Suara Indonesia News – Kota Cirebon, Di tahun anggaran 2020 ini, Syahroni Kadis PUPR Kota Cirebon yang baru dilantik dan mendapat promosi Desember lalu, memiliki tekad untuk mewujudkan visi misi SEHATI Walikota Cirebon saat ini Drs. Nasrudin Azis.
Ditemui di ruang kerjanya (Rabu, 29 Januari 2020), Syahroni menjelaskan, kalau dirinya beberapa hari lalu sudah mengundang para awak media untuk jumpa pers di pers room balaikota untuk menerangkan apa yang akan dikerjakan dalam memangku jabatan sebagai Kadis PUPR sekarang untuk menyesuaikan dengan visi misi Walikota saat ini, SEHATI mewujudkan Kota Cirebon yang kreatif dan berbudaya karena Cirebon memiliki warisan budaya dan sejarah berupa kraton-kraton dan peninggalan situs-situs dari para waliullah, dan situs tersebut memiliki daya tarik religi bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Kota Cirebon menjadi salah satu destinasi wisata maka bagaimana menjadikan kota ini menjadi kota yang nyaman, aman, indah dan tertib bagi para wisatawan yang berkunjung. Kami kaitannya dengan infrastruktur bagaimana membuat infrastruktur yang mendukung destinasi wisata tersebut. Salah satu program yang akan dikerjakan menata taman-taman yang ada di kota Cirebon.
Saat ini taman alun-alun Kejaksan baru selesai 65% dan akan diselesaikan tahun ini disamping itu juga akan menata taman alun-alun Kebumen tahun ini juga akan membangun landmark Pedati Gede di depan ex pabrik BAT dan menata kawasan kota lama yang didalamnya termasuk BAT.
Untuk kebinamargaannya kita akan menata jalan dan trotoar untuk mendukung destinasi wisata tersebut. Yang akan ditata itu wilayah Kebumen dan sekitarnya termasuk BAT dan kampung cina, untuk wilayah Talang disamping untuk perdagangan tapi juga berencana untuk lokasi parkir kantor, bisa jadi pasar talang dibongkar dan dipindahkan lokasinya, juga kantor pegadaian yang masih milik pemerintah kota Cirebon. Akan dibongkar dan ditata untuk menjadi kawasan kota lama.
Lebih lanjut Syahroni menjelaskan konsen dari kePUan saat ini mengenai drainase yang belum maksimal sehingga masih banyak genangan air pasca hujan lebat. Penataan drainase juga berbarengan dengan jalan juga supaya bisa seiring dengan penataan kota lama. Berkaitan dengan kali sukalila akan dilakukan normalisasi dan penataan kawasan karena akan dijadikan kawasan wisata juga. Untuk PKL yang ada kita akan menata ulang artinya belum dibongkar, karena saat itu dirinya menjadi Sekdis PUPR dan mengetahui persis MoU yang dibuat, ungkap Kadis menutup perbincangan. (Hatta)