Suaraindonesianews-Kuningan, Pelaksanaan kegiatan KFA ke 5 yang diselenggarakan di Kab. Kuningan, ternyata meninggalkan Luka yang mendalam bagi dunia pendidikan, pasalnya, kegiatan KFA yang dikuti 2011 lebih offroader, sangat disayangkan harus meninggalkan kesan tabrak lari, dan meninggalkan luka lebam retak tempurung kaki , luka dada bagian dalam, seorang guru honor SD sususkan III kec, cipicung Kab kuningan Jabar. Dalam dalam kecelakan tersebut, motor korban berpapasan dan tersenggol salah satu peserta komunitas yang sedang berlaga diajang KFA
.
Hal tersebut disampaikan korban ketika diwawancarai dikediamanya di desa Pamulihan kec, Cipicung kab. Kuningan, Lebih lanjut korban menceritakan kepada SI, , Kejadian berawal ketika pukul 14.00 sore, kedua korban yang bernama Okay dan Dede, sedang beboncengan speda melintasi jalan raya susukan, mereka berpapasan dengan rombongan KFA yang tengah melakukan aksi kejar kejaran sesama anggotanya
.
Namun naas, kedua guru honor ini tersenggol hingga jatuh dan tersungkur dipinggiran jalan hingga tak sadarkan diri. Ujar okay,menuturkan kepada SI. Akibat kejadian tersebut, Kini Ia tidak bisa lagi memberikan pelajaran terhadap anak didiknya hingga batas waktu yang tidak bisa ditentukan, terlebih terhadap tidak dapat memberikan perhatian kepada kedua anaknya yang masih kecil ,
.
Bahkan menurut okay menambahkan, dirinya tidak dapat mengikuti sidang skripsi disebuah perguruan tinggi swasta di kuningan, padahal minggu besok harus mengikuti persidangan dikampusnya. Bahkan dengan kejadian ini apapun kegiatan yang Ia lakukan lumpuh total, terlebih dia hanyalah seorang tenaga honorer. Pengobatanpun hanya bisa mengandalkan ahli patah tulang, dan belum memeriksa kesehatan secara global,Ujarnya sambil mengeluarkan air mata.
.
Pasangan guru honor ini berharap kepada, pihak pihak terkait, yang terlibat dalam acara tersebut, terlebih bagi peserta yang merasa menyenggol motornya, ikut memikirkan dan mempertanggung jawabkan nasib anak didik maupun masa depan dirinya, Bahkan okay berharap, pihak kepolisan dapat mengungkap kejadian ini, karena pada saat kejadian hingga terbaring 4 hari, tak satupun petugas maupun panitia yang datang,
.
Hal tersebut dikuatkan oleh beberapa warga desa setempat yang menyaksikan kejadian tersebut, dan ikut mebenarkan tidak ada petugas maupun pihak panitia yang datang pada saat kejadian, ujar beerapa warga kepada wartawan ketika dikonfirmasi si TKP.
.
Sementara pihak kepolisiam sektor Ciawigebang, ketika dikonfirmasi tim SI, merassa kaget dan baru tau kejadian ini setelah media SI mengkonfirmasinya, Bahkan menurut kapolsek, seharusnya pihak panitia lokal yang saat itu dipegang Toto ( Dinas perindustrian) dan Fajar ( Dinas PDAM) kab kuningan melaporkan kejadian itu kepada petugas, ujar kapolsek Ciawigebang, Kompol Sudiyono SH, sambil menngarahkan tim SI utuk konfirmasi kepihak polres. Dipihak lain, Camat kecamatan Cipicung Drs.H. Deden Sopandi, M.Si mengatakn, ” merasa prihatin atas kejadian yang menimpa sala satu warganya , Camatpun menambahkan, pihaknya tidak menerima surat pemberitahuan maupun laporan dari panitia penyelengara KFA, ketika dikonfirmasi SI.
.
Terlepas event KFA yang digelar di kabupaten kuningan ini ajang bergensi atau bukan, bagi sebagian komunitas pencita offroader, Namun, menurut salah satu anggota Wakil rakyat yang sempet media SI temui di kantor DPRD kuningan, sangat menyayangkan kejadian ini. “Seharusnya sesama pengguna jalan Harus saling menghormati satu sama lain atas hak hak pengguna jalan lainya, dan tentu harus ikut pula mengindahkan kepentingan umum masyarakat, terlebih ketika dalam insiden ini yang menjadi korbannya adalah seorang guru honorer. Dan pihak penyelenggara seharusnya ikut memperhatikan dan peduli atas apa yang terjadi dilapangan, kedepan ini menjadi sebuah pembelajaran bagi siapapun, ujar Dede Ismail Anggota DPRD Kab.Kunungan dari Fraksi Gerindra. ( Team SI kuningan)