0

Teks: Tim Riset Herbal Covid-19, Kanan Muklish Ramlan, sebelah iri Hadi Pranoto, Istimewa.

Suara Indonesia News – Jakarta. Tim Riset Herbal COVID-19 untuk Bangsa yakni, Surya Atmaja, Hadi Pranoto dan Mukhlis Ramlan menangapi mengenai wabah covid-19 yang melanda dunia dan Indonesia yang merupakan salahsatu negara yang terdampak dari virus ini menjelaskan melalui keterangan tertulisnya tentang upaya mencari jalan keluar terbaik dalam upaya melepaskan jeratan maut wabah virus corona.

“Kepada saudara-saudariku Se-bangsa dan Se-tanah air yang kami cintai, sebelumnya mohon dimaafkan sebelum dan sesudahnya.” Ujar Hadi Pranoto sebagai ketua tim dalam rilis pers pihaknya, saat diJakarta Rabu (29/04/2020).

Sehubungan dengan wabah Covid-19 yang melanda dunia dan Indonesia merupakan salahsatu negara yang terdampak dari virus ini, kami menyadari saat ini seluruh dunia sedang berupaya mencari jalan keluar terbaik dalam upaya melepaskan jeratan maut wabah Covid19 secara ilmiah melalui riset dan uji coba medis untuk mencari obat terbaik, vaksin serta upaya lain dalam melawan virus Covid19.

Kita bersama-sama mengetahui banyak nyawa, tenaga, pikiran dan waktu dicurahkan untuk virus covid19 ini untuk dapat memberikan jaminan kehidupan kepada segenap umat manusia di seluruh dunia.

Saat ini kita mengetahui dari hasil riset bahwa mutasi virus covid19 telah berkembang menjadi cepat dimana virus covid19 dalam hitungan 1 menit mampu menduplikasi secara cepat mencapai 700 virus jika menemukan inang dan dari 700 virus Covid19 akan berkembang biak lagi dalam 1 menit menjadi 7000 virus Covid19 dan seterusnya sesuai kelipatan waktu yang ada.

Dari hasil pengamatan kami atas wabah yang ada, penyebaran virus tersebut dapat dibagi menjadi 3 kelompok: A,B dan C. Kelompok A adalah orang yang telah terinfeksi virus covid-19 dan dapat diperiksa melalui alat rapid tes yang saat ini dipakai oleh pemerintah dan tenaga medis di seluruh dunia. Kelompok B dan C adalah kelompok dimana tidak dapat dianalisa dengan alat rapid tes namun bisa dianalisa dengan swab paru-paru.

Dalam upaya membantu pemerintah Indonesia dan berkontribusi untuk ilmu pengetahuan, putra-putri Indonesia yang tergabung dalam Tim Riset Herbal Covid-19 untuk Indonesia pada saat ini telah menghasilkan formula yang mampu memperlambat dan menghancurkan perkembang biakan virus Covid19 secara efektif. Tim ini terdiri dari para relawan berasal dari profesi dokter, tenaga medis, tenaga kesehatan, ahli pengobatan tradisional dan para akademisi telah mengamati virus Covid19 secara mendalam dan menghasilkan formula pengobatan secara alami.

Formula ini telah kami uji cobakan ke beberapa pasien positif Covid19 mengikuti etik kedokteran dan obat yang diatur dalam aturan medis dan sampai saat ini, mendapatkan hasil dimana para penderita sembuh bukan hanya dari Covid19 tetapi juga pemulihan organ dalam tubuh manusia tertentu.

Formula ini memiliki bahan baku terdiri atas air kelapa, air mineral, pegagan, gula aren, lactobasilus dan unsur hara tanah dimana keseluruhan bahan baku bersumber dari kekayaan nusantara kita. Formula ini dapat dikatakan aman untuk dikonsumsi oleh manusia dimana semua unsur dasar itu dapat diterima oleh tubuh manusia secarea umum. Formula ini mampu menghancurkan virus covid19 karena unsur utama formula ini adalah bakteri biologi tanah yang mampu berkembang biak menjadi 5 juta bakteri biologi tanah setiap menit dan mencegah penyebaran virus covid19.

Formula ini dapat diterapkan melalui 2 varian yaitu probiotik oral dan probiotik disinfectan. Oral liquid probiotik memberi anti bodi pada tubuh manusia setelah dikonsumsi secara teratur dan berturut-turut sesuai aturan dan dosis untuk kondisi pasien,dimana dosisnya adalah:

  • Untuk pencegahan, 8 tetes sekali minum dan diminumkan 2 kali sehari.
  • Untuk pasien dengan kondisi gejala covid19, 1/5 sendok teh diminum 3 kali sehari; dan untuk kondisi pasien yang sudah positif covid19, 1 sendok teh diminum 3 kali sehari dengan mencampurkan masing-masing pengunaan di campur madu 1 sendok teh dan air mineral 100mili.

Sebagai probiotik disinfektan, bakteri biologi tanahnya akan hidup dan berkembang biak setiap 1 menit menjadi 5 juta dan akan hidup bertahan selama 6 bulan lamanya diudara baik dengan temparatur panas maupun dingin. Formula saat ini sudah terdaftar di BPOM RI serta telah mendapat ijin edar POM Tr203636031 tertanggal 14 April 2020.

Usaha kami ini adalah buah cinta kami kepada teman-teman sebangsa dan setanah air serta kemanusiaan. Kami siap membagi hasil penelitian kami kepada para tenaga medis, akademisi dan masyarakat untuk membuktikan manfaat formula ini dan juga uji obat yang telah dilakukan sesuai prosedur.

Informasi ini merupakan rangkaian dari informasi yang telah di rilis di media seperti yang telah disampaikan Dr.Suradi AS, S.Sos, S.T, MM. (Salam Indonesia kuat dan maju, Jakarta 28 April 2020).

Oleh: Tim Riset Herbal COVID-19 untuk Bangsa, Surya Atmaja, Hadi Pranoto dan Mukhlis Ramlan. (Gus Din))

0

Suara Indonesia News – Asahan. Tonoto Foundation dan Asian Agri memberikan bantuan Alat Pelidung Diri (APD) berupa 3500 Pcs sarung tangan medis, 3000 pcs masker medis, 500 pcs baju pelindung dan 15 pcs kacamata medis kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Asahan yang diterima langsung oleh  Bupati Asahan di Sekretariat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Asahan, Kamis (30/4/2020).

Bantuan APD ini merupakan bagian dari program Tanoto Foundation “Dukung Tenaga Medis perangi covid-19” yakni berupa pemberian 1 juta masker, 1 juta sarung tangan, 3.000 kacamata dan 100.000 baju pelindung ICU dan non ICU bagi tenaga kesehatan di Indonesia.

Beliau juga mengatakan Asian Agri juga berkaloborasi dengan Forkopimcam guna mencegah penyebaran Covid-19 di ruang lingkup desa, dengan melakukan sosialisasi Covid-19, pemasangan spanduk himbauan serta berkolaborasi dengan Polsek/Polres guna menghimbau keluarga tidak melakukan mudik pasca lebaran.

Melalui program CSR Asian Agri juga melakukan program program guna pencegahan covid-19 masuk desa seperti, penyemprotan disinfektan, khususnya di Falsum seputaran desa, membagikan ember-ember kran air bekerjasama dengan Pemerintah Desa setempat untuk dapat ditempatkan di lokasi strategis/keramaian agar warga tetap dapat menjaga kebersihan tangan guna pencegahan penyebaran Covid-19, pembagian masker kepada masyarakat serta beragam program lainnya dengan harapan tercipta kebersamaan antara Pemerintah Desa, perusahaan dan masyarakat guna mencegah penyebaran Covid-19.

“Dengan beragam usaha yang telah dilakukan, kita semua dapat mencegah penyebaran Covid-19 dilingkungan kita. Dimana, itu artinya kita telah mendukung pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Asahan H. Surya, BSc mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan bantuan yang diberikan oleh Tonoto Foundation dan Asian Agri dalam membantu Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Asahan dalam penanganan percepatan covid-19 di Kabupaten Asahan.

“Dengan bantuan APD yang diberikan ini akan kami manfaatkan dengan sebaik mungkin serta akan menyalurkan atau mendistribusikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan,” ujarnya.

Selanjutnya, ia juga mengatakan wabah Covid-19 ini harus diputus penyebarannya di Kabupaten Asahan.

Maka dari itu, ia mengajak seluruh pihak untuk saling bahu-membahu, gotong royong dan bekerja sama dalam memutus mata rantai penyebaran virus Corona ini. Karena, dalam pencegahan penyebaran Covid-19 ini bukan hanya tugas Pemerintah Kabupaten Asahan saja tetapi tugas kita bersama.

“Dalam pencegahan wabah virus ini, kita membutuhkan dukungan dari semua pihak dalam memutuskan mata rantai penyebaran covid-19 di Kabupaten Asahan,” pungkasnya.

Kegiatan tersebut turut dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kadis Kominfo Kabupaten Asahan, Kadis PMD Kabupaten Asahan, perwakilan Tonoto Foundation dan Asian Agri serta tamu undangan lainnya. (Riko)

0

Suara Indonesia News – Konawe. Berlarutnya persoalan pembayaran honor aparat desa Se- kabupaten konawe yang sampai hari ini belum juga terbayarkan, membuat gerah Pimpinan dan anggota DPRD kabupaten konawe – Sulawesi Tenggara.

Setelah melaksanakan rapat internal DPRD konawe yang dihadiri lebih dari 50% anggota diruang rapat ketua DPRD Konawe, H.Ardin,S.Sos, M.Si ketua DPRD Kabupaten Konawe didampingi beberapa anggota DPRD Konawe mengatakan, dengan banyaknya masukan dari beberapa pihak dan masyarakat mengenai pembayaran Honor Aparat desa yang sudah 18 bulan belum terbayarkan, maka DPRD Konawe selaku lembaga yang mewakili masyarakat konawe, sesuai hasil rapat bersama bahwa persoalan ini tidak bisa dibiarkan. (30/04-20)

Dan sesuai kesepakatan kita di DPRD, bahwa kita sudah bersikap sebagai perwakilan masyarakat kita akan menyampaikan dengan tegas ke pihak Pemerintah Daerah, agar honor aparat desa segera di bayarkan sebelum lebaran ini, karena itu juga kebutuhan mereka di tengah pandemik virus korona ini,

Kita juga memaklumi akan kemampuan keuangan daerah saat ini, tapi kita DPRD harus bersikap karena itu kewajiban kita sebagai wakil rakyat. Kita memaklumi dengan kondisi pandemik covid-19 ini, paling tidak Pemerintah Daerah jangan membuat janji lagi mengenai pembayaran Honor aparat desa ini, kasian mereka sudah 18 bulan honor yang merupakan Hak mereka tapi belum terbayarkan. Jadi secara tegas kami sampaikan ke Pemda agar segera membayarkan honor aparat desa, ucap ketua DPRD Konawe.

“Jangan lagi pihak pemerintah daerah menjanjikan, harus betul betul di bayar, jangan lagi itu masyarakat dijanjikan mereka sudah sangat membantu kita sebagai ujung tombak pemerintah di desa jadi harus di bayarkan. Kami DPRD sudah kompak Pemerintah Daerah harus segera membayarkan honor mereka sebelum lebaran ini” tegas ketua DPRD Konawe. (Red SI/YT)

 

0

Suara Indonesia News – Mandau. Luar biasa itulah kata yang terucap bila kita melihat apa dilakukan oleh seorang RT yang telah berbuat untuk meringankan beban warganya ditengah pandemi Covid-19.

Apa yang dilakukan oleh Ketua RT 02  RW 12 Kelurahan Air Jamban ini, patut diacungi jempol dan perlu diteladani, betapa tidak, dengan inisiatif sendiri dan dana pribadinya membantu warga menyumbangkan sembako sebanyak 80 KK dilingkungannya.

Boleh dibilang sosok RT yang berjiwa dermawan memberi tanpa pamrih dan tidak membedakan warganya atas Suku, Ras maupun Agama jangankan minta dipuji namanya saja tidak ingin disebutkan.

Alhasil dengan kedermawanannya sosok RT ini jadi viral dan dibicarakan melalui sosmed  oleh warga Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.

Ini dibuktikan, ketika salah seorang warga RT 02 / RW 12  Kelurahan Air Jamban yang mendapat bantuan sembako sesampai dirumah lalu memposting melalui FB dan jadi Viral ditengah masyarakat Mandau.

Hal ini diakui oleh Dedi Pemuda Jalan Desa Harapan, ditengah kesulitan warga dalam situasi daerah dilanda wabah Corona Virus Disease Nineteen (Covid-19) Bapak RT kami membantu warganya dengan menyumbang sembako sebanyak 80 KK. Ujarnya kepada media ini pada Rabu (29/4/2020) dan menyarankan agar jangan disebut nama RTnya.

Diteruskan Dedi, Memang Pak RT 02  RW 12 sosialnya tinggi, biasa setiap tahun selalu menyantuni anak-anak yatim, namun kali ini merata dibantu, walau terhadap anak yatim ada plus selain sembako yaitu berupa uang dalam amplop.Imbuh Dedi.

Namun sangat disayang ketika awak media ini mencoba menyambangi kediaman RT 02 untuk diminta keterangan, beliau ternyata tidak berada dirumah dan telah berangkat ke Pekan Baru.

“Pak RT tadi sekira pukul 20:00 Wib Rabu (29/4), berangkat ke Pekan Baru, Beliau ada kerja di sana”. tutur Dedi merupakan tetangga RT tersebut. (Mus)

0

Suara Indonesia News – Subulusalam. Kepala sekolah SDN 1 Penanggalen dan SDN jontor, laksanakan intruksi walikota dalam gerakan antisipasi pendemik covid- 19 bagi tenaga pendidik dan kependidikan untuk memasang wastapel yang dibuat dari pemberdayaan masyarakat dan pemuda daerah dengan mengandalkan kearifan lokal di sekolah masing masing.

Tokoh pemuda Abbas lembong mengatakan, masyarakat sekitar sekolah ikut bergotong royong membantu pemasangan wastafeel sekolah dan ruang ruang publik dikampong baru penanggalan, guna giatkan kebiasaan cuci tangan di tengah pandemik korona ini.

Yayasan bina lingkungan kemanusiaan Antoni Tinsnendung S.Kom, mengapresiasi Pemerintah Kota Subulusalam dan kadis pendidikan yang menutup akses penyebaran virus corona diseluruh lini termasuk persiapan bagi siswa siswi disekolah sekolah yang masih libur. (30/04)

Walikota subulussalam telah membantu masyarakat dan jurnalis yang terkena dampak pasca pendemik corona, termasuk membantu sembako bagi masyarakat perdesaan. kami mengapresiasi bapak walikota subulussalam atas segala kebijakan peran sertanya dalam mengantisipasi pendemik Covid19 disubulusalam sekitarnya.

Hingga saat ini kota subulusalam Zona hijau, belum ada positip terkena covid- 19. demikian disampaikan pimpinan yayasan bina lingkungan kemanusiaan. kita juga mengapreaiasi kepala sekolah dan tenaga kependidikan yang berperan serta bergotongroyong menjalankan intruksi walikota dan kadis pendidikan subulusalam. (Syahbudin Padang)

 

 

0

Suara Indonesia News – Baturaja OKU. Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Sumatera Selatan H. Eko Wirawan, SH.,  melalui pesan WhatsApp menyebutkan bahwa di tengah pandemi virus corona Covid-19, kasus pelecehan dan kekerasan seksual terhadap anak terjadi lagi di wilayah Sumatera Selatan.

“Sungguh ironis, ketika kita berperang melawan wabah virus corona covid-19 ini, kekerasan seksual terhadap anak justru masih saja terjadi. Sudah ada dua laporan yang kami terima di KPAD Sumsel, yaitu dari Kabupaten OKU Timur dan Kabupaten Muratara”. Jelas Eko terkait kekerasan seksual terhadap anak.

Lebih lanjut  Eko menjelaskan bahwa, korban dari kasus pelecehan seksual tersebut kebanyakan anak di bawah umur.

“Kasus kekerasan dan pelecehan seksual masih cukup tinggi ditengah pusaran pandemi Covid-19 ini, dan hampir setiap bulan ada laporan yang masuk ke kami, baik yang resmi msupun laporan biasa,” ujar Eko.

Sebagaimana dijelaskan Eko Wirawan, SH Ketua KPAD Sumatera Selatan kepada Media SUARA INDONESIA NEWS.com melalui pesan Whats Appnya pada Rabu (29/4/2020) bahwa kekerasan atau pelecehan terhadap anak dibawah umur yang terjadi di wilayah Sumatera Selatan pada bulan Maret 2020 dan April 2020 ini ada dua kasus.

Kasus kekerasan seksual terhadap anak dibawah umur yang dilakukan oleh Ayah kandungnya sendiri terjadi di Kromongan OKU Timur, kemudian kasus rundupaksa yang terjadi di Muratara, dimana pelakunya juga ayah kandung korban sendiri yang usia korban baru berusia 10 tahun.

Yang lebih ironis, kedua kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi di Kabupaten OKU Timur dan Muratara ini, terjadi di tengah merebaknya wabah virus Corona covid-19. Kami dari pihak KPAD Sumatera Selatan tetap akan memantau terus potensi tindak kriminal tersebut.

Selanjutnya Eko meminta Kepada  Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten OKU Timur dan Muratara, untuk dapat memberikan bimbingan terhadap anak korban kekerasan seksual yang ditanganinya, agar tidak terjadi tekanan mental atau pisikologis terhadap korban. Selain itu Eko menghimbau agar korban diberikan pendampingan secara intensive agar psikologi anak bisa membaik pasca terjadi pekecehan dan kekerasan seksual terhadap korban tersebut.

Eko juga nengucapkan terima kasih dan penghargaan terhadap aparat Kepolisian setempat, yang telah sigap dan profesional telah menangkap pelaku kekerasan terhadap anak dibawah umur dan sudah diproses hukum lebih lanjut.

“Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan tetima kasih kepada aparat Kepolisian setempat yang telah menangkap pelaku kekerasan terhadap anak ini dan telah dilakukan proses hukum lebih lanjut tehadap pelaku. Kemudian saya meminta peran aktif dari rekan-rekan Pers, LSM dan seluruh Warga Masyarakat Sumatera Selatan, untuk segera melapor kepada Pemerintah dan pihak Kepolisian, P2TP2A jika ada dugaan kekerasan atau pelecehan terhadap anak, hal ini supaya kekerasan terhadap anak tidak terjadi lagi dikemudian hari”. Pinta H. Eko Wirawan, SH., Ketua KPAD Sumatera Selatan. (Oky)

0

Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Hiruk pikuk Pedagang jalur Pasar Minggu palimAnan Ke Selatan Semakin Hari Semakin Semrawut, di Sepanjang jalan tersebut Kanan Kiri Jalan sudah terbangun Bangunan Liar Para Pedagang,

Pantauan wartawan Media ini, trotoar yang Seharusnya menjadi Hak Pejalan Kaki sudah Menjadi Hak nya Para Pedagang Sehingga Kemacetan sering terjadi di Sepanjang jalan tersebut. (30/04-20)

Pedagang-Pedagang tersebut Kebanyakan bukan dari penduduk Asli Daerah Palimanan dan kebanyakan pendatang yang Mengadu Nasib dan Mencari Rezki untuk menjajakan dagangan  nya

Kesemrawutan terjadi hampir setiap Hari Seakan-akan menjadi Pemandangan yang kurang begitu indah Hingga Saat ini Penataan para pedagang Liar Belum tersentuh oleh pihak yang berwenang.

Dimana Tanggung jawab Pemerintah setempat baik dari Desa nya ataupun Kecamatan palimAnan nya Sendiri, Seakan-akan Mereka Diam dan Membiarkan Kesemrawutan itu Terjadi

Seiring Berjalannya waktu semakin bertambah nya pedagang – Pedagang Liar Semakin bertambah pula Kesemrawutan di Sepanjang jalan tersebut. (Sendi)

0

Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Jelang Pilwu 2019 lalu Desa Kanci Kulon dihebohkan atas laporan warga pada Polresta Cirebon berkaitan perbuatan penyalahgunaan wewenang dalam pengelolaan dana kompensasi desa dari jaringan Sutet yang melintasi tanah kas desa atau bengkok milik Lesmanawati Kuwu Kanci Kulon saat itu dan beberapa perangkat desa lainnya. Sehingga desa Kanci Kulon ketiban rejeki dari PT CEPR untuk jaringan Sutet yang melewati tanah bengkok tersebut.

Dana kompensasi yang seharusnya menjadi salah satu pendapatan desa dari sumber lainnya dan tersimpan di rekening desa untuk kegiatan dan pembangunan berkelanjutan di desa. Tapi kenyataannya dana kompensasi tersebut dibagi-bagikan oleh Lesmanawati Kuwu kepada perangkatnya dan juga BPD setelah diterima di tahun 2017.

Laporan warga pada Polresta saat ini dihentikan pasalnya informasi yang diterima media, unit tipikor Polresta menyerahkan permasalahan ini ke inspektorat Kabupaten dan atas lobi dan anjuran dari inspektorat untuk melakukan musdes atas pengelolaan dana kompensasi tersebut, maka kasus tersebut diduga disimpan dan tidak ditindaklanjuti.

Pada kenyataannya musdes yang dilakukan pemerintah desa hanya akal-akalan untuk melegitimasi penggunaan anggaran oleh Kuwu beserta sekdes dan perangkatnya plus BPD.

Saran yang disampaikan inspektorat menurut Kumaedi Ketua BPD yang ditemui di ruang Subandi Kuwu Desa Kanci Kulon (Rabu, 29 April 2020) menjelaskan kalo dana itu sudah disetorkan ke rekening desa dan digunakan sesuai pengelolaannya seperti yang dimaksud dari musdes tertanggal 1 Agustus tahun 2019, yang ikut ditandatanganinya sebagai Ketua BPD.

Padahal pengelolaan dan penggunaan anggaran yang tercantum dalam musdes berisi bagi-bagi anggaran teruntuk Lesmanawati kuwu, tunjangan tambahan dan penghasilan tambahan atas tanah yang dilewati sutet sejumlah Rp. 210.000.000,- (Dua ratus sepuluh juta rupiah), tunjangan tambahan penghasilan Sekretaris Desa Rp. 48 juta, tunjangan tambahan perangkat desa Rp. 10 juta per orang kali sebelas perangkat, ditambah tunjangan tambahan bagi perangkat yang tanah bengkoknya dilewati sutet sebesar Rp. 108 juta untuk 3 orang dan tunjangan tambahan dan operasional BPD sebesar Rp. 25 juta.

Dengan adanya musdes yang melegitimasi penggunaan anggaran untuk kepentingan pribadi Kuwu dan perangkatnya maka sebaiknya proses hukum supaya dilanjutkan karena terlihat jelas unsur penyalahgunaan wewenang yang dilakukan Kuwu beserta perangkatnya termasuk sekdes juga BPD yang ikut melegalkan musdes tersebut.

Sebagai efek jera supaya tidak ditiru oleh Kuwu lainnya sebaiknya oknum-oknum tersebut ditangkap untuk kelanjutan proses hukum pidana korupsi atas penyalahgunaan wewenang dalam pengelolaan anggaran dana kompensasi sutet. (Hatta)