0

Suara Indonesia News – Lhokseumawe, Polres Lhokseumawe bersama dengan gabungan instansi terkait seperti BNK Lhokseumawe, Jasa raharja dan dinas perhubungan melaksanakan pemeriksaan urine terhadap sopir bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), L 300 dan Hiace yang membawa angkutan pemudik liburan tahun baru 2020 di Terminal Tipe A Kota Lhokseumawe, Jumat (27/12) sekitar pukul 22.00 WIB.

Kegiatan tersebut dilakukan guna memberikan keamanan dan kenyamanan bagi penumpang yang mudik libur Natal dan menyambut tahun baru, yang mendapat dukungan pengamanan dari pihak Kepolisian khususnya di Aceh dengan digelarnya operasi lilin rencong 2019.

Kapolres Lhokseumawe, AKBP Ari Lasta Irawan, melalui Kabag Ops Adi Sofyan mengatakan, kegiatan itu guna melakukan upaya pencegahan supaya, sopir bisa mengendarai mobil dengan baik, tanpa terpengaruh dengan konsumsi narkoba yang membahayakan penumpang.

“Kalau sopir gunakan narkoba tidak menutup kemungkinan akan terjadi hal tak diinginkan,” katanya.

Sambungnya, dari puluhan sopir yang di cek urine nya satu positif narkoba, yang bersangkutan berinisial MY asal Kota Sigli, Oleh karena itu pihaknya akan berkoordinasi dan menunggu bagaimana hasil perkembangan dari Sat Narkoba.

“Kita mengimbau agar sopir tolong menjaga bagaimana caranya penumpang pemudik saat ini yang sudah ramai, bisa aman dalam perjalanan,” ujarnya.(18.N)

0

Suara Indonesia News – Cirebon, Serah terimah jabatan (sertijab) Pjs M. Idris Desa Ujungsemi ke Kuwu terpilih Kamaluddin, yang diselenggarakan di kantor balai Desa Ujungsemi, Kec. Kaliwedi, Kab. Cirebon. Minggu (29/12/2019)

Dalam sambutanya Pjs Desa Ujungsemi M. Idris mengucapkan, terimakasih kepada warga masyarakat Ujungsemi bersama-sama dalam kepemimpinan saya telah bekerjasama untuk membangun Desa Ujungsemi.

Masih menurut Pjs M. Idris memohon maaf dalam kepemimpinannya bila ada kesalahanan dan perilaku yang kurang berkenan dan mohon dimaafkan.

Selamat buat Bapak Kamaluddin Kuwu terpilih Ujung semi semoga dalam kepemimpinannya Desa Ujungsemi lebih maju, sejahtera dan lebih baik lagi,” terang M. Idris.

Kuwu terpilih Desa Ujungsemi Kamaluddin menuturkan, program kedepan Desa Ujungsemi sesuai dengan visi misi kita, dengan kepemimpinan saya semoga perangkat desa dan masyarakat bisa sinergi bekerja sama karena mengedepankan hasil misi yang sudah pas dinginkan oleh masyarakat.

Untuk program prioritas kita mengutamakan disektor pertanian karena sebagian besar warga sebagai petani, untuk pelayanan ke masyarakat kita layani secara maksimal tanpa membeda-bedakan semua masyarakat kita layani,” jelas Kamaluddin.

Kamaluddin berharap semoga kita semua warga masyarakat Ujungsemi bisa bekerjasama dengan baik supaya pemerintahan desa lebih maju dan lebih baik lagi,” pungkasnya. (Fi)

0

Suara Indonesia News – Jakarta, Tokoh muda Pendidikan Nasional ini, bulan November 2019 lalu pernah dideklarasikan Alumni Kongres Relawan Jokowi Sedunia (AKRJS) 2013 Dan Forum Wartawan Pancasila (FWP)  di Bakoel Koffie, Jakarta lalu sebagai “Calon Wakil Mendikbud, Nadiem Makarim. Semua dilakukan karena ke-pakarannya dalam mengurai sekaligus memberikan Inovasi dan solusi atas carut-marutnya bidang Diknas selama ini.

Kalau pun sedang cuti panjang, kelahiran  Kota Bandung, 9 Maret 1976 ini. Tetap membuka komunikasi dengan kami. “Bagaimana nasib ya jika penggerak Pendidikan Nasional cuti, padahal dalam hitungan detik, apapun bisa berubah tidak baik”,jawab ‘bang Indra panggilan akrab kami, melalui selulernya

Saat ditanyakan apa evaluasi bidang Diknas thn.2019 ini, bang Indra langsung menjawab “Waduh banyak Itu, kami ada ‘list-nya, stock-bank, mapp-nya termasuk solusinya. Namun jika memang diperlukan, dalam 108 hari kerja, saya siap mengurainya, Menyelesaikannya dan  merealisasikannya. List ini merupakan masukan – masukan berbagai pihak yang mencintai  NKRI dan visi misi Presiden Jokowi. List dan solusi ini , bagian terkecil dari ‘support kami terhadap program Nasional tentang ‘Pemberdayaan SDM Unggul’. Pokoknya, Inshaa Allah, kami siap meringankan kerja ‘mas Menteri Nadiem Makarim tahun 2020-2024 mendatang”, Demikian bang Indra melalui selulernya.

Hal lain yang menjadikan beliau ‘prihatin diakhir tahun 2019, adalah belum adanya Kemendikbud mempunyai tim yang bertugas mendampingi dan memberikan pelatihan kepada pejabat yang masih minim pengetahuan dalam mengelola konsep kebijakan pendidikan.

“Lho memang seperti Itu kok realitanya, padahal ini semua demi meningkatkan pembangunan pendidikan di Indonesia, tambah Direktur Eksekutif CERDAS –  Center for Education Regulations and Development Anaysis (Cerdas) ini.

Maka, masih kata bang Indra, kedepan ‘mas Menteri Nadiem   agar Kemendikbud  mempunyai tim yang bertugas mendampingi dan memberikan pelatihan kepada pejabat yang masih minim pengetahuan dalam mengelola konsep kebijakan pendidikan.

Kami menilai, masih lanjut bang Indra, semuanya didapati dri lapangan akan masih banyaknya pengelola dan pemangku kepentingan pendidikan yang belum mengerti atau paham mengenai konsep tata kelola kebijakan pendidikan, baik di pusat mauun daerah. Sehingga, kedepan pengelolaan pendidikan di Indonesia bisa maju dan tidak jalan di tempat.

“Maka kedepan, mas Menteri Nadiem  harus punya tim yang memang bertugas mendampingi dan memberikan pelatihan kepada pejabat-pejabat yang belum memahami konsep pengelolaan pendidikan, supaya mereka tahu konsepnya. Kalau itu bisa diberikan, mereka nanti akan tahu bagaimana sih mengelola pendidikan itu,” ,tambahnya

Masih lanjut bang Indra, pola atau skema yang ada saat ini belum menunjukan aktifnya pemerintah pusat yaitu Kemendikbud dalam mensinergikan konsep pendidikan kepada pihak pemerintah daerah (Pemda). Sehingga, masih ditemui mis-komunikasi atau mis-interpretasi dalam suatu kebijakan yang turun dari pusat ke daerah.

“Kalau menggunakan skema sekarang, kalau yang diharapkan adalah Mendikbud memberikan Permendikbud atau hanya instruksi, semua tidak ada yang mau ikut. Karena mungkin ada yang masih belum paham tentang itu. Jadi, harus proaktif dan datang ke daerah menyatukan visi dan pemahaman pengelolaan pendidikan. Serta, yang aktif itu harus levelnya lewat Menteri atau Wakil Menterinya,” jelas Indra.

Yang kedua, lanjutnya kepada suaraindonesianews.com, bang Indra,   mengharapkan agar ada ‘pemisahan’ urusan politik atau birokrasi pemerintah dengan urusan pendidikan, Itu yang kami beri nama ‘ distrik sekolah’ , atau  school district,  suatu   tim daerah yang khusus menangani pendidikan. Dimana posisinya dijabat atau diisi oleh orang-orang pendidikan di daerah tersebut, semacam ‘Dewan Pendidikan. Yang  bukan hanya memberikan saran kepada pemerintah daerah saja, namun mereka ikut mengelola pendidikan di daerah tersebut. “Otonom ya, tapi otonominya dibedakan dengan politik. Otonomi Pendidikan. Ini bukan Hal baru, Kita saja yang tertinggal,  karena konsep ini sudah dilakukan banyak negara lain, dan semuanya berhasil. Mas Menteri Nadiem pun paham, Karena beliau Juga pernah lama diluar negeri”, tutup bang Indra.(PpRief/RL) – Bersambung-

0

Suara Indonesia News – Banda Aceh, Tim SAR Brimob Polda Aceh dari Batalion A Kompi 1 Pelopor yang dipimpin Danki Iptu Ardiansyah, melaksanakan tugas untuk melakukan pengawasan dan pengamanan kepada masyarakat yang sedang merayakan libur Natal dan Tahun Baru 2020 di pantai Pasir Putih, Aceh Besar.

