LSM FDAK Temukan Dugaan Pengadaan Buku Fiktif Diknas Halsel Mencapai Miliaran Rupiah

LSM FDAK Temukan Dugaan Pengadaan Buku Fiktif Diknas Halsel Mencapai Miliaran Rupiah

824 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Labuha, Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Front Delik anti korupsi (FDAK) Kabupaten Halmahera Selatan melalui Devisi investigasi Ruslan Abdul, kepada wartawan Kamis (4/07/2019) mengatakan berdasarkan hasil investigasinya di sejumlah sekolah tingkat SD dan SMP di kabupaten Halmahera Selatan, setiap proses pencairan Dana Biaya operasional sekolah (BOS) selalu di lakukan pemotongan oleh pihak Dinas pendidikan dengan alasan anggaran tersebut di peruntukan untuk pengadaan Buku pada tiap – tiap sekolah penerima Dana Bos di kabupaten Halmahera Selatan.

Jumlah Besaran pemotong Dana Bos Sendiri bervariasi tergatung jumlah siswa di masing-masing sekolah namun pemotongan dana Bos sejak tahun 2016 hingga 2019 ini, ada pihak sekolah yang belum pernah menerima Buku dari hasil pembelian pemotongan Dana yang bersumber dari dana Bos sehingga di duga kuat anggaran pemotongan Dana Bos untuk pengadaan Buku tersebut fiktif dan sebagian sekolah yang di berikan buku merupakan sekolah yang mudah di jangkau oleh pihak tim yang bakal melakukan pemeriksaan baik dari inspektorat maupun tim pemeriksaan dari BPK untuk menghindari temuan inspektorat dan BPK sehingga Anggaran untuk pengadaan buku yang di duga fiktif itu nilainya mencapai miliaran rupiah.

Dikatakannya berdasarkan data yang di terima oleh LSM Front Delik anti korupsi (FDAK) pihaknya akan melaporkan kasus ini ke Polda Maluku Utara dan mendesak kepada pihak kepolisian Polda Maluku Utara agar memanggil seluruh kepala-kepala sekolah yang masa tugasnya sejak tahun 2016 dan 2017 serta para kepala sekolah yang bertugas 2018 sampai dengan 2019 untuk dimintai keterangan dan saya yakin para kepala-kepala sekolah akan membuka kasus ini di hadapan penyidik karena banyak kepala sekolah yang pada saat membuat laporan pertanggungjawaban itu laporan pertanggungjawaban pengadaan bukannya fiktif sehingga jika di periksa oleh penyidik Polda di pastikan ada keterlibatan para petinggi di dinas pendidikan kabupaten Halmanera selatan. Cetusnya.

Sementara itu dari pihak dinas pendidikan hingga kini belum dapat di konfirmasih terkait pengadaan Buku yang dimaksud. (Bur)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY