Ancaman Nyata El Nino Bagi Pertanian, Pemkab Purwakarta Siapkan Langkah Antisipasi Kekeringan...

Ancaman Nyata El Nino Bagi Pertanian, Pemkab Purwakarta Siapkan Langkah Antisipasi Kekeringan Berat

340 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Purwakarta. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta mempersiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekeringan berat selama musim kemarau dampak buruk dari fenomena alam El Nino terhadap sektor pertanian.

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika mengatakan, dampak buruk dari El Nino adalah terjadinya kekeringan yang berkepanjangan sehingga mengurangi ketersediaan air untuk pertanian.

Kurangnya ketersediaan air akan menghambat pertumbuhan berbagai komuditas pertanian termasuk padi dan mengurangi hasil panen, tentu situasi itu harus kita antisipasi sehingga para petani kita tidak mengalami kerugian karena dampak dari El Nino,” kata Anne Ratna Mustika, pada awaq media, Rabu, 31 Mei 2023.

Menurut Anne, pihaknya telah menginstruksikan Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta, untuk bisa mengantisipasi dampak buruk dari potensi kekeringan parah akibat El Nino.

Kita sudah meminta jajaran Dispangtan Purwakarta untuk menyiapkan solusi-solusinya, sehingga dampak buruk dari El Nino bisa terhindarkan, ” ungkap Anne Ratna Mustika.

Sementara itu, Kepala Dispangtan Purwakarta, Sri Jaya Midan mengatakan, fenomen El Nino berpeluang terjadi pada pertengahan 2023.

Fenomena ini diprediksi menyebabkan musim kemarau tahun ini akan menjadi lebih kering dibandingkan musim kemarau tiga tahun terakhir,” kata Midan.

Menurut Midan, langkah antisipasi agar fenomena alam tersebut tidak merugikan para petani di Kabupaten Purwakarta, salah salah satunya adalah dengan menyarankan para petani menanam jenis padi gogo yang relatif kuat menghadapi kekeringan saat kemarau berlanjut.

Padi gogo relatif lebih kuat bertahan meski ketersediaan air sangat terbatas Padi jenis ini relatif bisa bertahan menghadapi kekeringan musim kemarau,” ujar Midan..

Midan mengungkapkan, jajaran Dispangtan juga melakukan sejumlah penyuluhan kepada petani bagimana cara mengantisipasi dampak El Nino.

Untuk petani yang area persawahannya berada di hamparan lebih rendah, seperti di Kecamatan Campaka, Cibatu dan Kecamatan Bungursari, sebaiknya bisa menghemat penggunaan air karena persediaan air diwilayah itu semakin berkurang saat kemarau.

Sementara petani yang area persawahannya berada dihamparan lebih tinggi, seperti di Kecamatan Wanayasa, Kiarapedes dan Kecamatan Pondoksalam, ketersediaan air relatif lebih baik karena ada pasokan air dari sumber air pegunungan.

Kepada petani kita berikan informasi dan langkah antisipasinya menghadapi ancaman El Nino. Intinya adalah manajemen air harus baik mengingat musim kemarau akan lebih panjang dibandingkan biasanya,” ungkap Midan.

Selain problem terbatasnya ketersediaan air, lanjut Midan, fenomena El Nino sangat mempengaruhi persebaran penyakit dan hama tanaman.

Menurut Midan, perubahan kondisi cuaca dapat menciptakan lingkungan yang lebih menguntungkan bagi beberapa penyakit dan hama.

Kondisi seperti Ini dapat menyebabkan penyebaran yang lebih cepat dan lebih luas dari serangan penyakit dan hama, yang dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil panen,” pungkasnya. (fuljo/christ)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY