INDRA CHARISMIADJI HARUS BANTU MENTERI NADIEM

INDRA CHARISMIADJI HARUS BANTU MENTERI NADIEM

605 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Jakarta, Pemerhati pendidikan nasional yang  didaulat Alumni Kongres Relawan Jokowi (AKRJS) dan Forum Wartawan Pancasila (FWP), Senin (11/11) di Bakoel Koffie, Jakarta menjadi Calon Wamendikbud RI tetap akan antusias jika ditanya tentang dunia pendidikan nasional dengan segala permasalahannya, beliau yang kelahiran tanah pasundan ini pun pasti akan memberikan solusinya. Dialah, Indra Charismiadji – peraih Penghargaan Anugrah Pendidikan Indonesia 2019 saat acara Global Educational Suppies and Solutions (GESS) di JCC , Jakarta (28/9) lalu.

Juga saat ‘coffe break acara di Hotel Sultan, Jakarta  bersama Ponco Sutowo -owner Hotel Sultan  waktu lalu. Beliau, yang akrab kami panggil ‘bang Indra yang selalu penuh inovasi bagi dunia pendidikan nasional ini menyempatkan waktu untuk diskusi dan menyampaikan kegeramannya melihat realita selama ini bahwa hampir dari separuh jumlah  kabupaten/kota seluruh Indonesia anggaran pendidikannya dibawah 20%. “Ini yang terjadi selama ini, mas. Dari data, 99%  kabupaten/kota tercatat belum memenuhi amanat UUD 1945. Dana pendidikan yang dialokasikan dari APBD murni setiap daerah kurang dari 20 persen. Apa ini !?, Menteri Nadiem harus diberi-tahu oleh kalian (Red: Pers) tentang hal ini, banyak kejadian sekolah ambruk ini salah satu bukti lemahnya komitmen pengelola pendidikan. Berdasarkan data Neraca Pendidikan Daerah (NPD) tahun 2018, hanya Kabupaten Ogan Komering Ilir (23.79%), Kabupaten Pemalang (21.11%), Kabupaten Bogor (21.00%), Kabupaten Kutai Kartanegara (20.29%), Kabupaten Bangli (20.20%) dan Kabupaten Bandung (20.05%) yang mengalokasikan dana minimal 20% dari APBD murni. Yang lainnya mana?”, jawab bang Indra.

Ditambahkan bang Indra lagi, atas hal ini ada kekhawatirannya kepada Kemendikbud dalam mengejewantahkan visi misi presiden Jokowi dan program Pemberdayaan SDM unggul  disaat ‘belum nyambungnya’ antara kordinasi, sinerjitas dan komitmen pemerintah pusat dan daerah. Baik sistim maupun perangkat dan SDM-nya. “Iyalah, sepertinya belum memiliki visi yang sama soal pembangunan sumber daya manusia dan pendidikan. Harus ada perubahan, Menteri Nadiem harus dibantu, jangan biarkan beliau sendiri. Hitung-hitungannsaya dalam 108 hari kerja semua Inshaa Allah beres mas”, pungkas bang Indra.

“Makanya abang harus ikhlas jika diminta presiden Jokowi sebagai Wamen Nadiem”, goda saya.  Bang Indra hanya tersenyum.’Ahay. (PpRief/Rahma)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY