Kelalaian Manajemen Apita Hotel, Berakibat Gardener Meninggal di Dalam Sumur  Baru Diketahui...

Kelalaian Manajemen Apita Hotel, Berakibat Gardener Meninggal di Dalam Sumur  Baru Diketahui Setelah Dua Hari

825 views
0
SHARE
Istimewa

Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Hotel Apita terletak di tengah perkotaan wilayah Kabupaten Cirebon, hotel yang masuk kategori bintang 3 merupakan salah satu hotel yang menjadi destinasi untuk bermalam di wilayah Cirebon. Sayangnya Manajemen hotel tidak menutup sebuah sumur yang terletak di belakang hotel dengan coran beton hanya ditutup selembar seng saja.

Warta salah satu karyawan yang bertugas sebagai tukang kebun (gardener) berusia 48 tahun dan sudah bertugas sekitar 20 tahunan, yang terperosok dalam sumur yang tidak terlalu tua karena disinyalir sudah dibangun dengan bis beton yang menandakan sumur tersebut baru berkisar 25 tahunan,  saat memotong rumput di sore hari (selasa, 24/11/2020).

Entah apa yang ada dalam pikiran Warta almarhum saat memotong rumput di area sumur yang seharusnya sudah diketahui, yang berakibat terperosok masuk dalam sumur tersebut tanpa ada yang mengetahui.

Keberadaan warta almarhum baru diketahui usai pihak keluarga merasa kehilangan karena tidak pulang ke rumah 2 malam, dan istrinya berfirasat buruk hingga pagi hari waktu jam kerja dimulai (kamis, 26/11/2020). Lalu menanyakan pada rekan kerjanya dan setelah dicari ternyata sumur yang hanya tertutup seng menganga dan terlihat ada mayat didalamnya, ungkap salah satu karyawan rekan kerja warta. Lalu menghubungi Manajemen di kantor dan menghubungi polisi untuk dilakukan tindakan pengangkatan jenasah yang dilakukan oleh tim SAR Kabupaten Cirebon.

Ketika tim media yang terdiri dari beberapa media ingin berkonfirmasi sejauh mana pertanggungjawaban manajemen Hotel Apita atas kelalaian yang ada, mencoba menemui resepsionis hotel dan dijelaskan Pipit GM Hotel sedang cuti dan wakil GM sedang berada di rumah sakit mendampingi jenasah untuk dilakukan otopsi. Usai mengikuti acara yang diselenggarakan Dinsos di ruang mahkota, tim media menemui resepsionis lagi untuk konfirmasi dan jawaban tetap sama wakil GM belum pulang  mengantar jenasah ke rumahnya di desa Penpen Kecamatan Mundu.

Lalu tim media mencoba menemui HRD di kantor yang terletak di samping lokasi parkir. Tim ditemui Rina Kepala HRD, dan saat dikonfirmasi kebenarannya Warta sebagai karyawan tetap Apita dan meninggal di sumur dibenarkan, tapi ketika ditanya kenapa jenasah baru diketahui dua hari kemudian, Rina tidak mau menjawab dengan berdalih “saya punya pimpinan dan bukan kewenangan saya untuk menjawab nanti nunggu pimpinan saja, wakil GM yang sampai saat ini belum pulang dari rumah duka.”

Ketika didesak media yang seharusnya HRD punya kewenangan untuk menjawab perihal kejadian tersebut dan kelalaian HRD atas keberadaan karyawan yang menjadi tanggung jawabnya, keberadaan mereka bisa terlihat dari absensi finger print yang semestinya dilihat setiap pagi, tetap Rina tidak mau memjawab dan berkata “maaf saya mau solat ashar dulu dan kondisi saya kurang fit,” terkesan mengusir media secara halus.

Lalu tim media mendatangi Polsek Kedawung untuk menemui Kompol Abdul Qodirat, SH., Kapolsek Kedawung, sayangnya Kapolsek tidak mau menerima tim media dan meminta media untuk menemui Silaban Kanit  Reskrim saja. Lalu Silaban menerima tim media dan ketika dijelaskan kedatangan tim untuk mengkonfirmasi soal ditemukannya mayat di sumur yang berlokasi di hotel Apita, Kanit meminta ijin untuk menanyakan langsung ke Kapolsek saja, tapi sayangnya Kapolsek tidak mau menjelaskan dan menyampaikan persoalan ini sudah ditangani Polres Cirebon Kota dan satu pintu melalui humas Ciko. Silaban hanya menjelaskan proses pengangkatan jenasah yang dilakukan oleh tim SAR yang memang terbiasa dan ahli menangani kasus seperti itu, “untuk lebih jelasnya tim media untuk menghubungi Humas Polres Cirebon Kota saja.” (Hatta)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY