Tragis !!! Pekerja Bangunan Meninggal Saat Mengerjakan Rehab Kantor Desa Gamel

Tragis !!! Pekerja Bangunan Meninggal Saat Mengerjakan Rehab Kantor Desa Gamel

427 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Desa Gamel yang belum lama mengadakan pilihan kuwu PAW (pengganti antar waktu) pasalnya Junaedi Kuwu definitif Meninggal beberapa bulan sebelumnya, dan kepemimpinan desa dipegang Rosa Pejabat Kuwu dari Kasi MP Kecamatan Plered.

Dibulan Desember ini Banprov desa Gamel cair dan diperuntukkan untuk rehab kantor desa yang belum selesai, diantaranya mengganti kusen kayu dengan kusen dan jendela alumunium, yang membutuhkan keahlian khusus untuk pemasangannya. Rosa selaku PJ. Kuwu memberikan paket pekerjaan rehab desa tersebut pada Didi pemilik CV DD, penunjukan CV DD atas dasar sepengetahuannya CV tersebut biasa menggarap pemasangan kusen dan jendela alumunium, ungkap Rosa ketika ditemui tim di ruang kerjanya di kantor kecamatan Plered (Senin, 13-12-2021).

Saat pengerjaan baru beberapa hari, salah satu tukang yang mengerjakan pemasangan kusen tergeletak pingsan dan meninggal dunia di mobil saat diantar ke RS Mitra Plumbon. Informasi Meninggalnya tukang didapat media dari Alex warga desa Gamel yang juga aktivis LPKSM Al Jabbar, yang menginformasikan via telpon wa, lalu tim menghubungi hp salah satu perangkat desa Gamel untuk mencari kebenaran dari informasi tersebut, atas saran Alex, perangkat desa yang  ada via telpon wa menjelaskan bukan mandor desa yang meninggal tapi tukang bangunan yang sedang merehab kantor desa dan saat ini korban sudah dibawa ke RS Mitra Plumbon dan meninggal dalam perjalanan belum sampai di rumah sakit. Lalu tim meminta nomor hp Rosa Pj. Kuwu untuk meminta kejelasan atas musibah tersebut. Bambang yang sebagai Kasie Ekbang menjelaskan kalau mereka bekerja di desa tanpa pamit ke dirinya sebagai Kasie Ekbang yang bertanggung jawab atas pembangunan kantor Desa dan tidak mengindahkan sarannya untuk tidak frasa grusu dalam mengerjakan apalagi rehab bangunan kantor desa Gamel karena masih berbau kramat.

Lalu tim menghubungi Rosa via telpon seluler dan juga kontak dan pesan wa tapi tidak dibalas dan menjawab panggilan tim. Selangkah kedepan tim mendatangi RS Mitra Plumbon untuk mencari Rosa dan juga kontraktor pelaksana, di depan ruang jenazah tidak ada yang ada hanya perwakilan korban dan seorang perangkat desa Karang Junti Kecamatan Losari, Winarudin perwakilan keluarga korban menjelaskan korban bernama mukmin tapi tidak mengetahui usia korban saat ini karena korban merupakan pamannya, dan korban memang dalam kondisi sakit tidak mau makan tapi dipaksa makan bubur karena mau kerja hanya beberapa suap saja lalu meminum obat Paramex, mukmin korban meninggal punya penyakit lemah jantung dan saat ini tidak fit untuk bekerja tapi memaksakan diri Bekerja sehingga tidak berapa lama setelah minum Paramex lalu jatuh pingsan dan meninggal dalam perjalanan menuju RS Mitra Plumbon, kemudian Winarudin ditarik perangkat desa untuk kedalam dengan tujuan supaya tidak berbicara dengan tim media.

Lalu tim mencari Rosa di kasir pembayaran untuk mengurus kepulangan korban ternyata tidak ada, selanjutnya tim menuju kantor kecamatan dan bertemu dengan Rosa di ruang kerjanya, dan menjelaskan kalau mukmin korban meninggal sudah dalam kondisi sakit saat bekerja ikut dalam grup tukang bangunan CV DD, informasi yang didapat Rosa dari tukang lainnya menerangkan kalo korban belum sarapan hanya makan bubur sedikit lalu minum Paramex, ga berapa lama pingsan dan meninggal dalam perjalanan menuju RS Mitra Plumbon, berdasarkan pemeriksaan dokter, korban meninggal karena serangan jantung.

Lalu Rosa memberikan nomor hp Didi pemilik CV DD  kontraktor pelaksana rehab kantor desa yang dia tunjuk, dan tim saat mau menemui Hardomo Camat Plered sedang berbincang dengan Sekdes Gamel dan perangkat desa Gamel yang menemani. Kemudian tim mencoba menghubungi Didi via pesan WhatsApp, lalu dijawab Meninggal karena sakit, ketika tim meminta ketemu dan ngobrol seputar kematian korban, menjawab kalau mau bertemu di kantor sekretariat salah satu ormas saja, ketika tim akan meluncur ke sana, dijawab sudah pergi dan dalam perjalanan pulang.

Kemudian tim mendatangi rumah Alex warga desa Gamel dan aktivis LPKSM Al Jabbar, dijelaskan kalo korban meninggal karena sakit baik pejabat kuwu maupun Didi kontraktor pelaksana dan Didi mau ngobrol dengan tim di sekretariat ormas. Alex menjawab dengan nada keras dan emosi “bukan sakitnya yang jadi persoalan tapi justru orang sakit kenapa masih dipekerjakan, itu persoalannya dan kelalaian tidak hanya pada kontraktor pelaksana saja tapi juga pejabat kuwu lalai tidak melihat kondisi pekerja saat datang ke kantor Desa.”

“Urusannya apa membawa ormas segala, saya juga dari LPKSM Al Jabbar kalau mau tahu, kalau mau klarifikasi sebaiknya di kantor desa atau di wilayah desa Gamel saja dan tidak usah bawa-bawa ormas segala.”

“Didi harus mengklarifikasi pada kita, kenapa orang sakit dipekerjakan dalam proyek rehab kantor desa kami, bikin jelek nama kantor desa kita saja disangka kantor desa kita seram,” pungkas Alex dengan geram mengakhiri perbincangan. (Hatta)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY