Suaraindonesianews.com, Kendari – Nilai ekspor Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Juli 2015 tercatat US$ 37,48 juta, mengalami peningkatan 26,45 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat US$ 29,64 juta.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra Adi Nugroro di Kendari, Jumat, mengatakan walaupun nilai ekspor mengalami peningkatan, tetapi pada volume ekspor pada Juli 2015 tercatat 15,49 ribu ton atau mengalami penurunan sebesar 6,86 persen dibanding ekspor Juni 2015 sebesar 16,63 ribu ton.
“Ekspor Sultra selama Juli 2015, didominasi oleh kelompok komoditi besi dan baja dengan volume 12,41 ribu ton, atau senilai 36,94 juta dolar AS,” ujarnya.
Ia menambahkan, sementara untuk kelompok komoditi ikan dan udang dengan volume 0,12 ribu ton dengan nilai 0,46 juta dolar AS.
Negara tujuan ekspor Sultra yakni Hong Kong, India, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Taiwan, Tiongkok, dan Thailand.
Ekspor melalui pelabuhan Pomalaa tercatat 8,64 ribu ton atau senilai US$ 26,12 juta. Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya) tercatat 3,82 ribu ton atau senilai US$ 11 juta dan sisanya melalui Pelabuhan Bau Bau, Bandara Hasanuddin (Makassar) dan Pelabuhan Kendari.
Sedangkan untuk nilai impor, kata Kepala BPS Sultra itu, Juli 2015 tercatat US$ 29,40 juta atau mengalami penurunan sebesar 0,98 persen jika dibandingkan ekspor Juni 2015 yang tercatat US$ 29,64 juta.
Sementara volume impor pada Juli 2015 tercatat 51,73 ribu ton mengalami penurunan sebesar 14,46 persen dibanding impor Juni 2015 sebesar 51,73 ribu ton.
Impor Sultra didominasi oleh kelompok komoditi bahan bakar mineral, produk keramik, barang dari besi dan baja, mesin dan pesawat mekanik serta kapal laut dan bangunan terapung.
Untuk negara asal impor yakni Malaysia dan Singapura di mana volume terbesar berasal dari Singapura.(Bs/An)