0

Suara Indonesia News – Purwakarta. Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bungursari, Purwakarta, Jabar bertekad untuk fokus terhadap pelayanan masyarakat.

” Kami siap melayani kebutuhan masyarakat yang akan mengurus hal perkawinan dan lainya dengan selalu memakai mengedepankan prokes “.tegas H.Jeje MAg. Pada media, Jumat, (19/02-2021)

Jeje menandaskan bahwa pihaknya akan selalu mengedepankan prokes dengan cara menyiapkan sarana cuci tangan (wastapel) masker dan selalu menjaga jarak .

” Di saat Pandemi ini selalu kita mendukung prokes setiap tamu masyarakat agar selalu tetap mencuci tangan supaya kesebersihan terjaga.” Papar kepala KUA Bungursari.

Selain fokus pelayanan pihaknya juga sudah menjalankan pembinaan internal dengan cara setiap hari Jumat pagi di awali dengan pengajian yasinan yang di ikuti oleh staf kantor .

“Kita rutin setiap Jumat pembinaan internal guna evaluasi kinerja dan ajang silaturahmi agar hubungan antar atasan bawahan selalu harmonis.” Papar Jeje.

Pihak kantor KUA Bungursari berharap kerjasama antar masyarakat agar terjalin dengan baik terlebih lagi terhadap kepuasan pelayanan agar maksimal.

” Semoga kinerja kita yang sedang di oftimalkan terhadap pelayanan di rasakan manfaatnya oleh masyarakat Purwakarta .” Pungkasnya. (fuljo)

0

Suara Indonesia News – Aceh Singkil. Ustaz Zacky Mirza, melakukan safari dakwah ke Kabupaten Aceh Singkil, Jumat (19/2/2021).

Ustadz yang acap tampil di televisi itu, sebelum sampaikan tausiyah terlebih dahulu shalat subuh berjamaah di Masjid Al Muhajirin Komplek Perumahan BRR Pulo Sarok, Singkil.

Masjid itu juga sekaligus menjadi tempat ia sampaikan ceramah agama.

Dalam ceramahnya, Ustadz Zacky Mirza mengulas tentang umat Islam yang lebih mengingat Hp dibanding Al Qur’an.

“Ketika mau pergi ke masjid lupa bawa Hp, maka akan pulang jemput Hp. Tapi jika Alquran yang lupa tidak kita hiraukan,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Ustadz Zacky Mirza mengajak jamaah berwakaf Alquran.

Menurutnya, pahala dari wakaf Alquran akan mengalir setiap huruf yang dibacanya.

Dalam kesempatan itu, Ustadz Zacky sempat menikmati kue khas Aceh Singkil yang disediakan panitia. Seperti kue pinungkut dan kue mangkuk.

Ustadz Zacky menyatakan, akan promosikan kue khas Aceh Singkil tersebut.

Sementara itu, subuh berjamaah dan ceramah itu dihadiri Pemimpin Bank Syari’ah Aceh Cabang Aceh Singkil, Indra Gunawan serta karyawan, yang turut wakafkan Alquran.

Hadir juga pengurus DPD Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Aceh Singkil, Ketua BKM Al Muhajir, Pengurus BKMT Aceh Singkil Hj Zaitun Nasution, serta jamaah yang antusias dengarkan ceramah.

Dalam kesempatan itu, Ketua DPD BKPRMI Aceh Singkil, Ustaz Nasrin mewakili panitia, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan safari ceramah Ustadz Zacky. (Salomo)

0

Suara Indonesia News – Kuningan. Dalam Riwayat Desa Koreak Kec Ciganda mekar Kab. Kuningan, Pada jaman hindu,  wilayah tersebut  kedatangan Dua toko bersaudara kakak beradik  keturunan dari Kerajaan Majapahit. Kakaknya seorang ksatria bernama Pangeran Kebo Gadung dan adiknya seorang putri bernama Sang Reatu Gadang.

Atas restu kedua orang tuanya mereka pergi mengembara mencari pengalaman dan mencari ilmu pengetahuan tentang agama yang baru tersebar yaitu Agama Islam yang pertama-tama akan mereka tuju adalah tanah  Jawa  yaitu Cirebon.
Hal tersebut diceritakan Kades Koreak Eka Susila, yang didampingi Kadus Kusmana

Dalam pemaparanya di sampaikan,
Ketika tengah melakukan pengembaraan di pertengahan jalan mereka bertemu dengan seorang putri keturunan dari Kadipaten Blambangan bernama Sang Ratu Ayu Dewi Rachmat.

Setelah beberapa hari menempuh perjalanan masuk keluar hutan belantara. akhirnya sampailah mereka di perbatasan  jawa barat, yang daribkejauhan dilihat  adalah Sebuah Bukit  menjulang yang indah,

Maka timbulah keinginan di hati mereka untuk singgah ke bukit tersebut dan ketika mereka sampai disana . mereka merasa takjub dengan indahnya bukit ,sawah yang terhampar luas Tegalan dan laut kelihatan terbentang luas. Begitu indah dipandang mata.

Mereka semakin takjub dan terkejut ketika mereka melihat di puncak bukit itu ada sebuah gubug kecil , setelah tiba, penghuninya ternyata  dua orang kakak beradik bernama Rama Buyut Dalem Tapa , dan adiknya seorang Sang Ratu Tawang, Kakak beradik itu ternyata berasal dari Gunung Jati yang tengah mengemban tugas untuk menyebarkan agama islam,

Selanjutnya, Pangeran Kebo Gadung. Sang ratu Gadang dan Sang Ayu Dewi Rachmat menetap disana. mereka banyak mendapat pelajaran dari Rama Buyut Dalem Tapa tentang Agama Islam yang mengajarkan peraturan-peraturan Agama Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist Nabi.

Selang beberapa bulan kemudian. Dihati Pangeran Kebo Gadung timbul rasa ingin mencoba/mengetahui sampai sejauh mana kemampuan ilmu yang dimiliki oleh gurunya (Rama Buyut Dalem Tapa).

Kebetulan Pangeran Kebo Gadung mempunyai senjata sakti berupa Keris Pusaka yang diberi nama Nagaraja yang sangat ampuh kesaktiannya. Kemudian Pangeran Kebo Gadung menyodorkan keris saktinya yang telah dibacakan mantera-mantera olehnya kepada gurunya.

Dengan tenangnya Rama Buyut Dalem Tapa menerima keris itu dan berkata  “ Keris ini memang bagus berukir dan bersarungkan emas yang mungkin sangat besar pengaruhnya bagi orang yang mempercayainya dan mengagungkannya tapi itu bagi mereka yang beragama diluar agama Islam. Padahal benda tersebut adalah buatan manusia. Tapi bagi orang-orang muslim yang beragama Islam benda tersebut merupakan benda mati buatan manusia yang tidak perlu disanjung dan dipuja-puja”, ujar Buyut Dalem Tapa.

Kemudian Rama Buyut Dalem Tapa berkata “Berilah tanda disini dimana lenyapnya keris tersebut dan janganlah engkau menjadi gusar dan kecewa pangeran karena benda itu tiada artinya dibanding dengan kekuasaan Allah SWT, kepada-Nya lah engkau berikan sanjungan dan puja puji dan hanya kepada-Nya pula engkau memohon pertolongan”

Selang beberapa waktu kemudian menikahlah Pangeran Kebo Gadung dengan adiknya Rama Buyut Dalem Tapa (Sang Ratu Tawang), selanjutnya mereka mendapat tugas untuk menyelesaikan persengketaan yang tengah terjadi saat itu antara Dipati Timbang Luhur dengan Dipati Ngawangga Ceungal, namum usaha mereka tidak berhasil untuk menyelesaikannya.

Beberapa Waktu kemudian dari hasil pernikahan Pangeran Kebo Entang dengan Sang Ratu Tawang lahirlah seorang putri yang diberi nama Nurisah yang mana kelak putri tersebut akan menjadi Kuwu (Kepala Desa) Pertama di Desa Koreak dan beliau dijodohkan dengan  Buyut Sengkala Sengkali asli keturunan penduduk desa koreak yang mana kebetulan pada waktu itu telah kedatangan penyebar agama islam dari Banten ahli Quro yang bernama Rama Eyang Syeh Achmad Yusuf.

Maka diresmikanlah nama Desa Koreak oleh Pangeran Kebo Entang yang mana maksudnya mengucapkan  Desa Quro,karena kurang paseh mengucapkannya sehingga terdengan Desa Koreak dan  banyak orang mengikuti ucapannya dengan mengatakan Koreak bukan Quro.

Desa Koreak sendiri mulai diresmikan tepatnya pada hari Selasa Pahing tanggal 23 Saeptember Tahun 856 H yang mana pada waktu itu letak Balai Desanya berada di Cibale (Lembah kaki Bukit Pasir Bentang).

Dan bukti peninggalan dari Sejarah terjadinya Desa Koreak adalah  :
1 (satu) buah makam perkakas yang letaknya berada disebelah timur dari 5 makam penghuni bersejarah Desa Koreak.5 Makan sesepuh Desa Koreak :Makam Rama Buyut Dalem Tapa.Makam Sang Ratu Tawang.Makam Pangeran Kebo Entang.Makam Sang Ratu Gadang.Makan Ratu Ayu Dewi Rachmat (Buyut Ronggeng).

Ujar Kades Koreak, Eka Susila  ketika tiem  menemui di kantor pemdes Koreak, kec. Cigandamekar Kuningan.(sep)

0

Suara Indonesia News – Kuningan. Sebanyak 82 orang Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan 13 orang Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) resmi di lantik oleh Bupati Kuningan H. Acep Purnama, SH., MH. pelantikan ini sekaligus Pengambilan Sumpah Jabatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jum’at (19/2/2021).

Dalam kesempatan ini Bupati menjelaskan bahwa, penugasan dan alih tugas (mutasi) kepala sekolah yang dilaksanakan pada kesempatan ini karena adanya kekosongan Kepala Sekolah yang pensiun maupun yang meninggal dunia.

Dengan begitu Ia berharap “pada masa yang akan datang dapat melahirkan generasi penerus yang unggul dan berkualitas terkait hal tersebut, maka saudara yang pada hari ini dilantik memiliki tanggung jawab moral sebagai garda terdepan demi terwujudnya cita-cita tersebut.” tuturnya.

Selain itu Bupati juga menjelaskan, sejalan dengan misi Kabupaten Kuningan yang kelima untuk menciptakan lingkungan yang lestari kabupaten kuningan telah berkomitmen menjadi kabupaten konservasi, dan untuk mewujudkan nya harus didukung oleh seluruh Jajaran Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Kuningan.

“Peran serta seluruh pegawai negeri sipil untuk mendukung kabupaten kuningan sebagai kabupaten konservasi dilaksanakan melalui kegiatan aparatur peduli lingkungan (apel), dengan bentuk partisipasi berupa penanaman bibit pohon, pelepasan benih ikan dan satwa burung sesuai peraturan bupati kuningan nomor 82 tahun 2020.”

“saya atas nama Pemerintah Daerah mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya atas peran serta saudara saudara yang telah berpartisipasi dalam program apel, saya berharap program ini terus dipelihara dan bahkan ditingkatkan di masa yang akan datang.” ungkapnya.

sebelum mengakhiri sambutannya Bupati berpesan kepada seluruh peserta yang di lantik pada hari ini untuk mengedepankan attitude, menjadi suri tauladan bagi guru-guru dan murid murid yang ada di sekolah yang dipimpinnya, melakukan inovasi, perubahan-perubahan kearah yang lebih baik, meningkatkan profesionalitas dan kinerja guru di lingkungan kerja, serta bijak dalam menggunakan media sosial.

Bupati Kuningan mengucapkan selamat kepada seluruh peserta yang baru saja dilantik dan diambil sumpah sebagai kepala sekolah, semoga dapat melaksanakan tugas dengan baik. “saya percaya saudara akan memegang teguh dan melaksanakan sumpah yang telah diikrarkan. saya berharap kepala sekolah yang dilantik pada hari ini dapat segera menyesuaikan dengan lingkungan baru dan membawa sekolah yang dipimpinnya menjadi sekolah yang berkualitas” pungkasnya.

Turut hadir dalam acara ini Wakil Bupati Kuningan Muhammad Ridho Suganda, Sh., M.Si. , Kepala BKPSDM Kabupaten Kuningan Drs. H. Nurahim, M.Si beserta Jajarannya, dan Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan Drs. H. Uca Somantri, M.Si. beserta Jajarannya. ( Sep /Rie )

0

Suara Indonesia News – Aceh Tenggara. Sejumlah oknum pendamping Desa di kecamatan Bukit Tusam Aceh Tenggara jadikan pembuatan sejumlah dokumen Desa sebagai ajang untuk pungutan liar (Pungli).

Informasi yang dihimpun media ini pada Kamis  (18/2/21) dari beberapa sumber yang tidak mau dipublikasikan namanya, mengatakan ada  sejumlah oknum pendamping desa di kecamatan setempat, sejumlah pembuatan dokumen dijadikan sebagai ajang pungli.

Praktek bisnis inipun diduga sudah lama berjalan, serta berjalan dengan mulus.

Kemudian sumber menjelaskan adapun pembuatan sejumlah dokumen yang diduga dijadikan sebagai ajang bisnis para pendamping desa itu seperti pembuatan dokumen usulan kegiatan desa, dokumen APBDes, hingga sampai pembuatan dokumen SPJ desa.Jelasnya

Di tempat teepisah salah satu kepala desa di Aceh Tenggara, yang namanya minta dirahasiahkan, mengungkapkan dalam pembuatan dokumen itu maka kepala desa mereka wajib menyerahkan uang Rp 10 juta rupiah hingga Rp 15 juta rupiah per desa.

Jika dalam pembuatan dokumen tidak dikerjakan oleh pendamping desa maka seolah olah dokumen tersebut banyak yang salah, maka kami selalu melakukan perbaikan.

Akan tetapi semenjak pembuatan dokumen tersebut kami berikan kepada pihak pendamping desa maka kami tidak pernah lagi disalah kan oleh mereka (pendamping desa).ungkapnya

Sedangkan terkait dengan ulah sejumlah oknum pendamping desa tersebut Fahrul Rozi, yang sebagia Tenaga Ahli (TA) Kabupaten saat dikonfirmasi oleh sejumlah media ini mengatakan mereka membantu dalam menyiapkan dokumem sehingga percepatan pencairan DD dapat berjalan dengan maksimal.

“Ya jika terbukti ada oknum-oknum pendamping desa ada bermain dengan sejumlah Kepala desa maka akan saya berikan tindakan  bahkan sansi nya bisa diberhentikan dari tugasnya sebagai pendamping Desa. Sebut ia.

Semetara Hairul An, salah seorang pegiat Lsm di Aceh Tenggara, kepada media ini Jumat (18/02/21)  menanggapi hal tersebut, sejumlah oknum pendamping desa di kecamatan Bukit Tusam ada memanfaatkan jabatannya untuk melakukan bisnis dengan atau menerima job diluar aturan, itu merupakan sebuah pelanggaran kontrak kerja.

Lanjut Hairul An, tugas pendamping desa seharusnya untuk memfasilitasi  dan mendampingi semua kegiatan desa. Bukan malah memanfaatkan untuk mencari job ini sudah menyalahi aturan.

Sebab untuk membuat laporan keuangan desa atau SPJ seharusnya tugas Bendahara Desa, yang turut serta didampingi oleh Operator desa, jika ada sejumlah oknum pendamping desa ada bermain dalam pembuatan dokumen SPJ maupun dokumen usulan Musdes, maka hal ini perlu ditelusuri lebih dalam lagi, oleh pihak  TA (Tenaga Ahli) Kabupaten.

Dan saya minta kepada tim siber Pungli Aceh Tenggara untuk melakukan invesitigasi, kepada pendamping desa dan oprator desa untuk membuktikan kebenaran tersebut, serta kepada kapolda untuk membekap tim simber pungli Aceh Tenggara, Tegas Hairul An.

Sedangkan berdasarkan informasi yang diterima selama ini, ada sejumlah uang yang disetorkan oleh para Kades setempat bukan hanya dinikmati oleh para pendamping desa akan tetapi juga mengalir ke sejumlah oknum  pihak-pihak tertentu di Kecamatan Bukit Tusam Aceh Tenggara. (Yusuf)

0

Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Kebaikan tidaklah akan hilang, terlebih perbuatan baik seserang untuk kepentingan umum, Bhabinkamtibmas Desa Klayan Polsek Gunungjati Polres Cirebon Kota Aiptu Sunaryo, bantu warga tebang pohon, tepatnya di RT 11 RW 03 Desa Klayan, Jumat (19/02-2021).

Menurut Kapolsek gunungjati,  “Jadi, kenapa kita harus menolong orang lain?  Satu, karena dengan menolong orang lain berarti kita sedang menolong diri sendiri, karena atas perbuatan baik, kita jadi lebih Bahagia dan lebih bangga pada diri sendiri, maka di situ, kita akan lebih banyak bersyukur karena punya manfaat buat orang lain,” paparnya.

“Bhabinkamtibmas melaksanakan giat monitoring penebangan pohon berukuran besar yg ada di pinggir jalan Raya Sunan Gunung Jati tepatnya di RT 11 RW 03 Desa klayan, Sehubungan dikawatirkan akan tumbang dan nantinya akan roboh mengenai Rumah warga, dengan hujan saat-saat ini. Sehingga dilakukan pemotongan pohon secara swadaya warga dan gotong royong,” tegas  AKP Abdul Majid, SH., yang hobi Futsal ini.

Dalam kesempatan itu Bhabinkamtibmas Sekaligus memberi penekanan agar mentaati protokol kesehatan dengan 5M seperti Menggunakan masker, Mencuci tangan dengan sabun, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan dan Membatasi mobilitas dan interaksi, imbuh Iptu Ngatidja, SH.,MH., Kasubbag Humas Polres Cirebon Kota. (Hatta)

0

Suara Indonesia News – Kota Cirebon. Cuaca yang mendukung, menjadi awal polsek Lemahwungkuk melaksanakan KKYD  Patroli ops yustisi dalam rangka Antisipasi C3, aksi tawuran dan Himbauan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dalam penanggulangan Covid-19, Jumat (19.02.21).

Penanggung Jawab Ops Yustisi Polsek Lemahwungkuk Iptu Muhyidin, SH MH., selaku Kapolsek yang dilaksanakan oleh Aiptu Kartiyono Ps Kanit Provos selaku Piket siaga BaWas bersama personil 4 (Empat) antara lain Aiptu Seno Setiadji Unit Intelkam, Bripka Jaka Subhtiar Unit Reskrim, BripkaToto Sugiarto, SH., Unit Provos dan Brigadir Gunawan, SH.

“Kegiatan rutin Kepolisian dilaksanakan dengan melakukan patroli mobile dan patroli dialogis guna antisipasi terjadinya C3, Aksi Tawuran dan Himbauan PPKM dalam penanggulangan Covid-19,” Ucap Kapolres Cirebon Kota AKBP Imron Ermawan, SIK., SH., MH., melalui Kapolsek Lemahwungkuk

“Selain itu juga, kami menghimbau masyarakat, untuk mengurangi mobilitas dan kurangi berkerumun. Senantiasa menerapkan Prokes dengan 5 M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi kerumunan dan mengurangi mobilitas,” papar Iptu Muhyidin, SH., MH.

Pelaksanaannya Ops yustisi Polsek Lemahwungkuk berlangsung dengan situasi aman kondusif, serta menerapkan Protokol kesehatan, jelas Iptu Ngatidja, SH.MH., Kasubbag Humas Polres Cirebon Kota. (Hatta)

0

Suara Indonesia News – Kabupaten  Cirebon. Setidaknya kurang lebih 3 personil Polsek Kapetakan Polres Cirebon Kota, melaksanakan Ops yustisi dalam rangka PPKM ( Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ) Berbasis Mikro, petugas tersebut diantaranya Aipda Ajat S, Aipda Yudi P. dan Briptu Suwendo dipimpin pawas Ipda Sudirno dengan penanggung jawab kegiatan Kapolsek Kapetakan AKP Didi Setiadi, SH., Jumat (19.02.21).

Dijelaskan Kapolres Cirebon Kota AKBP Imron Ermawan, SH., SIK., MH., melalui Kapolsek Kapetakan AKP Didi Setiadi, SH., “Adapun Kegiatan Ops yustisi dengan melaksanakan giat patroli rutin dengan  sasaran kegiatan  yaitu  jalur pantura rawan kriminalitas, perkampungan, perbatasan desa, daerah yg rawan akan tindak kriminalitas dan tawuran,” jelasnya.

“Serta memberikan himbauan kepada warga masyarakat agar jaga jarak menggunakan masker dan Cuci tangan menggunakan sabun  agar terhindar dari virus Covid 19/ Corona serta waspada bencana alam seperti angin puting beliung dan banjir,” tegas AKP Didi Setiadi, SH.

Adapun wilayah yg dilaksanakan patroli dengan romute Desa Keraton – desa Purwawinangun – Desa Karangreja –  Desa Suranenggala – Desa Kertasura –  Desa Pegagan kidul –  Desa Pegagan  lor –  Desa Krkendal –  Desa Dukuh –  Desa Kapetakan –  Desa Bungko dan Jalan Pantura wilkum sek Kapetakan, imbuh Kasubbag Humas Polres Cirebon Kota.

“Pembinaan dan himbauan serta penyuluhan hukum kepada Masyarakat, anak  muda dan warga yang sedang nongkrong di Jalan juga diberikan.  Agar tidak mengkonsumsi miras, Narkoba dan  Obat-Obatan , serta tidak terlibat dalam kelompok berandalan bermotor, tawuran dan melakukan tindak pidana yang dapat merugikan orang lain,” jelas Iptu Ngatidja, SH., MH., Kasubbag Humas Polres Cirebon Kota. (Hatta)