Bawaslu Indramayu Gelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Bagi Santri

Bawaslu Indramayu Gelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Bagi Santri

560 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Indramayu. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Indramayu menggelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Bagi santri dan Permainan Ular Tangga Demokrasi. Acara berlangsung di aula gedung Puspihat Indramayu sabtu (5/11/2022).

Ketua Bawaslu Kabupaten Indramayu Nurhadi melalui Koordinator Divisi Pencegahan,  Humas dan Partisipasi Masyarakat Supriadi mengatakan, sosialisasi ini diikuti oleh para santri dari berbagai pondok pesantren di Kabupaten Indramayu. Dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para santri tentang demokrasi.

“Karena santri juga bagian dari warga Indonesia yang mempunyai  hak pilih ketika usianya sudah memenuhi untuk memilih,” katanya.

Kenapa sosialisasi ini dilakukan kepada para santri yang ada di pondok pesantren, Supriadi menjelaskan, pondok pesantren merupakan bagian dari lembaga pendidikan,  dimana dalam peraturannya lembaga pendidikan tidak boleh dijadikan sebagai tempat untuk kampanye. Oleh sebab itu, Bawaslu melakukan sosialisasi ini untuk melakukan pencegahan terjadinya pelanggaran – pelanggaran pada Pemilu nanti.

Selain sosialisasi tentang pengawasan partisipatif bagi santri,  Dalam kegiatan itu, Bawaslu kabupaten Indramayu mengajak para santri dalam permainan ular tangga demokrasi.

“Kalau sosialisasi – sosialisasi  sifatnya formal seakan-akan Pemilu itu menjadi sesuatu hal yang rumit tapi kalau kita kemas dengan satu permainan maka pemilu menjadi sesuatu yang asik,” ucap Supriadi.

Dengan permainan ular tangga demokrasi itu, Supriadi berharap, Pemilu dan politik itu bukan sesuatu hal yang rumit tetapi pemilu dan politik itu menjadi hal yang biasa dan menyenangkan bagi semua pihak, tuturnya.

Lanjut Supriadi, permainan ular tangga dipilih karena dalam permainan itu, menggambarkan kehidupan seseorang, dimana seseorang bisa naik dan bisa turun dan itu sesuatu yang sering terjadi dalam kehidupan. Dan di setiap kolom ular tangga juga ada tulisan yang bisa mengedukasi terkait dengan Pemilu itu apa dan ketika ada pelanggaran itu sanksinya apa.

“Jadi mengenalkan tentang Pemilu kepada pemilih pemula (santri) dengan permainan yang edukatif,” jelas Supriadi.

Selain kepada para santri, kegiatan ini juga akan dilakukan kepada para pelajar.

“Rencana kita kedepan, masih kita agendakan tanggalnya, kita mau kepada pelajar tingkat SMA,” ungkapnya.

“Kita mau koordinasi dulu dengan KCD Pendidikan untuk membuat kegiatan yang sama kepada para pelajar,” imbuhnya.

Supriadi berharap, Pemilu ini menjadi bagian dari seluruh kalangan masyarakat, baik anak muda, orang tua, dewasa untuk ikut terlibat. Dalam konteks pengawasan mereka bisa menjadi bagian dari pencegahan dan salah satu cara kita mencegah terjadinya pelanggaran diantaranya dengan memberikan pemahaman kepada orang mana yang melanggar dan mana yang tidak.

“Orang itu melakukan pelanggaran karena tidak paham itu melanggar atau tidak,” katanya.

“Maka hari ini kita berikan edukasi agar mereka paham pelanggran apa yang ada dalam Pemilu,’ tambahnya.

Ketika mereka paham, lanjut Supriadi, minimal mereka bisa mencegah dirinya sendiri untuk melakukan pelanggaran serta bisa menularkan pengetahuan itu kepada yang lainnya. (Isk)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY