Suaraindonesianews – Konawe, Program nasional kampung keluarga berencana (KB) di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara (Sultra) sangat membantu peningkatan kesejahteraan di desa pinggiran.
Pasalnya program nasional Kampung KB ini menjadi model atau miniatur pembangunan yang melibatkan seluruh sektor di lingkungan masyarakat. Terutama di wilayah-wilayah yang jarang terlihat oleh pandangan pemerintah.
“Sejak dicanangkan pada 2016 lalu, Kampung KB terus tumbuh pesat. Semangat membentuk dan mendirikan Kampung KB di seluruh Nusantara telah menghasilkan ratusan Kampung KB. Termasuk di Konawe,” paparnya dalam sambutannya saat peresmian Rumah Dataku di kampung Keluarga Berencana (KB) di Desa Laloumera Kecamatan Besulutu Kabupaten Konawe, Senin (15/10/2018).
Prinsipnya, kata Gusli, program Kampung KB mewujudkan keluarga bahagia sejahterah. Dengan berbagai aspek utamanya dalam konteks pengendalian kuantitas penduduk dan peningkatan kualitas penduduk.
“Melalui pelaksanaan integrasi program lintas sektor. Pembangunan lintas sektor dan kemitraan melibatkan peran berbagai pihak seperti swasta, provider, dan pemangku kepentingan lainnya,”terangnya.
Ia berpendapat, pembangunan daerah memang harus berjalan simulatan dengan rasio kependudukan dalam suatu daerah.
Atas dasar itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe terus menggalakkan program pengendalian pertumbuhan penduduk supaya dapat searah dengan arah kebijakan daerah dengan RPJMD.
Dikatakan, kebijakan tersebut juga merupakan hasil dari sinergitaa dan implementasi pusat dan daerah.
“Pertumbuhan penduduk harus dapat dikendalikan. Dan jika tidak diseimbangkan. Maka akan menciptakan kepadatan penduduk. Olehnya rasio demografi harus seimbang dengan potensi geografis dan untuk di Konawe harus berlaku mulai dari desa sampai ke kota,” paparnya.
Menurutnya, kerap dalam suatu daerah jumlah penduduknya tidak dapat dikendalikan. Selain karena meningkatnya angka kelahiran penduduk setempat, juga dipengaruhi dengan arus urbanisasi penduduk. Sehingga Pemkab Konawe mulai mengantispasi hal ini.
Terkait dengan kebijakan itu, kata Gusli, Pemkab telah menbentuk kampung Keluarga Berencan (KB). Merupakan sebuah inovasi strategis dalam program kebijakan pembangunan dan pengendalian kependudukan. Bersama BKKBN Provinsi.
“Kampung KB merupakan pusat kegiatan sosialisasi dalam membina kelompok keluarga dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan sosial budaya, termasuk edukasi KB juga pelayanannya,” terangnya.
Ia menambahkan, untuk membantu program sosialisasi kampung KB. Pemkab bersama instansi terkait mewadahi dengan aplikasi ‘rumah dataku’. Merupakan bagian dari inovasi supaya kampung KB itu dapat terpublikasi data kependudukan melalui program rumah dataku tersebut.
“Di dalam aplikasi ini. Tidak sekedar tercantum data kependudukan saja. Tetapi dengan seluruh informasi yang berkaitan dengan profil desa. Sehingga kami harapkan desa binaan tempat kampung KB ini , bisa lebih produktif dan sejajar dengan desa lain di Konawe,” paparnya. (Adv/Red.SI)