0

Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Kabar tawuran antar desa di Kecamatan Suranenggala dan Kecamatan Gunung Jati beberapa hari ini mengundang keperihatinan banyak pihak. Saya meminta kepada seluruh pihak yang terlibat agar menahan diri serta mengutamakan kondusitifas lingkungan. Bupati Cirebon H. Imron Rosadi.S.Ag. (17/06-20)

Hari ini, bersama unsur Forkopimda para pihak yang terlibat tawuran kami fasilitasi dan mediasi untuk dapat saling mendinginkan suasana, islah. Alhamdulillah, beberapa butir kesepakatan damai telah tertuang, saya percaya kepada kinerja aparat penegak hukum agar bisa adil dalam menindak segala dampak yang terjadi pasca tawuran.⠀

Dan kepada warga Desa Sirnabaya, Purwawinangun dan Mertasinga, semoga bisa berkomitmen untuk menjaga keamanan dan kedamaian desanya⠀

Bupati Cirebon H. Imron Rosadi.S.Ag.,  berharap agar tetap mengedepankan musyawarah jika terjadi kesalah pahaman dan kita adalah saudara walau tidak sedarah dan bersatu dalam menangani permasalah yang lebih besar yaitu wabah virus Corona. Dan kita masih dalam transisi (AKB) adaptasi kebiasaan baru jika masalah virus Corona ini selesai kan yang menikmati tentunya kita semua, kembali normal sedia kala dan beraktivitas seperti biasa. (Sendi)

0

Suara Indonesia News – Asahan. Badan Silaturahmi Pesantren Sumatera Utara (BSPSU) Kabupaten Asahan yang di Ketuai oleh H. Mas’ad Mahdi, S.Ag melakukan audiensi dengan Bupati Asahan di Ruang Kerja Bupati Asahan, Senin (16/06/2020).

Mas’ad Mahdi pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada Bupati Asahan yang telah menerima kami pada pagi hari ini.

Ia juga mengatakan bahwa saat ini pondok pesantren telah menjadi salah satu pusat pendidikan yang dipercaya oleh masyarakat dalam menempah anak-anaknya dalam dunia pendidikan. Maka dari itu, kami berharap Pemerintah Kabupaten Asahan memberikan perhatian kepada pondok pesantren kami ini. Di Samping itu pondok pesantren yang ada di Kabupaten Asahan akan mengikuti protokol kesehatan dalam proses belajar mengajar yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dalam mencegah serta memutus mata rantai penyebaran covid- 19.

Selanjutnya beliau mengatakan, di masa Pendemi covid-19 ini kita harus memperkuat imun/kekebalan dalam tubuh kita, salah satu caranya ialah kita harus menjaga ketenangan diri kita.

“Di masa Pandemi covid-19 ini kita harus memperkuat imun dalam tubuh kita. Kita harus memiliki ketenangan dalam diri, di pondok pesantren inilah para anak-anak didik diajarkan tentang bagaimana cara menenangkan diri dengan mendekatkan dirinya kepada Allah SWT,” ungkap Mahdi.

Menyikapi audiensi ini Bupati Asahan H. Surya, BSc mengucapkan terima kasih kepada BSPSU Kabupaten Asahan yang telah bersilaturahmi dengan Pemerintah Kabupaten Asahan. Semoga silaturahmi yang telah terjalin ini dapat berjalan dengan baik.

Bupati Asahan juga mengatakan, wabah covid-19 ini bukan masalah Kabupaten Asahan saja tetapi sudah menjadi masalah global, maka dari itu kita harus mengikuti apa yang telah menjadi ketentuan dan aturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

“Patuhi himbauan pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan, karena wabah ini bukan keinginan kita semua, maka kita harus saling bergotong-royong bahu-membahu dalam mencegah serta memutus mata rantai penyebaran wabah covid-19 di Kabupaten Asahan,” ungkap Bupati Asahan.

Pada dasarnya Pemerintah Kabupaten Asahan akan mendukung setiap Pondok Pesantren yang ada di Kabupaten Asahan dalam menciptakan anak-anak di Kabupaten Asahan menjadi anak-anak yang memiliki kualitas yang baik terutama kualitas di bidang keagamaan.

Selain itu Bupati Asahan mengatakan, pada tanggal 1 Juli 2020 pemerintah akan menerapkan new normal, tetapi harus tetap mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Mengakhiri audiensi ini Bupati Asahan Kepala Dinas Komimfo, mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Asahan ususnya pimpinan pondok pesantren dapat memberikan pengertian dan himbauan kepada para pengajar dan anak didik di pondok pesantrennya masing-masing. (RAS)

0
Teks foto: Plh Bupati Bengkalis H Bustami HY ketika menyerahkan cenderamata kepada Danrem Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI M Syech Ismed, Selasa, 16 Juni 2020.

Suara Indonesia News – Bengkalis. Setelah disambut dengan prosesi adat melayu, Pemerintah Kabupaten Bengkalis menjamu makan malam bersama Komandan Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI M Syech Ismed bersama istri, Fitri Rubyanti dan rombongan, Selasa, 16, Juni 2020 di ruang VVIP Wisma Daerah Sri Mahkota Jalan Antara Bengkalis.

Turut mendampingi Plh Bupati Bengkalis H Bustami HY, Dandim 0303 Bengkalis Letkol Inf Lizardo Gumay, Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan, Kajari Bengkalis Nanik Kushartanti, Ketua Pengadilan Negeri Bengkalis Rudi Ananta Wijaya, Ketua Pengadilan Agama Bengkalis Khoiriyah Roihan.

Bustami menjelaskan secara geografis Kabupaten Bengkalis terbagi menjadi dua cakupan yakni daratan bagian timur pulau sumatera dan wilayah kepulauan.

“Untuk daratan timur pulau sumatera terdiri dari 7 Kecamatan yakni Kecamatan Siak Kecil, Bukit Batu, Bandar Laksmana, Bathin Solapan, Mandau, Pinggir dan Talang Muandau, sedangkan wilayah kepulauan terdiri dari Bengkalis dan Bantan serta pulau Rupat dan Rupat Utara,” kata Bustami.

Selanjutnya Bustami menambahkan Kabupaten Bengkalis termasuk salah satu daerah yang rawan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau.

“Hingga saat ini berkat kerjasama semua pihak baik TNI, Polri, BPBD, Manggala Akni serta seluruh stakeholder dapat mencegah bencana kebakaran hutan dan lahan,” tutur Bustami.

Sementara itu Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI M Syech Ismed dalam sambutannya mengajak kepada seluruh masyarakat di wabah Covid-19 ini agar tetap menjaga protokol kesehatan, walaupun angka positif di Riau menurun.

“Saya juga ingin berpesan ketika memasuki musim kemarau sejak bulan Juni untuk bersama-sama tidak membakar hutan dan lahan dan semaksimal mungkin kita cegah agar tidak terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya sehingga kita tidak mengekspor asap ke negara tetangga,” kata Brigjen TNI M Syech Ismed.

Turut hadir Kepala Kantor Imigrasi Bengkalis Dimas Pramudito, Kepala Kantor Bea Cukai Bengkalis Ony Ipmawan, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Kasmarni, Staf Ahli Bupati Politik, Hukum dan Pemerintahan Haholongan, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Bengkalis H. Heri Indra Putra.

Ketua DWP Bengkalis Hj. Akna Juita, Ketua LAMR Bengkalis H Zainuddin Yusuf, Ketua MUI Bengkalis Amrizal, serta sejumlah Kepala Perangkat Daerah di lingkup Pemerintah Kabupaten Bengkalis. (Mus)

 

 

0

Suara Indonesia News – Asahan. Wabah Covid-19 ini membuat diberlakukannya sosial distancing, dengan dilarangnya kegiatan mengundang keramaian pada bulan Maret 2020 lalu, membuat Wedding Organizer (WO) salah satu yang berdampak dari puluhan mungkin hingga ratusan profesi lainnya.

Hal itu disampaikan Ketua Forum Industri Kreatif Kabupaten Asahan, Ahmad Juraimi saat beraudensi dengan Bupati, Surya di ruang kerjanyaa, Selasa (16/6/2020).

Ia juga menyampaikan keinginannya pada Bupati terkait keberadaan usaha dan kelangsungan hidup mereka di tengah wabah Covid-19 yang hingga saat ini masih terus berlangsung.

Sebagai pelaku ekonomi kreatif khususnya sektor WO, pihaknya memohon pada Bupati untuk memberikan perhatian dan respon terhadap keberadaan mereka.

“Kami juga memohon petunjuk dan arahan agar wadah Forum Industri Kreatif memiliki legalitas, sehingga organisasi ini bisa sinergis dan mampu menjadi mitra kerja di jajaran Pemkab Asahan nantinya,” sebut Ahmda.

Menanggapi hal ini, Surya mengatakan, wabah Covid-19 bukan keinginan semua pihak. Menurutnya, Covid-19 yang sudah menjadi wabah nasional itu harus diputus mata rantai penyebarannya.

Bupati mengatakan, Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota telah melakukan berbagai langkah-langkah yang dapat memutus mata rantai penyebaran virus itu. Salah satunya dengan cara memberikan himbauan pada masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan, tetap menjalankan pola hidup sehat, cuci tangan memakai sabun dan memakai masker setiap melakukan aktivitas.

“Diharapkan agar kita saling bahu membahu dalam mencegah penyebaran wabah virus itu. Sementara terkait dengan legalitas organisasi yang akan dibentuk,  kepada pengurus dapat melengkapi administrasinya, sehingga terdaftar di Asahan,” ungkapnya.

Surya juga mengatakan, pihaknya tidak bisa menerapkan kebijakan, karena saat ini dibuat atas instruksi pemerintah pusat dan provinsi yang bertujuan untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19 di Asahan.

“Mari kita putus penyebaran wabah Covid-19 di Asahan, agar kita dapat melakukan aktivitas seperti biasanya,” kata Surya. (RAS)

0

Suara Indonesia News – Konawe. Rapat koordinasi digelar melalui vidio conference antara pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe, Pemprov Sulawesi Tenggara, Pihak Kemendagri dan Kapolda Sultra, membahas persoalan legitimasi administrasi belum tersalurnya Dana Desa dan BLT Dana Desa terhadap beberapa Desa yang berada di Kabupaten Konawe.

Rapat melalui vidio conference dipimpin oleh Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi,SH., dan dilakukan secara virtual bersama pihak Kemendagri, Pemda Konawe dan kapolda Sultra.

Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe akan kembali mengajukan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang penataan desa di Kabupaten Konawe. Diajukannya kembali Raperda itu lantaran dua Raperda yakni  jumlah desa dan nama – nama desa di Kabupaten Konawe yang sebelumnya telah ditetapkan  menuai kritik Kemendagri, karena Raperda tersebut  tidak sesuai dengan atensi yang dianjurkan Kemendes.

Hal ini terungkap saat rapat bersama melalui tatap muka secara virtual yang digelar di rujab Sekretaris Daerah Kabupaten konawe. Rapat bersama Kemendes dan Pemerintah Provinsi serta Pemda Konawe juga dihadiri Sekda Konawe Ferdinan, Ketua Komisi I DPRD Konawe Beny Setiady,  Kepala BPMD Konawe Keny Yugapermana dan disaksikan sejumlah kepala desa yang belum mendapatkan Dana Desa dan menyalurkan BLT DD. (16/06-20)

Usai rapat kordinasi, Sekda Konawe Ferdinan mengatakan kepada media, bahwa Raperda yang dimaksud masih berkaitan dengan legalitas 56 desa di Kabupaten Konawe yang sempat bermasalah. Sehingga dampak dari belum diundangkannya Raperda menjadi Perda itu justru menghambat realisasi pencairan Dana Desa. Buntutnya juga menghambat penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT)desa yang seharusnya sudah disalurkan di masa Pandemi Covid- 19 ini.

Ia berpendapat, bahwa problemnya disini, kata dia, Kemendagri bersama pemerintah provinsi dan kabupaten Konawe telah melakukan beberapa kali rapat-rapat untuk melahirkan solusi. Dan kesimpulannya, Pemkab Konawe disarankan untuk menyusun satu Raperda tentang penataan desa yang didalamnya sudah mencantumkan jumlah dan nama desa.

Lanjut Sekada, setelah kami menyusun satu Raperda itu, kemudian dikonsultasikan ke Pemprov Sultra. Ternyata ada saran dari Pemprov Sultra agar memisahkan menjadi 3 Raperda.

Atas dasar itu, Pemkab Konawe berkesimpulan mengikuti saran pihak Provinsi Sultra, karena Pemkab Konawe merupakan bagian dari kebijakan Pemprov Sultra. Setelah itu ditetapkan di DPRD Konawe sebagai Raperda dan diusulkan ke pemerintah pusat. Tetapi, lanjutnya, sesampainya dokumen itu justru ditolak oleh Pemerintah Pusat karena dianggap melalaikan hasil rapat tempo hari.

“Karena dari Kemendes itu hanya meminta satu Raperda tentang penataan desa. Tiba-tiba saja diusulkan datang tiga,” terang Ferdinan.

Ia mengaku, sebenarnya  yang menghambat proses legislasi penataan Desa di Konawe itu adalah dari pihak Provinsi sendiri. Karena ada oknum tertentu yang memberikan input atau masukan yang sama sekali memahami tekhnis dan administrasi, padahal yang berangkutan tidak pernah mengikuti dari awal rapat-rapat yang dilakukan bersama Kemendagri, Pemprov Sultra dan Pemda Konawe. Tetapi oknumnya memiliki kewenangan pertimbangan teknis dan administrasi mengenai Raperda itu, sehingga hal ini menjadi miskomunikasi,” jelasnya.

Namun terkait dengan itu, Ferdinan mengatakan, pihaknya sudah tidak mau terlalu jauh mempersoalkan dan sebagai bentuk dari tindak lanjut hasil rapat ini, Pemkab Konawe akan segera  mengevaluasi serta melakukan perbaikan. Karena waktu yang diberikan Pemerintah Pusat hanya sampai awal Juli mendatang. Karena kalau proses Raperda ini terhambat, secara otomatis juga akan menghambat transfer Dana Pusat ke desa-desa,” terangnya.

Ia menambahkan, bahwa dana desa itu sangat penting untuk masyarakat. Karena meningkatnya kegiatan usaha makro ekonomi di tingkat masyarakat itu salah satunya karena adanya penyaluran dana desa dan memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat konawe.

“Jadi dapat kita katakan bahwa APBD dan Dana Desa dalam implementasinya telah memberikan kontribusi yang besar kepada masyarakat Konawe. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya angka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Konawe yang mencapai 9,2 %. Jauh meninggalkan daerah lainnya di Sulawesi Tenggara, sehingga dapat disimpulkan bahwa serapan dan realisasi dana itu terlaksana tepat sasaran sesuai dengan peruntukkan nya, tutup Ferdinan. (Red SI/YT)

0

Suara Indonesia News –  Jakarta. Kementerian Sosisal Republik Indonesia (Kemensos RI) bersama Ormas Sahabat Nusantara (OSN) menyalurkan bantuan sosial (Bansos) kepada warga terdampak pandemi covid 19. Melalui petugas Kelurahan dan RT/RW ratusan bansos dibagikan di kelurahan  Sumur Batu, Kota Bekasi, Senin-Selasa (15-16/06/2020).

“Penyaluran bansos sembako dari Kemensos RI ini juga dibantu para Relawan Sahabat Jokowi Nusantara (SJN). Dimana para relawan langsung turun kepada masyarakat yang terdata sesuai KTP dan KK,” kata

Dewisari, SE, M.Psi selaku Ketua Umum.OSN dan SJN, (Selasa, 16/06/2020) saat dihubungi media.

Menurut Bunda Dewi sapaan akrabnya, Ormas Sahabat Nusantara (OSN) berterimakasih kepada Bapak Presiden Jokowi dan Kemensos RI atas bantuan bansos melalui organisasinya. Karena itu bersama Relawan SJN pihaknya hadir menyalurkan ke beberapa kelurahan dan langsung kepada masyarakat terdampak pandemi covid 19.

“Kami OSN dan Relawan SJN bekerjasama dengan Lurah dan RT/RW di beberapa kelurahan. Kami juga bagikan  pemulung di Kota Bekasi, menyalurkan kepada yang benar-benar berhak. Semoga bansos ini bermanfaat bagi warga penerima,” pungkas Bunda Dewi yang dikenal promotor tinju . (Gis Din)

0

Suara Indonesia News –  Aceh Timur. Perwakilan Cabang Aceh Timur Ormas Laskar Antikorupsi Indonesia (LAKI ), mengingatkan agar jajaran kepala desa se Aceh Timur, untuk lebih cermat, teliti dan transparan dalam penggunaan ADD dan DD.

Hal ini disampaikan salah seorang pengurus (LAKI) Saiful Anwar  dalam Pertemuan Rekercap di Seketarian nya, Rabu, 17/6/2020.

Menurutnya, dalam penggunaan keuangan desa harus transparan, jujur dalam pelaporannya. Apalagi dengan warga desa setempat. Baik itu dari uang dana desa maupun alokasi dana desa.

Saya berharap agar kepala desa se Aceh Timur, harus jujur, adil dan transparan dalam penggunaan keuangan desa. Apalagi tahun ini, alokasi ADD lebih diarahkan pada kegiatan penangan COVID19, ” Harapnya.

Saiful Anwar yang juga mendapatkan amanat Mengawasi Pengunaan Anggaran Negara APBN, APBA dan APBK. Pengawasan ADD – DD menilai, ada beberapa oknum aparat pemerintah desa kurang transparan sehingga menjadi pemicu protes penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) imbas dampak pandemi Virus Corona.

Karena itu, masyarakat diharapkan ikut memberikan ruang informasi untuk melaporkan jika ada oknum aparat desa yang menyalahgunakan wewenang dalam memanfaatkan ADD (Anggaran Dana Desa).

Selain itu, dengan berkaitan masalah keuangan desa, tidak hanya sebatas soal penggunaan tetapi juga dari komposisi awal dana desa. Sehingga semua masyarakat mengetahuinya, berapa yang diterima dan juga digunakan untuk pelaksanaan apa saja.

“ Masyarakat menginginkan agar kepala desa harus jujur, transparan dan cermat dalam penggunaan keuangan desa. Bantuan ke masyarakat seperti BLT harus sesuai dengan SOP yang ditentukan oleh pemerintah, ” Ujarnya

Seketaris Laki Dpc Aceh Timur musaini mengatakan, Antara ini menegaskan, keterbukaan dan transparan dalam penggunaan anggaran dana desa maupun alokasi dana desa harus dilakukan.

Kepala desa berserta jajarannya harus memberikan informasi yang terbuka kepada warganya. Sehingga masyarakat tidak ada yang saling curiga terhadap penggunaan keuangan desa yang digunakan, ” Pungkasnya. (Saiful)

0

Suara Indonesia News – Mamuju. Salah satu upaya memutus penyebaran virus Covid-19 Kini Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Barat melakukan membagikan APD berupa masker, sabun, Hand sanitizer, serta Vitamin ke Aparatur Sipil Negara (ASN) Bimas Kristen. Dimana acara ini berlangsung di Ruang Utama Gedung Sekretariat kantor kanwil kemenag Sulbar. Selasa 16/06/2020.

Dalam kegiatan tersebut, ka. Kanwil Kemenag Prov. Sulbar yang didampingi Pembimas Kristen Ayub M.Pd.K memberikan APD Secara simbolis kepada beberapa ASN Bimas Kristen termasuk Pramubakti.

Acara tersebut berlangsung secara sederhana yang dihadiri oleh beberapa ASN Bimas Kristen. Walaupun sederhana, kegiatan ini tetap mengacu pada protokol kesehatan. (Hamma/ arm,marlin)