Suara Indonesia News – Cilegon, PT Pertamina LPG Tanjung Sekong, meresmikan pembangunan jalur evakuasi tsunami bagi warga yang tinggal di sekitar Link. Kapling Baru II, Kelurahan Lebak Gede, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Rabu, (05/02/2020).
Peresmian jalur evakuasi tsunami tersebut dilakukan oleh Manager Terminal LPG Pertamina Tanjung Sekong, Darmanto Hadi, Unit Manager Comrel & CSR Pertamina MOR III, Dewi Sri Utami dan Camat Pulomerak, Muhammad Hatta.
Dikatakan Darmanto Hadi selaku Manager Unit Terminal LPG Tanjung Sekong, di bangunnya jalur evakuasi tersebut berasal dari peristiwa Tsunami Selat Sunda yang terjadi 22 Desember 2018 lalu. Saat itu, masyarakat di sekitar berhamburan dan lari ke atas bukit tanpa ada jalur evakuasi.
“Saat terjadinya tsunami kemarin, warga bingung harus lari kemana untuk menyelamatkan diri. Dengan dibangunnya jalur evakuasi tsunami ini warga tidak usaha bingung lagi karena sudah ada titik kumpulnya disini,” katanya.
Menurut Darmanto, pembangunan jalur evakuasi tsunami ini merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina pada tahun 2019 lalu. Pihaknya juga telah program CSR untuk kepentingan warga di sekitar lokasi Terminal LPG Pertamina Tanjung Sekong.
“Ini merupakan program CSR dari PT Pertamina yang diberikan pada tahun 2019 lalu. PT Pertamina selalu ada program CSR dan program proper untuk untuk kepedulian kita terhadap lingkungan,” ucap Darmanto Hadi, usai meninjau jalur evakuasi tsunami, di Lingkungan Kapling Baru II, Kelurahan Lebak Gede, Pulomerak, Kota Cilegon, Rabu, (05/02/2020).
Sementara itu, Suparman selaku Ketua RW 06 Lingkungan Kavling Baru II menyampaikan pada saat terjadi bencana tsunami, banyak warga yang mengaku kebingungan untuk mencari jalur evakuasi yang aman.
“Jalur evakuasi tsunami yang di bangun dilahan milik Perhutani sepanjang 540 meter dengan lebar 1,5 meter, ketinggian sekitar 30 meter diatas permukaan laut, yang bisa dicapai melalui 3 jalur yakni Jalan Polairud, Jalan Kehutan 1 dan Jalan Kehutan 2.memiliki 3 jalur evakuasi dengan satu titik lokasi evakusi yang berada di perbukitan di lingkungan kavling II Lebak Gede. Anggaranya dari CSR PT Pertamina sebesar Rp100 Juta yang dilakukan dengan dua tahap pembangunan,” terangnya.
Ditambahkan, Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III, Dewi Sri Utami mengatakan, bencana tsunami yang terjadi di Banten pada tahun 2018 lalu. Menjadi pelajaran semuanya dalam upaya menyelamatkan diri pada saat terjadi bencana tsunami maupun bencana tekhnologi. Sehinga, hal itu menjadi salah satu Aspek penting yang harus dilakukan oleh PT. Pertamina.
“Aspek keselamatan selalu menjadi perhatian utama Pertamina. Karena itu kami memfasilitasi inisiatif warga dan bersama-sama membangun jalur evakuasi menuju ke perbukitan,” ujar Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III Dewi Sri Utami.
Ditempat terpisah, Camat Pulomerak, Muhammad Hatta mengucapkan terima kasih kepada pihak Pertamina Tanjung Sekong yang telah membangun jalur evakuasi di perbukitan Link. Kavling Baru II RW. 06.
“Kami atas nama warga masyarakat Link. Kapling Baru II, khususnya RW. 06, berterima kasih atas perhatian Pertamina Tanjung Sekong yang telah membuat jalur evakuasi sebagai langkah tanggap darurat. Tentunya semoga wilayah Banten selalu aman, namun kami kini merasa lebih tenang dengan adanya jalur ini,” ucapnya. (Dhe)