Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Ananda Najwa Salsabila yang lahir 13 bulan mei tahun 2010, anak dari pasangan Boni dan Yati susanti, Najwa merupakan anak ke 2 dari tiga bersaudara, saat ini menginjak usia 10 tahun dan merupakan peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahusshibyan kelas IV, namun perkembangan fisiknya tidak seperti anak pada umumnya, ananda Nazwa mengidap penyakit yang belum diketahui jenis penyakitnya.
Awal gejalanya cuma batuk biasa kemudian saya bawa periksa ke bidan cuma kata bidan harus dibawa ke IGD lalu saya bawa ke IGD, setelah itu di uji Lab menurut hasil lab tidak apa-apa tetapi 3 Minggu kemudian kembali sakit tetapi saya tidak bawa ke rumah sakit saya bawa ke dokter-dokter terdekat saja karena faktor ekonomi saya tidak mampu untuk dibawa ke rumah sakit bahkan untuk berobat ke dokter terdekat saja saya pinjam dulu ke tetangga atau saudara.
Sedangkan Ayah Najwa yang kesehariannya bekerja sebagai buruh pabrik daur ulang plastik, dengan kondisi seprti ini berharap Nazwa mendapatkan perhatian pemerintah. Keluarga Najwa yang merupakan warga Kelurahan Pesalakan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Selasa (14/07-20)
Kemudian ibu saya menyuruh dibawa lagi ke rumah sakit kemudian saya bawa ke IGD lagi tetapi sudah kritis bahkan sudah bengkak semua karena jantung dan paru-parunya sudah membesar bahkan sempat masuk ruang ICU dan dirawat selama sepekan. Selama dirawat itu transfusi sel darah putih dan HB itu habis 2 kantong Najwa sendiri sakit sudah 6 bulan yang lalu.
Berbeda dengan sang kakak yang tumbuh normal seperti anak anak pada umumnya, Najwa tidak bisa berbuat apa-apa atau tidak bisa bergerak lincah. harus selalu dibopong oleh sang ibu.
Seperti diketahui, Ayah Najwa yang sehari-hari bekerja sebagai buruh pabrik daur ulang plastik, Nazwa yang merupakan warga Kelurahan Pesalakan Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon, sangat membutuhkan perhatian serius pemerintah.
Ibunda Nazwa Yati Susanti, mengutarakan Nazwa diusia hampir lima tahun pada awalnya tidak mengalami gejala gejala panas atau menguhkan sakit, kala itu masuk sekolah di Taman Kakak kakak (TK) mengalami keanehan saat berjalan agak sempoyongan, namun tetap beraktifitas layaknya anak seusianya.
Menginjak usia 8 tahun, kondisi Najwa agak lemah secara fisik, namun Najwa tidak mengeluhkan sakit, entah ditahan sendiri rasa sakitnya, pasalnya Najwa termasuk anak pendiam, dan tidak pernah mengutarakan kepada orang tuanya,
Kami selalu orang tua sudah berupaya melakukan pengobatan keberbagai Rumah Sakit yang ada di Cirebon bahkan hingga ke Bandung, berharap kondisi anak saya dapat pulih dan kembali normal dan dapat tumbuh kembang seperti layaknya anak seusianya.
Setelah beberapa kali masuk rumah sakit dari hasil diagnosanya sendiri belum diketahui sakit apa cuma menurut salah satu rumah sakit sih katanya kanker getah bening atau leukimia tetapi itu belum pasti makanya dari pihak rumah sakit dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta tetapi kan sekarang lagi covid-19 harus ada surat dari pihak kelurahan atau RT RW setempat. Sampai saat ini belum ada bantuan dari pihak pemerintah setempat padahal saya anggota kader PKK di kelurahan dan saya pun sudah melaporkan ke sesama teman kader PKK kondisi anak saya tetapi sampai saat ini belum ada sentuhan bantuan dari pihak kelurahan.
Harapan Yati ibunda Najwa, pengen anak saya cepat sembuh dan bisa dibawa ke RSCM jadi biar tau penyakit anak saya itu apa. Tetapi karena terbentur biaya, jadi saya belum bisa membawa anak saya periksa ke sana saya ingin melihat anak saya normal kembali dan bisa bersekolah kembali seperti dulu lagi.
Sementara itu Afidin.S.Pdi., kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahusshibyan, waktu di kelas 2 belum bisa mengikuti pelajaran seperti anak anak yang lain, fisik lemah tapi masi bisa bermain dengan temen-temannya. (Sendi)