Suara Indonesia News – Kota Cirebon. Dimasa Pandemi yang berkepanjangan saat ini, kegiatan ritual Panjang Jimat di Kraton Kacirebonan dilaksanakan seperti sebelum ada Pandemi, berbeda dengan tahun lalu saat Pandemi sedang puncaknya hingga acara ritual Panjang Jimat tidak dilakukan arak-arakan dari bangsal menuju tajug Sang Tirta Sumirat, hanya dilakukan di bangsal Prabayaksa saja, ungkap Sultan Abdul Gani di ruang keluarga usai menerima tamu, (Selasa, 19-10-2021).
Untuk saat ini undangan yang biasa disebar sebanyak 400 saat ini hanya 100 saja, juga tamu pengunjung belum hadir semua karena kesibukan dan suasana Pandemi yang sudah dianggap sebagai penyakit biasa sama seperti yang lain utamanya bisa menjaga kesehatan diri dan lingkungan saja.
“Arak-arakan panjang Jimat dilaksanakan dengan membatasi undangan yang hadir tapi kalo sekiranya masyarakat datang berbondong-bondong kita tidak bisa melarang mereka untuk melakukan ibadah, karena saat panjang Jimat dimulai yang ada itu pembacaan shalawat Nabi Muhammad SAW plus bacaan tahlil saat panjang jimat sudah berada di tajug (mushola).”
Sultan Abdul Gani berharap masyarakat untuk tetap konsisten menjaga kehidupan beragama dan kalo bisa lebih ditingkatkan lagi, baik solatnya, puasa, zakat dan sodakohnya karena panjang Jimat ini ada makna yang tersirat penuh makna intinya kita tetap menjaga jimat yang satu yakni syahadat jangan sampai terlepas apapun kondisi yang ada.
Selangkah kedepan media menemui P. H. Tomy Iplaludin, SE., MM, sesepuh Kraton Kacirebonan yang juga Sekdis Dinas Pendidikan Kota Cirebon, menjelaskan walaupun di kota Cirebon ini sudah masuk level 2 dan kami bersepakat untuk tetap menggelar acara panjang jimat secara biasa, karena di luar sana konser musik dan panggungan hajat sudah berjalan biasa.
Walaupun sudah level 2 tapi belum tuntas seluruhnya sehingga dari pihak Kraton melakukan kegiatan dengan tetap memperhatikan Prokes, karena kekhawatiran pemerintah terhadap pandemi yang belum tuntas, maka kita himbau untuk para pengunjung untuk tetap menjaga kesehatan diri dan lingkungannya.
Adit dan adat tradisi tetap berjalan, kegiatan Muludan di Kraton Kacirebonan berjalan lancar dan puncak ritual Panjang Jimat dilaksanakan malam Selasa ini (19-10-2021) dari pendopo Prabayaksa menuju tajug Kramat Sang Tirta Sumirat.
Harapannya momentum maulid Nabi ini bisa untuk menjaga hati kita masing-masing, kalo kita beragama Islam ya kita harus menjaga ibadah wajib kita dan juga Sunnah Rasulullah SAW, untuk ritual panjang Jimat ini kau dinilai baik dan bermanfaat sepatutnya dilanggengkan sampai cucu dan cicit kita, pungkas P. H. Tomi mengakhiri perbincangan. (Hatta)