Suara Indonesia News – Kota Tebing Tinggi. Walikota Tebingtinggi, Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM menerima kunjungan audiensi dari berbagai organisasi seperti Aliansi Mahasiswa Tebing Tinggi (AMTT), Al- ittihadiyah dan lainnya dalam rangka mengulas kajian pembangunan UINSU dan menyatakan sikap dukungan.
Pertemuan tersebut pada Hari Kamis (11/02) bertempat di Gedung Balai Walikota lantai 4 , dihadiri dihadiri Kepala Dinas Kominfo Kota Tebingtinggi, Dedi Parulian Siagian, S.STP, M. Si, Kepala Badan Kesbangpol Kota Tebingtinggi Zubir Husni Harahap.
Dalam pertemuan tersebut Walikota menjelaskan tentang perjalanan awal rencana Pembangunan UINSU dilokasi yang dulunya adalah Akbid Pemko Tebingtinggi, Walikota menjelaskan bahwa Akademi Kebidanan Pemerintah Kota Tebingtinggi dibangun atas ijin Pemerintah Pusat untuk meningkatkan SDM didaerah sehingga berdirilah Akademi Kebidanan di Kota Tebingtinggi.
“Sesudah Akademi Kebidanan ini berdiri, di tahun 2014, muncul Undang-Undang No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pembagian urusan pendidikan ini dibagi 3 yakni Tingkat pertama TK sampai SMP urusan pemerintah kabupaten/kota, untuk ingkat SMA, SMK, SLB ini jadi urusan pemerintah provinsi,sementara untuk Perguruan Tinggi ini menjadi urusan Pemerintah Pusat.
Karena Undang-undang itu terbit maka muncullah ketentuan peraturan 3 menteri, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, yang menyatakan bahwa Akademi Kebidanan itu dibatasi masa operasinya yakni sampai pada Tahun 2020, setelah itu Akbid tidak boleh beroperasi lagi jelas Walikota.
“Pemerintah Kota/Kabupaten tidak boleh mengurus Pendidikan Tinggi, oleh karena itu kita menginginkan SDM di Tebingtinggi ini meningkat, sementara kita punya aset, dan sudah dibangun sekolahnya seperti itu, oleh karena itu kita pergi ke Universitas Sumatera Utara (USU), supaya USU di buka di Tebingtinggi namum tidak jadi.
Karena alasan operasional dan personal tersebut tak cukup orang untuk mengoperasionalkannya dan cost-nya yang bolak balik lalu
Kita pergi ke Kementerian Kesehatan, mereka sudah tak mampu lagi karena dalam situasi covid 19,
Kementerian agama kita pergi bahwa kita berminat agar UIN bisa dibuka di Kota Tebingtinggi ini, mereka menyatakan akan segera membuka disini, dengan demikian operasinya tinggal mereka laksanakan, kalau kita menyerahkan itu kepada mereka dalam hal ini kementerian agama, kita
pergi ke Jakarta, baru bisa menandatangani kesepakatan (letter of intent),tersebut, disamping hal ini dan bersama dengan tim , kita akan melihat aset apa yang akan diserahkan. Kemudian, setelah dihitung aset tersebut berjumlah Rp.15 miliar. Maka harus mendapat persetujuan rekomendasi dari pihak DPRD,
Maka efek yang didapatkan kalau UIN ada / lahir di Kota Tebingtinggi, “Yang pertama, UIN ini Universitas Negeri, kedua UIN ini bukan lagi merupakan universitas yang fokusnya hanya kepada agama saja, ketiga adalah bahwa SDM anak kota Tebing Tinggi akan meningkat, karena adanya perguruan Tinggi Negeri, keempat bagi masyarakat yang kurang mampu ,hal ini sangat dibutuhkan dan menguntungkan karena tidak lagi mengeluarkan biaya kos kosan dan biaya transportasi untuk tinggal di kota Medan, Kelima, anak yang berada disekitar Tebing tinggi bisa melanjutkan pendidikan dikota ini, keenam ,tentunya dengan banyaknya anak mahasiswa maka pertumbuhan ekonomi, didaerah kita ini tumbuh dan berkembang,
“Ini semuanya bukan untuk perseorangan, tapi untuk anak Tebing Tinggi kedepan, apalagi Kementerian Agama menyatakan kalau ini sudah terwujud, nanti mereka akan menbangun kampus yang lebih baik, mereka sambut dengan 2 fakultas, Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam, dan tak tertutup kemungkinan akan lahir fakultas fakultas berikutnya” harapan Walikota.
Ketua Aliansi Mahasiswa Tebing Tinggi (AMTT) Peter Munthe menyatakan “Tentu nya kami sebagai Aliansi Mahasiswa Tebing Tinggi mendukung sepenuhnya lahir UINSU dikota ini yakni demi kemajuan suatu kota, yang tentunya harus memiliki tempat untuk study kuliah / bersekolah”.
Diwaktu yang sama Walikota juga menerima pernyataan dukungan dari kalangan cendikiawan dan pemuda yakni Ketua Dewan Pengurus Daerah Al-Ittihadiyah, Barisan Muda Al-Ittihadiyah, Angkatan Putri Al-Wasliyah, Pengurus Daerah Al-Wasliyah, Pengurus Daerah Ikatan Guru dan Dosen Al-Wasliyah, Pengurus Daerah HIMMAH Al-Wasliyah serta Pengurus Daerah Ikatan Pelajar Al-Wasliyah. (Julian)