Oleh: Ust Makdum Ibrahim,S.Thi.MA. / ketua umum pada lembaga dakwah darul As’adiyah kabupaten Mamuju
Suara Indonesia News – Mamuju. Hidup ini adalah perjuangan, hidup ini tak lepas dari ujian dan masalah. Perlu kekuatan iman dan kelapangan di hati untuk menjalaninya.
Kadang terbersit di hati dan ucapan sampai kapan ujian dan masalah mendera kita? kadang tak sadar terucap “Kapankah ujian ini berakhir? Merasa ujian ini berat dan tak sanggup menjalaninya serta keluhan-keluhan lainnya. Seperti itulah manusia yang suka berkeluh kesah (baca QS Al Ma’arij 19-20)
Ketika ujian dan masalah mendera kita, seharusnya menjadi sarana bagi kita untuk lebih dekat pada Allah, merendah diri dan memohon pertolongannya seraya istighfar, meningkatkan ketakwaan dan ketaatan kita kepada-Nya.
Yang boleh jadi sebelumnya, ada maksiat yang kita perbuat tanpa kita sadari, hingga membuat kita lalai mengingat Allah. Atau boleh jadi Allah ingin menguji kita, sampai dimana kesabaran dan keikhlasan kita dalam menjalaninya. Semua ada hikmah dan hanya Orang – orang yang bersih hatinya menjadikan semua ini Tanda Sayang Allah kepadanya.
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS Al-Baqarah: 214)
Maka bersegeralah mendekat kepada-Nya, mohon ampun dan selalu yakin dengan pertolongan Allah. Seberat apapun ujian itu yakinlah, kita sanggup menjalaninya, ingatlah janji Allah dalam surat Al Baqarah : 286 yang artinya “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.