80 Persen BUMDES di Aceh Singkil Bermasalah

80 Persen BUMDES di Aceh Singkil Bermasalah

221 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Aceh Singkil. Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di Kabupaten  Singkil  banyak yang bermasalah atau mangkrak.

Anggaran BUMDes yang dialokasikan melalui Dana Desa (DD) diharapkan dapat mengembangkan perekonomian masyarakat yang menjadi pendapatan asli desa. Kenyataannya, sekitar 80 persen  pengelolaan BUMDes di Aceh Singkil belum maksimal bahkan tidak menghasilkan Pendapatan Desa akibat kurangnya pembinaan pemerintah dalam pengelolaan fungsi pengawasan.

“Berdasarkan hasil Monitoring Lsm Komunitas Peduli Pembangunan Aceh Singkil (KPPAS), banyak Pengelolaan BUMDes yang carut marut,” Demikian di Sampaikan SL.Kabeakan selaku ketua Lsm tersebut Kepada Media Suara Indonesia News.com. Rabu, 08/07/2020.
di Rimo Aceh Singkil.

Selain lemahnya pengawasan, kata dia, pembentukan BUMDes tidak melalui kajian sesuai dengan potensi desa sehingga membuat usaha yang dikelola tidak berjalan.

“Harusnya membuat usaha yang dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar,” kata dia.

Lebih Lanjut SL. Kabeakan mengatakan, lembaganya sudah berkali kali menyoroti terkait Pengelolaan Bumdes di Kabupaten Aceh Singkil dan menurutnya titik masalah nya adalah Kurangnya Pembinaan secara berkala juga masih kentalnya Intervensi Kepala Desa terhadap Direktur Bumdes, bahkan,” banyak Direktur Bumdes hanya Pormalitas saja sementara yang berperan penuh justru kepala desanya,” urai Kabeakan.

Ia minta kepada Bupati Aceh Singkil harus Serius Menyikapi Persoalan Bumdes di Aceh Singkil dengan Menarik sementara Dana Bumdes dari Desa yang sampai saat ini belum menghasilkan Pendapatan Desa, bahkan dari Invistigasi yang di Lakukan Lembaga KPPAS, banyak Desa Dana Bumdesnya masih di kuasai Kepala Desanya bahkan belum menentukan jenis usaha apa yang di kelola,

Sementara setiap tahun ada di dialokasikan Anggaran untuk Bumdes dari Dana Desa, kemudian banyak juga Desa Dana Bumdesnya di beli Kebun Kelapa Sawit yang tidak sesuai kondisi Kebun dengan Harga sehingga Dana habis hasil tidak ada, “dan hal hal seperti inilah seharusnya cepat di Evaluasi dan di Audit dan jangan di tunggu Kondisi itu  semakin parah baru di tangani, pungkasnya. (SK)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY