Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Media dapat informasi kegiatan peningkatan kapasitas Kuwu di Hotel Sahid Jaya Yogyakarta dari salah satu Kuwu di kecamatan Depok, narasi semacam undangan yang ditujukan pada para Kuwu, dan tidak jelas pembuat undangan tersebut. Dalam undangan tersebut dijelaskan acara dilaksanakan pada tanggal 7-9 Agustus 2022 di Hotel Sahid Jaya Yogyakarta dan Dieng Kulon Banjarnegara, untuk SPK dengan UNPAS untuk segera diserahkan pihak UNPAS bisa dikordinir tiap kecamatan dan bila anggaran sudah cair untuk segera mentransfer uang kegiatan dengan memindahkan bukukan ke rekening LP2M UNPAS seperti yang tercantum dalam SPK, informasi dikirim via pesan WhatsApp (Sabtu, 30-07-2022).
Lalu media mencari informasi lebih lanjut pada para Kuwu, salah satu Kuwu di kecamatan Plered memastikan tidak ikut kegiatan karena kondisi kesehatan dan sudah sepuh, ditanya bayar ga kalo tidak berangkat, “tetap bayar Rp. 2 juta,” ungkap kaur Ekbang mewakili Kuwu yang sedang rehat karena kurang fit (Rabu, 03-08-2022).
Lalu media mencari informasi salah satu Kuwu di kecamatan Plumbon yang menjelaskan kalo kegiatan itu sudah dilakukan tiap tahun dan ada dasar hukumnya Perbup tapi lupa nomor dan tahunnya, untuk tahun ini tidak hanya Kuwu saja tapi juga Sekretaris Desa, Kaur Keuangan dan Ketua BPD akan ada kegiatan yang sama, dasar hukumnya Perbup dan anggaran diambil dari ADD Kabupaten Cirebon, untuk tahun ini anggaran yang dibutuhkan Rp. 10 juta untuk 4 kegiatan, urai Kuwu di teras kantor desa (Jum’at, 05-08-2022).
Melangkah ke depan menuju kantor kecamatan Depok ternyata ada beberapa Kuwu sedang diskusi di teras musholla, ketika ditanya perihal kegiatan itu, Kuwu desa Getasan yang saat ini menjalani periode ketiga mengungkapkan ketidakikutan dalam kegiatan tersebut, “untuk apalah kegiatan itu, toh sebentar lagi masa jabatan saya berakhir dan tidak bisa mencalonkan kembali, biar Kuwu baru saja sambil menunjuk pada Kuwu desa Warukawung.”
Ketika Kuwu Getasan ditanya ada ga manfaat yang bisa diambil dari kegiatan tersebut, jawaban hanya sekedar jalan-jalan saja sambil melihat kondisi desa yang sudah memiliki PAD untuk dicontoh. Ternyata Kuwu Getasan ikut kegiatan tersebut, terlihat dari Poto yang dikirim salah satu Kuwu yang ikut kegiatan (Selasa, 09-08-2022).
Kemudian bergeser ke Desa Cangkuak Kecamatan Dukupuntang, H. Tari menjelaskan masih belum jelas kapan berangkatnya walaupun sudah ada informasi itu, salah satu tujuan kegiatan ini untuk melihat kondisi desa yang sudah bisa memiliki PAD untuk pembangunan desa, yang jelas belum tentu bisa dipraktekkan di sini.
Lalu media menuju kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMPD) menemui Aditya Kabid Pemdes dan ngobrol di teras depan ruang pertemuan kantor, ketika ditanya soal kegiatan Kuwu di Yogyakarta yang akan dilaksanakan hari Minggu besok, Kabid Pemdes mengatakan tidak tahu, diperlihatkan undangan via wa dari Kuwu juga mengatakan tidak tahu soal kegiatan itu, ditanya kok Kuwu harus buat SPK dan untuk UNPAS juga tidak tahu berkaitan kegiatan Kuwu Aditya selaku Kabid selalu menjawab tidak tahu menahu, menjadi bodoh dan bodoh saat ada kegiatan desa dengan melibatkan seluruh desa Kabid tidak tahu apalagi judul programnya peningkatan kapasitas Kuwu kan ada dibawah kewenangan dan tanggung jawab bidang Pemdes untuk membuat kinerja Kuwu baik dan tepat dalam penggunaan anggaran, lalu terucap statement kegiatan itu sudah dilakukan tiap tahun dan dasar hukumnya Perbup, ucapan ini betul-betul menunjukkan kegoblokan yang ditampilkan seorang Kabid, kalo memang mau bodoh dengan ketidaktahuan seorang Kabid ya konsisten dengan kebodohannya dengan tidak menjelaskan apapun supaya media hanya berasumsi kok Kabid sebodoh itu, tapi menjadi goblok saat bilang itu sudah dilakukan tiap tahun dan ada Perbupnya. Napa tidak menjelaskan saja alurnya seperti apa jangan menjadi bodoh dan goblok begitu, sebagai Kabid apalagi acara dilaksanakan tiap tahun, menjelaskan apa adanya akan menjadi baik dan tuntas tanpa harus bersikap bodoh dengan menjawab tidak tahu tapi nyatanya tahu dan ada dugaan indikasi Kabid Pemdes yang ngatur semuanya walaupun pelaksanaan dilakukan LP2M UNPAS.
Jelang malam media menghubungi Muali Kuwu Desa Kraton Ketua Forum Kuwu se Kabupaten Cirebon, Muali menjelaskan untuk keberangkatan masih belum jelas jam nya saja tapi pasti berangkat, mengenai SPK dan UNPAS, setiap Kuwu se Kabupaten memberikan SPK yang sudah ditandatangani untuk LP2M UNPAS, sebagai tanda keikutsertaan dalam kegiatan tersebut, mengenai pemilihan UNPAS, tiga bulan sebelumnya ada beberapa Universitas menawarkan jasa yang sama dan semua universitas yang datang, awalnya dari DPMPD yang mengenalkan dan memberi tahu akan menjelaskan kegiatan peningkatan kapasitas Kuwu tahun ini, dalam hal ini Kabid Pemdes yang mengenalkan, setelah expose baru kita memilah dan memilih, jatuh pilihan pada LP2M UNPAS.
Esoknya malam Minggu (06-07-2022), media menanyakan pada Muali via pesan WhatsApp waktu berangkat ke Yogyakarta, Muali menjawab kumpul sekitar jam 06.00 – 07.00 WIB kumpul di depan kantor desa Lungbenda kecamatan Palimanan, media berencana hadir untuk meminta konfirmasi pada pihak LP2M UNPAS seputar kegiatan para Kuwu di Yogyakarta ternyata dibalas Muali, mereka sudah berada di Yogyakarta mempersiapkan kegiatan di sana.
Ketika media berkunjung ke salah satu kantor kelurahan di kecamatan Sumber (08-08-2022), Lurah juga membahas kegiatan hari Minggu kemarin saat bertemu dengan para Kuwu yang akan berangkat ke Yogyakarta dan salah satu Kuwu mengajak Lurah ikut serta tapi ditolak karena bukan tempatnya untuk ikut kegiatan tersebut, tapi lurah turut menyinggung perihal efek kegiatan peningkatan kapasitas Kuwu terhadap kinerja Pemdes yang selama ini masih stagnan cenderung berkutat ke permasalahan klasik yang ada di desa.
Kemudian media menghubungi Muali Ketua FKKC via pesan WhatsApp (Senin, 08-08-2022) perihal seputar kegiatan di Yogyakarta, Muali menjawab Kuwu yang ikut berkisar 300 orang, acara dibuka oleh H. Imron Bupati Cirebon dan juga turut hadir H. M. Luthfie Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, narasumbernya dari Dinas PMPD Aditya Kabid Pemdes, dari Polresta Cirebon dan kejaksaan negeri, juga dari inspektorat.
Kemudian media meminta Poto kegiatan pada Muali via pesan WhatsApp (Selasa, 09-08-2022) dan salah satu Kuwu, Muali menjawab tidak mendokumentasikan kegiatan kemarin saat ada bupati dan media dapat kiriman Poto dari salah satu Kuwu yang ikut hadir.
Sikap Aditya Kabid Pemdes saat dikonfirmasi menjawab tidak tahu menahu ternyata ikut menjadi narasumber menjadi sebuah pertanyaan ada indikasi apa seorang Kabid bersikap bodoh dan goblok dengan menjawab tidak tahu tapi tetap ikut kegiatan dan menjadi narasumber?. (Hatta)