Suaraindonesianews – Bombana, Pemerintah pusat telah menurunkan anggaran di setiap desa demi peningkatan pembangunan sarana insprastruktur pedesaan yang pada akhir tujuan dari program dana desa (DD) untuk meningkatkaan perekonomian masyarakat, peningkatan prasarana jalan yang kelak akan melancarkan mobilisasi hasil pertanian dan perkebunan di desa.
Penggunaan dana desa haruslah tepat sasaran dan merupakan hasil dari musyawarah masyarakat desa setempat agar pembangunan insprastruktur yang disepakati, berdampak positif dan dapat meningkatkan roda perekonomian masyarakat pedesaan dan meningkatkan kesejateraan masyarakat.
Namun yang terjadi di Desa Waetupang Kec.Poleang Selatan Kab.Bombana – Sulawesi Tenggara, sangat berbeda dan tidak sesuai harapan masyarakat yang mana pembangunan dueker plat dan talut yang dikerjakan di akhir tahun 2017 diindikasikan di kerjakan asal asalan di karenakan pekerjaan Dueker plat suda ambruk, kondisi pekerjaan seperti ini sangatlah merugikan masyarakat setempat kususnya masyarakat pengguna jalan karena jalan tersebut merupakan satu satunya akses warga desa waeputang dalam menyalurkan hasil pertanian dan hasil laut.
Hanapi selaku kades waeputang, tidak bersedia untuk di konfirmasi awak media SI mengenai ambruknya dueker plat yang di kerjakan melalui dana desa. Padahal pengerjaan dueker plat tersebut baru sebulan lebih di kerjakan.
Awak media SI pun melakukan wawancara kepada sala satu warga dan minta tanggapan selaku masyarakat tentang pekerjaan dueker plat dan pembangunan talut yang suda ambruk (tak bersedia di sebutkan identitasnya), selaku warga masyarakat desa waeputang sangat tidak puas da kecewa dengan kondisi talut dan dueker plat seperti itu, tentu kami harapkan agar pihak pengelola untuk segera memperbaikinya, di karenakan akses jalan sangat di butuhkan masyarakat dan ia kawatir bila malam hari dapat terjadi kecelakaan kendaraan bermotor. (Red.SI/der)