0

Suara Indonesia News – Mandau. Mendadak Kota Duri di dua hari lebaran yakni Minggu dan Senin (24/25 Mei 2020) warga tumpah ruah dijalanan, keadaan ini terpantau disaat senja hingga malam hari. Hal ini tidak seperti biasanya, disaat lebaran tahun-tahun yang lalu suasana Kota Duri nyaris sepi.

Memang Kota Duri di isi hampir 30% warganya datang dari luar, mana kala lebaran Idul Fitri seperti tahun tahun yang lalu warga banyak pulang kampung atau mudik, namun tahun ini warga yang datang dikarenakan situasi pandemi Covif-19 maka peraturan PSBB diberlakukan disetiap Profinsi di Indonesia sehingga warga yang senantiasa mudik kali ini menahan diri lebih memilih bertahan di Duri dan menikmati berlebaran di Kota ini.

Duri yang memiliki 4 Kecamatan, antaranya, Kecamatan Pinggir, Kecamatan Tualang Muandau, dan Kecamatan Mandau serta Kecamatan Bathin Solapan.

Pusat Kota terletak di Kecamatan Mandau, Kota Duri memiliki jumlah penduduk mendekati 300 ribu jiwa dari 4 Kecamatan. Pusat keramaian terlihat disepanjang Jalan Protokol yaitu Jalan Jendral Sudirman, lalu lintas macet bergerak apa lagi di pasar tradisional mandau dan dekat pusat keramaian Matos (Mandau Town Sguart) plaza Matahari pasar modren kebanggan warga Duri.

“alhamdulillah, pasar ramai bang,” ujar Iwan pedagang sayuran yang berdagang di pasar tradisinal Mandau.

Iwan mensyukuri keadaan ini, karena dengan ramainya orang kepasar menjelang 3 hari mau lebaran hingga disaat lebaran, menurutnya dapat mendongkrak perekonomian para pedagang dipasar, situasi ini bukan hanya para pedagang saja yang menikmati hasil namun turut juga para tukang parkir kendaraan roda dua maupun roda empat keciprakan hasilnya.

Dilain Sisi, Mimi salah seorang warga ketika ditanya media ini terkait dengan kekhawatiran tentang penyebaran Corona Virus Disease Nineteen (Covid-19) di pasar malah mengatakan “apa boleh buat bang” ujarnya singkat dan berlalu meninggalkan awak media SIN yang terbingung sendiri.

Sementara informasi di kutip dari Corona.riau.go.id, Senin, 25 Mei 2020, mempublikasikan data pantauan Covid-19 kabupaten/kota di Provinsi Riau.

Data yang dirilis itu merupakan informasi pantauan hingga pukul 16:01:03 WIB, kemarin.

Sesuai data yang dipublikasikan tersebut, khusus untuk pasien kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang masih dirawat, jumlahnya 39 orang.

Sampai kemarin, dari angka 39 orang itu, yang terbanyak, yakni 11 orang atau 28,21 persen, merupakan pasien kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terdapat di Kabupaten Bengkalis.

Sedangkan terbanyak ke-2 di kabupaten berjuluk Negeri Seribu Parit, Indragiri Hilir. Berjumlah 6 orang atau 15,38 persen

Lalu disusul Kota Pekanbaru, Kota Dumai dan Kabupaten Kepulauan Meranti. Masing-masing 5 orang atau (12,82 persen).

Selanjutnya, Kabupaten Siak dan Pelalawan. Masing-masing 3 orang atau 7,69 persen. Teakhir, di kabupaten dengan ibukotanya Rengat; Indragiri Hulu. Hanya 1 orang atau 2,56 persen. (Mus)

0

Suara Indonesia News – Asahan. 1 Syawal 1441 H/2020 data jumlah Status Pasien Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Asahan turun 1 orang dan kini berjumlah 4 orang, Pasien Dalam Perawatan (PDP) 3 orang dan Positif Covid-19 tetap berjumlah 4 orang dengan rincian 1 orang dalam perawatan, 2 orang telah dinyatakan sembuh dan 1 orang telah meninggal dunia, hal tersebut disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid – 19 Kabupaten Asahan H. Rahmat Hidayat Siregar S. Sos. M. Si, kepada Awak Media, Minggu (24/05/2020).

Data Update tersebut berdasarkan hasil data surveilans dari seluruh Puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Asahan, yang di kelola Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan pertanggal 24 Mei 2020 hingga pukul 12.00 Wib.

Kadis Kominfo menjelaskan, dari orang yang ODP, PDP dan Positif tersebut tersebar di 6 Kecamatan dari 25 Kecamatan yang ada di Asahan, yaitu Kecamatan Rawang Panca Arga status PDP 2 orang, Kisaran Timur 2 orang Positif (1 orang sembuh dan 1 orang telah meninggal), Air Joman 2 orang ODP, Sei Dadap ODP 1 orang, Simpang Empat Nihil orang ODP, 2 orang Positif Covid -19 dimana 1 orang telah sembuh dan 1 orang dalam perawatan sedangkan di Kecamatan Meranti 1 orang ODP dan 1 orang PDP.

Sedangkan 19 Kecamatan lainnya seperti Kecamatan Silau Laut, Kisaran Barat, Aek Ledong, Bandar Pasir Mandoge, Bandar Pulau, Rawang Panca, Rahuning, Setia Janji, Tanjung Balai, Pulo Bandring, Aek Songsongan, Teluk Dalam, Buntu Pane, Air Batu, Sei Kepayang, Sei Kepayang Barat, Pulau Rakyat, Tinggi Raja, Sei Kepayang Timur dan Kecamatan Aek Kwasan tidak ada warga yang ODP, OTG, PDP maupun Positif Covid-19. (RAS)

0

Suara Indonesia News – Jakarta. DR. Ir. Hastoruan, MBA pengagas konsep ‘Ekonomi Jalan Baru’ untuk Pemulihan Ekonomi di tengah wabah pandemi covid 19 mendapat dukungan dari Relawan Horas Indonesia (RHI). Sosok dirinya siap memprestasikan untuk pembaharuan menuju Ekonomi Jalan Baru.

“Kami Relawan Horas Indonesia (RHI) yang menjadi salah satu relawan pemenangan Jokowi-Amin 01 pada Pilpres 2019 mendukung ide dan gagasan beliau (red- DR. Ir. Hastoruan. Bersama dirinya RHI akan memberikan masukan kepada pemerintah tentang bagaimana mengatasi problem ekonomi akibat covid 19,” terang Fredy Samosir selaku Ketua Umum RHI, Selasa pagi (26/05/2020) di Jakarta.

Kata Fredy sapaan akrabnya, yang menghawatirkan ekonomi Bangsa Indonesia terjadi perlambatan dan stagnan. Padahal ibaratnya, Indonesia banyak susu dan madu dalam sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA).

“Relawan Horas Indonesia yakin dan percaya covid 19 bisa selesai, asalkan kita sepakat bergerak dengan bentuk persatuan Indonesia. Setiap masyarakatnya jangan egois, karena merasa hebat. Mengatasi efek ekonomi covid harus bersama-sama, apalagi menggunakan konsep DR. Ir. Hastoruan, MBA dengan Ekonomi Jalan Baru,” terang Fredy.

Menurut Fredy, sebaiknya kita sebagai masyarakat harus jujur dan melihat kenyataan atas kepemimpinan Presiden Jokowi sudah berhasil. Dimana dapat dirasakan alur gelombang kehidupan dan pembangunan secara nyata.

“Relawan Horas Indonesia (RHI) pernah mengajukan surat permohonan kepada Presiden Jokowi, dengan tembusan Moeldoko Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) tentang konsep Ekonomi Jalan Baru yang digagas Dr. Ir. Hastoruan, MBA. Namun karena relawan yang baru tumbuh disepelekan dan diabaikan olen Moeldoko sebagai Kepala KSP,” jabarnya penuh gamlang.

Kedepan kata Fredy menjelaskan, kiranya teman-teman sesama Ketua Umum Relawan Jokowi dapat menghimpun kembali para relawan. Demi tujuan membasmi dan melawan pandemi covid 19 secara bersama-sama. Selain itu mengawasi program pemerintah di akar rumput yang menerima bantuan pemerintah, akibat covid 19.

Kata Fredy, sekarang ini relawan pendukung Jokowi tetap Eksis walaupun modal semangat dan militansi. Apalagi selama mendukung #01 sudah semangat juang masih tegar.

“Sementara saat ini agak lemas karena sudah habis-habisan. Apalagi Relawan yang baru bergerak mandiri, karena demi Jokowi  terpilih jadi Presiden RI lagi memimpin bangsa ini. Untuk itu maka ada baiknya, mengumpulkan kawan-kawan relawan Jokowi di jaman situasi covid 19 ini,” pungkasnya. (Gus Din)

0
Aktivitas ASN Pemda Provinsi Jabar di hari pertama setelah Idulfitri dengan protokol kesehatan selama pandemi di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (26/5/20).

Suara Indonesia News – Kota Bandung. Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) sudah mulai bekerja pada Selasa (26/5/20). Semua instansi pun telah membuka kembali pelayanan bagi masyarakat usai libur hari raya Idul fitri.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jabar, Setiawan Wangsaatmaja, menyatakan, penyesuaian sistem kerja yang memungkinkan ASN Pemdaprov Jabar bekerja dari rumah melalui mekanisme sistem kerja fleksibel atau Flexible Working Arrangement (FWA) masih berlaku sampai 29 Mei.

“Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran Sekretaris Daerah Jabar nomor 800/47/BKD. Meski begitu, pelayanan kepada masyarakat di semua instansi berjalan optimal dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Dan akan dilakukan evaluasi kembali berdasarkan kebutuhan dan arahan Pimpinan,” kata Setiawan di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (26/5/20).

Menurut Setiawan, untuk para pejabat dan ASN Pemda Provinsi Jabar yang mengikuti kebijakan penyesuaian sistem kerja fleksibel ini, jadwal dan mekanisme pembagian tugasnya diatur oleh para pejabat administrator di satuan kerja masing-masing.

“Pembagian dan distribusi kerja dapat dilakukan secara online, seperti email atau penyampai pesan lainnya,” ucapnya. “Usai bekerja pada hari itu, semua ASN yang mengikuti kebijakan FWA harus melaporkan pekerjaannya melalui TRK (Tunjangan Remunerasi Kinerja),” tambahnya.

Terkait pelaksanaan rapat-rapat rutin, kata Setiawan, dapat dilakukan dengan memanfaatkan media elektronik maupun aplikasi berbasis teknologi komunikasi dan informasi lainnya.

“Jika memang rapatnya harus bertemu muka, karena misalnya urgensi yang sangat tinggi dan harus diselenggarakan rapat di kantor, harus diperhatikan jarak aman antar peserta rapat dan tetap mematuhi protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran virus COVID-19,” katanya.

Setiawan menyatakan, khusus Dinas/Badan/Biro di lingkungan Pemdaprov Jabar yang mempunyai fungsi pelayanan langsung kepada aparatur  maupun masyarakat dimungkinkan untuk menjalankan tugas dan fungsi di rumah, selama pelayanan bisa dilakukan secara online.

“Tetapi, apabila harus tetap dilakukan di kantor, maka petugas dilakukan dengan sistem sif sesuai dengan kebutuhan, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan COVID-19,” ucapnya.

Ambil contoh Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah/SAMSAT (Sistem Manunggal Satu Atap) yang sudah beroperasi. Jam operasional SAMSAT pada Senin-Kamis dimulai dari pukul 08:00 WIB sampai dengan pukul 14:30 WIB. Sedangkan pada hari Jumat, jam operasional SAMSAT dimulai pukul 08:00 WIB-15:00 WIB. Sementara pada hari Sabtu, jam operasional SAMSAT pukul 08:00 WIB-13:00 WIB.

Jam operasional tersebut berlaku sampai 31 Mei 2020. Kemudian, Layanan SAMSAT lainnya seperti SAMSAT Outlet, Samling, Samdong, dan Samades, jam operasional menyesuaikan dengan situasi dan kondisi dengan memperhatikan protokol kesehatan. Pelayanan e-SAMSAT tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Selain itu, Setiawan memastikan Pejabat Struktural, Pejabat Fungsional maupun Pejabat Pelaksana yang mengalami gangguan kesehatan akan melaporkan kepada atasan langsungnya dan mengikuti protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

“Jika ada ASN yang ternyata berstatus ODP dan PDP, maka Kepala Dinas, Kepala Biro maupun Kepala Badan, harus segera melaporkan kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat, agar segera dilakukan penanganan dan tindak lanjut pengawasan kepada yang bersangkutan, sesuai protokol penanganan pasien yang terdampak COVID-19,” ucapnya. (Fii)

 

0

Suara Indonesia News – Samosir. Pemkab Samosir Sumatera Utara (sumut) selasa 26/Mei/2020, melalui Diskominfo dan Dinas Sosial bagikan sembako kepada Wartawan berupa beras sebanyak 10 kilogram bentuk perhatian pemerintah kabupaten samosir bagi semua elemen masyarakat, terdampak Covid-19.

Sekretaris Dinas Kominfo Samosir, Saut Manihuruk menyampaikan bahwa salah satu elemen warga yang terdampak akibat percepatan penanganan penyebaran Covid-19 adalah para wartawan yang selama ini bergerak di sektor informasi-komunikasi.

Menurutnya, sedikit bantuan untuk wartawan ini merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap kelancaran tugas-tugas wartawan di lapangan saat pandemi Covid-19. ini juga sebagai wujud kebersamaan yang selama ini dijalin Pemkab Samosir dengan seluruh kalangan pers.

Bantuan kebutuhan pokok, berupa beras 10 kg per wartawan ini diserahkan untuk 100-an lebih wartawan yang terdaftar di Dinas Kominfo Samosir, ungkapnya.

Proses penyerahan bantuan itu, dilakukan secara simbolis oleh Sekretaris Kominfo, Saut Manihuruk bersama Kadis Sosial, Paris Manik dan Kabid Perlindungan Sosial, Jenny Purba di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Samosir yang beralamat di komplek Perkantoran Parbaba, Pangururan, Samosir. (jabs)

0

Suara Indonesia News – Kampar. Hari Raya Idul Fitri 1441 H yang jatuh pada hari Minggu Kemarin (24/05/20), bersamaan dengan Pendemi Covid-19, tentunya dirasakan lain dari tahun – tahun sebelumnya. Dimana perubahan drastis ini hendaknya kita dapat menyesuaikan dengan kondisi yang tak menentu ini, hal ini tentunya akan dapat memberikan kita agar terhindar dari Covid-19.

Ditengah kebahagian menyambut hari Raya ini, namun disisi lain kita sedang menghadapi Pendemi Covid-19 tentunya kita tetap menjaga kesehatan.

Demikian disampaikan oleh Bupati Kampar, H. Catur Sugeng Susanto, S.H, saat Teleconfrense bersama Gubernur Riau, H. Syamsuar. M.S.i, yang diadakan di Rumah Dinas Bupati Kampar di Bangkinang Kota dan didampingi oleh Ketua TP PKK Kabupaten Kampar, Hj. Muslimawati Catur, Kadiskominfo Kampar, Arizon, Kadis Pariwisata, Zulia Dharma.

Selain itu Catur Sugeng berharap, sebagaimana dengan kebiasaan kita di Kabupaten Kampar kegiatan yang kita laksanakan, silaturrahmi, kunjung mengunjungi untuk saat ini agar dapat di hentikan, ini tentunya mengurangi penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kampar,” ungkapnya.

Tempat terpisah, namun pada kenyataannya Bupati Kampar diduga melanggar aturan dan himbauannya untuk mengurangi kegiatan perkumpulan. Hal tersebut nampak terlihat jelas ketika Bupati Kampar menerima tamu rombongan Kades se-Kecamatan Tambang pada hari ini Senin, (25/05/20), seperti yang diunggah pada salah satu akun FB Kades di media sosial.

Kemudian pada unggahan foto tersebut, nampak para tamu dan Bupati Kampar sedang makan bersama di meja makan tanpa menerapkan Sosial Distancing, dan masker hanya menjadi hiasan di leher.

Sementara itu, bagaimana masyarakat bisa menerapkan himbauan dengan tertib jika para pimpinan tidak bisa memberi teladan yang baik?

Hingga berita ini dimuat belum ada keterangan resmi dari pihak terkait mengenai kegiatan tersebut, apakah agenda kedinasan atau acara pribadi untuk berkumpul saat Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah di Tengah Pandemi Virus Corona. (Renaldi)

0

Suara Indonesia News – Kabupaten OKU. Bupati OKU Beserta Forkopimda OKU mengikuti Silaturahmi Hari Raya Idul Fitri 1441 H Secara Virtual Melalui Video Conference Bersama Gubernur Sumsel Serta Forkopimda dan Bupati/Wali kota Se-Sumsel Bertempat di Ruang Induk Rumah Dinas Bupati OKU (Minggu, 24/05/2020).

Dalam kesempatan ini, Gubernur Sumsel Herman Deru mengajak para peserta vidcon untuk berdialog dan mengucapkan Selamat Hari Raya Idulfitri 1441 H.

Meskipun tidak saling berjabat tangan tapi semua bisa bertatap muka secara virtual, mudah-mudahan hubungan dan silaturahmi tetap terjaga sebagai jalan pembuka solusi bagi apapun yang dihadapi terutama dalam menghadapi wabah Covid-19 di Sumatera Selatan.

Menurut Herman Deru, dengan memanfaatkan teknologi yang ada, walaupun berjarak fisik tapi kita tetap dapat menyambung tali silaturahmi.

Terkait dengan suasana lebaran ditengah pandemi Covid-19 di daerah masing-masing. Herman Deru juga menyampaikan apresiasi kepada Pemda setempat dan juga masyarakat yang ikut tertib disiplin dan ikut mengikuti imbauan pemerintah dalam upaya memutus Covid-19.

Terhadap daerah yang sedang melaksanakan PSBB. Herman Deru mengatakan bahwa target kita PSBB menjadikan masyarakat sadar bahwa benteng paling kuat mencegah Covid-19 yaitu kesadaran diri sendiri.

Dalam kesempatan ini Bupati OKU bersama Forkopimda menyampaikan ucapan selamat hari raya idul fitri 1441 Hijriyah, Minal Aidin Walfaidzin Mohon Maaf Lahir dan Batin kepada Gubernur dan Forkopimda Sumsel, dan berharap semoga pandemi ini segera berlalu agar kita dapat bertemu dan saling melepas rindu.

Turut hadir mendampingi Gubernur Sumsel, Pangdam II/Swj, Kapolda, Ketua DPRD, Kajati dan Ketua Pengadilan Tinggi serta Pejabat Pemprov Sumsel.

Hadir juga pada acara ini, Wakil Bupati OKU, Dandim 0403, Kapolres dan Kajari OKU, Sekda OKU. (Oky)

0

Suara Indonesia News – Kota Bandung. Tradisi bersalaman-salaman atau halalbihalal pada Idul Fitri tahun ini dapat diganti dengan silahturahmi secara daring, karena dalam situasi pandemi Covid-19. Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengadakan gelar griya atau open house secara daring dari rumah dinasnya di Kota Bandung, Minggu (24/5/20).

Dalam silahturahmi secara daring tersebut, Kang Emil sapaan Ridwan Kamil menyapa tokoh masyarakat lintas agama, kepada desa, relawan, dan petugas keamanan di check point tol Cikopo dan Cileunyi.

“Biasanya kami menyelenggarakan open house, tapi ini pertama kalinya dalam sejarah, kami melakukan open house digital atau halalbihalal dengan bentuk video conference yang penting pesannya sampai ke hati,” kata Kang Emil.

Menurut Kang Emil, perayaan hari raya Idul Fitri tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena dalam situasi pandemi Covid-19. Umat Islam mesti beradaptasi dan menunda tradisi-tradisi di hari kemenangan.

“Secara fisik kita tidak bisa bersentuhan dan bertemu, tapi dibalik musibah selalu ada hikmah, di antaranya kita jadi lebih paham dengan teknologi dan hemat biaya juga,” ucapnya.

Kang Emil mengatakan, halalbihalal virtual memperlihatkan bahwa warga Jabar tidak menyerah oleh pandemi Covid-19, karena masih dapat bersilahturahmi dan merayakan hari kemenangan di rumah dengan berbagai cara.

“Tentu ini menunjukan kita tidak menyerah oleh Covid-19. Kita cari cara baru supaya kehidupan bisa normal lagi, tapi dengan gaya baru,” ucapnya.

*Sapa Kepala Daerah*

Kang Emil pun menyapa kepala daerah di Jabar via video conference. Dalam video conference tersebut, ia mengatakan, mobilitas warga menjelang hari raya Idul Fitri meningkat.

Di sejumlah daerah, kata kang Emil, banyak kerumunan yang tercipta, baik warga yang berniat mudik dan berbelanja. Hal tersebut berpotensi meningkatkan penularan Covid-19.

Maka itu, Kang Emil menginstruksikan kepada para bupati/wali kota untuk kembali melaksanakan pengetesan Covid-19 secara masif.

“Saya titip kerena setelah lebaran bisa dilakukan pengetesan-pengetesan Covid-19. Apakah ada dampak atau tidak? Mudah- mudahan tidak,” ucapnya.

Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) intens melakukan pengetesan Covid-19, baik dengan metode teknik reaksi rantai polimerase (polymerase chain reaction/PCR) atau tes swab maupun rapid test.

Tujuannya untuk mendapatkan peta persebaran Covid-19 yang komprehensif, melacak kontak terpapar Covid-19, mendeteksi keberadaan virus, dan memastikan status pasien Covid-19.

“Kalau dari hasil test angka terkendali, ekonomi bisa lebih longgar, tinggal diatur kalau restoran maksimal berapa kursi, kalau di kantor bagaimana, di mall bagaimana dihitung sesuai kapasitas,” kata Kang Emil.

Kang Emil pun mengajak bupati/wali kota dan pihak berwenang lain di Jabar memiliki soliditas yang tinggi untuk menanggulangi pandemi Covid-19.

“Kita kerja sama, bersama- sama, kami juga terharu atas kerja keras bupati/wali kota. Semoga segera kita ke zona hijau,” ucapnya.

“Intinya segera buat panduan, supaya ekonomi tetap jalan tapi protokol kesehatan juga tetap berjalan. Apalagi setelah Idulfitri tidak ada lagi momentum yang membuat warga ada lonjakan kerumunan,” tambahnya.

*Memotivasi ASN*

Selain dengan kepala daerah, Kang Emil melaksanakan halalbihalal secara daring dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemda Provinsi Jabar.

Dalam halal bi halal tersebut, Kang Emil mengingatkan aparatur sipil negara agar semakin giat bekerja setelah libur Idul Fitri 1441 Hijriyah. Motivasi ganda ini harus diperlihatkan mengingat ASN merupakan salah satu profesi yang tidak terlalu terdampak Covid-19 dari segi finansial.

“Jangan lupa bersyukur. Kelompok paling tidak terdampak Covid-19 adalah ASN. Ketika tidak terdampak maka kerjanya harus lebih, kita tunjukkan ke masyarakat kita adalah yang terbaik untuk mereka,” katanya.

Menurut Kang Emil seluruh ASN wajib masuk kerja Selasa (26/5/20) setelah cuti bersama Lebaran. Kang Emil juga meminta seluruh kepala perangkat daerah segera membuat standar operasional prosedur (SOP) kehidupan normal baru saat Covid-19. SOP kehidupan normal baru diperlukan karena karena saat ini belum ada vaksin dan para pakar kesehatan dunia belum tahu kapan wabah ini akan berakhir.

Kang Emil juga mengapresiasi kinerja ASN yang menggawangi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Jawa Barat karena mendapat apresiasi dari Gugus Tugas Pusat sebagai gugus tugas terbaik se- Indonesia.

“Ini bukan dari survei -survei, tapi datang dari pimpinan gugus pusat langsung. Maka ini jadi kebanggaan,” tuturnya.

Selain itu, Kang Emil juga mengapresiasi para ASN Pemda Provinsi Jabar yang telah mengumpulkan Rp10 miliar dari sebagai penghasilannya untuk membantu pemerintah menanggulangi Covid-19. (Fii)