Ganti Rugi Tidak Ada, Warga Masiran Desa Galang Batang Tolak Meninggalkan Lahan...

Ganti Rugi Tidak Ada, Warga Masiran Desa Galang Batang Tolak Meninggalkan Lahan Yang Sudah Puluhan Tahun Ditempati

501 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Bintan Kepri. Puluhan warga Kampung Masiran, RT 7 / RW 2, Desa Gunung Kijang, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, menolak meninggalkan lahan yang selama ini mereka tempati.

Penolakan ini dilontarkan, karena manajemen PT Bintan Alumina Indonesia (BAI), salah satu pengelola kawasan ekonomi khusus Galang Batang, Bintan, diduga ingin menggusur mereka. Manajemen mengklaim lahan warga Masiran ini masuk dalam wilayah kawasan PT BAI.

“Kami tidak akan tinggalkan lahan. Walaupun nyawa taruhannya. Puluhan tahun lahan ini kami garap dan telah memiliki dokumen yang sah. Pihak PT BAI jangan seenaknya saja ingin menggusur karena hingga kini tidak ada proses jual beli lahan,’’tegas isteri Ramli, salah seorang pemilik lahan, Jum’at (20/11/2020) siang.

Beberapa warga Kampung Maasiran lainnya juga sependapat dengan wanita tersebut. Secara kompak mereka menyatakan siap mempertahankan lahan mereka jika pihak manajemen PT BAI berupaya ingin mengambil paksa laahan mereka.

Mantan Ketua RT 7 Kampung Masiran, Abdul Latif, mengatakan saat ini ada sekitar 40 Kepala Keluarga yang mendiami lahan ini. Mereka telah tinggal sejak puluhan tahun lalu.

‘Warga  Kampung Masiran ini telag lamah berdomisili di daerah tersebut. Lahan mereka ada dokumennya. Bukti nyata telah lama tinggal, adalah kehadiran tanaman yang mereka miliki. Seperti tanaman nangka, mangga, rambutan dan sebagainy,’’ujar pria mengaku 10 tahun menjabat Ketua RT di Kampung Masiran tersebut.

Selain warga setempat, kerumuman warga Masiran ini turut pula dihadiri Ketua Perkumpulan Keluarga Flores (PKF) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Ignatius Toka Soli SH, beberapa tokoh Flores, Ketua RT 7 Desa Gunung Bintan, dan belasan warga Flores  asal Tanjungpinang.

Ketua PKF :  Warga Plores Jangan Mau Diadu Domba

Ketua Perkumpulan Keluarga Flores (PKF) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Ignatius Toka Soli SH, minta warga Plores, khususnya yang berada di Provinsi Kepulauan Riau khususnya  Kabupaten Bintan, Kita Flores yang berada di tanah Melayu jangan mau diadu domba oleh pihak pihak tertentu. Semua harus bersatu dan memperlihatkan sikap kompak.

Penegasan ini ia sampaikan, karena upaya penggusuran puluhan warga Kampung Masiran, RT 7 RW 2, Desa Gunung Kijang, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, dari lahan mereka, yang dilakukan pihak tertentu, terkesan membenturkan warga Flores dengan warga Plores lainnya.

‘’Warga Flores di Bintan jangan mau diadu domba. Mari kita tunjukkan pada pihak luar, bahwa kita bersatu, kompak dan hidup berdampingan dengan sesama warga lainnya,’’pinta Ignatius.

Terkait upaya menyerobotan lahan warga Kampung Masiran, RT 7 RW 2, Desa Gunung Kijang, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Ignatius menilai upaya ini akibat aparatur negara terkesan belum berpihak pada warga.

Seharusnya, upaya penggusuran ini tidak pernah terjadi, jika aparatur pemerintah, seperti Kepala Desa Gunung Bintan, Camat, mau pun Bupati Bintan,  tegas mengambil sikap.

‘’Warga harus dilindungi. Namun yang terjadi malah sebaliknya. Warga dibiarkan berjuang sendiri,’’ katanya. (Richa)

 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY