0

Suara Indonesia News – Kota Bandung. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau proses pemotongan hewan kurban di Masjid Salman ITB, Jalan Ganeca, Kota Bandung, Kamis (29/6/2023).

Hal itu dilakukan usai salat Iduladha di Masjid Raya Al Jabbar dan menyerahkan kurban sapi simmental 980 kilogram kepada Lurah Cimincrang.

Ridwan Kamil menyebut pelaksanaan pemotongan hewan kurban di Masjid Salman ITB bisa menjadi percontohan karena prosesnya berjalan dengan baik dan profesional.

“Yayasan Pembina Masjid Salman ini menjadi percontohan, tidak semua tempat seprofesional ini, sehingga ini bisa jadi contoh masjid-masjid yang punya halaman luas juga melakukan proses prosedur yang hieginis sesuai syariat,” ucap Ridwan Kamil.

Tak hanya itu, Ridwan Kamil juga mengapresiasi sistem yang dimiliki oleh Masjid Salman terkait penerima daging kurban yang memang tepat sasaran kepada yang membutuhkan.

Apabila hal itu dilakukan juga oleh masjid lainnya di Jabar maka kemakmuran akan dirasakan seperti halnya Masjid Salman.

“Sehingga suatu hari masjid-masjid makmur dan yang terpenting juga distribusinya harus tepat sasaran. Itulah kenapa pentingnya big data.  Mereka-mereka yang membutuhkan jauh dari tempat sembelih tetap kita berikan sesuai hak syariat,” kata Ridwan Kamil.

Menurut Gubernur, proses pemotongan hewan kurban di Masjid Salman meningkat dibanding tahun lalu. Hal itu menandakan bahwa ekonomi umat muslim di Jabar membaik.

“Iduladha sekarang terjadi peningkatan luar biasa jumlah yang berkurban makin banyak selisih yang berkurban dengan tahun lalu terjadi peningkatan Rp152 miliar, zakat juga meningkat dari Rp2,4 triliun ke Rp3,7 triliun. Menandakan ekonomi umat (muslim) sedang luar biasa. Nah diwakili oleh sibuknya Masjid Salman ini menerima kurban dari mereka yang menitipkan,” pungkasnya. (Sendi)

0

Suara Indonesia News – Jakarta. Dalam perayaan Hari Raya Idul Adha 1444 Hijrian, Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional Jawa Timur (DPW PAN Jatim) ikut menyerahkan kurban sapi ke sejumlah ormas Islam, Pondok Pesantren dan di jajaran 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Hal ini dalam rangka menguatkan keimanan dan ketaqwaan dengan melakukan kurban yang dibagikan kepada umat di Jatim.

Ahmad Rizki Sadig Ketua DPW PAN Jawa Timur, Rabu (28/6/2023) mengatakan, DPW PAN Jatim juga ikut berkurban untuk sama-sama meningkatkan kepedulian pada sesama umat manusia. Selain itu kata Rizki Sadig sapaan akrabnya, agar juga merasakan penderitaan dan kekurangan yang dirasakan warga Jawa Timur paska pandemi Covid-19.

“Alhamdulillah saudara-saudara kita se-bangsa dan se-tanah air, bahkan se-dunia merayakan Idul Adha 1444 Hijriah. Kita harus merasakan penderitaan dan kekurangan yang dirasakan warga Jawa Timur dengan cara berkurban dan berbagi bersama dengan riang gembira,” ujar Rizki Sadig.

Padahal sebelumnya saat pandemi Covid-19 banyak warga masyarakat tidak boleh beraktifitas terlalu banyak diluar rumah, ekonomi melemah, PHK dimana-mana, sekolah ditutup dan bahkan beribadahpun dibatasi. Dengan dicabutnya masa pandemi Covid-19 oleh Presiden Jokowi pada Juni 2023 in,  kita harus terus peduli pada sesama agar ekonomi terus tumbuh dan maju.

“Lewat momentum Idul Adha 1444 Hijriah ini, kita bisa jadikan sebagai alat perekat kebersamaan dan berbagi antar sesama umat manusia. Dimana setiap insan manusia harus memiliki rasa kepedulian akan sesama untuk saling membantu dan saling tolong menolong,” tanda Rizki Sadig.

Menurut dia, apalah arti sebuah kemapanan, kesuksesan dan kebahagian tanpa ada rasa peduli antar sesama insan manusia. Yang kaya harus berbagi kepada yang miskin atau yang tidak mampu, yang pintar berbagi ilmu agar ilmunya bermanfaat dan yang sudah bahagia menebar kebahagiaannya kepada lainnya.

“Pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS menjadi cerminan bahwa, semua manusia kembali pada Allah SWT. Semua yang melekat dalam diri kita hanyalah titipan sementara dan kita akan kembali kepada sang khalid saat ajal tiba,” terang Anggota DPR RI Fraksi PAN ini.

Kata Rizki Sadig semua amal dan jariyah kita akan menjadi bekal kita di akhirat nantinya. Karena itulah kita diperintahkan bagi yang mampu untuk berkurban, baik onta, sapi atau kambing agar kebahagiaan yang sudah diraih bisa dirasakan banyak orang.

Pada Hari Raya Idul Adha setiap tanggal 10 Dzulhijjah juga dikenal dengan sebutan “Hari Raya Haji” kaum muslimin sedang menunaikan haji yang utama, yaitu wukuf di Arafah. Mereka semua memakai pakaian serba putih dan tidak berjahit, yang di sebut pakaian ihram, untuk melambangkan persamaan akidah dan pandangan hidup.

“Maknanya adalah tatanan nilai yaitu nilai persamaan dalam segala segi bidang kehidupan. Tidak dapat dibedakan antara mereka, semuanya merasa sederajat. Sama-sama mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Perkasa, sambil bersama-sama membaca kalimat talbiyah,” jelasnya.

Rizki Sadig juga mengatakan, Idul Adha dinamakan hari raya haji, juga dinamakan “Idul Qurban”, karena pada hari itu Allah memberi kesempatan kepada kita untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya.

Bagi umat muslim yang belum mampu mengerjakan perjalanan haji, maka ia diberi kesempatan untuk berkurban, yaitu dengan menyembelih hewan kurban sebagai simbol ketakwaan dan kecintaan kepada Allah SWT.

“Jika kita menengok sisi historis dari perayaan Idul Adha ini, maka pikiran kita akan teringat kisah teladan Nabi Ibrahim, yaitu ketika Beliau diperintahkan oleh Allah SWT untuk menempatkan istrinya Hajar bersama Nabi Ismail putranya, yang saat itu masih menyusui,” ungkapnya.

Kata Rizki Sadig, mereka ditempatkan di suatu lembah yang tandus, gersang, tidak tumbuh sebatang pohon pun. Lembah itu demikian sunyi dan sepi tidak ada penghuni seorangpun.

Nabi Ibrahim sendiri tidak tahu, apa maksud sebenarnya dari wahyu Allah yang menyuruh menempatkan istri dan putranya yang masih bayi itu, ditempatkan di suatu tempat paling asing, di sebelah utara kurang lebih 1600 KM dari negaranya sendiri palestina.

“Tapi baik Nabi Ibrahim, maupin istrinya Siti Hajar, menerima perintah itu dengan ikhlas dan penuh tawakkal. Ini yang harus menjadi tauladan kita untuk siap berkorban untuk sesama,” tuturnya.

Menurut Rizki Sadig, karena pentingnya peristiwa tersebut. Allah mengabadikannya dalam Al-Qur’an (QS Ibrahim 37).

رَّبَّنَا إِنِّي أَسْكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِندَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُواْ الصَّلاَةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُم مِّنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ

Artinya,  Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.

Lanjutnya, sebagaimana diceritakan oleh Ibnu Abbas bahwa tatkala Siti Hajar kehabisan air minum hingga tidak biasa menyusui nabi Ismail, beliau mencari air kian kemari sambil lari-lari kecil (Sa’i) antara bukit Sofa dan Marwah sebanyak 7 kali.

Kemudian, tiba-tiba Allah mengutus malaikat jibril membuat mata air Zam Zam. Siti Hajar dan Nabi Ismail memperoleh sumber kehidupan.

“Inilah kebesaran Allah SWT kepada umatnya, apabila berserah diri dan siap berkorban untuk sesama insan, terutama di tengah pandemi covid 19,” tutup Rizki Sadig.

Diinformasikan bahwa DPW PAN Jatim mendistribusikan 38 ekor sapi kurban melalui 38 DPD PAN, selain itu juga kepada PW Muhammadiyah Jatim dan PWNU Jatim. Selain itu juga ada kurban yang disembelih di lingkungan Rumah DPW PAN Jatim. (GD)

0

Suara Indonesia News – Indramayu. Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Indramayu, melaksanakan ibadah Shalat Idul Adha 1444 H, di Lapangan setempat, Kamis (29/06/2023).

Dalam perayaan Idul Adha tahun ini, Lapas Kelas IIB Indramayu menyembelih 6 hewan qurban, 2 diantaranya sapi dan 4 ekor kambing.

Pada kesempatan tersebut, kepala Lapas kelas IIB Indramayu, Beni Hidayat menyampaikan rasa terimakasih kepada yang sudah mempercayakan pendistribusian hewan qurban di Lapas Indramayu.

“Kepada seluruh panitia yang akan menyembelih hewan qurban, silahkan proses dengan baik kemudian diolah serta didistribusikan sebaik mungkin,” pesannya.

Selain itu, ia juga mengajak seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk memaknai perayaan Idul Adha  dengan 2 hal, yakni yaumul arafah, dan berkurban.

“Mari kita maknai perayaan Idul Adha dengan dua hal, yang pertama Yaumul Arafah yaitu mengetahui, mengenali diri dan intropeksi diri,” tuturnya.

“Kemudian yang kedua, berkurban. Nilai yang dapat diambil dari keberadaan WBP disini merupakan suatu pengorbanan besar karena berpisah dengan keluarga untuk menjalani pidana. Semua atas kehendak Allah swt, maka dari itu jalani secara ikhlas serta isi dengan hal baik dan apa yang menjadi kesalahan, jangan dilakukan lagi setelah keluar dari Lapas,” terangnya.

Terakhir, Beni juga mengajak seluruh jajaran maupun WBP Lapas Indramayu untuk senantiasa mendekatkan diri dengan sang pencipta agar mendapat Ridho dari Allah. (Toro)

0

Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Jajaran Polresta Cirebon merevitalisasi salah satu warisan sejarah di Kabupaten Cirebon, yakni Situs Mbah Kuwu Sangkan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Kegiatan revitalisasi yang dimulai sejak beberapa waktu lalu tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-77 yang dilaksanakan Polresta Cirebon.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman, S.I.K, M.H, didampingi Wakapolresta Cirebon, AKBP Dedy Darmawansyah, S.IK, SH, MH, meresmikan serangkaian proses revitalisasi yang telah selesai di kompleks Situs Mbah Kuwu Sangkan, Rabu (28/6/2023). Kemudian dilanjutkan doa bersama sebagai bentuk rasa syukur renovasi selesai dan pembagian 500 paket sembako kepada warga sekitar.

Adapun revitalisasi sendiri meliputi pembangunan dua pendopo, perbaikan jalan akses menuju Situs Mbah Kuwu Sangkan, pembangunan areal shelter PKL, dan lainnya. Dalam proses revitalisasi tersebut juga selalu berkoordinasi dengan pengelola situs tersebut, sehingga revitalisasinya sesuai keinginan dan kebutuhan pengelola.

“Kami membantu proses revitalisasi Situs Mbah Kuwu Sangkan yang merupakan sosok pendiri Cirebon sebagai bentuk kepedulian terhadap warisan budaya yang ada. Sehingga kelestariannya terjaga dan dapat dinikmati anak cucu kita di masa yang akan datang,” kata Kombes Pol Arif Budiman, S.IK, MH.

Ia mengatakan, esensi dari renovasi masjid bersejarah tersebut adalah ingin mengajak seluruh anggota Polri sekaligus seluruh elemen masyarakat bahwa momentum Hari Bhayangkara ke-77 tidak hanya diperingati maupum melaksanakan kegiatan yang sifatnya seremonial.

Namun, lebih dari itu pihaknya ingin menjadikan momentum tersebut untuk berkontribusi dalam banyak hal. Di antaranya bagi kepedulian sosial, kepedulian masyarakat, kepedulian alam, dan terkait dengan keberagaman beragama.

“Kabupaten Cirebon ini sangat luar biasa karena banyak sekali warisan sejarah yang berusia ratusan tahun dan masih berdiri hingga sekarang. Sehingga sudah menjadi tugas kita semua untuk menjaga dan merawat peninggalan leluhur tersebut,” ujar Kombes Pol Arif Budiman, S.IK, MH.

Bahkan, Polresta Cirebon juga ingin turut berkontribusi dalam pengembangan Situs Mbah Kuwu Sangkan sebagai salah satu potensi wisata religi di Kabupaten Cirebon. Sehingga shelter PKL juga dibangun di situs tersebut untuk menunjang perekonomian dan dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar.

“Tahun lalu, kami merevitalisasi dua masjid bersejarah, yakni Masjid Al Karomah Depok dan Masjid Pasalakan, kemudian tahun ini Situs Mbah Kuwu Sangkan. Sehingga diharapkan di tahun-tahun selanjutnya juga akan merevitalisasi situs bersejarah lainnya di Kabupaten Cirebon sebagai upaya mengembangkan potensi wisata religi,” kata Kombes Pol Arif Budiman, S.IK, MH. (Hatta)

0

Suara Indonesia News –  Purwakarta. Komplotan rampok spesialis bobol sekolah diringkus jajaran Satreskrim Polres Purwakarta, Polda Jawa Barat.

Tiga pelaku ditangkap dan dua masih dalam pengejaran alias Buron Satuan Reserse dan Kriminal Polres Purwakarta, Polda Jawa Barat.

Ketiga pelaku yang berasal ditangkap yakni CH alias Aho (46) warga Desa Cihampelas, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat.

Kemudian, O alias Oo (44) warga Desa Kidang Pananjung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat dan CH alias Acil (16) Desa Mukapayu, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat.

Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain mengatakan dari keterangan para pelaku, mereka telah melancarkan aksinya sebanyak 11 kali di wilayah Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat.

“Jadi para pelaku sudah 11 kali melakukan aksinya di Wilayah Kabupaten Purwakarta ada 5 lokasi, 1 lokasi di wilayah Kabupaten Subang dan di wilayah Kabupaten Bandung Barat ada 5 lokasi. Para pelaku berjumlah 5 orang dan 3 orang berhasil kami amankan, sedangkan 2 orang kami tetapkan sebagai DPO. Dari ketiga pelaku yang berhasil diamankan, salah satunya masih dibawah umur,” ungkap Kapolres, saat menggelar konferensi pers, pada Rabu, (27/6/2023)

Kapolsek mengatakan, para pelaku tersebut ditangkap setelah beraksi di 5 lokasi di Kabupaten Purwakarta.

“Dalam kurun waktu dari Desember 2022 hingga Juni 2023, para pelaku ini sudah melakukan aksinya di 5 sekolah yang ada di Kecamatan Wanayasa, Kecamatan Bojong dan Kecamatan Kiarapedes. Mereka selalu mengincar barang elektronik dan uang milik sekolah,” ucap pria yang  akrab disapa Edwar itu.

Kapolres menjelaskan, para pelaku ditangkap usai menjalankan aksinya pada Jumat, 23 Juni 2023 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Kiarapedes Kabupaten Purwakarta.

“Pada Jumat, 23 Juni 2023, sekira pukul 04.00 WIB dini hari, Unit RESMOB Sat Reskrim Polres Purwakarta melakukan penyelidikan terhadap para pelaku. Kemudian saat para pelaku usai melakukan aksinya kembali di SDN 1 Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, kemudian berpapasan dengan petugas dan langsung dilakukan penangkapan di Jalan Raya Garokgek, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta,” jelas Edwar.

Saat beraksi di SDN 1 Kiarapedes, lanjut Kapolres, pelaku yang berjumlah 5 orang  berhasil mengambil satu unit TV, satu unit sound aktif, satu wireless dan satu buah semprotan rumput.

Edwar menambahkan, para pelaku mengincar sekolah-sekolah yang tidak dijaga dari malam sampai pagi. Karena komplotan pencuri ini beraksi pada dini hari. Mereka masuk ke kantor sekolah, ruangan guru dan kepala sekolah dengan cara mencongkel jendela ataupun pintu.

“Sasaran para pelaku adalah barang elektronik milik sekolah, seperti PC dan monitor komputer. Mereka juga mencuri uang dari brankas sekolah,” jelasnya.

Pada saat dilakukan penangkapan, lanjut Kapolres, salah satu pelaku mencoba melarikan diri dan dilakukan tindakan tegas terukur di bagian kaki pelaku.

“Karena pelaku mencoba melarikan diri saat dilakukan penangkapan, kami terpaksa melakukan tindak tegas terukur,” ucap Edwar

Dari penangkapan ketiga pelaku tersebut, kata Edwar, Polisi menyita barang bukti berupa satu unit kendaraan roda empat jenis Suzuki pikup berwarna hitam dengan nomor polisi D-8139-ZD, satu unit televisi merk LG, satu unit sound aktif, satu wireless dan 2 mike, satu buah semprotan rumput, dua buah kipas angin, dua buah karung warna putih serta  sembilan buah kunci-kunci jenis obeng, tang, dan linggis.

“Penangkapan ini bisa dilakukan tentunya berkat kerja keras anggota yang telah bekerja dengan profesional hingga berhasil mengungkap sekaligus menangkap para pelaku,” Ungkap Edwar.

Untuk Ketiga tersangka tersebut, kata Kapolres, jerat dengan Pasal pasal 363 ayat 2 KUHPidana, dengan ancaman pidana 9 tahun.

“Untuk ketiga pelaku terancam hukuman 9 tahun penjara. Untuk pelaku lainya masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) dan kini dalam pengejaran,” Ucap Edwar. (Fuljo/yosep)

0

Suara Indonesia News – Rote Ndao. Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan sumbangan yang berarti dalam perayaan Hari Raya Idul Adha atau yang dikenal juga sebagai Idul Kurban. DPW PPP NTT menyumbangkan 6 ekor sapi kepada beberapa masjid yang berada di daratan Timor. Sumbangan ini dilakukan sebagai bagian dari ibadah sunnah dan sebagai bentuk kepedulian sosial partai terhadap masyarakat.

Ketua DPW PPP NTT, Djainudin, S.H., M.H., mengungkapkan bahwa sumbangan hewan kurban berasal dari kader partai, termasuk Ketua Umum PPP, H. Muhammad Mardiono. Menurut Djainudin, kurban merupakan ibadah sunnah yang dilakukan dengan menyembelih hewan ternak, seperti kambing atau sapi, dan dagingnya dibagikan kepada orang yang berhak menerima.

Demikian disampaikan Ketua DPW PPP NTT, Djainudin, S.H., M.H, pada media ini Rabu, 28 Juni 2023.

Dalam agama Islam, orang yang menyumbangkan hewan kurban disebut sebagai Shohibul Qurban, yaitu orang yang melaksanakan ibadah kurban sesuai dengan syariat Allah SWT untuk dibagikan kepada yang berhak menerima. Djainudin juga menekankan bahwa semua hewan kurban yang disumbangkan telah melalui pemeriksaan kesehatan sehingga layak untuk dijadikan kurban.

Sebagai anggota DPRD Kota Kupang dan juga calon anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) NTT 2, yang meliputi Timor, Rote, Sabu, dan Sumba, Djainudin mengapresiasi semangat berkurban yang ditunjukkan oleh para kader PPP dengan menyumbangkan 6 ekor sapi sebagai hewan kurban. Ia berharap bahwa sumbangan ini dapat mempererat silaturahmi antara seluruh kader PPP dan warga.

“Sebagai ketua DPW PPP NTT, saya memberikan apresiasi kepada seluruh kader yang dengan semangat telah berkurban,” ujar Djainudin.

Dengan sumbangan 6 ekor sapi dari para kader PPP untuk dijadikan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha, diharapkan dapat memperkuat rasa persaudaraan dan kebersamaan antara seluruh kader PPP dan masyarakat Nusa Tenggara Timur. Semoga semangat kepedulian sosial ini dapat menjadi contoh bagi partai lain dan masyarakat luas dalam berbagi kebahagiaan di momen yang berharga ini.

Reporter : Dance Henukh

0

Suara Indonesia News – Indramayu. Enam Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Indramayu mendapat program asimilasi rumah, Selasa (27/06/2023).

Kepala Lapas Kelas IIB Indramayu, Beni Hidayat menyerahkan Surat Keterangan (SK) Asimilasi Rumah, kepada 6 WBP yang telah memenuhi syarat untuk mendapat program tersebut.

“Pengeluaran WBP Asimilasi Rumah berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) nomor 43 tahun 2021 tentang syarat dan tata cara pemberian asimilasi, Pembebasan Bersyarat (PB), Layanan Cuti Menjelang Bebas (CMB), dan Cuti Bersyarat (CB) bagi Narapidana dan Anak dalam rangka pencegahan dan penanggulangan penyebaran Covid-19,” terang Beni.

Selain itu, masih dikatakan Beni, program asimilasi rumah ini juga sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH-186.PK.05.09 Tahun 2022 tentang Penyesuaian Jangka Waktu Pemberlakuan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, dan Cuti Bersyarat bagi Narapidana dan Anak dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran Covid-19.

“Dan juga sesuai dengan surat dari Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi Nomor: PAS.3.UM.01.01-636 tanggal 26 Desember 2022 Hal Pelaksanaan Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH.-186.PK.05.09 Tahun 2022,” pungkasnya. (Toro)

0

Suara Indonesia News – Indramayu. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu melalui Pj. Sekda Kabupaten Indramayu, Aep Surahman menerima hasil kajian yang dilakukan Direktorat Pembangunan Manusia, Kependudukan dan Kebudayaan (PMKK) Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) terkait dengan kebijakan pernikahan anak dalam rangka perlindungan terhadap anak.

Direktur Kebijakan PMKK BRIN, Prof. Anugrah Widiyanto menyampaikan, beberapa waktu yang lalu BRIN telah melakukan studi di Kabupaten Indramayu dengan bertujuan untuk mengasesmen penyebab terjadinya perkawinan anak.

Dilakukannya studi tersebut merujuk pada dispensasi kawin di Indramayu yang jumlahnya terbanyak ketiga di Jawa Barat setelah Kabupaten Tasikmalaya dan Garut. Dimana sepanjang tahun 2022, Pengadilan Agama Indramayu menerima 572 pengajuan dispensasi kawin, dari jumlah tersebut hakim mengabulkan 564 permohonan.

Prof. Anugrah menilai, tingginya angka dispensasi kawin tersebut merupakan suatu hal yang patut menjadi perhatian bersama berbagai stakeholder serta harus diidentifikasi penyebab terjadinya hal tersebut guna dapat dilakukan langkah penanganan dan pencegahannya.

“Kita duduk bersama disini untuk memberikan rekomendasi yang nantinya dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan terkait dengan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak termasuk di dalamnya pencegahan pernikahan anak,” ungkapnya kepada Diskominfo Indramayu, di Ruang Rapat Sekda Indramayu, Selasa (27/6/2023).

Tim Kajian BRIN, Dr. Teguh Widodo memaparkan, beberapa penyebab terjadinya pernikahan anak yang dipetakan dengan konsep Ecological Framework diantaranya adalah ketidaktahuan dampak perkawinan anak, tekanan dari lingkungan untuk segera menikah karena pacaran dianggap sebagai “pintu menuju zina” yang harus diselesaikan dengan perkawinan.

Lebih lanjut Teguh juga mengatakan, perilaku orang tua sebelumnya, perkawinan dianggap sebagai solusi atas berbagai permasalahan kemiskinan sistemik serta hukum dan kebijakan yang belum memberikan perlindungan kepada anak dan remaja juga menjadi penyebab lain dari terjadinya perkawinan anak.

“Banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya perkawinan pada anak,” paparnya.

Oleh karena itu, dari hasil studi yang dilakukan berdasarkan identifikasi terhadap berbagai penyebab terjadinya perkawinan pada anak, tim kajian BRIN memberikan beberapa rekomendasi diantaranya adalah memberikan penjelasannya baik itu berupa sosialisasi maupun media lainnya sehingga dapat merubah cara berpikir, perilaku serta tatanan sosial masyarakat yang masih menganggap pernikahan merupakan suatu solusi atas masalah ekonomi.

Kemudian, pemberian pemahaman kepada orang tua tentang pentingnya pendidikan anak sebelum berinteraksi dengan dunia luar, yang mana hal tersebut berperan penting bagi orang tua dalam memberi benteng (akhlak) pada anak.

Sementara itu, Pj. Sekda Kabupaten Indramayu, Aep Surahman mengucapkan terima kasih atas kontribusi yang diberikan BRIN dalam mencegah dan menekan terjadinya pernikahan anak.

Namun demikian, Aep menegaskan, terkait pernikahan anak ini Pemkab Indramayu tidak tinggal diam. Pihaknya selama ini terus melakukan upaya-upaya pencegahan dan sosialisasi melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Disduk-P3A) guna memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait dengan tidak tepatnya pernikahan dini pada anak.

Bahkan tidak hanya sosialisasi, dari segi regulasi sendiri, Bupati Indramayu, Nina Agustina telah melakukan kerjasama dengan Pengadilan Agama Kabupaten Indramayu untuk mencegah pernikahan dini sebagai tindak lanjut perubahan Undang-Undang (UU) No. 1 Tahun 1974 dengan UU No 16 Tahun 2019 dimana usia pernikahan untuk calon pengantin perempuan minimal 19 tahun.

“Kami ucapkan terima kasih atas hasil kajiannya. Hasil tersebut akan kami diskusikan kembali beserta jajaran sebagai salah satu referensi untuk ke depan dalam pengambilan keputusan. Namun perlu diketahui, Pemkab Indramayu pun selama ini telah melakukan upaya pencegahan pernikahan dini salah satunya melalui MoU dengan pengadilan agama,” tegasnya.

Dalam kegiatan tersebut, turut hadir pula Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Heka Sugoro beserta jajaran, Kepala Dinas Sosial, Sri Wulaningsih, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Wawan Ridwan serta tamu undangan lainnya. (Toro)