Informasi ini disampaikan Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol. Ery Apriyono, S.I K., M.Si dalam siaran persnya, Minggu (29/12-19).

Kemudian, Danyon A Pelopor Aceh Kompol Dodik Yulianto, S.I.K, menjelaskan kegiatan tersebut adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan Personel SAR Brimob untuk memberi rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang merayakan libur Natal dan Tahun Baru 2020, jelas Kabid Humas.

Ditambahkan Kabid Humas, bahwa Danyon A Pelopor Aceh juga menyebutkan tugas mereka nantinya melaksanakan patroli SAR di seputaran pantai dan lokasi wisata lainnya, guna mengantisipasi kejadian yang membahayakan jiwa pengunjung.

Kalaupun ada kejadian lain, Personil SAR kita siap untuk bergerak secara cepat mendatangi TKP untuk memberi pertolongan. Apalagi sekarang musim hujan dan rawan longsor Personil SAR Brimob bersiaga sampai waktu yang tidak ditentukan, kata Kabid Humas lagi mengutip penyampaian Danyon A Pelopor Aceh Kompol Dodik Yulianto, S.I.K. (Bidhumas Polda Aceh)

0

Suara Indonesia News – Cirebon, Pengambilan sumpah dan pelantikan sejumlah 176 kuwu oleh Bupati Cirebon di Hotel The Radiant Cirebon 28 Desember 2019 pagi.

Sosok Wandi kuwu Desa buyut Kec. Gunung jati Kab. Cirebon yang gagah dan mengayomi masyarakat.

Kuwu tepilih Desa Buyut Wandi menuturkan ke awak media disela-sela acara pelantikan, setelah saya dilantik dan bertugas di desa saya akan melakukan pelayanan ke masyarakat tidak pandang bulu semua lapisan warga masyarakat saya layani,” jelasnya.

“Untuk program unggulan atau prioritas, saya akan mengutamakan pertanian dari segi pengairan irigasi sawah karena Desa Buyut itu sebagian besar mata pencarian warganya sebagai petani, baru kepemudaan, pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan masyarakat,” terang wandi.

Wandi berharap, untuk warga masyarakat  buyut supaya bisa bersatu lagi tidak ada lagi yang nomor satu, nomor dua, nomor tiga, nomor empat, nomor lima semuanya satu, dan bersatu untuk membangun Desa Buyut.

Mari kita bersatu semua warga masyarakat untuk membangun Desa Buyut, lebih maju, sejahtera dan lebih baik lagi,” pungkas wandi. (Fi)

0

Ditulis oleh : Midian Halomoan Saragi, SH (Anggota Letho Institute)

Suara Indonesia News- Opini,  Tersebutlah suatu kisah nyata ribuan tahun yang lalu di suatu kerajaan. Waktu itu tepatnya sore hari ketika Sang Raja baru saja bangun dari tidur siangnya. Sebagaimana biasa kalau Paduka sedang berada di istana, ia melanjutkan istirahatnya dengan ngopi-ngopi di balkon sembari menikmati suasana pemandangan sore.

Berjalan kecil ke sana ke sini, Sang Raja tidak pernah melupakan untuk memandang ‘landscape’ lingkungan kerajaan sambil tersenyum puas atas keamanan dan kemakmuran yang telah dia berikan kepada rakyatnya.

Sore itu adalah suatu sore yang agak berbeda. Tiba-tiba dia dihentikan dan terhenyak oleh suatu pemandangan ‘haram’ di kejauhan di suatu titik pas di depan istana  kurang lebih sepuluh meter.

Dari balkon itu konsentrasinya terpusatkan pada salah satu  rumah dinas perwiranya dimana dia melihat dengan jelas seorang wanita sedang mandi di kamar mandi yang tidak ditutupi oleh atap.

Seorang wanita yang sangat cantik terlilit sepotong kain panjang basah sedang mandi dengan asyiknya. Pada waktu itu adalah lazim kamar mandi berada di sudut belakang rumah, terbuka tanpa kanopi. Hati sang Raja berdegup kencang mencoba melawan hasratnya dengan membuang muka untuk tidak lebih terpana.

