Suara Indonesia News – Samosir. Seluruh siswa/siswi SMP sekabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut) untuk kelas VII (tujuh), akan mengikuti Test IQ, dengan biaya Rp 100 ribu per orang yang anggarannya akan dialokasikan dari dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) TA 2020.
Disamping mengikuti tes IQ, pelajar SMP ini juga akan mengikuti kegiatan kesadaran hukum dimana narasumbernya adalah Kejaksaan Negeri samosir, dengan dibebankan biaya juga. Namun biaya untuk mengikuti kegiatan kesadaran hukum ini siswa dibebankan biayanya bervariasi, hal ini diucapkan kadisdik samosir Ricardo Hutajulu, senin 20/april 2020 dan bukan untuk kepentingan pribadi, katanya.
Tes IQ, ini sangat penting mengingat selama ini Samosir belum pernah berhasil mengikuti Olimpiade tingkat Provinsi dan Nasional, pelaksanaan IPA Club serta, club matematika selama ini belum mampu melahirkan siswa/siswi yang punya potensi untuk berlaga di Olimpiade. Ricardo beralasan Karena selama ini pemilihan pesertanya masih menggunakan cara manual. Namun dengan tes IQ (rencana 2020) diharapkan menemukan siswa-siswi yang berpotensi pada bidang studi Matematika, IPA dan bakat lainnya sehingga siswa akan lebih berhasil pembelajarannya, ini adalah untuk peningkatan kualitas pendidikan, ujarnya.
Sementara untuk Kesadaran hukum yang akan kita berikan kepada sekolah tujuannya, bagaimana supaya menambah pengetahuan warga sekolah perihal hukum sehingga ke depan tidak terjerat dengan hukum. Narasumbernya juga adalah Aparatur penegak Hukum (APH). Hal ini kita lakukan bahwa pengetahuan hukum ini perlu diketahui seluruh warga sekolah terang Ricardo.
Sebelumnya beredar kabar dikalangan masyarakat, bahwa kegiatan tes IQ ini adalah bisnis, yang dilakukan Kadis Pendidikan ia terlalu memaksakan siswa/siswi SMP se Kabupaten Samosir, khususnya kelas 7 untuk mengikuti tes IQ, yang dananya diketahui akan dianggarkan dari dana BOS 2020, dengan biaya Rp100 ribu per siswa. Selain tes IQ, Siswa SMP se-Samosir ini juga diharuskan mengikuti kegiatan kesadaran hukum oleh kejaksaan dengan biaya bervariasi.
Namun tudingan itu dibantah olehnya, Ricardo menjelaskan, bahwa kegiatan ini dilakukannya murni untuk kemajuan siswa/siswi SMP Sekabupaten Samosir, agar nantinya bisa berkompetisi ditingkat Provinsi Maupun Nasional, itu harapan kita, tidak ada bisnis disini ucapnya. (Jabs)
