LSM KPPAS, Hari Guru Tahun Ini Momentum Mengembalikan Guru Sebagai Pahlawan Berjasa di...

LSM KPPAS, Hari Guru Tahun Ini Momentum Mengembalikan Guru Sebagai Pahlawan Berjasa di Tengah Derasnya Arus Tekhnologi

268 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Aceh Singkil. Ketua LSM Komunitas Peduli Pembangunan Aceh Singkil (KPPAS) Drs. SL.Kabeakan mengatakan, di Hari Guru Tahun ini momentum menjadikan guru pahlawan berjasa di tengah derasnya arus tekhnologi, demikian di sampaikan kepada Media Suara Indonesia News. Rabu ( 25/11/2020 ) di Singkil.

Ia melanjutkan kiranya dalam memperingati Hari Guru Tahun Ini (25Nopember 2020), dapat menjadi Momentum Mengembalikan Citra Guru Sebagai Pahlawan Berjasa.

Karena Kepahlawanan para pendidik hari ini kiranya perlu disadari oleh peserta didik ditengah maraknya sikap kurang terpuji kepada guru, Ucapnya.

Apalagi, posisi guru yang dulu sebagai sumber Infirasi pengetahuan, hari ini perannya terasa tergantikan yang namanya Mbah Google.

Hadirnya internet mau tidak mau menjadi kompetitor terhadap guru. Internet dengan segala kecanggihannya mampu menampilkan keinginan pengguna terhadap aneka konten baik berbentuk naratif, foto, dan video. Sehingga keserbacanggihannya mampu memanjakan peserta didik untuk kemudian “lebih percaya” hasil informasi di google dari pada informasi guru. Alhasil, guru tanpa jasa akan selamanya menjadi merek paten yang jasa kepahlawanannya tidak dikenang dan mudah lapuk diingatan peserta didik. Hanya kenangan “Guru Galak” atau “Guru Pemurah ” itulah yang membekas untuk mengingat akan guru semasa di sekolah.

Di era teknologi dan informasi, cita-cita menjadi guru yang berjasa di zaman sekarang ini adalah suatu keniscayaan sebut Kabeakan, dan Ia melanjutkan,  hakikat dan martabat guru perlu direkonstruksi ulang sehingga keberadaannya menjadi bermakna bagi peserta didik. Kebermaknaan itu, tidak hanya saat terjadinya kegiatan belajar mengajar (KBM) melainkan pasca purna belajar belajar peserta didik, tutur, sikap dan perilaku guru menjadi kenangan tidak terlupakan oleh mereka untuk ditiru sampai kapan pun.

Guna meneguhkan guru sebagai pahlawan yang berjasa, ada beberapa hal berikut yang perlu dilakukan sebutnya, Pertama, memiliki Karakter atau Budi pekerti yang patut di tiru dan di contoh. dan membekas di ingatan Para anak Didik sampai kapanpun.

Seperti kita amati selama ini persoalan Budi pekerti atau karakter seakan telah tergerus akibat derasnya arus globalisasi yang seakan tidak terbendung.

Kemudian Guru harus memiliki keunggulan atau profesionalisme tinggi. Artinya, guru dengan gelar akademik yang dimiliki perlu punya jiwa haus akan pengetahuan sebagai bekal mendewasakan bentuk tranformasi pengetahuan yang adaptif. Bisa dengan menambah jenjang strata pendidikan, atau memiliki jiwa literasi yang tinggi baik terhadap diri sendiri maupun sosial. Sehingga keberadaan intelektualitas guru sebanding dengan kuantitas informasi yang cukup searching di dunia maya.

Dengan semakin profesionalnya  guru dari sisi akademik, peserta didik tentu akan sangat memuliakannya sebab kekayaan pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, membaca, meneliti (membuat PTK) dan mengikuti seminar bagi guru mutlak dilakukan seiring dengan kecanggihan teknologi dan informasi yang terus berkembang. .

Kemudian tambah Kabeakan Harus punya kompetensi tambahan. Artinya guru dituntut untuk mempunyai kompetensi (kemampuan atau kecakapan) tambahan di luar tugas sebagai seorang guru. Adapun kompetensi yang sebidang dengan dunia pendidikan yang relevan menurut penulis adalah kompetensi menulis. Bila guru memiliki kompetensi tambahan semisal “menulis” tentu secara martabat akan bertambah statusnya, dari guru biasa menjadi guru penulis. dan memiliki skill mengorganisir pengetahuan (learning organization), yakni kemampuan menerjemahkan pengetahuan yang dipelajari menjadi informasi sederhana yang bisa diaplikasikan kepada orang lain.

Dan selanjutnya , guru perlu memiliki karya. Karya itu bisa berupa inovasi pembelajaran hingga kemudian berhasil menjuarai perlombaan, hingga karya cetak dalam bentuk buku, PTK, artikel populer, puisi, cerpen, yang tayang di media cetak atau online.

Dan selanjutnya , guru perlu memiliki karya. Karya itu bisa berupa inovasi pembelajaran hingga kemudian berhasil menjuarai perlombaan, hingga karya cetak dalam bentuk buku, PTK, artikel populer, puisi, cerpen, yang tayang di media cetak atau online. Karya tersebut juga sebagai bukti bahwa profesi guru yang diemban tidak setagnan, melainkan dioptimalkan guna melahirkan karya inovatif untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Akhirnya, Selamat Hari Guru untuk Guru Semua Khususnya Guru guru kami di Kabupaten Aceh Singkil”, ucap Kabeakan. (Salomo)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY