0

Oleh: Sulthan Alfaraby (Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Pemuda Cinta Aceh)

Suara Indonesia News. Rentang bulan Juni sampai bulan Juli merupakan bulan yang bisa dikatakan padat akan jadwal masuk ke Perguruan Tinggi, terlebih mahasiswa baru seperti saya pada beberapa tahun yang lalu. Saya harus mempersiapkan segala macam berkas yang lumayan ribet untuk tingkat pemikiran anak yang baru lulus di salah satu Madrasah Aliyah Negeri (MAN) seperti saya. Planga-plongo, dan harus selalu mencari informasi seputar kampus hampir saya alami setiap hari. Saya tidak ingin ketinggalan informasi seperti teman-teman saya sebelummya yang lalai karena senang dengan kelulusannya dari sekolah menengah hingga lupa dengan dunia perkampusan. Ada beberapa orang teman saya dulu yang seperti itu

Akhirnya, sekelebat masalah terkait masuk ke Perguruan Tinggi sudah saya alami dan saya masuk ke salah satu kampus yang dikenal paling biru di Aceh, yaitu Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh. Seketika itu saya langsung berangkat ke Banda Aceh dan mempersiapkan segala hal untuk mengikuti Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) minggu depan. Ketika perjalanan menuju UIN, saya merasa bingung untuk mencari fakultas saya, yaitu Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) yang terkenal sebagai fakultas paling bergengsi di kampus yang ‘dikuasai’ oleh para aktivis tersebut. Disebut bergengsi, mungkin akibat besarnya nominal Uang Kuliah Tunggal (UKT) dari fakultas yang lain. Itu hanya sebutan dari para senior saya, mungkin supaya bisa membuat bangga juniornya.

“Malu bertanya dan sesat di jalan”, begitu bunyi sebuah pepatah. Setelah kurang lebih setengah jam saya berputar-putar, akhirnya saya menemukan fakultas tersebut akibat diberitahukan oleh salah satu senior yang memakai almamater biru di pinggir jalanan dan sedang mengawasi para junior yang membutuhkan informasi. Alhasil, saya pun telat sampai dan dimarahi oleh salah satu abang leting yang lumayan ganteng (Sekarang menjadi teman diskusi saya) dan saya dipermalukan sebagai hukuman akibat keterlambatan saya. Ternyata, hukuman yang diberikan berupa memperagakan sebuah orasi yang bertema “Mahasiswa”. Saya pun diberikan sebuah pengeras suara yang menjadi senjata andalan para aktivis untuk menggoyangkan kezalimam penguasa, yaitu sebuah Toa.

Saya diajarkan cara memegang ‘senjata mematikan’ itu, dan saya pun mencoba untuk berorasi sekitar kurang lebih 5 menit dengan perasaan yang kacau balau dan tangan bergetar akibat takut serta kicauan yang semakin kacau tak tahu arah dari tema yang diberikan. Ah, rasanya ingin saya menggali lubang sedalam-dalamnya lalu masuk seorang diri. Kemudian setelah selesai hukuman untuk berorasi, maka saya dipersilahkan kembali ke barisan para mahasiswa baru. Di barisan, saya kembali merasa deg-degan, ternyata seperti ini rasanya memegang Toa dan berteriak lantang layaknya aksi di tahun 98 yang pernah disiarkan di televisi. Kemudian, setahun saya berkuliah lalu saya mencoba mengikuti kegiatan-kegiatan ringan semacam kepanitiaan di ranah kampus untuk menghilangkan status “Mahasiswa Kupi-kupu” pada diri saya dan saya kemudian mengenal salah satu kakak leting yang cantik (Ya iyalah, kan perempuan). Kebetulan, beliau merupakan salah satu aktivis perempuan di kampus dan bersuara lantang serta menggelegar laksana petir menyambar. Saya seperti ingin jatuh mental ketika mendengar perempuan seperti beliau berorasi.

Alhasil, karena saya dan beliau selalu dalam satu kepanitiaan, akhirnya kami saling mengenal dan dekat (Jangan berprasangka buruk ya, hahaha). Kata “Dekat” di sini, maksudnya adalah dia memberikan kesempatan kepada saya tentang agar belajar cara untuk menjadi berani tampil di depan publik dan berani bersuara. Ketika kegiatan PBAK tahun selanjutnya di kampus dan saya pun masuk ke sebuah kepanitiaan yang beliau juga masuk ke dalamnya. Saya juga mulai dianggap sebagai salah satu “senior” karena sudah mempunyai calon adek leting yang masuk kampus, Hahaha. Ketika di lapangan, beliau kemudian sengaja meminjamkan toa kepada saya dan menyuruh saya agar mencoba berorasi. “Ini sebagai bentuk pembelajaran mental menghadapi keramaian buat adik”, pintanya. Setelah PBAK itu, saya sangat mengenang jasa-jasanya, karena telah berupaya melahirkan bibit-bibit pejuang selanjutnya, meskipun dia adalah perempuan yang seharusnya berperilaku lemah lembut menurut sebagian besar orang.

“Namun, untuk berbagai kondisi, kita perlu untuk menempatkan karakter kita sesuai yang dibutuhkan. Yang penting, jangan pernah merasa minder dan harus berani menghadapi kerasnya persaingan dunia kampus. Jangan mentang-mentang perempuan, kita selalu diremehkan”, begitu ujarnya. Menurut saya, beliau merupakan salah satu perempuan yang aktif berkecimpung dalam politik mahasiswa, dan beliau tak segan-segan ‘memotong kaki’ lawannya ketika sedang kontestasi. Serius, ini merupakan salah satu ‘Bunga Biru Beracun’ Kampus Biru, kalian harus waspada dengan tipe perempuan seperti ini dan tidak boleh dipandang sebelah mata potensinya.

Di luar itu, saya juga banyak belajar darinya, baik itu ketika tergabung dalam kepanitiaan maupun di luar kampus. Beliau selalu memberikan kritik dan nasihat kepada saya. Tepat ketika masuk ajang kontestasi politik mahasiswa dan saya pun berniat mencalonkan sebagai salah satu calon pimpinan termuda di organisasi. Beliau kemudian memberikan kritik dan nasihatnya terhadap kekurangan saya dan “kepantasan” saya ketika sudah menjabat nantinya.

Memanglah pedas! kritikannya to the point, beliau blak-blakan dengan kekurangan saya tapi tak lupa memberikan support dan strategi untuk memenangkan pertempuran. Saya pun menerima pesan-pesannya meskipun beliau merupakan sosok perempuan yang bisa dikatakan ‘sepele’. Namun, untuk kali ini, saya tidak melihat ‘keperempuanannya’ dan menyepelekannya, karena saya telah melihat langsung jiwa pejuangnya yang pantang menyerah seperti semangat Cut Nyak Dhien di masa lampau. Alhasil, saya berhasil menjadi salah satu pimpinan termuda di organisasi akibat menggunakan taktik tempurnya dan beliau mengucapkan; “Selamat, Adik!”, dengan perasaan bangga.

Bagaimana beliau tidak bangga, saya yang awalnya tidak berani berbicara dan mempunyai perasaan introvert dan malu, akhirnya beliau telah berhasil menciptakan bibit generasi selanjutnya agar berani untuk berproses. Menurut saya, perempuan memang haruslah diberikan kebebasan penuh dan setara layaknya laki-laki ketika dalam hal perpolitikan. Karena melihat kisah perjalanan kecil saya, maka saya berani mengakui bahwa ada kontribusi dari sosok perempuan yang telah mengajari saya cara untuk berani dan mengalahkan ketakutan. Dan saya sangat bangga pernah mengenal senior seperti beliau.

Akhir kata, saya berharap agar para perempuan bisa lebih berani untuk melangkah tanpa mengenal lelah. Jangan biarkan semangat perempuan tergerus oleh perasaan malu atau merasa tidak mampu untuk menjadi pejuang. Ingat, Aceh di masa lampau pernah memiliki Cut Nyak Dhien ketika melawan Belanda dalam sebuah pertempuran, Aceh bangga memiliki salah satu sosok perempuan seperti beliau! Lantas, apa yang harus kita ragukan, bukankah kita semuanya memiliki kesetaraan hak untuk berproses? Mari lawan ketakutan kita dan buktikan kepada dunia. Ingat, yang perempuan cantik dan glowing sudah banyak. Namun, yang diperlukan oleh dunia adalah perempuan yang bisa berkontribusi penuh dengan segala kemampuannya untuk membanggakan kampus, bangsa dan negara kita. Jadilah ‘Bunga Beracun’, yang disegani dengan potensi yang dimiliki. Selamat berjuang! Hidup mahasiswa! Hidup perempuan!.

 

0
Kapolres Tanjungbalai bersama para pemulung yang mencari rejeki di TPA.

Suara Indonesia News – Tanjungbalai. Menyambut Hut Bhayangkara ke-74 Tahun 2020, Kapolres Tanjungbalai AKBP Putu Yudha Prawira, menyempatkan mendatangi Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Sampah Kota Tanjungbalai guna menemui para pemulung di Jalan H.M. Nur Kelurahan Pahang Kecamatan Datuk Bandar Kota Tanjungbalai.  Senin 29/6/2020 sekitar Pukul 09.30 Wib.

Kegiatan yang dipimpin langsung Kapolres Tanjungbalai didampingi Wakapolres Tanjungbalai Kompol Jumanto, Kabag Ops Polres Tanjungbalai Kompol Ngemat Surbakti, Kabag Sumda Polres Tanjungbalai Kompol Jatner Sinaga, Kasat Intelkam Polres Tanjungbalai Akp JF. Simanjuntak, Kasat Reskrim Polres Tanjungbalai Akp Rapi Pinakri, Kasat Lantas Polres Tanjungbalai AKP H.W. Siahaan,

Kapolsek Teluk Nibung Akp R.A.Z. Simamora dan Kapolsek Datuk Bandar Iptu R. Sinaga serta Camat Datuk Bandar Abu Said Lubis.

Bantuan Sosial (Bansos) yang diberikan berupa beras kepada 24 orang pemulung yang bekerja  mengais rejeki di TPA, yang masing-masing mendapat satu karung beras dengan ukuran berat 10 Kg.

Sesampainya Kapolres Tanjungbalai di lokasi mengatakan “Tujuan kehadiran Kami disini untuk memberikan bantuan peduli kasih Kami kepada bapak dan ibu yang sedang bekerja di sini, semoga berkenan dan bisa menjadi bermanfaat untuk bapak dan ibu serta keluarga di rumah,” Sebut AKBP Putu Yudha.

Hety salah seorang pemulung yang mencari nafkah setiap hari di TPA mengatakan penghasilan nya satu hari sekitar Rp 20.000 hingga Rp 30.000,’ perhari, wanita paruh baya ini mengapresiasi atas kinerja Kepolisian Kota Tanjungbalai.

“Sungguh luar biasa sekali bagi kami yang mendapat bantuan ini, Kami bangga dari Kepolisian bisa memperhatikan masyarakat yang lemah dan yang begitu kami kekurangan sehingga sampai ke tempat sampah untuk mencari makan,” Katanya. (Taufik)

0

Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Selamat atas Launching Kampung Tangguh Lembur Tohaga, Sangkan Lodaya yang berlokasi di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon.

Ini menjadi stimulus bagi masyarakat untuk bersama meningkatkan gotong royong, ketahanan pangan serta penguatan pola hidup bersih dan sehat, sehingga dapat menekan Covid-19 dan dapat menjadi contoh bagi desa lain di kabupaten Cirebon.

Secara pribadi, saya sangat salut pada Desa Pesanggrahan, dalam kegiatan percontohan ini, ada lumbung desa untuk penguatan dari segi ekonomi, ada posko kesehatan, bahkan sampai ada tempat isolasi. ⠀

Saya berterima kasih kepada Kapolresta Cirebon yang telah membina desa, sehingga desa dapat memiliki kemampuan secara mandiri dalam melawan Covid-19, ungkapan Bupati Cirebon H. Imron Rosyadi, Mag.

Di desa ini, berbagai sarana seperti lumbung padi, dapur umum dan tempat isolasi mandiri tersedia. Kemudian kelompok perikanan, kelompok pertanian, kelompok ibu kreatif bisa berdaya meski dalam masa pandemi.

“Kampung Tohaga artinya masyarakat tangguh dalam segi keamanan, ketahanan pangan, kemudian ketangguhan dalam komunikasi dan informasi, kesehatan serta ketangguhan dalam menghadapi Covid-19,” terang Kapolresta Cirebon Kombes Pol Syahduddi. SIK.M,Si., menerangkan kepada hadirin yang hadir dalam acara tersebut.

Semoga di adakan nya kampung tohaga ini Masyarakat kabupaten Cirebon khususnya dapat hidup mandiri dan dapat termotivasi bangkit kembali dari musibah yang melanda dunia termasuk Indonesia juga tentunya. Ada lumbung desa untuk penguatan dari segi ekonomi, ada posko kesehatan, bahkan sampai ada tempat isolasi. Semoga kabupaten Cirebon ini dapat kembali bangkit dan lebih maju lagi dari tahun tahun sebelumnya melalui program kampung Tohaga ini. Ungkapnya.

Acara ini di hadiri seluruh pimpinan forkopimda kabupaten Cirebon dan berbagai rangkaian acara di lalui dan pelepasan bibit ikan lele sebanyak 3000 ekor yang di lepas oleh seluruh pimpinan forkopimda kabupaten Cirebon sebagai simbolis salah satu program ketahanan pangan desa Pesanggrahan kecamatan Plumbon kabupaten Cirebon.

Contoh pruduk unggulannya desa Pesanggrahan adalah minuman ringan tradisional yaitu wedang galak. Kapolresta serta seluruh pimpinan Forkompinda kabupaten Cirebon, mengapresiasi karya tersebut dengan meminum minuman tersebut serta mengajak para hadirin yang lain untuk mencobanya. (Sendi)

0

Suara Indonesia News – Mamuju. Ka.Kanwil Kemenag Sulbar Bapak DR. H.M Muflih Bachyt Fattah MM,. selaku Pembina Upacara memberikan semangat kepada para ASN menyambut bulan Juli untuk mempersiapkan hari Idul Qurban sedini mungkin. 29/06/2020

“Momentum Idul Qurban sangat tepat untuk merenungkan kembali pembangunan karakter yang tidak lepas dari keteladanan Nabi Ibrahim yang memiliki nilai-nilai luhur dan hakiki. Dalam menyambut bulan Juli ini mari tingkatkan semangat dalam berkurban, sebagai sebuah bentuk kepedulian sosial dalam menjalankan ajaran Nabi Muhammad,” harap Muflih.

H. M Muflih juga mengajak segenap ASN untuk mempunyai kepedulian dan rasa memiliki terhadap Kementerian Agama, termasuk dalam menjaga dan merawat aset dan barang inventaris kantor. “Semua peralatan harus dirawat, seperti AC dan Komputer, jika masih menyala sepulang kerja maka kewajiban kita untuk mematikan,” jelas H. M. Muflih.

Tidak lupa Ka.kanwil juga menjelaskan beberapa hal yang tak kalah pentingnya diantaranya mengenai tindak lanjut konsistensi penerapan Reformasi Birokrasi dan Zona Integritas, Etika bermedsos para ASN, penerapan protokol kesehatan dalam tatanan New Normal pada setiap kegiatan Kanwil Kemenag Sulbar. (Hamma/RK)

0

Suara Indonesia News – Samosir. Bupati Samosir Rapidin Simbolon lakukan panen perdana sayur mayur atas undangan Koperasi Samosir Kasih Sinergi di Desa Tanjungan, Kecamatan Simanindo, kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut) Senin 29/juni/2020.

Turut mendampingi Bupati Samosir, Asisten II Saul Situmorang, Kadis Pertanian Viktor Sitinjak, Kadis Ketapang Rawati Simbolon, Kadis Nakerkoperindag Vikbon Simbolon, Kadis Kominfo Rohani Bakara, Direktur RSUD dr. Hadrianus Sinaga dr. Friska Situmorang, dan Bank Mandiri KCP Samosir Andika Sitompul.

Ketua Koperasi Samosir Kasih Sinergi (KSKS) Pdt. Manatar Rumapea dalam kata sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Bupati Samosir atas perhatiannya terhadap pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Samosir. KSKS, lanjut Manatar, tetap berkordinasi dengan Pemkab Samosir dalam melakukan seluruh kegiatannya membina para kelompok tani sayur mayur. Selain itu, KSKS juga menjalin kerja sama dengan PTK Mikael Grace Henokh (MKH) Kabanjahe untuk bantuan teknis mulai dari penanaman hingga pemanenan.

Manatar juga menjelaskan bahwa hasil dari pertanian sayur mayur kelompok tani ini telah menembus pasar dalam dan luar negeri. Ditambahkan untuk dalam negeri, kita telah berhasil melakukan penjualan ke berbagai kota di indonesian, yaitu Bangka Belitung, Kalimantan, dan DKI Jakarta. Sedang untuk luar negeri, katanya masih dua negara yang sudah menerima produksi hasil pertanian dari kelompok taninya, salah satunya Korea Selatan dan Singapura, kedepan walau masih dalam kondisi darurat covid 19 kami tetap optimis bahwa akan ada beberapa negara lain yang berminat dengan produksi pertanian kelompok tani kami ini ucapnya.

Bupati Samosir Rapidin Simbolon mengapreasiasi semangat bertani yang diinisiasi oleh KSKS karena di tengah-tengah pandemi tetap melakukan kegiatan bertani untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Pada masa sulit ini, kita masih tetap produktif, ungkapnya. Selain itu, dia juga menyampaikan terima kasih kepada KSKS yang telah mendorong, memotivasi, dan menginspirasi masyarakat Samosir untuk bertumbuh menuju kehidupan yang lebih baik dalam hal pertanian.

Bupati langsung memerintahkan Asisten II dan SKPD terkait untuk memfasilitasi KSKS agar tetap produktif dan ekstensifikasi pertanian ke depannya, ungkap Rapidin Simbolon di tengah-tengah para hadirin yang mengikuti kegiatan tersebut. Dia juga berharap KSKS berkembang ke depan sebagai koperasi penggerak kegiatan pertanian di kawasan Kabupaten Samosir.

Pada kesempatan ini, Bupati Samosir juga menyampaikan terima kasih kepada Bank Mandiri KCP Samosir yang telah memfasilitasi para kelompok tani dalam Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mengembangkan usaha pertanian sayur mayur melalui KSKS.

Di akhir kata sambutannya, Bupati Samosir menyampaikan, selamat kepada KSKS dalam menjalankan pengiriman sayur ke dalam dan luar negeri dan tetap memberdayakan para petani Samosir untuk mencapai visi Pemkab Samosir  yaitu terwujudnya masyarakat Samosir yang sejahtera, mandiri dan berdaya saing berbasis pariwisata. (Jabs)

0

Suara Indonesia News – Aceh Tenggara. Terkait adanya dugaan indikasi korupsi serta pekerjaan tidak sesuai dengan kontrak Proyek sehingga mempengaruhi kualitas pekerjaan hingga dapat merugikan negara.

“Karena adanya indikasi konspirasi antara pihak rekanan (kontraktor) dan pihak PPTK, PPK, serta konsultan pengawas proyek,

Maka diminta kepada pihak aparat penegak hukum dalam hal ini Polda Aceh untuk secepatnya melidik proyek peningkatan jalan dari Simpang lawe Desky Kutacane Aceh Tenggara sampai kebatas Subussalam gelombang, ucap Ketua LSM GEMPUR Aceh Tenggara Fajri Gegoh.

“Di jelaskan bahwa sumber ini berasal dari dana alokasi khusus (DOKA) tahun 2019 dengan menelan anggaran sebesar Rp 7.510.762.000.- yang di kerjakan oleh CV Budi Mulya. Dengan nomor kontak 01.AC/UPTD V/PUPR/2019 tanggal kontrak pengerjaan nya 22 Juli 2019.

“Berdasarkan data yang di himpunan oleh media ini bahwa terjadinya dugaan penyimpangan proyek peningkatan jalan muara setulen gelombang prov Aceh.

“Ada di sejumlah divisi pekerjaan yang di kerjakan oleh rekanan hingga tiadak sesuai dengan kontrak seperti pekerjaan divisi enam, pekerjaan berbutir, pekerjaan base A dan base B,”

“Aitem -aitem pekerjaan inilah di Duga tidak sesuai dengan bestek pekerjaan yang tertuang di dalam kontrak kerja rekanan hingga menimbulkan kerugian negara,  nilai nya mencapai miliyaran rupiah.

“Kemudian terkait pengerjaan proyek Mura setulen gelombang tahun 2019 kadis PUPR Aceh Fajri, saat di hubungi tanggal 26 Juni 2019 melalui wa nya mengatakan silahkan koordinasi dengan pihak rekanan dengan konsultan pengawas, singkat kadis PUPR Aceh,

“Selanjutnya Hubbira sebagai konsultan pengawas saat di hubungi pia wa tidak banyak memberikan penjelasan, silahkan saja hubungi Arianto selaku PPTK nya namun PPTK proyek peningkatan jalan muara setulen gelombang batas Subussalam tahun 2019 POV Aceh sampai berita ini di terbitkan belum berhasil di konfirmasi karena wa nya tidak aktif.

“Tanggapan Ketua LSM GEMPUR Aceh Tenggara Fajri Gegoh, kepada media ini Senin (29/06/20) di kantor PWI agara, berharap agar polda Aceh melidik, dan memanggil pihak rekanan yang mengerjakan proyek pekerjaan jalan muara setulen tersebut, yang diduga adanya indikasi korupsi. Yang dapat merugikan keuangan negara, singkat Fajri Gegoh. (M.Yusuf)

0

Suara Indonesia News – Asahan.  Bupati Asahan H. Surya, BSc secara resmi melakukan sumpah janji jabatan delapan orang pejabat tinggi pratama di lingkungan Pemkab Asahan yang dilaksanakan di Aula Melati, Senin (29/6/2020).

Ada pun nama-nama yang dilantik yakni, Edi Sukmana sebagai Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, Sofyan Manulang menjadi Kasatpol PP, Elfina Tarigan diangkat Kadis Kesehatan dan Jaka Putra Ginting menempati posisi Kadis Lingkungan Hidup.

Selanjutnya, Buwona Prawana menjadi Kadis Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata, Yusnani sebagai Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan  Asahan, Harry Naldo Tambunan diangkat Kaban kesbangpol dan Asrul Wahid dilantik menjadiKepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Surya dalam pidatonya mengajak para pejabat yang dilantik untuk selalu meningkatkan kerja masing-masing sesuai dengan kedinasannya.

“Tetap menjaga loyalitas, intergritas dan komitmen terhadap tugas dan tanggung jawab, juga beretika,” Ujar Bupati. (RAS)

0

Suara Indonesia News – Aceh Timur. Seorang mahasiswi UIN Ar-Raniry Banda Aceh dari jurusan Hukum Tata Negara yang ber asal dari Desa Snb Jalan, Kecamatan Idi Tunong, kabupaten Aceh timur yang bernama intan meutia, tergerak hati nya untuk menggalang dana bantuan untuk rohigya. Beliau bekerjasama menggalang dana dengan ormas LAKI Aceh Timur, yang di ketuai oleh Bapak Saiful Anwar.

Kami membuka donasi mulai tanggal 28/06/2020 sampai 9/7/2020, masyarakat dapat berdonasi dalam bentuk apa pun, dalam jumlah apa pun tetap kami terima dengan senang hati, dan sejauh ini alhamdulillah dapat respon positif dari masyarakat aceh timur dan dengan izin allah donasi yang sudah terkumpul dari beberapa hari belakangan lumayan banyak, kami juga mengucapkan terimakasih kepada para donatur yang telah tergerak hatinya untuk ikut menyumbang, semoga ALLAH SWT membalas semua kebaikan kalian semua”kata intan.

Lanjut Intan Meutia, “dengan ketulusan hati dan terbuka mata, tahun ini memang kami agak mengalami kesulitan oleh waktu dan pertemuan yang terbatas karena wabah covid-19 ini, namun karena niat kami murni ingin memberikan bantuan dan kepedulian kepada sesama saudara muslim, insyaallah semua dapat berjalan dengan lancar melalui komunikasi jarak jauh dan tetap menjaga tali silaturrahmi”.

Untuk terwujud nya program galang dana ini kami mohon bantuan nya dari seluruh masyarakat aceh timur beserta jajaran pemerintahan aceh timur agar kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.

Tujuan menggalang dana untuk muslim rohingya ini:

  1. Untuk meringankan sedikit dari beban mereka.
  2. Meningkatkan rasa kepedulian kepada yang lebih membutuhkan.
  3. Meningkatkan rasa sosialisme dan kemanusiaan kepada seluruh human baik itu berasal dari warga indonesia maupun warga asing. (Saiful)