Suara Indonesia News – Mandau, H. Khairul Umam Lc, M.E.Sy, selaku Ketua DPD Partai PKS Kabupaten Bengkalis dan juga Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis mengatakan, tidak ada hubungannya kisruh di Kitamart dengan anggota DPRD Kabupaten Bengkalis maupun Partai PKS.
“Jadi intinya Kitamart ini adalah sebuah koperasi, yang diinisiasi oleh Bapak Ir. Abdul Gafar dari usul-usulan apakah PT atau koperasi,” jelasnya kepada sejumlah awak media saat sarapan pagi di kantin Masjid Nur Imam, Sabtu (01/02/2020) pagi.
“Kalau dikaitkan seperti itu tentu kita tidak bisa menerima, karena kita juga investor, masuk di Kitamart 3 dan karena ini berhubungan dengan semangat umat Islam,” terangnya.
Ia pun menyatakan sebagai pemilik saham, ingin ekonomi umat bisa maju. Ia pun membantah adanya penipuan apalagi membawa partai PKS.
Ia pun tambahnya, hanya ditunjuk sebagai dewan pengawas bukan pelaksana dan bukan penanggungjawab keuangan. Ketika pengurus harian memiliki masalah, sebagai penasehat tentu hanya mengawasi dan sudah melakukan rapat di Mesjid Nur Imam.
“Tapi mereka yang mempunyai persoalan tidak datang dalam rapat, jadi belum bisa diselesaikan dan kami tidak ridho dan tidak berkenan ketika dikait-kaitkan dengan Partai PKS, ini tidak ada hubungannya sama sekali,” tambahnya.
Ia pun mengaku tak segan untuk menuntut ke jalur hukum jika pemberitaan ini terus berkembang. Pasalnya dua kader PKS lainnya juga turut dilibatkan dalam kisruh Kitamart ini,
“Sanusi juga dari awal dilibat-libatkan serta Abi Bahrun bukan ketua juga dilibat-libatkan, karena tiga orang kader dari Partai PKS dipolitisasi dalam hal ini, awal saya ragu-ragu mencalonkan bupati jadi semakin semangat untuk maju,” terangnya.
“Terus terang saya pribadi pernah ditipu sebagai agen travel 40 jemaah sekitar 800 juta, itu saya tanggung dan saya jual harta saya supaya mereka bisa berangkat dan bukan satu dua kali, ada masalah tiket dan saya keberangkatan jemaah itu semua dengan harta saya biarpun berhutang yang penting saya bertanggungjawab. Tapi kalau untuk ini diseret-seret seperti ini tidak ada tanggungjawab sama sekali masalah ini,” tambahnya.
Ia pun meminta kepada rekan-rekan media untuk melakukan cek keadaan terlebih dahulu sebelum membuat sebuah berita, pasalnya di tahun politik seperti ini, pemberitaan negatif bisa menjadi kebohongan publik dan bahan black kampain untuk menyerang partai dan pribadi politikus.
“Kita dikait-kaitkan hal seperti ini, kalau seandainya harus ke jalur hukum kita hadapi, tapi jangan sampai tahun politik ini membunuh karakter seseorang,” tutupnya.
Sebelumnya, beredar dugaan adanya penggelapan dana saham masyarakat di dalam Kitamart. Dugaan penggelapan dana tersebut menyeret anggota DPRD Bengkalis dari fraksi PKS karena bertindak sebagai dewan pengawas Kitamart. (Mus)
