0
Foto: Sulthan Alfaraby, Pencetus Aliansi Pemuda Peduli Aceh (APPA)

Suara Indonesia News – Banda Aceh. Aliansi Pemuda Peduli Aceh (APPA) yang baru-baru ini viral di kalangan masyarakat Aceh, akan kembali melakukan aksi demonstrasi untuk menuntut kinerja Gubernur Aceh, Senin (15/03/2021).

Pencetus awal gerakan APPA yang juga aktif membantu berbagai pergerakan mahasiswa di Aceh, Sulthan Alfaraby, mengatakan bahwa pihaknya hingga hari ini belum diam dan akan terus berlipat ganda dengan massa yang terdiri dari berbagai elemen.

“Hari ini saya tegaskan selaku inisiator, bahwa APPA belum diam dan akan terus berlipat ganda. Kami ada dimana-mana, dengan massa yang terdiri dari berbagai elemen dan saling merangkul demi menuntut kesejahteraan rakyat Aceh”, tegas Sulthan Alfaraby.

Dia juga membantah, jika ada pihak yang mengatakan bahwa APPA telah dibungkam. Dia mengatakan, bahwa APPA tidak akan diam dan akan melakukan arah pergerakan yang lebih bervariasi.

“Hari ini, kita lihat banyak sekali permasalahan yang terjadi di Aceh, bukan saja masalah transparansi dana Covid-19, melainkan juga masalah kemiskinan. Itulah tugas utama APPA, kita harus mengawal permasalahan di Aceh dan bersinergi membangun gerakan, agar identitas dan moral kita selaku pemuda Aceh tidak hilang”, ungkapnya.

Sulthan Alfaraby mengaku, bahwa APPA juga membantu Aliansi Pemuda Aceh Menggugat (APAM) untuk sama-sama memperkuat barisan dalam mengawal kebijakan legislatif dan eksekutif di Aceh.

“Hari ini tanggal 15 Maret tahun 2021 di Pendopo Gubernur Aceh pukul 10 pagi, kita hadir untuk membantu kawan-kawan dari Aliansi Pemuda Aceh Menggugat (APAM) untuk memperkuat barisan. APPA akan kirimkan bantuan. Baik hari ini, besok atau kapan pun. Siapapun yang mencoba membungkam, APPA tidak akan gentar”, terang Aktivis asal Barat Selatan Aceh ini.

Sebelumnya, Aliansi Pemuda Peduli Aceh (APPA) yang aktif bergerak dalam mengawal kesejahteraan masyarakat Aceh, sudah melakukan aksi demonstrasi sebanyak 5 kali untuk mengkritik kebijakan Gubernur Aceh terkait pemberian dana hibah Covid-19 kepada 100 organisasi di Aceh.

Tepat pada hari Senin tanggal 15 Maret 2021, APPA kembali melakukan aksi demonstrasi dan menyatakan bergabung bersama Aliansi Pemuda Aceh Menggugat (APAM) untuk mendesak legislatif dan eksekutif di Aceh agar peduli dengan nasib Aceh yang kini dikabarkan kembali masuk dalam kategori provinsi termiskin di Sumatera. (SA)

0

Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon sukses menggelar Konferensi Pemilihan Pengurus baru. Acara konferensi ini dilaksanakan bertempat di Madrasah Diniyah Tawiliyah Awaliyah (MDTA Al – Khoeriyah)  Karangsembung, Minggu, (14/03/2021).

Tamu undangan yang hadir diantaranya para  Ketua Ranting NU Kecamatan Karangsembung beserta para jajaran Pengurus MWC NU masa khidmah 2015 – 2020 dan para kyai sepuh.  Tamu utama yang hadir yakni pengurus PCNU Kabupaten Cirebon, Bapak Kyai R. Bana Subandi dan Kiyai Mutohar, Juga turut dihadiri  Banom NU ( Muslimat, Fatayat GP.PAC. Ansor, Muslimat, Fatayat, IPNU IPPNU, Lesbumi serta juga Pagar Nusa.

Bertindak sebagai Ketua Panitia Pelaksana Konferensi MWC NU Karangsembung, Ustadz Hasbi dan Sekretaris Ustadz Ahmad Saehu dengan dibantu oleh para Sahabat Banser Satkoryon Karangsembung dan Rekan-rekan IPNU-IPPNU. Acara pemilihan pengurus baru  berlangsung secara khidmat dan lancar. Acara di buka tepat pukul 10.00 wib s.d selesai.

Dan tentunya dimasa pandemi ini semua peserta yang hadir diacara ini tetap mengikuti protokol kesehatan.

Dalam Konferensi MWC NU Kecamatan Karangsembung tahun 2021 ini Pemilihan Ketua Tanfidziyah dan Rois Suriyah berjalan lancar. Dari beberapa calon akhirnya terpilih Bapak Kiyai Muhyiddin Sofyan MHI, sebagai Ketua Tanfidziyah dan Bapak  Kiyai Komarudin, terpilih sebagai Rois Syuriah MWC NU Kecamatan Karangsembung masa khidmah 2021-2026.

Salah satu panitia penyelenggara, Ustadz Hasby Maula Khotibi menuturkan, ” Dengan diselenggarakannya Konferensi ini semoga dapat memperkokoh Ukhuwah Islamiyah dan dapat memilih pengurus yang Amanah dan dapat memajukan NU secara Jam’iyah dan jama’ah serta dapat mewujudkan kemandirian organisasi dan ekonomi keumatan.

“Untuk selanjutnya setelah terpilih sebagai pengurus baru MWC NU Kecamatan Karangsembung ini, kiyai Muhyiddin Sofyan, MHI, menurutnya organisasi ini tak lepas perlu adanya dukungan dari semua ranting yang ada di Kec.Karangsembung yang bisa membentuk susunan pengurus yang akan terus mensyiarkan Islam. Dan harapannya dari sekarang dan kedepannya dapat melaksanakan amanat ini sebaik-baiknya,” tutur Ketua MWCNU terpilih Karangsembung, Kab. Cirebon. (Sendi/falah)

0

Suara Indonesia News – Lhokseumawe. Puluhan personel Polres Lhokseumawe mengamankan aksi unjuk rasa Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND) di Taman Riyadhah, Kota Lhokseumawe, Mingu (14/3/2021).

Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto SIK MH melalui Kasubag Humas Salman Alfarisi, SH, MM., mengatakan, pengamanan tersebut dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polres Lhokseumawe Kompol Teuku Heri Hermawan, SH, SIK.

“Aksi mahasiswa ini merupakan wujud solidaritas kepada para pejuang demokrasi Myanmar. Tujuan pengamanan ini, guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat serta peserta aksi,” ujarnya.

Salman menambahkan, unjuk rasa tersebut berjalan aman dan lancar di bawah pengawalan personel Kepolisian dari Polres Lhokseumawe. “Terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswanya yang telah bekerjasama agar unjuk rasa tersebut berlangsung damai,” pungkasnya. (Azhari)

0

Suara Indonesia News – Lhokseumawe. Tim URC Polres Lhokseumawe melakukan patroli dialogis di lokasi wisata Pantai Ujung Blang, Kec. Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Minggu (14/03/2021).

Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto, S.I.K, M.H melalui Kasat Sabhara AKP Abdul Muin mengatakan, patroli tersebut bertujuan untuk mencegah aksi kriminalitas serta memberikan rasa aman kepada masyarakat.

Selain itu, petugas patroli juga melakukan pengawasan terhadap masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan (protkes).

“Masyarakat dihimbau agar tidak berkurumun, mematuhi 3M yaitu Menggunakan Masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak saat beraktivitas diluar rumah”, pungkasnya. (Azhari)

0

Suara Indonesia News – Gresik. Jajaran Satlantas Menyikapi perkembangan penyebaran Covid-19 yang masih menunjukkan trend kenaikan, Gresik tak tinggal diam.

Polres Gresik bergerak cepat melakukan berbagai langkah preventif untuk mencegah penyebaran Covid-19. Salah satunya dilakukan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Gresik dengan membagikan masker kepada pengguna jalan dan Pemasangan stiker ” AYO PAKAI MASKER” kepada pengendara R2 maupun R4. Minggu (14/03/2021).

Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto S.H., S.I.K., M.M. melalui Kasat Lantas Polres Gresik AKP Yanto Mulyanto P., S.H., S.I.K menuturkan, bahwa pagi ini satlantas telah membagikan Masker sebanyak 500 kepada para pengguna jalan dan Pemasangan Stiker “AYO PAKAI MASKER” kepada pengendara R2 maupun R4 kegiatan tersebut dilaksanakan di jln. Wahidin depan pos GKB Kec.Kebomas Kab.Gresik semua itu dilakukan dengan tujuan mendukung peraturan dan kebijakan Pemerintah dalam PPKM untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Kami terus berupaya untuk mensosialisasikan kepada masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan dengan pola hidup sehat dengan 5 M (memakai masker, mencuci tangan, manjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas),” ujarnya. (Hari Riswanto)

0

Suara Indonesia News – Tanjungbalai. Dua wanita ini diamankan Personil Satuan Reserse Narkoba Polres Tanjungbalai saat akan  melakukan transaksi narkoba jenis sabu di sebuah rumah di Jalan Utama, Lingkungan IV, Kelurahan Pulau Simardan, Kecamatan Datuk Bandar Timur, Kota Tanjungbalai. Jumat kemarin, 12/3/2021, sekitar Pukul 22.15 Wib.

Penangkapan Kedua wanita yang bernama Ayudiani Alias Ayu (27), Ibu Rumah Tangga, warga Jalan Jend Sudirman, Lingkungan I, Kelurahan Gading, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai dan Nurlela Alias Lela (29), Wiraswasta, warga Jalan Utama, Lingkungan XII, Kelurahan Pulau Simardan, Kecamatan Datuk Bandar Timur, Kota Tanjungbalai ini berdasarkan informasi dari masyarakat yang layak dipercaya. Kata Kapolres Tanjungbalai AKBP Putu Yudha Prawira melalui Kasubbag Humas Polres Tanjungbalai Iptu Ahmad Dahlan Panjaitan.

“Setelah Kedua wanita ini diamankan, Petugas melakukan pengembangan dan berhasil melakukan penangkapan terhadap Febri Nicolas Simanjuntak Alias Nico (43),  Wiraswasta, warga Jalan Manggis, Lingkungan I, Kelurahan TB Kota II, Kecamatan Tanjung Balai Selatan, Kota Tanjungbalai,” Kata Humas Minggu 14/3/2021.

“Penangkapan berawal dari adanya informasi bahwa di Jalan Utama, Lingkungan IV, Kelurahan Pulau Simardan ada Dua wanita didalam rumah akan melakukan transaksi narkotika jenis sabu. Team Opsnal unit II Satres Narkoba yang dipimpin Ipda Awaluddin bergerak ke TKP dan langsung melakukan penggrebekan serta penangkapan terhadap wanita  tersebut di rumahnya,” Tambahnya.

“Dari Kedua wanita yang diamankan ditemukan barang bukti narkotika jenis sabu sebanyak Satu bungkus plastik klip transparan denga berat kotor 2,17 gram di atas lantai di hadapan mereka. Setelah di introgasi, mereka menerangkan bahwa barang haram tersebut adalah benar miliknya dan diperoleh dari Nico,” Bebernya.

“Team melakukan pengembangan ke rumah Nico di Jalan Manggis, Lingkungan I, Kelurahan TB Kota II, Kecamatan Tanjung Balai Selatan, Kota Tanjungbalai, dan berhasil  mengamankan nya, dari Nico ditemukan barang bukti Dua bungkus sabu didalam kamar di rumah nya dengan berat kotor 2,50 gram,” Jelas Humas.

“Ketiga tersangka berikut barang bukti di bawa ke Polres Tanjungbalai guna pemeriksaan lebih lanjut, serta dilakukan penimbangan terhadap barang bukti tersebut dengan berat kotor keseluruhannya 4,67 gram dan dilakukan tes awal terhadap barang bukti serta positif mengandung Menthafitamine,” Terangnya.

“Dilakukan penahanan terhadap Tiga tersangka dan di jerat dengan Pasal 114 ayat (1) Subs 112 ayat (1) Yo Pasal 132 (1) UU nomor 35 Tahun 2009 tentang nerkotika, dengan ancaman hukuman minimal 5 Tahun, maksimal 20 Tahun,” Lukas Iptu AD. Panjaitan.

Ini barang bukti yang berhasil disita Petugas dari Tiga tersangka yaitu Satu bungkus  plastik klip transparan berisi narkotika jenis sabu dengan berat kotor 2,17 gram. Satu bungkus narkotika jenis sabu dengan berat kotor 2,36 gram. Satu bungkus narkotika jenis sabu dengan berat kotor 0,14 gram dan Satu unit timbangan elektrik serta Uang tunai sejumlah Rp.240.000. Dan Rp 20.000. (Taufik)

0

Suara Indonesia News – Madiun. Mengutip pandangan Rocky Gerung, ijazah itu hanya tanda yang bersangkutan pernah bersekolah formal. Sedangkan kecakapan merupakan pengalaman yang terasah, hingga melahirkan kesanggupan menangani persoalan.

Adalah Koimin, 50 tahun, warga Desa Bodag, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, yang saat ini dijuluki raja porang di wilayahnya.

Porang merupakan jenis tanaman umbi umbian, bernama biologi _amorphophallus muelleri_. Atau dengan nama lain iles iles, yang serumpun dengan suweg dan walur.

Sebelum akhirnya disadari tanaman tersebut memiliki nilai ekonomis menggiurkan, tanaman yang tumbuh di dataran rendah hingga 1000 meter di atas air laut itu berkembang liar di lereng Gunung Wilis, daerah tempat tinggal Koimin.

Awalnya tidak ada petani yang _ngreken_. Masyarakat setempat membiarkan tanaman itu meliar diantara belukar. Dianggap tidak bermanfaat. Malahan mereka menganggap lebih menguntungkan suweg dan walur (serupa), karena masih bisa dikonsumsi.

Padahal tanaman itu sudah liar sejak moyangnya, tumbuh diantara kerindangan pepohonan hutan, yang bisanya hidup memang memerlukan naungan hingga 60 %.

Koimin yang cuma lulusan sekolah dasar itu mulai angkat tindakan. Pada kisaran tahun 2006, setelah sebelumnya dia dan para petani lain mendapat pengarahan dari pihak Perhutani KPH Lawu DS, melalui kelompok masyarakat pengelola sumber daya hutan (MPSDH).

“Awalnya saya dan kelompok MPSDH diberi arahan Perhutani. Bahwa porang itu memiliki nilai ekonomi sangat tinggi. Dan mulailah saya menerapkannya,” ucap Koimin, mengawali bicaranya dengan jurnalis, Minggu (14/03-2021).

Suami Suhariyani dan ayah dua anak, Pipit dan Habib, itu langsung tancap gas. Menanam beberapa tanaman porang lalu menjualnya, dan laku.

Dia semakin terangsang oleh porang. Hingga dia pun melepas profesi lamanya sebagai penjual sayur, keluar masuk keliling kampung.

Jatuh bangun bagi wirausahawan itu pasti terjadi. Wajar. Lumrah. Seperti yang dia alami.

Beberapa tahun lalu, sewaktu hubungan RI – China memburuk akibat sengketa perbatasan teritorial laut, dia pun turut merugi. Pasalnya, porang yang dia beli dari para petani binaannya, jauh lebih rendah dari harga yang ditetapkan pabrik tempatnya memasok porang.

Dia tidak menyerah. Dia teringat ucapan Dahlan Iskan, yang ‘mendoakan’ para wirausahawan pemula agar bangkrut. Filosifi tersebut memberi arti, agar otak pengusaha bangkrut segera ‘berbicara’. Agar bangkit.

Dan benar. Koimin tidak patah arang. Dia makin rajin dan hati hati dalam mengelola informasi (baik tentang harga maupun kondisi sosial), yang sangat mungkin berdampak pada maju mundurnya usaha.

Rasa pantang menyerah itu tidak sia sia. Kekuatan iman, jujur dan percaya diri dia jadikan landasan untuk berjalan. Ibarat laju sang mentari, usahanya pun semakin bergerak meninggi.

“Betul. Memang, semua ini saya lakukan dengan alasan beribadah dan kejujuran,” ungkap Koimin membuka rahasia keberhasilannya.

Dikatakannya, semua yang kita lakukan hendaknya didasarkan kepada _ngibadah_ kepada Allah Swt. Jangan dengan lainnya.

Kemudian, dalam berbisnis itu juga harus terlandasi nilai nilai kejujuran. “Misalnya petani binaan saya menjual porang kepada saya. Saya timbang. Kalau jatuhnya timbangan 1Kg lebih 1 ons, ya harus saya sampaikan seberat itu,” tandasnya.

Dengan begitu, lanjut Koimin, semua langganan menjadi senang dan _marem_. Selisih berat timbangan seringan apa pun, tetap dia hargai dengan rupiah.

Alhasil, jumlah petani porang binaannya semakin meluas dan melebar hingga ke wilayah kecamatan lainnya.

Saat ini, di wilayah kecamatan tempat Koimin tinggal saja terdapat tak kurang dari 10 ribu petani porang. Wilayah dan jumlah petani itu ekspansif hingga ke kecamatan lain, Kecamatan Wungu, Dagangan, Gemarang dan sejumlah wilayah lainnya.

Selain dari petani binaan, Koimin mengaku juga tak malas bercocok porang sendiri. Dia sendiri sudah memiliki tak kurang dari tiga hektar lahan pribadi, yang di atasnya menghijau kebun porang.

Puluhan ribu petani tersebut setiap kali musim panen porang (masa panen porang antara 5 sampai 6 bulan), selalu menjualnya kepada Koimin.

Koimin membeli dari petani dengan harga antara Rp. 8000 sampai 13.000. Tinggi rendahnya harga tersebut, menurut Koimin, tergantung dari kondisi atau waktu bertransaksi. Bila sedang panen raya harga merendah. Dan begitu sebaliknya.

Mengacu catatan musim panen tahun 2020, Koimin berhasil memasok porang ke sejumlah pabrik di Gresik, Mojokerto dan Semarang sebanyak tak kurang dari 500 ton.

Sementara pabrik mengekspornya ke sejumlah negara, dengan pasokan terbesar ke China. Di negara tersebut porang diolah menjadi bahan makanan, dengan porsi 80%. Sisanya (20%) dipergunakan sebagai bahan kosmetik.

Dalam mengelola usahanya, Koimin mengaku jatuh bangunnya usaha yang dia arungi tidak pernah mendapat perhatian dari pemerintah daerah setempat. “Jadi murni ini jerih payah saya. Tidak ada campur tangan dari pemerintah daerah,” jelasnya.

Diungkapkan Koimin, dia belum pernah memperoleh perhatian dari dinas terkait, misalnya Dinas Pertanian atau Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Madiun.

Instansi terkait, dalam hal usaha Koimin, belum pernah, misalnya, melakukan pembinaan, menyediakan bibit unggul dan murah, menyediakan pembelinya. Atau pembinaan bercocok tanamnya.

“Dulu pernah ada pertemuan antara pihaknya, pabrik dan Bank BNI. Namun pihak bank tidak percaya apakah bisnis porang bisa dipercaya jika diberikan kredit. Akhirnya tidak dapat kredit. Biarlah,” akunya.

Bagi Koimin, tanpa uluran tangan pihak lain pun dia mengaku tidak menjadikannya berkecil hati. Sebab, baginya yang maha besar itu adalah campur tangan Allah SWT.

Bahkan, ke depan dan dengan permintaan kepada Allah SWT, dia berniat mengembangkan lahan porangnya hingga ke luar Jawa Timur. Bila perlu meluncur luar Jawa. (fin)

0

Suara Indonesia News – Gunungsitoli. Dandim 0213/Nias (Letkol Inf TP. Lobuan Simbolon) selaku Dansatgas TMMD melaksanakan Rapat Evaluasi kegiatan pekerjaan TMMD Ke-110/2021 di Wilayah Kodim 0213/Nias, di ruang Rapat Jend.Sudirman Makodim 0213/Nias, Minggu (14/03/2021).

Dandim 0213/Nias menjelaskan kegiatan TMMD Ke 110/2021 Wilayah Kodim 0213/Nias tersebut sudah memasuki Minggu ke 3 (tiga) pada kegiatan tersebut ada sasaran fisik maupun sasaran non fisik sesuai program kerja TMMD ke 110/2021 yang dilaksanakan di Desa Loloana’a Lolomoyo Kecamatan Gunungsitoli Utara Kota Gunungsitoli, terang Dandim.

Dandim 0213/Nias Letkol Inf TP. Lobuan Simbolon selaku Dansatgas, sangat mengapresiasi kegiatan sejak dibuka TMMD ini kepada personel Satgas atas berjalannya kegiatan sesuai jadwal yang sudah direncanakan.

‘ Kegiatan yang sudah terlaksana sejak dibuka kegiatan TMMD ke 110/2021 di wilayah Kodim 0213/Nias, saya melihat pelaksanaan kegiatan, baik sasaran fisik maupun non fisik sudah berjalan sesuai apa yang sudah terencana sebelumnya. Terimakasih dan apresiasi kegiatan ini berjalan tertip dan terkendali. Ujar Dandim 0213/Nias.

Dandim 0213/Nias melanjutkan arahannya dalam evaluasi kegiatan TMMD ini tentang penegasan kepada seluruh personel Satgas TMMD ke 110 tahun 2021 untuk melaporkan kendala-kendala yang dilaksanan selama pelaksanaan kegiatan.

“Saya selaku Dansatgas, mengharapkan apa kendala-kendala pada pelaksanaan kegiatan baik kegiatan sasaran fisik maupun sasaran non fisik untuk segera dilaporkan, sehingga kita akan segera tindaklanjuti untuk mencari solusinya.’’ Tegas Dandim 0213/Nias.

Kegiatan Rapat Evaluasi ini di hadiri oleh Kasdim 0213/Nias, Perwira Staf Kodim 0213/Nias, Danramil Jajaran Kodim 0213/Nias, Danki dan Para Danton SSK TMMD Ke 110/2021 yang sedang berlangsung di Desa Lolomoyo Kecamatan Gunungsitoli Utara Kota Gunungsitoli. (Aro Ndraha)