Kelalaian Pelaksana Proyek Peningkatan Jembatan Mekar, Berakibat Warga Tercebur Sungai

Kelalaian Pelaksana Proyek Peningkatan Jembatan Mekar, Berakibat Warga Tercebur Sungai

297 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Jembatan yang menghubungkan jalan Megu Cilik – Kertasari yang memang butuh revitalisasi untuk dibarui di saat pandemi masih berlanjut akan direalisasikan, dengan pelaksana proyek peningkatan jembatan ruas jalan desa Megu Cilik – Kertasari dengan panjang 4 meter dan lebar 6 meter, CV. Hade Perkasa.

Dengan waktu kerja yang direncanakan 150 hari orang kerja, seperti tercantum dalam papan informasi proyek dengan nilai  Rp. 695,780,000.- (Enam ratus sembilan puluh lima juta, tujuh ratus delapan puluh ribu rupiah), CV Hade Perkasa sebagai pelaksana pastinya sudah melalui prosedur lelang.

Saat pelaksana proyek sedang membuat direksi kit, para pekerja didatangi sesepuh warga bernama Hj. Khaeriyah berusia sekitar 65 an dan mengingatkan untuk melakukan ritual dalam pembongkaran dan pembuatan jembatan (28/07/2021), tapi tidak digubris bahkan diabaikan, ungkap anak Hj. Khaeriyah (almarhum).

Saat pelaksanaan pembongkaran jembatan dengan menggunakan bekho dimulai Jum’at (30/07/2021) pelaksana proyek tanpa basa basi kepada warga sekitar akan pelaksanaan pembangunan jembatan dengan menggunakan bekho yang jelas mengeluarkan kebisingan khusus karena menghancurkan bangunan jembatan, yang semestinya meminta ijin karena ketidak nyamanan saat pembongkaran.

Hj. Khaeriyah yang tinggal disamping jembatan,  saat itu masih sempat ngobrol di teras rumahnya sekitar pukul 10.00 WIB dengan anak mantunya, ketika mesin bekho mulai membongkar jembatan, tidak lama menyebabkan Hj. Khaeriyah sekitar pukul 10.30 WIB langsung tak sadarkan diri karena penyakit jantung yang dideritanya, bahkan anaknya yang bekerja sebagai insan pers salah satu media online sempat memberhentikan kegiatan proyek.

Sekitar pukul 18.50 WIB, Hj. Khaeriyah menghembuskan nafas terakhir usai diajak berkeliling mencari rumah sakit tapi tidak ada kamar alias penuh dan pulang kembali ke rumah anaknya yang berada sekitar 150 meter arah barat dari lokasi proyek.

Pelaksana proyek yang memang sedikit arogan dan tidak memperhatikan keselamatan warga, tidak memberi rambu-rambu yang jelas dan abai dengan keselamatan warga sekitarnya dengan hanya memberi tanda berupa kursi diberi bambu untuk warga pengguna jalan sementara motor masih bebas keluar masuk hingga jarak 5 meter dari jembatan yang dibongkar.

Senin malam (03/08/21) pukul 19.50 WIB, seorang warga desa Weru Kidul bernama Wildan, karena ketidaktahuan dan  penerangan jalan yang temaram tercebur ke dalam sungai karena menerobos peringatan berupa kursi dan bambu menyilang. Walau tidak mengalami luka parah tapi membuat heboh warga karena ada orang terlompat kedalam sungai.

Esoknya (Selasa, 04/08/21) beberapa media mencoba menanyakan perihal orang tercebur sungai ke Anang mandor pelaksana, dijawab dengan lugas tidak ada dan sudah selesai urusannya. Lalu media mencoba mengontak via WhatsApp R. Tomy Hendrawan Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Cirebon.

Informasi yang disampaikan berupa video warga yang tercebur ke dalam sungai dan lokasi proyek berupa Poto papan proyek, R. Tomi dengan lugas menjawab akan konfirmasi dulu dengan pelaksana seperti apa kondisi yang ada. Lalu sekitar satu setengah jam kemudian dijawab bukan tidak ada rambu tapi sudah terpasang, yang menjadi persoalan Anang selaku mandor pelaksana menganggap tidak ada kecelakaan tersebut dan rambu yang terpasang pun tidak memadai untuk memberi tahu warga pengguna jalan akan adanya pembangunan proyek jembatan.

Semestinya Kabid sesuai dengan bidang yang ditangani melakukan investigasi atas informasi yang disampaikan awak media dan bila benar adanya untuk menghentikan pelaksanaan pekerjaan dulu sebelum permasalahan usai baik dengan keluarga Hj. Khaeriyah yang meninggal saat pembongkaran jembatan juga dengan warga desa Weru Kidul yang tercebur ke sungai lalu mengingatkan pelaksana untuk memasang rambu jalan untuk tidak melintas lokasi proyek supaya tidak ada kejadian terulang. (Hatta)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY