Suara Indonesia News – Aceh Tenggara. Besarnya anggar dana desa yang di kucurkan pemerintah pusat dengan tujuan pemerataan, kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat dan inspratrukur pembangun desa tertinggal, namun di duga dibalik itu kepala desa hanya memikirkan ke untungan dan memperkaya diri dan golongan, dana desa kerapa di jadikan ajang korupsi bagi kepala desa.
Sehingga masyarakat maupun lembaga ke masyarakat kerap melaporkan perbuatan kepala desa ke ranah hukum, salah satu nya Laporan dugaan penyalah gunaan dana desa, desa Tenembak Johar kecamatan Lawe bulan tahun anggaran 2017-2018-2019 yang di duga pekerjaan nya tidak ada mampaat bagi masyarakat desa tembak Johar kecamatan Lawe bulan kabupaten Aceh Tenggara, kepala desa diduga sudah meyalah gunakan wewenang, untuk mengabil ke untungan besar .
Ketua lembaga BPAN Aliansi Indonesia DPC kabupaten Aceh Tenggara Supardi mengatakan kepada wartawan media ini Minggu tanggal 7 Mei 2020 melalui hp selurer, wa, bahwa Supardi, sudah resmi melaporkan Lapdu desa tenambak Juhar kecamatan Lawe bulan, ke Kajari Aceh Tenggara, tanggal, 10 Febuari 2020, dengan nomor: 51.LP/DPC/LAIBPAN/2020, laporan tersebut sampai Sekang belum ada tanggapan dan penangan yang serius dari Kajari Aceh Tenggara, sehingga ada dugaan kasus laporan tersebut di peteeskan, karena sudah lama laporan tersebut belum ada kepastian, dari pihak Kajari untuk menginvestigasi, dan memanggil kepala desa Tenembak Juhar. Tegas Supardi
Supardi meminta kepada Kajari Kutacane, Aceh Tenggara meningkatkan lanjuti Lapdu tersebut, karena diduga Kepala desa Tenembak Juhar sudah menyalah gunakan anggaran dana desa, tahun 2017-2018-2019, tiga tahun, kalau belum ada tanggapan yang serius dari kejaksaan negeri Kutacane supardi akan meneruskan Lapdu tersebut ke kajati Aceh, dan ke kejaksaan agung. jelasnya (Yusuf)
