Menatap Calon Kapolri Kepercayaan Jokowi

Menatap Calon Kapolri Kepercayaan Jokowi

298 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Kota Cirebon. Listyo Sigit adalah sosok polisi yang dekat dengan Ulama”, demikian kalimat singkat itu pernah disampaikan salah satu Ketua PBNU beberapa hari setelah Jenderal Idham Aziz, didapuk jadi Kapolri.

Statement itu tentu dimaksudkan sebagai representasi para ulama yang menghendaki lulusan Akpol ’91, Listyo Sigit jadi Kabareskrim. Dan ternyata benar adanya, mantan Kapolres Solo itu jadi Kabareskrim duet mengatur irama Polri bersama Kapolri Idam Azis. Bulan ini kapolri Idham Azis memasuki masa purna tugas alias pensiun, tepatnya tanggal 1 Februari 2021 pensiun.

Sedikitnya ada 3 jendral polisi yg digadang gadang menjadi Kapolri yang akan mengawal fenomena politik yang tidak enteng di ujung Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia.

Dari ketiga Jenderal Polisi yang kini beredar luas, penulis ingin mengulas sekulit bawang tentang sosok Listyo Sigit yang diduga kuat sudah masuk kantung Jokowi untuk ‘diuji klinis’ oleh DPR RI .

Pria kelahiran Ambon 5 Mei 1969 yang tahun 2011 pernah jadi Kapolres Solo, saat Jokowi masih jadi Walikota Solo, itu kariernya terus melejit. Tidak heran saat Jokowi menjadi orang nomor satu di Republik ini, ditarik Jokowi sebagai Koordinator Sekpri Presiden sebelum akhirnya dipercaya sebagai Kapolda Banten, tahun 2016 menggantikan Idham Aziz yg diangkat sebagai Kabareskrim.

Pendeknya, dua jenderal polisi ini saling estafet dalam jabatan yang strategis dalam mengawal tugas pengayom yang penuh dengan riak dinamika ini.

Dengan tugas yang sangat kompleks ini, tentu Jokowi akan memilih sosok yang benar benar punya kemistri dan kedekatan khusus untuk mendapat kepercayaan dari mantan Gubernur DKI. Apalagi Jokowi merasakan dapat referensi dari para ulama , bahwa sosok humble juga melekat dalam diri Komjen Pol Listyo Sigit. Doktor lulusan Universitas Indonesia yang disertasinya mengupas soal kemelut Kalijodo itu, menurut hemat penulis akan dipercaya menggantikan Jenderal polisi Idham Azis.

“Jabatan itu kepercayaan. Kepercayaan itu mengalahkan segalanya”, ujar salah satu Pengurus MUI. Menurut catatan penulis, ada juga dua Komjen pol yang kariernya moncer. Mantan Kapolda Metro Jaya, Komjen Pol Gatot Edy Pramono, saat ini sebagai Wakapolri. Pria kelahiran Kota Beras, Solok, 28 Juni 1965 ini juga punya kans kuat untuk menggantikan Jenderal Idham Azis yang pada 1 Februari ini akan finish.

Nama lain yaitu Komjen pol Boy Rafly Amar. Pria kelahiran Betawi, 25 Maret 1965 ini, wajahnya paling familiar saat dirinya sebagai Kadiv Humas Polri. Mantan Kapolda Banten dan Papua ini juga punya kans kuat sebagai Kapolri.

Ketiga Komjen polisi itu punya kesamaan pernah jadi Kapolda, pernah jadi Sekpri. Namun yang paling muda adalah Komjen Pol. Listyo Sigit. Sudah penulis katakan, bahwa jabatan itu bukan soal tua muda, senior junior, tapi kepercayaan. Garis tangan ketiga Komjen Pol itu sudah ada, yang mereka tunggu adalah tanda tangan dari DPR RI dan Presiden RI. Selamat untuk tiga putra Terbaik Polri. Siapakah diantara mereka yang akan dipercaya? Kita tunggu aja.

(Djodjo Sutardjo, SE., MM., Akademisi Universitas Nahdotul Ulama Cirebon)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY