0

Suara Indonesia News – Tanjungbalai. Dua wanita ini diamankan Personil Satuan Reserse Narkoba Polres Tanjungbalai saat akan  melakukan transaksi narkoba jenis sabu di sebuah rumah di Jalan Utama, Lingkungan IV, Kelurahan Pulau Simardan, Kecamatan Datuk Bandar Timur, Kota Tanjungbalai. Jumat kemarin, 12/3/2021, sekitar Pukul 22.15 Wib.

Penangkapan Kedua wanita yang bernama Ayudiani Alias Ayu (27), Ibu Rumah Tangga, warga Jalan Jend Sudirman, Lingkungan I, Kelurahan Gading, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai dan Nurlela Alias Lela (29), Wiraswasta, warga Jalan Utama, Lingkungan XII, Kelurahan Pulau Simardan, Kecamatan Datuk Bandar Timur, Kota Tanjungbalai ini berdasarkan informasi dari masyarakat yang layak dipercaya. Kata Kapolres Tanjungbalai AKBP Putu Yudha Prawira melalui Kasubbag Humas Polres Tanjungbalai Iptu Ahmad Dahlan Panjaitan.

“Setelah Kedua wanita ini diamankan, Petugas melakukan pengembangan dan berhasil melakukan penangkapan terhadap Febri Nicolas Simanjuntak Alias Nico (43),  Wiraswasta, warga Jalan Manggis, Lingkungan I, Kelurahan TB Kota II, Kecamatan Tanjung Balai Selatan, Kota Tanjungbalai,” Kata Humas Minggu 14/3/2021.

“Penangkapan berawal dari adanya informasi bahwa di Jalan Utama, Lingkungan IV, Kelurahan Pulau Simardan ada Dua wanita didalam rumah akan melakukan transaksi narkotika jenis sabu. Team Opsnal unit II Satres Narkoba yang dipimpin Ipda Awaluddin bergerak ke TKP dan langsung melakukan penggrebekan serta penangkapan terhadap wanita  tersebut di rumahnya,” Tambahnya.

“Dari Kedua wanita yang diamankan ditemukan barang bukti narkotika jenis sabu sebanyak Satu bungkus plastik klip transparan denga berat kotor 2,17 gram di atas lantai di hadapan mereka. Setelah di introgasi, mereka menerangkan bahwa barang haram tersebut adalah benar miliknya dan diperoleh dari Nico,” Bebernya.

“Team melakukan pengembangan ke rumah Nico di Jalan Manggis, Lingkungan I, Kelurahan TB Kota II, Kecamatan Tanjung Balai Selatan, Kota Tanjungbalai, dan berhasil  mengamankan nya, dari Nico ditemukan barang bukti Dua bungkus sabu didalam kamar di rumah nya dengan berat kotor 2,50 gram,” Jelas Humas.

“Ketiga tersangka berikut barang bukti di bawa ke Polres Tanjungbalai guna pemeriksaan lebih lanjut, serta dilakukan penimbangan terhadap barang bukti tersebut dengan berat kotor keseluruhannya 4,67 gram dan dilakukan tes awal terhadap barang bukti serta positif mengandung Menthafitamine,” Terangnya.

“Dilakukan penahanan terhadap Tiga tersangka dan di jerat dengan Pasal 114 ayat (1) Subs 112 ayat (1) Yo Pasal 132 (1) UU nomor 35 Tahun 2009 tentang nerkotika, dengan ancaman hukuman minimal 5 Tahun, maksimal 20 Tahun,” Lukas Iptu AD. Panjaitan.

Ini barang bukti yang berhasil disita Petugas dari Tiga tersangka yaitu Satu bungkus  plastik klip transparan berisi narkotika jenis sabu dengan berat kotor 2,17 gram. Satu bungkus narkotika jenis sabu dengan berat kotor 2,36 gram. Satu bungkus narkotika jenis sabu dengan berat kotor 0,14 gram dan Satu unit timbangan elektrik serta Uang tunai sejumlah Rp.240.000. Dan Rp 20.000. (Taufik)

0

Suara Indonesia News – Madiun. Mengutip pandangan Rocky Gerung, ijazah itu hanya tanda yang bersangkutan pernah bersekolah formal. Sedangkan kecakapan merupakan pengalaman yang terasah, hingga melahirkan kesanggupan menangani persoalan.

Adalah Koimin, 50 tahun, warga Desa Bodag, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, yang saat ini dijuluki raja porang di wilayahnya.

Porang merupakan jenis tanaman umbi umbian, bernama biologi _amorphophallus muelleri_. Atau dengan nama lain iles iles, yang serumpun dengan suweg dan walur.

Sebelum akhirnya disadari tanaman tersebut memiliki nilai ekonomis menggiurkan, tanaman yang tumbuh di dataran rendah hingga 1000 meter di atas air laut itu berkembang liar di lereng Gunung Wilis, daerah tempat tinggal Koimin.

Awalnya tidak ada petani yang _ngreken_. Masyarakat setempat membiarkan tanaman itu meliar diantara belukar. Dianggap tidak bermanfaat. Malahan mereka menganggap lebih menguntungkan suweg dan walur (serupa), karena masih bisa dikonsumsi.

Padahal tanaman itu sudah liar sejak moyangnya, tumbuh diantara kerindangan pepohonan hutan, yang bisanya hidup memang memerlukan naungan hingga 60 %.

Koimin yang cuma lulusan sekolah dasar itu mulai angkat tindakan. Pada kisaran tahun 2006, setelah sebelumnya dia dan para petani lain mendapat pengarahan dari pihak Perhutani KPH Lawu DS, melalui kelompok masyarakat pengelola sumber daya hutan (MPSDH).

“Awalnya saya dan kelompok MPSDH diberi arahan Perhutani. Bahwa porang itu memiliki nilai ekonomi sangat tinggi. Dan mulailah saya menerapkannya,” ucap Koimin, mengawali bicaranya dengan jurnalis, Minggu (14/03-2021).

Suami Suhariyani dan ayah dua anak, Pipit dan Habib, itu langsung tancap gas. Menanam beberapa tanaman porang lalu menjualnya, dan laku.

Dia semakin terangsang oleh porang. Hingga dia pun melepas profesi lamanya sebagai penjual sayur, keluar masuk keliling kampung.

Jatuh bangun bagi wirausahawan itu pasti terjadi. Wajar. Lumrah. Seperti yang dia alami.

Beberapa tahun lalu, sewaktu hubungan RI – China memburuk akibat sengketa perbatasan teritorial laut, dia pun turut merugi. Pasalnya, porang yang dia beli dari para petani binaannya, jauh lebih rendah dari harga yang ditetapkan pabrik tempatnya memasok porang.

Dia tidak menyerah. Dia teringat ucapan Dahlan Iskan, yang ‘mendoakan’ para wirausahawan pemula agar bangkrut. Filosifi tersebut memberi arti, agar otak pengusaha bangkrut segera ‘berbicara’. Agar bangkit.

Dan benar. Koimin tidak patah arang. Dia makin rajin dan hati hati dalam mengelola informasi (baik tentang harga maupun kondisi sosial), yang sangat mungkin berdampak pada maju mundurnya usaha.

Rasa pantang menyerah itu tidak sia sia. Kekuatan iman, jujur dan percaya diri dia jadikan landasan untuk berjalan. Ibarat laju sang mentari, usahanya pun semakin bergerak meninggi.

“Betul. Memang, semua ini saya lakukan dengan alasan beribadah dan kejujuran,” ungkap Koimin membuka rahasia keberhasilannya.

Dikatakannya, semua yang kita lakukan hendaknya didasarkan kepada _ngibadah_ kepada Allah Swt. Jangan dengan lainnya.

Kemudian, dalam berbisnis itu juga harus terlandasi nilai nilai kejujuran. “Misalnya petani binaan saya menjual porang kepada saya. Saya timbang. Kalau jatuhnya timbangan 1Kg lebih 1 ons, ya harus saya sampaikan seberat itu,” tandasnya.

Dengan begitu, lanjut Koimin, semua langganan menjadi senang dan _marem_. Selisih berat timbangan seringan apa pun, tetap dia hargai dengan rupiah.

Alhasil, jumlah petani porang binaannya semakin meluas dan melebar hingga ke wilayah kecamatan lainnya.

Saat ini, di wilayah kecamatan tempat Koimin tinggal saja terdapat tak kurang dari 10 ribu petani porang. Wilayah dan jumlah petani itu ekspansif hingga ke kecamatan lain, Kecamatan Wungu, Dagangan, Gemarang dan sejumlah wilayah lainnya.

Selain dari petani binaan, Koimin mengaku juga tak malas bercocok porang sendiri. Dia sendiri sudah memiliki tak kurang dari tiga hektar lahan pribadi, yang di atasnya menghijau kebun porang.

Puluhan ribu petani tersebut setiap kali musim panen porang (masa panen porang antara 5 sampai 6 bulan), selalu menjualnya kepada Koimin.

Koimin membeli dari petani dengan harga antara Rp. 8000 sampai 13.000. Tinggi rendahnya harga tersebut, menurut Koimin, tergantung dari kondisi atau waktu bertransaksi. Bila sedang panen raya harga merendah. Dan begitu sebaliknya.

Mengacu catatan musim panen tahun 2020, Koimin berhasil memasok porang ke sejumlah pabrik di Gresik, Mojokerto dan Semarang sebanyak tak kurang dari 500 ton.

Sementara pabrik mengekspornya ke sejumlah negara, dengan pasokan terbesar ke China. Di negara tersebut porang diolah menjadi bahan makanan, dengan porsi 80%. Sisanya (20%) dipergunakan sebagai bahan kosmetik.

Dalam mengelola usahanya, Koimin mengaku jatuh bangunnya usaha yang dia arungi tidak pernah mendapat perhatian dari pemerintah daerah setempat. “Jadi murni ini jerih payah saya. Tidak ada campur tangan dari pemerintah daerah,” jelasnya.

Diungkapkan Koimin, dia belum pernah memperoleh perhatian dari dinas terkait, misalnya Dinas Pertanian atau Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Madiun.

Instansi terkait, dalam hal usaha Koimin, belum pernah, misalnya, melakukan pembinaan, menyediakan bibit unggul dan murah, menyediakan pembelinya. Atau pembinaan bercocok tanamnya.

“Dulu pernah ada pertemuan antara pihaknya, pabrik dan Bank BNI. Namun pihak bank tidak percaya apakah bisnis porang bisa dipercaya jika diberikan kredit. Akhirnya tidak dapat kredit. Biarlah,” akunya.

Bagi Koimin, tanpa uluran tangan pihak lain pun dia mengaku tidak menjadikannya berkecil hati. Sebab, baginya yang maha besar itu adalah campur tangan Allah SWT.

Bahkan, ke depan dan dengan permintaan kepada Allah SWT, dia berniat mengembangkan lahan porangnya hingga ke luar Jawa Timur. Bila perlu meluncur luar Jawa. (fin)

0

Suara Indonesia News – Gunungsitoli. Dandim 0213/Nias (Letkol Inf TP. Lobuan Simbolon) selaku Dansatgas TMMD melaksanakan Rapat Evaluasi kegiatan pekerjaan TMMD Ke-110/2021 di Wilayah Kodim 0213/Nias, di ruang Rapat Jend.Sudirman Makodim 0213/Nias, Minggu (14/03/2021).

Dandim 0213/Nias menjelaskan kegiatan TMMD Ke 110/2021 Wilayah Kodim 0213/Nias tersebut sudah memasuki Minggu ke 3 (tiga) pada kegiatan tersebut ada sasaran fisik maupun sasaran non fisik sesuai program kerja TMMD ke 110/2021 yang dilaksanakan di Desa Loloana’a Lolomoyo Kecamatan Gunungsitoli Utara Kota Gunungsitoli, terang Dandim.

Dandim 0213/Nias Letkol Inf TP. Lobuan Simbolon selaku Dansatgas, sangat mengapresiasi kegiatan sejak dibuka TMMD ini kepada personel Satgas atas berjalannya kegiatan sesuai jadwal yang sudah direncanakan.

‘ Kegiatan yang sudah terlaksana sejak dibuka kegiatan TMMD ke 110/2021 di wilayah Kodim 0213/Nias, saya melihat pelaksanaan kegiatan, baik sasaran fisik maupun non fisik sudah berjalan sesuai apa yang sudah terencana sebelumnya. Terimakasih dan apresiasi kegiatan ini berjalan tertip dan terkendali. Ujar Dandim 0213/Nias.

Dandim 0213/Nias melanjutkan arahannya dalam evaluasi kegiatan TMMD ini tentang penegasan kepada seluruh personel Satgas TMMD ke 110 tahun 2021 untuk melaporkan kendala-kendala yang dilaksanan selama pelaksanaan kegiatan.

“Saya selaku Dansatgas, mengharapkan apa kendala-kendala pada pelaksanaan kegiatan baik kegiatan sasaran fisik maupun sasaran non fisik untuk segera dilaporkan, sehingga kita akan segera tindaklanjuti untuk mencari solusinya.’’ Tegas Dandim 0213/Nias.

Kegiatan Rapat Evaluasi ini di hadiri oleh Kasdim 0213/Nias, Perwira Staf Kodim 0213/Nias, Danramil Jajaran Kodim 0213/Nias, Danki dan Para Danton SSK TMMD Ke 110/2021 yang sedang berlangsung di Desa Lolomoyo Kecamatan Gunungsitoli Utara Kota Gunungsitoli. (Aro Ndraha)

0

Suara Indonesia News – Kota Cirebon. Hari minggu (14/03-2021), bertempat di PPN Kejawanan Cirebon telah berlangsung pengamanan Menteri Perikanan Kelautan  Sakti Wahyu Trenggono, M.M., beserta rombongan sebanyak 20 Orang dalam rangka Jamuan Makan. Pengamanan dipimpin Langsung  Kapolsek KPC AKP Sugiono, SH dengan melibatkan personil antara lain Personil Polsek KPC 5  orang, Personil Polairud Polres Ciko 6 orang, Personil Sat Lantas Ciko 4 orang dan Personil TNI AL 2 orang.

Kegiatan tersebut di hadiri dan dipantau langsung oleh Kapolres Cirebon Kota AKBP Imron Ermawan, S.H, S.IK., M.H.

Melalui Kasubbag Humas Polres Ciko, Kapolres Cirebon Kota menyampaikan “Kebetulan hari ini adalah hari Minggu dan libur, walau situasi pandemi covid19. Tetap saja ada masyarakat yang memanfaatkan untuk rekreasi di pantai kejawanan ini. Selain dekat dan terjangkau, di tambah ada kunjungan Menteri Perikanan Kelautan Sakti Wahyu Trenggono, M.M beserta rombongan. Sehingga dipandang perlu dilaksanakan pengamanan,” ujarnya.

Masih kata Kapolres Cirebon Kota, “rombongan yg mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan yaitu *Eselon 1* terdiri Dirjen PRL, Plt. Dirjen PT, Dirjen PB, Dirjen PDSPKP dan Kepala BRSDM.

Sementara untuk *Staf Ahli/Khusus/Es.2* terdiri  Wahyu Muryadi, Edy Putra Irawadi,  Agit Atriantio,  I Nengah Putra Winata, Dede Kris,  Karo Perencanaan, Agung Triwibowo, Ari Prabowo,  Ali dan Andi W,” tegas AKBP Imron Ermawan, S.H., S.iK., M.H., melalui Kasubbag Humas Polres Ciko.

Menteri Kelautan Perikanan beserta rombongan memasuki area TPI Kejawanan disambut oleh Unsur Forkopimda Kota Cirebon. Menerima penjelasan terkait Profile Pelabuhan Cirebon yg disampaikan oleh PPN Kejawanan Bapak Bagus Oktari Sutrisno. Selanjutnya berdialog / Menyapa para nelayan kurang lebih 40 Orang, dan dilanjutkan dgn sesi tanya jawab dengan perwakilan nelayan, tambah Kasubbag Humas Polres Cirebon Kota.

Diantaranya ada perwakilan nelayan yang Meminta kepada bapak Mentri Kelautan dan Perikanan untuk mengaktifkan kembali terkait asuransi bagi para Nelayan dan meminta bantuan kepada pemerintah agar memberikan Fasilitas tangkap ikan berupa jaring yg memenuhi standar. Selanjutnya kegiatan diakhiri dengan pembagian secara simbolis berupa 10 paket sembako kepada Nelayan. Dalam pelaksanaanya sangat cepat dan menerapkan Protokol kesehatan, jelas Iptu Ngatidja, SH., MH., Kasubbag Humas Polres Cirebon Kota. (Hatta)

0

Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Makna Isra Miraj Agar Manusia Berbuat Baik dan Mencegah Kejahatan. Peringatan Isra Miraj Nabi Besar Muhammad SAW memiliki makna bagi umat Islam. Isra Miraj 1442 H kali ini pun diperingati oleh seluruh muslim di dunia. Diantaranya diperingati dengan menggelar pengajian dan ceramah,

Untuk mendapatkan pahala Allah SWT. Warga mundu bertempat di masjid besar Al Amin desa Bandengan, berlangsung giat Isro Mi’roj Nabi Muhamad SAW memperingati lahir Nabi Muhammad SAW sekaligus Do’a milad Majelis Sholawat Rijalul Aamiiin Ke 8, Sabtu (13.03.21).

Menurut Kapolres Cirebon Kota AKBP Imron Ermawan, SH., S.IK., MH., melalui Kapolsek Mundu, Adapun dengan tema “Semangat Isro Miroj untuk menguatkan keimanan dan bangkit dari covid 19,” Giat tersebut di selenggarakan Remaja Masjid Al Amin dengan ketua panitia Hasan Bisri. ujarnya.

Dalam kegiatan hadir Camat Mundu Anwar Sadat, S.Sos., M.Si., Kuwu Desa Bandengan Moh Sofyan, Ketua DKM masjid Al Amin SDR. Misbag dan Ketua panitia Isro Mistoj Hasan Bisri. Serta Tokoh agama dan tokoh masyarakat, muslimin dan muslimat yang berjumlah sekitar 80 orang,” tegas AKP H. Supai Warna, S.SOS.

Dalam pelaksanaannya menerapkan protokol kesehatan diantaranya dengan menggunakan masker mencuci tangan dan menjaga jarak, tutup Iptu Ngatidja, SH.MH Kasubbag humas Polres Cirebon Kota. (Hatta)

0

Suara Indonesia News – Gresik. Jajaran personil Kepolisian Sektor Ujungpangkah Polres Gresik Bersama Perangkat Desa Kompak Memberi semangat kepada warga terdampak Covid-19, serta bagi- bagi paket sembako.

Adapun Sejumlah paket sembako yang berisikan Telor, Beras, Mie Goreng, Minyak Goreng. dan Rempah-rempah, dibagikan kepada warga di dusun mbondot desa Banyu Urip kecamatan Ujungpangkah kabupaten Gresik, Sabtu (13/3/2021).

Kepala desa Banyu Urip Ihsan Haris mengucapkan terimakasih kepada jajaran Polsek Ujungpangkah, yang selalu aktib dan peduli mendukung aksi bakti sosial ini.

“Semoga kebersamaan antara warga banyuurip bersama TNI Dan Polri selalu sinergi dan semoga bantuan yg kami berikan bersama BPD tersebut menjadi contoh yg lainya dan bermanfaat dan dapat meringankan beban hidup warga, ditengah kondisi pandemi ini,” ucapnya.

Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto S.H., S.I.K., M.M. melalui Kapolsek
Ujungpangkah AKP Sujito S.H. mengatakan, Pihaknya selalu merangkul semua elemen masyarakat dalam menciptakan wilayah yang kondusif. Dan untuk bantuan Polsek Ujungpakah juga berkolaborasi bersama Koramil Ujungpangkah membagikan paket sembako kepada warga binaanya yang terdampak Covid-19.

“Kegiatan ini adalah bentuk perhatian dan kepedulian dalam semangat kegotong royongan kepada warga masyarakat yang terkena dampak Covid-19,” kata AKP Sujito S.H.

“Semoga seluruh masyarakat Dusun Mbondot Desa Banyuurip dan Kec. Ujungpangkah menjadi zona hijau serta selalu diberikan kesehatan agar bisa melakukan pekerjaan seperti sebelum pandemi Covid-19,” harap Kapolsek Ujungpangkah.

Pihaknya siap memberikan bantuan kepada warga, manakala masih ditemukan warga yang kurang mampu belum mendapatkan bantuan. (Hari Riswanto)

0

Suara Indonesia News – Aceh Singkil. Kabupaten Aceh Singkil hingga saat ini masih berpredikat sebagai Kabupaten termiskin dari 23 Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh dan  kaitan itu yang bertanggungjawab tentang hal itu adalah Pihak Eksekutif dan Legislatif di daerah ini, jangan pernah salahkan Masyarakat dengan membuat Statement banyak Masyarakat pura pura Miskin. Seharusnya berilah solusi cepat dan tepat tanpa melukai perasaan Warga yang memang benar benar miskin dan  terus berupaya dan memberi Solusi bagaimana cara mengatasi nya karena mereka di gaji dari Uang Rakyat, apalagi Bupati,Wakil Bupati dan Sekda juga para Pejabat kepala SKPK selain gaji ada intensif lain atau ibarat ucapan orang Awam setiap bergerak di bayar, demikian juga DPRK setiap ada kegiatan atau rapat rapat selalu di bayar dan semua itu tujuannya supaya mereka bekerja maksimal memikirkan Kemajuan Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat. Bukan hanya kesejahteraan dirinya dan kroni kroninya.

karena kemiskinan Salah satu masalah besar yang dihadapi oleh Masyarakat Aceh Singkil saat ini terutama Warga Pedesaan  baik kemiskinan struktural maupun kemiskinan kultural. demikian di sampaikan Ketua Lsm. Komunitas Peduli Pembangunan Aceh Singkil ( KPPAS). SL. Kabeakan.kepada Media ini Sabtu (13/03/2021),

Ia menambahkan untuk mengatasi kemiskinan tidak cukup hanya Diskusi atau Seminar apalagi hasil dari Diskusi itu hanya sebatas rangkuman catatan tanpa implementasi yang jelas seperti selama ini sudah sering kita lihat pihak Pemda melakukan upaya upaya bagaimana cara dan strategi untuk mengentaskan Kemiskinan di Aceh Singkil. Bahkan seperti Pengakuan Bupati Pemkab sudah betbuat Maksimal untuk pengentasan kemiskinan dengan memberi Bantuan kepada Masyarakat mulai dari bantuan Rehab Rumah juga memberi Bantuan Sosial lainnya kemudian membangun inspratruktur, tapi perlu di pertanyakan apa semua pogram itu sudah tepat sasaran, dan Pengawasan yang ketat “ucap Kabeakan.

karena menurut pengamatannya selama ini Faktor politis dalam menentukan program di Pemerintahan Daerah masih Dominan terjadi yang di sebut balas jasa kepada Team Sukses, kepada Partai pengusung juga kepada para Pns yang loyal ketika perhelatan Pilkada sebelumnya.

Dan kaitannya banyak Masyarakat yang seharusnya layak dapat bantuan, namun proposalnya selalu masuk tong sampah karena di saat Pilkada tidak mendukung yang berkuasa saat ini.Predikat Termiskin yang di Sandang Kabupaten Sekata Sepakat ini. merupakan problem yang dilematis mengingat Aceh Singkil memiliki Sumber Daya Alam yang melimpah.

Bagian lain Kabeakan menambahkan bahwa Persoalan Kemiskinan di Aceh Singkil sepertinya tidak terlalu menghwatirkan tapi harus menjadi Prioritas untuk mengatasinya bahkan segera mengikisnya dan strategi yang harus di lakukan Pemerintah Aceh Singkil cukup 2 ( Dua) yaitu, Pogram yang di tuangkan dalam Musrembang, mulai dari Musrembang Desa hingga Kabupaten harus tepat Sasaran kemudian dalam memberi bantuan Sosial kepada Masyarakat jangan berpedoman kepada Buku Pintar yang bernama” Diary Team Sukses ” dan Pengawasan pihak Legislatif harus betul betul ketat dan di tambah Memaksimalkan Dana dan Anggaran yang ada.
Seperti :

Pertama : memaksimalkan dana desa untuk kegiatan yang terkait langsung dengan target penurunan angka kemiskinan, misalnya pembangunan sarana produksi, jalur distribusi, pemberdayaan masyarakat, pengembangan pasar, dan sejenisnya.

Selama ini banyak desa yang menggunakan dana desa untuk membangun infrastruktur yang tidak terkait secara signifikan dengan pengentasan kemiskinan. Demikian juga dengan pemberdayaan masyarakat, mendapatkan porsi yang sangat kecil.

Ini mungkin yang menjadi penyebab mengapa dana desa yang hampir Rp 1 miliar per desa setiap tahunnya itu belum begitu berdampak secara signifikan terhadap pengurangan angka kemiskinan.

Kedua : Maksimalkan Perusahaan Swasta yang berinvestasi di Daerah Aceh Singkil dengan menggandeng pihak ketiga melalui program CSR dan sejenisnya. BUMN, BUMD, dan Swasta.

Ketiga: mengoptimalkan pengelolaan zakat, infak, sedekah sebagai bagian dari upaya pengentasan kemiskinan. Potensi zakat, infak dan sedekah sebenarnya sangat besar. Hanya selama ini, belum dikelola dengan baik, tersistem dan terintegrasi.

Keempat: memaksimalkan peran BUMDes sebagai penopang utama pendapatan asli desa. Selama ini, desa masih sangat tergantung dari dana desa dan dana transfer lainnya (ADD, Bagi Hasil Pajak dan Retribusi, Bangub, dll). Mulai saat ini dan ke depan, desa harus kuat dan mandiri secara ekonomi agar bisa menjalankan program pembangunan secara maksimal.

Kelima : Maksimalkan potensi kekayaan Laut dan berdayakan  Nelayan dengan memberi Bantuan yang tepat sasaran karena selama ini Pemerintah sering memberi Bantuan tapi kurang dalam pengawasan sehingga Masyarakat berfrofesi sebagai Nelayan di bantu Steleng Gorengan dan adanya warga ahli di bidang perbengkelan tidak dapat bantuan justeru yang dapat Alat aLat Bengkel justeru berprofesi sebagai petani.

Kemudian fokus kepada petani dan para pelaku UMKM sebagai bagian terbesar kelompok masyarakat yang ada di desa, tetapi sering termarjinalkan dalam pengambilan kebijakan publik. Memudahkan akses permodalan, meningkatkan skill dan kemampuan, membuka dan mengembangkan pasar adalah hal – hal yang harus dilakukan untuk mereka. Termasuk juga membantu digitalisasi sektor UMKM agar mereka memiliki daya saing di era Revolusi Industri 4.0.

Ke enam. Maksimalkan Dana Pokir atau Dana Aspirasi DPRK untuk kesejahteraan Konstituennya, karena selama ini khususnya di Aceh Singkil Dana Aspirasi banyak tidak memberi manfaat kepada Masyarakat, seperti dana pokir tersebut banyak di gunakan untuk membangun Infrastuktur jalan perkebunan untuk Pribadinya juga Keluarganya.bahkan ada salah seorang Anggota DPRK membuat Dana Aspirasi untuk pembersihan Parit Jalan Nasional di Desa Ketapang indah.

Ketujuh. Kerjasama  dengan UGM terkait Penyusunan Neraca  Sumber Daya Alam (SDA) di Kabupaten ini agar terus di lakukan karena tujuan utamanya ketika itu terkait Pengentasan kemiskinan di Aceh Singkil tapi apa hasil dan sejauh mana Progres program tersebut Masyarakat tidak tau sementara sudah banyak Pemda Aceh Singkil mengeluarkan Dana untuk itu,” tutup Kabeakan. (Salomo)

0

Suara Indonesia News – Aceh Tenggara. Biduan dari Tanoh Alas Kutacane Aceh Tenggara tebukti mampu bersaing di Liga Dangdut (LIDA) Indosiar 2021, di jakarta.

Terpilihnya Tasya sebagai duta Aceh Tenggara di ajang pencarian bakat setelah melakoni berbagai tahapan seleksi, pada Kamis malam tanggal (12/3/21) yang disiarkan di TV Swasta juri menobatkan Darma Tasya salah satunya peserta utusan dari Provinsi Aceh.

Darma Tasya, adalah anak pertama dari tiga bersaudara, buah hati dari pasangan suami, istri Herman dan Rita Trisna Wati, Warga Desa Telaga Mekar Kecamatan Lawe Bulan, Orang tuanya hanyalah seorang petani yang tergolong keluarga kurang mampu.

Keinginan terbesar Darma Tasya, yakni untuk membanggakan serta membahagiakan kedua orang tuanya dan mengharumkan Nama Tanoh Alas Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara serta Provinsi Aceh itu adalah dorongan utamanya untuk mengikuti kompetisi Liga Dangdut (Lida) tersebut.

“Saya mau buat bangga ke dua orang tua dan saya ingin mengharumkan nama Tanoh Alas Kutacane Kabupayen Aceh Tenggara , setelah menjadi Duta Aceh di Jakarta nanti,” ungkap Darma Tasya, (18) di saat menjamu makan malam bersama Rombongan PWI Aceh di pondak kebun M. Ridwan Sekda Aceh Tenggara, di Desa Tenambak Alas pada Kamis malam (21/1/2021) lalu.

Sementara itu Herman orang tua Darma Tasya,  mejelaskan anaknya sudah hobbi bernyanyi sejak Sekolah Dasar (SD), Bakatnya mulai terlihat saat ia, sering bernyanyi di acara hajatan yang diiringi organ tungal.

Selain itu Herman juga menyebutkan anaknya sudah pernah mengikuti lomba bernyanyi yang di adakan Pemerintah Daerah setempat, pada acara Festival Leuser di tahun 2018, mewakili sekolahnya dan allhamdulilah ia berhasil meraih juara pertama pada Festival tersebut.

Darma Tasya saat ini tercatat sebagai Mahasiswi IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, Jurusan Bahasa Arab semester pertama, jelas ia.

Aida, yang juga Biduan Tanoh Alas Kutacane Aceh Tenggara, kepada media ini Minggu (14/3/21) dirinya  sangat senang salah satu biduan Tanoh Alas mampu bersaing dan masuk ke Lida Indosiar 2021.

Darma Tasya, adalah biduan asal Tanoh Alas, yang perdana dinobatkan salah satu peserta Liga Danggut (Lida) Indosiar 2021 sebagai utusan Provinsi Aceh.

Dan ia juga berharap kapada seluruh masyrakat khusunya masyarakat Aceh Tenggara serta kepada pemerintah setempat untuk memberikan spot dandukungan sepenuhnya kepada Darma Tasya, biduan dari Tanoh Alas ini. Harap aida. (Yusuf)