Pesantren dan Tantangan Revolusi Industri 5.0, FIS Ajak Santri Penuhi Tantangan Zaman

Pesantren dan Tantangan Revolusi Industri 5.0, FIS Ajak Santri Penuhi Tantangan Zaman

10,007 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Indramayu. Masih dalam rangkaian kegiatan Indramayu Ramadhan Fest  2022, Forum Indramayu Studi (FIS) kembali menggelar seminar nasional yang bertajuk “Pesantren dan Tantangan Revolusi Industri 5.0” pada Jum’at, 22/4/2022.

Bertempat di Aula Bank Jabar Banten (BJB) Cabang Indramayu, seminar nasional ini dihadiri  oleh perwakilan pondok pesantren se Indramayu, penyuluh keagamaan, dan pegiat pesantren.

Tampil sebagai Opening Speech Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar yang diwakili  Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Indramayu Jajang Sudrajat. Jajang menyampaikan pentingnya santri turut mengikuti perkembangan zaman.

“Santri jaman sekarang adalah santri modern. Santri yang harus mengikuti perkembangan zaman, apalagi dengan kehadiran Industri 5,0,” ujar Jajang.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) Bapak Dr. H. Waryono.,M.Ag yang menjadi narasumber utama pada seminar kali ini menyoroti era digital yang berkembang dewasa ini. Kemajuan jaman begitu pesat setelah ditemukannya internet. Berbagai media sosial muncul berlomba menarik minat masyarakat untuk menggunakannya.

Kemajuan jaman ini hendaknya dimanfaatkan oleh santri untuk berdakwah. Merebaknya media sosial tentunya harus dimanfaatkan seoptimal mungkin sebagai sarana untuk syiar Islam.

Waryono mengingatkan pentingnya peran serta pesantren dalam menjawab tantangan di era digital, terlebih dakwah di ruang media sosial. Para Kyai dan santri diharapkan dapat meramaikan konten dakwah dan keagamaan di ruang media sosial agar dapat memberikan kesejukan nilai keislaman yang rahmatan lil alamin.

Selain itu Waryono juga berharap pesantren  dapat lebih terbuka terhadap perkembangan zaman dan  merespon trend dan cara berdakwah melalui media sosial. Agar santri lebih siap, perlu diadakan pelatihan-pelatihan digital. (Toro)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY