Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Di tengah mewabah Corona Virus Disease 19 (Covid-19) berimbas bagi para pengusaha dan pedagang kecil di seluruh wilayah Indonesia. Di Kabupaten Cirebon para pengusaha olahan makanan juga omsetnya menurun dan menjerit biaya produksi semakin mahal. Pasca pemerintah menerapkan physical distancing ke masyarakat untuk menjauhi tempat keramaian dan kerumunan massa.
Industri rumahan olahan makanan Naget Selera Food yang beralamat Blok Citeleng,Desa Cisaat, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat sangat terasa sekali dengan adanya virus corona mengalami penurunan omset. Sabtu (18/4/2020)
Kadir Pemilik Industri Rumahan Naget mengatakan, dengan adanya mewabah virus corona itu memang ganas, kalau ganasnya si kurang tahu tapi sangat berdampak sekali di efek usaha kami sangat jelas seperti saya yang usaha industri rumahan olahan makanan naget jadi menurun omset kisaran 25 persen.
Di Cirebon ini harga-harga bahan baku mengalami kenaikan sebelum corona dan sesudah mewabah corona juga mengalami kenaikan yang cukup lumayan jadi berpengaruh juga di usaha kami, untuk gaji karyawan kalau mau usaha lain juga gimana ya yang penting usaha ini tetap jalan,” kata Kadir.
selanjutnya Kadir menuturkan, bahwa bahan-bahan baku di pasar terus mengalami kenaikan, dari bahan baku itu seperti tapioka, terigu itu mengalami kenaikan kira-kira 10 persen, sedangkan harga jual naget ini masih tetap sama tidak mengalami kenaikan kalau dinaikan di pasaran tidak mau padahal biaya produksi cukup membengkak.
Untuk wilayah pemasaran olahan makanan naget ini kami pasarkan di wilayah cirebon saja dan kami kirim barangnya,” imbuhnya.
Kadir menambahkan, industri rumahan olahan makanan naget ini sejak tahun 2009 hingga sampai sekarang ini, usaha ini milik keluarga dan olah secara bersama-sama hingga sekarang.
Dari Dinas Kesehatan juga sering kesini untuk mengecak dan di uji lab hasilnya bagus, kita sudah sertifikat halal, untuk perizinan dan lainya kita sudah di tempuh semuanya secara prosedur sesuai dengan peraturan pemerintah,” kata Kadir.
Karyawan kami itu sekitar 10 orang dan rata-rata dari keluarga dan warga sekitar alhamdulillah kami juga bisa membantu pemerintah untuk mengurangi pengangguran. Jam kerja di industri rumahan sesuai aturan pemerintah, kami juga gaji karyawan sesuai dengan UMR Kabupaten Cirebon,” ungkapnya.
Mudah mudahan segera berakhir dan berlalu virus ini, dan perekonomian bisa berjalan lagi,” pungkasnya. (Pi’i)