhari)

0

Suara Indonesia News – Medan. Pelarian seorang pelaku komplotan pencurian alat pengukur suhu badan berakhir sudah, menyusul keberhasilan petugas Polsek Medan Baru menangkap Fahrizal Ardilah alias Black (30) saat nyanyi di Scorpio KTV & Bar Hotel Radison Jalan Adam Malik Medan.

“Pelaku warga Jalan Tani Asli, Kelurahan Tanjung Gusta Medan ini tidak dapat berkutik lagi saat disergap petugas di TKP, ” ucap Kanit Reskrim Polsek Medan Baru Iptu Irwansyah Sitorus kepada wartawan, Kamis (11/3/2021) malam.

Dijelaskannya, kronologis kejadian dan penangkapannya pada hari Selasa tanggal 13 Oktober 2020 sekira pukul 04.30 WIB, di Jalan Adam Malik tepatnya bassment Hotel Radison Medan, telah terjadi pencurian terhadap 1 unit Infrared Thermomoter Gun (alat pengukur suhu badan) milik dari Scorpio KTV & Bar Hotel Radison Medan, yang dilakukan oleh seorang laki-laki (perbuatan pelaku saat mengambil alat tersebut terekam CCTV) yang mengakibatkan kerugian sebesar Rp 2.775.000.

Kemudian pelapor membuat pengaduan ke Polsek Medan Baru. Berdasarkan laporan korban, selanjutnya petugas melakukan penyelidikan terhadap pelaku dan pelaku dapat ditangkap petugas pada hari Rabu tanggal 10 Maret 2021 pukul 04.30 WIB, saat pelaku kembali mendatangi Scorpio KTV & Bar Hotel Radison tersebut untuk berkaraoke. Hasil Introgasi terhadap pelaku, pelaku mengakui mengambil alat tersebut dari atas meja security dan menyimpan alat tersebut ke dalam tas pelaku.

Selanjutnya pelaku diboyong ke Komando untuk proses lebih lanjut.

“Pelaku telah dijebloskan ke penjara, atas perbuatannya, pelaku dipersangkakan Pasal 363 KUHP dengan ancaman 5 Tahun Penjara,” pungkasnya. (Gd)