Suara Indonesia News – Mandau. Belakangan ini cuaca panas sedang terjadi pada beberapa wilayah di Indonesia, hal ini tentunya dapat menimbulkan berbagai dampak yang bisa merugikan bagi kesehatan. Salah satu dampaknya yakni perkembangbiakan nyamuk, yang perlu diwaspadai tentunya perkembangbiakan nyamuk DBD.
Seperti apa yang sudah terjadi pada warga sebanga 5 hari yang lalu tepatnya Selasa (17/3/20), seorang ibu atas nama Salomo Br Sinaga (66) tahun diduga meninggal akibat nyamuk DBD.
Menyikapii kejadian ini Koramil 04/Mandau atas prakarsa Danramil Mandau Kapten Arh H. Sitorus, bekerja sama dengan Puskesmas Titian Antui Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, melaksanakan Fogging pada 21 Maret 2020.
Danramil mandau mengatakan, kegiatan fogging ini kita lakukan untuk mencegah mengembang luasnya kasus DBD di daerah ini, ujarnya.
Dalam kegiatan ini Danramil Mandau turunkan 6 orang personil Koramil 04/Mandau juga dihadiri staf Puskesmas Titian Antui dan beberapa warga lainnya.
Tak hanya di musim penghujan populasi dan serangan nyamuk akan meningkat drastis, ternyata di musim panas seperti yang terjadi akhir-akhir ini binatang bersayap kecil menjengkelkan ini juga bisa berkembangbiak dengan baik.
Dilansir oleh suara.com beberapa waktu lalu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia tengah menyoroti perkembangbiakan nyamuk di musim panas seperti saat ini. Menurut Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto, beberapa penelitian menyimpulkan populasi nyamuk akan tumbuh dengan cepat dipengaruhi oleh musim, kondisi suhu dan kelembaban tertentu.
Namun, perkembangbiakan nyamuk ini masih bisa dikendalikan oleh pemerintah agar tidak menimbulkan penyakit seperti gejala DBD di tengah masyarakat, apalagi jika sampai terjadi kejadian luar biasa (KLB). Oleh karenanya, di musim pancaroba seperti saat ini sudah sepatutnya untuk mewaspadai tumbuh suburnya populasi nyamuk tersebut, apalagi nyamuk merupakan binatang pembawa penyakit. (Mus)