0

Suara Indonesia News-Indramayu. Hari Raya Waisak tahun 2025 ini menjadi berkah tersendiri bagi BK alias Ahong, Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Indramayu. Ia mendapat remisi khusus tepat di Hari Raya bagi umat Budha.

Remisi khusus yang diberikan bagi Warga Binaan beragama Budha ini, diserahkan langsung oleh Kepala Lapas Kelas IIB Indramayu, Fery Berthoni, pada Senin (12/05/2025), di Aula Lapas Indramayu.

“Pada kesempatan ini, ada seorang warga binaan kami mendapatkan remisi khusus. BK alias Ahong mendapat remisi khusus sebanyak satu bulan lima belas hari,” ungkap Berthoni.

Berthoni mengatakan, remisi ini merupakan bentuk penghargaan yang diberikan oleh Negara kepada warga binaan yang telah memenuhi syarat secara administratif maupun substantif.

“Warga Binaan yang mendapat remisi khusus ini telah berkelakuan baik, menunjukan perubahan perilaku ke arah yang lebih baik, tidak melakukan pelanggaran tata tertib dan mengikuti kegiatan pembinaan secara aktif,” katanya.

“Semoga dengan pemberian remisi ini menjadi motivasi bagi Warga Binaan untuk terus memperbaiki diri sebagai upaya mempercepat proses reintegrasi mereka ke masyarakat dikemudian,” harapnya. (Toro)

0

Suara Indonesia News|Sumenep. PAUD HI El Fath di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menggelar kegiatan bertajuk ” Pentas Seni dan Anugerah Bintang Prestasi “Aku Bisa”, Sabtu, (11/5/2025). Acara yang digelar di Gedung Korpri Jl. dr. Cipto, Pajagalan, Sumenep ini, sebagai ruang siswa dalam menampilkan kemampuan dan bakat.

Termasuk pula puncak apresiasi atas capaian perkembangan peserta didik selama tahun ajaran belajar.

Direktur PAUD HI El Fath, Nurul Hayati, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin akhir tahun yang bertujuan untuk mengapresiasi setiap kemajuan anak selama proses pembelajaran.

“Ini merupakan kegiatan rutin akhir tahun. Anak-anak bisa menampilkan kemampuannya, kebolehannya, dan juga ajang penganugerahan kemajuan anak selama belajar,” katanya.

Pada kesempatan itu, PAUD HI El Fath memberikan penghargaan atas semua kemajuan perkembangan yang mereka capai selama pembelajaran. Sebab, Setiap anak punya predikat sendiri, misalnya sebagai anak yang pintar menggambar, pintar berteman, atau teguh pendirian.

Menurutnya, pemberian label positif seperti ini diharapkan mampu menumbuhkan motivasi dan rasa percaya diri anak sejak dini.

“Dengan begitu, anak akan merasa dihargai dan akan lebih mudah menemukan jati dirinya ketika dewasa,” terangnya.

Acara ini diikuti sekitar 240 anak yang terdiri dari berbagai jenjang, mulai dari penitipan anak, kelompok bermain, TK A, TK B, hingga anak-anak berkebutuhan khusus.

Sementara itu, Ketua Komite PAUD HI El Fath, Anny Nur Farizah, menegaskan bahwa setiap anak di PAUD HI El Fath dihargai berdasarkan keunikan dan talenta masing-masing, tak terbatas pada kemampuan kognitif semata.

“Anak hebat bukan hanya yang pandai berhitung atau membaca. Di El Fath, kemampuan seni, bernyanyi, murojaah, bahkan aspek afektif dan motorik juga dianggap istimewa,” ujarnya.

Selanjutnya, salah satu wali murid siswi PAUD Tahfidz El Fath dari Siti Davitha Nur Azizah (Tita), Ibu Siti Sheila Asyadiera mengatakan, berterima kasih atas apresiasi yang diberikan pihak sekolah kepada putrinya. Kata Sheila sapaan akrabnya, ajang Anugrah Bintang Prestasi ‘Aku Bisa’ dapat meningkatkan kepercayaan diri dan semangat bagi siswi.

“Acara ini adalah ajang motivasi diri kepada setiap siswa-siswi di PAUD HI El Fath. Sehingga setiap siswa-siswi tidak merasa minder, karena memiliki kemampuan prestasi masing-masing,” ucapnya saat diwawancarai di sela-sela acara. (GD)

0
Istimewa

Suara Indonesia News|Jakarta. Masih tentang korban 3,1 ha milik 7 orang di Kerangan, Labuan Bajo. Tanah itu ditumpang tindih oleh pengklaiman tanah dengan luas fantastis 40 ha Kerangan Labuan Bajo atas nama Niko Naput yang di PPJB-kan dengan Erwin Santosa Kadiman ( ES Kadiman) di Notaris Bily Ginta Januari 2014.

Tujuh (7) pemilik ini memperoleh tanah tersebut, surat alas hak sah langsung dari H. Ishaka fungsionaris adat 1992. Dimana tumpang tindih itu diketahui 2022, pasca peletakan batu pertama hotel St Regis di atas tanah itu.

“Semula hanya dibuat kemah untuk ground breaking, yang mana Gubernur NTT kala itu Viktor Laiskodat, melakukan gunting pita, pencet tombol barengan dengan Erwin Santosa Kadiman dan Bupati Manggarai Barat, 21 April 2022 lalu, ternyata yang dipakai dan diklaim adalah tanah kami,” kata Lambertus Paji salah satu pemilik tanah, menyampaikan kepada media, Minggu (11/5/2025) di Labuan Bajo, Manggarai Barat.

Kata dia, Ketujuh pemilik 3,1 ha sepakat menyampaikan informasi kepada media ini, sebagai berikut. Faktanya ternyata oh ternyata !

Ternyata ke-1: tempat kemah tadi, pasca ground breaking itu, kemudian terlihat ada bangunan basecamp karyawan, excavator dan mesin penggilingan batu, selayaknya di atas tanah milik sendirinya pengusaha Hotel St Regis/ES Kadiman atau ahli waris suami istri alm. Niko Naput dan alm. Beatrix.

Bagaimana reaksi kami pemilik tanah 7 orang tadi? “Kami takut saat itu pak, kami orang lemah tak berdaya. Apalagi pekerja di situ sebut-sebut adanya backingan orang kuat seperti seperti Gubernur Viktor Laiskodat dan lain-lain entah siapa,” ujar Lambertus mewakili korban lainnya.

Ternyata ke-2: tanah 3,1 ha ini diklaim sebagai bagian di dalam 40 ha milik ES Kadiman yang telah dibelinya dari Niko Naput melalui akta PPJB Januari 2014 di Notaris Bily Ginta. Hal itu diketahui dari berita-berita perkara perdata gugatan 11 ha ahli waris Ibrahim Hanta (IH) tetangga di bagian utaranya, perkara No.1/2024 Lbj.

Ternyata Ke-3 : versi Niko Naput, bahwa tanah 3,1 ha itu adalah bagian dari alas hak tanahnya 16 ha yang dibelinya dari seseorang yang bernama Nasar Supu, surat alas hak 10 Maret 1990 (surat alas hak ini salah satu bagian dari 40 ha), hal mana diketahui dari berita proses sidang perkara gugatan ahli waris IH no.1/2024 Lbj.

Dimana para saksi pihak Niko Naput & ES Kadiman menerangkan tanah 16 ha itu terbentang dari pantai ke timur hingga batas jalan raya. Di bentangan tanah inilah letak 3,1 ha batas sampai ke jalan raya.

Ternyata ke-4: bahwa surat alas hak 16 ha 10 Maret 1990 itu hanya fotocopy belaka, tak ada aslinya. Hal itu diketahui juga dari berita putusan PN dan PT perkara no.1/2024 Lbj, dan dari surat hasil laporan pemeriksaan satgas mafia tanah Kejagung RI 23 Agustus 2024 dan 23 September 2024.

Ternyata ke-5: menjelang akhir April 2025 terlihat tanah 3,1 ha sudah dipagar oleh anak Niko Naput dan Beatrix di sepanjang pinggir jalan raya serta, terbukti oleh adanya plang / baliho bertuliskan “bidang tanah ini merupakan tanah ahli waris suami istri Niko Naput dan Beatrix Seran Nggebu berdasarkan bukti penyerahan tanah adat tanggal 21 Oktober 1991 dan dilarang masuk, karena terancam pasal pidana bla bla bla”.

“Hak kami atas tanah ini jelas-jelas diinjak & diabaikan,” ucap Lambertus.

Di sisi lain, hal ini kontradiksi atau berbeda dengan alas hak dasar perlawanan mereka sebagai Tergugat Perkara no.1/2024 Lbj. Dimana dalam berita tidak pernah disebutkan alas hak 21 Oktober 1991 itu, tetapi 10 Maret 1990, yang kemudian ternyata tak pernah ada aslinya itu atau patut diduga palsu.

Ternyata ke-6 : diatas tanah 3,1 ha itu pada 2017 sudah di-GU (Gambar Ukur) oleh BPN ke atas nama Rosyina Yulti Mantuh dan Albertus Aviano Ganti, yang diduga kuat ponakan dari suami istri Niko Naput dan Beatrix Seran Nggebu.

Lagi-lagi hal ini kontradiksi dengan plang yang dipasang di situ bulan sejak April 2025 lalu, bahwa “Tanah ini milik ahli waris suami istri itu, Niko Naput dan Beatrix Seran Nggebu”, karena kedua nama itu bukan ahli waris suami istri itu,” kata Lambertus.

Ternyata ke-7: pada 2012 Niko Naput dan Haji Ramang hadir dalam sidang panitia A di BPN saat 7 orang pemilik 3,1 ha memproses SHM tanah mereka, dimana mereka mengakui bahwa tanah itu adalah milik 7 orang ini. Begini kisahnya : saat itu tanah mau dibeli oleh Pelataran, termasuk tanah Niko Naput di pantai. Namun tidak jadi dibeli.

Alasannya karena ada permintaan Bupati kala itu agar lahan itu dipakai PLN untuk bangun instalasi listrik. Tapi tidak jadi dibeli juga, karena ternyata menurut PLN, harga tanah bagiannya Niko Naput terlalu tinggi. Akhirnya PLN bangun di tempat lain, di Rangko saat ini. Jadi.

“Kesimpulannya adalah: Niko Naput tahu betul bahwa tanah 3,1 ha itu milik kami 7 orang ini,” jelas Lambertus.

Ternyata ke-8: tanah Niko Naput 10 ha, 15 ha perolehan 21 Oktober 1991 serta 16 ha perolehan 10 Maret 1990, dalam keterangan kesaksian H. Ramang di perkara tipikor 30 ha tanah Pemda 2021, sudah tak ada lagi di Kerangan, sebab sudah dibatalkan oleh fungsionaris ulayat pada 1998, karena tumpang tindih di atas tanah pemda dan warga

Ternyata ke-9: putusan perkara no.1/2024 Lbj dan Surat laporan hasil pemeriksaan intelijen satgas mafia tanah Kejagung RI 23/8/2024 dan 23/09/2024, pihak Niko Naput sama sekali tidak memiliki alas hak asli, dan PPJB 40 ha itu tidak sah.

Apalagi luasnya hanya berdasarkan elektronik google map, diukur suka-suka oleh Aryo Yuwono staf ES Kadiman atas petunjuk John Don Bosco (yang mengaku staff H. Ramang) penduduk Labuan Bajo yang bukan anggota masyarakat adat Nggorang, tapi berasal dari masyarakat adat lain dari kawasan Kabupaten Manggarai, sekitar 130 km dari Labuan Bajo.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, kami 7 orang pemilik 3,1 ha ini akan kembali menguasai tanah milik kami. Dan pada masa tua ini kami ingin mati di situ sebagai sumpah kepemilikan tanah ini untuk diwariskan ke anak cucu.

“Kami sekeluarga besar 7 orang ini dalam waktu dekat akan memasang plang, membangun pondok, memanfaatkan lahan untuk memenuhi kebutuhan hidup sebagai petani. Oleh karena itu kami informasikan melaui berita ini kepada ahli waris Niko Naput & Beatrix, agar lahan kami ini segera dikosongkan dari barang apapun milik anda di situ”, ucap Lambertus Paji (70-an tahun) dkk dengan geram.

“Sekaligus juga kami akan buat laporan pidana yang diikuti gugatan perdata, didampingi oleh tim Penasihat Hukum (PH) yang diketuai oleh Irjen Pol (P) Drs.I Wayan Sukawinaya, M.Si, beranggotakan Dr(c) Indra Triantoro, S.H, M.H., Jon Kadis, S.H, dll,” tutup Lambertus. (GD)

0

Suara Indonesia News|Surabaya. Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-23 Badan Narkotika Nasional (BNN), Lembaga Rehabilitasi Penyalahgunaan Pengguna Narkoba Bhayangkara Indonesia (LRPPN-BI) Jawa Timur menyampaikan ucapan selamat serta apresiasi atas kerja keras dan dedikasi BNN dalam memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba di tanah air. (10 Mei 2025)

Siswanto, Ketua LRPPN Jawa Timur, bersama jajaran menyampaikan harapan agar BNN terus menjadi pilar utama dalam mewujudkan generasi Indonesia yang sehat, bersih dari narkoba, dan berdaya saing.

“Kami mengapresiasi dedikasi dan kerja keras BNN dalam menjaga masa depan bangsa dari bahaya narkoba. Di usia ke-23 ini, kami berharap BNN semakin kuat, profesional, dan terus bersinergi dengan seluruh elemen masyarakat. LRPPN Jawa Timur berkomitmen mendukung penuh program-program BNN, terutama dalam rehabilitasi dan pemberdayaan para penyalahguna agar kembali produktif di tengah masyarakat,” ujar Siswanto.

Sementara itu, Agus Sutikno, selaku Sekretaris Pengurus LRPPN Jawa Timur, menambahkan bahwa sinergi antara lembaga rehabilitasi dan institusi negara seperti BNN sangat penting untuk memperkuat sistem penanganan korban penyalahgunaan narkoba.

“Rehabilitasi bukan sekadar pemulihan medis, tapi juga proses sosial, mental, dan spiritual. LRPPN terus mendorong pendekatan yang menyeluruh dan manusiawi. Kami siap memperluas kerja sama dengan BNN dalam memperkuat layanan rehabilitasi yang terintegrasi dan berbasis masyarakat,” tutur Agus Sutikno.

Momentum ulang tahun ini menjadi pengingat akan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga rehabilitasi untuk menciptakan Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba). (GD)

0

Suara Indonesia News|Lombok Barat. DPD ASMIPA (Astana Mitra Pariwisata) Lombok mendapat kehormatan dengan kunjungan mendadak dari Hj. Nurul Adha Wakil Bupati Lombok Barat beserta jajaran Pemerintah Kabupaten, Ibu Yeni Kadis Satpol PP,  Bpk Mahnan Kaban (Kepala Badan) Bakesbangpol Lombok Barat dan Kabid  Bakesbangpol Bpk Imron Rosyidin, Karena sifat kunjungan yang sangat mendadak, Ketua DPD ASMIPA Lombok, Ibu Farlia, menerima rombongan secara terbatas di Rumah Makan Taliwang Senja, tanpa sempat menghadirkan seluruh jajaran pengurus ASMIPA DPD Lombok Barat. (09 Mei 2025)

Melalui komunikasi WhatsApp, Ketua Umum ASMIPA, Ibu Umi Kalsum (akrab disapa Bunda Shofi), menyampaikan apresiasi dan harapan agar seluruh jajaran dinas terkait di Pemprov Lombok dapat bersinergi dengan ASMIPA dalam memajukan pariwisata daerah.

Bunda Shofi menekankan pentingnya dukungan anggaran promosi dari pemerintah demi kemajuan para pelaku pariwisata seperti travel agent, pemandu wisata, tour leader, sopir, pelaku UMKM, restoran, PO bus, penyedia jasa sewa kendaraan, pusat oleh-oleh, destinasi wisata, serta hotel dan penginapan. Ia juga menyoroti bahwa promosi wisata tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, melainkan perlu kolaborasi lintas sektor agar lebih efektif menjangkau pasar luar daerah.

Dalam momentum Hari Lahir ASMIPA ke-6 yang akan datang, Bunda Shofi mengusulkan agar Dinas Pariwisata NTB dapat mengundang biro-biro wisata potensial dari luar daerah yang terbukti aktif membawa tamu berdasarkan data aplikasi ASMIPA Bisnis untuk lebih mengenal keramahan, keamanan, dan kenyamanan berwisata di NTB.

Tanggapan Ketua DPD Lombok Barat, Farlia mengatakan, ini menjadi langkah awal yang baik. Kami sangat terbuka untuk membangun sinergi konkret antara pemerintah dan pelaku wisata di bawah naungan ASMIPA. Dengan sinergi ini, kami yakin Lombok Barat bisa menjadi destinasi unggulan di Indonesia.

Tanggapan Perwakilan dari Pemerintah  Lombok Barat:

“Kami menyambut baik inisiatif dari ASMIPA. Sinergi antara pemerintah daerah dan komunitas pariwisata sangat penting untuk memperkuat citra Lombok Barat sebagai destinasi unggulan. Usulan dari ASMIPA mengenai kolaborasi dengan biro-biro luar daerah akan kami pertimbangkan sebagai bagian dari strategi promosi terpadu. Kami juga akan menjajaki potensi pemanfaatan platform digital seperti ASMIPA Bisnis untuk mendukung promosi yang lebih terukur dan berbasis data.” (GD)

0

Suara Indonesia News|Bandung Barat. Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi, meninjau langsung pelaksanaan Pendidikan Karakter Panca Waluya di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (10/5/2025).

Berdasarkan keterangan pers Dinas Pendidikan Jabar, dalam kunjungannya, Kak Seto – sapaan akrabnya menegaskan tidak ada hak anak yang dilanggar dalam kegiatan pendidikan karakter tersebut, meskipun dilaksanakan di lingkungan militer.

“Sering kali ada anggapan keliru. Meskipun ada unsur kedisiplinan ala militer, pendekatannya tetap menggunakan bahasa anak dan menjunjung tinggi hak-hak mereka,” katanya.

“Anak-anak mendapatkan hak untuk tumbuh dan berkembang, perlindungan, kesempatan menyuarakan pendapat, bahkan ada pemeriksaan kesehatan dan psikologi,” ujarnya.

Ia menambahkan, pendidikan karakter ini dikawal oleh berbagai pihak secara intensif, sehingga pelaksanaannya aman dan memberi dampak positif bagi para peserta didik.

Kak Seto juga mengapresiasi program yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Ia menyebut Pemdaprov Jabar sangat terbuka terhadap masukan, termasuk permintaannya untuk meninjau langsung kondisi anak-anak peserta didik.

“Pak Gubernur sangat terbuka, saya ajukan untuk melihat kondisi anak-anak, beliau mempersilakan, saya mengapresiasi sekali,” ungkapnya.

LPAI, lanjut Kak Seto, akan terus memantau hingga pendidikan karakter ini selesai. Ia bahkan berencana untuk kembali datang dalam waktu dekat guna menjadi narasumber dan mengajar langsung para siswa.

Dalam kesempatan tersebut, Kak Seto juga memberikan motivasi kepada para siswa.

“Tetap semangat. Jaga kesehatan fisik, mental, dan sosial. Jangan saling menyakiti, membully, atau bertikai. Jaga kekompakan karena kita semua menuju satu tujuan: menjaga keutuhan NKRI,” pesannya.

Gubernur Dedi Mulyadi yang turut hadir dalam kegiatan tersebut juga menyempatkan diri berdialog dengan para peserta. Para siswa mengaku betah dan nyaman selama mengikuti kegiatan di tempat pelatihan.

Peninjauan ini turut dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, serta Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Disdik Jabar merangkap Plh. Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Ai Nurhasan. (Sendi)

0

Suara Indonesia News|Indramayu. Kantor Cabang Bulog Indramayu, Jawa Barat, menunjukkan kinerja penyerapan gabah dan beras yang signifikan. Tercatat hingga 8 Mei 2025, Bulog Indramayu telah berhasil menyerap 81.386 ton setara beras, atau 75,92 persen dari target penyerapan sebesar 107.206 ton.

Wakil Kepala Cabang Bulog Indramayu, Rendy Saktiko, menjelaskan bahwa target 107.206 ton setara beras tersebut terdiri dari 136.550 ton setara Gabah Kering Panen (GKP) dan 34.316 ton setara beras. Realisasinya, Bulog Indramayu telah menyerap 130.699 ton GKP dan 11.619 ton beras.

“Saat ini, dengan persentase penyerapan sudah mencapai 75 persen, kami akan berupaya maksimal untuk menyerap gabah di tingkat petani,” ujar Rendi saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (10/5/2025).

Meskipun harga gabah di tingkat petani mulai mengalami kenaikan dan masa panen raya diperkirakan akan segera berakhir, Bulog Indramayu tetap optimis dapat mencapai target penyerapan 100 persen. Langkah ini bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan di wilayah Indramayu.

“Kita maksimalkan untuk penyerapan ketahanan pangan di wilayah Indramayu. Kita akan selalu optimis untuk penyerapan gabah di petani untuk mencapai 100 persen,” katanya.

Di sisi lain, Rendy mengakui adanya kendala keterbatasan ruang penyimpanan di gudang. Namun, ia menegaskan bahwa hal ini tidak akan menghambat upaya penyerapan gabah dari petani.

“Memang benar gudang kami sudah penuh, namun ini bukan menjadi kendala. Kami aktif mencari gudang-gudang kosong untuk disewa dan juga menjalin kerjasama dengan mitra yang bersedia meminjamkan gudang mereka,” jelasnya.

Dengan langkah-langkah antisipatif ini, Bulog Indramayu memastikan bahwa proses penyerapan gabah dari petani akan terus berjalan tanpa terhenti meskipun kapasitas gudang saat ini sudah maksimal.

“Jadi tidak ada isu kita berhenti untuk penyerapan karena gudang penuh,” ucap Rendy.

Optimisme untuk mencapai target 100 persen penyerapan tetap menjadi prioritas utama Bulog Indramayu dalam mendukung ketahanan pangan nasional. (Toro)

0

Suara Indonesia News|Kota Bandung. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menuturkan, pihaknya akan memberikan pendidikan bela negara dan pendidikan kedisiplinan di barak militer kepada pemuda maupun orang dewasa yang mengganggu kondusivitas atau membuat resah masyarakat.

“Yang berperilaku pidana maka proses hukum akan berjalan. Kemudian juga ada upaya yang bisa dilakukan, pembinaan terhadap mereka yang tidak memenuhi unsur pidana tapi bikin resah, yaitu dibawa ke barak militer,” ucap KDM –sapaan Dedi– dalam video yang diunggah di akun resmi instagramnya, Sabtu (10/5/2025).

KDM mengatakan, program pendidikan bela negara dan pendidikan kedisiplinan untuk pemuda dewasa direncanakan berlangsung setelah pendidikan kedisiplinan pada anak-anak selesai.

“Setelah program pendidikan bela negara, pendidikan kedisiplinan untuk anak-anak Jawa Barat selesai. Bulan apa? Ya, mudah-mudahan bulan Juni sudah bisa berjalan,” ucapnya.

“Jadi, pemuda-pemuda dewasa nakal yang preman, yang mau jadi preman, yang tukang mabuk, tukang bikin onar, mengganggu pasar, mengganggu perempatan, mengganggu investasi, nanti kami akan arahkan mengikuti pendidikan bela negara di barak militer,” imbuhnya.

Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Jabar Sapta Yulianto Dasuki menegaskan, Bakesbangpol Jabar akan menyiapkan segala sesuatunya, agar program berjalan lancar pada waktunya.

“Kita siapkan semuanya, termasuk pendataan calon peserta. Agar ada kepastian jumlah,” ucap Sapta. (Sendi)