Semakin kuat dia melawan syawatnya semakin keras pikirannya melemah untuk tidak melihat kesempatan langka yang sangat menggoda itu. Tidak tahu apakah karena kemolekan wanita tersebut atau oleh karena hal lainnya, akhirnya sang Raja tergoda terbuai dan terhanyut oleh suasana itu.

Hatinya mulai dibuahi dosa durjana. Dan dosa itu menggulung sukmanya bagai perahu kecil yang dihempaskan ombak yang sangat besar. Sang raja padahal memiliki ratusan istri dan ratusan selir yang diambil dari seluruh wanita muda tercantik dari setiap kabupaten dan kotanya. Stok wanita cantiknya sangatlah banyak yang dalam bahasa prokemnya yang bakalan habis deh.

Singkat cerita, sang raja segera memanggil dan meminta pengawalnya mencari tahu siapa wanita itu. Raja bahkan meminta wanita itu untuk menghadap  dan  yang kemudian diketahui adalah istri dari salah seorang perwira mudanya yang sedang bertempur di medan konflik sebagai perwira.

Benarlah kenyataannya, bahwa ia adalah seorang istri dan wanita muda yang sangat cantik rupawan.  Setan telah menggelapkan hati sang raja dalam kepekatan durjana, maka keesokan harinya, ia selanjutnya  memanggil Panglima untuk mengeluarkan perintah dinas memindahkan sang perwira muda untuk dipindah tugaskan ke garis  pertempuran paling depan dengan maksud agar tewas.

Kalkulasi Raja memang tepat karena tidak menunggu satu minggu, didapati kabar bahwa sang perwira muda gugur dalam bela negara. Sang Raja kemudian pura-pura bersedih mendengar kabar buruk itu meskipun sebenarnya hatinya sangatlah gembira mengingat sudah tidak ada lagi aral melintang yang menghalangi niat jahatnya.

Masa berkabung, belum lah lewat satu minggu dan tanah merah kuburan sang perwira masih belum keras ketika raja akhirnya mengirim pengawalnya meminta sang janda untuk tinggal  bersama raja.

Kejahatan ini sesungguhnya diketahui para petinggi kerajaan, para pejabat militer, kaum cendikiawan dan para pemuka elit agama. Tapi mereka bungkam seribu bahasa. Mereka lebih takut kehilangan jabatan dan harta ketimbang menyatakan kebenaran.

Kisah terkutuk ini sebagaimana lazimnya bangkai yang tidak bisa menyembunyikan bau busuknya akhirnya tercium oleh seluruh rakyat. Jangankan menegor, membicarakannya terbuka di khalayak ramai saja tidak ada yang berani.

Tidak seorangpun melakukan sesuatu yang baik dan benar hingga akhirnya sekonyong-konyong seorang pemuka agama miskin dan jujur serta pemberani akhirnya muncul menghadap raja untuk menegurnya. Oleh kesohoran integitas sang pemuka agama ini entah kenapa raja akhirnya merasa malu dan merasa bersalah atas tegorannya.

Ternyata tidak semua manusia takut dan ikut hanyut dalam kekelaman. Selalu ada seseorang yang tersisa seseorang yang tidak terpapar polusi akan nikmatnya kecanduan agar kisah dunia ini tetap berputar dan berjalan. Yang menjadi masalah adalah harus separah apa kerusakan memporaporandakan sesuatu baru kemudian seorang pembaharu muncul. Siapa mereka yang berani bertindak sebagai pelopor?.

Ketika suatu kejahatan dan kecurangan dengan sengaja dilakukan para pemimpin di suatu perusahaan (BUMN), bahkan sudah terjadi berulang kali dan hampir menggerogoti perusahaan, adakah yang berani menjadi pembeda?. Mereka-mereka yang berada di lingkaran satu bahkan cenderung memuja-muji Pimpinan atas dosa busuk tersebut.

Sebagian bahkan tega mencari kesempatan untuk memanfaatkan kegilaan itu demi posisi, jabatan dan kekuasaan yang lebih besar. Para pemimpin korup dengan gayanya yang suka pidato moral, bahkan terkesan relijius, selalu berhasil menghipnotis pegawainya untuk bekerja “loyal dan menjaga kelangsungan dan keutuhan perusahaan”. Di berbagai kesempatan dan tempat, mereka selalu mengingatkan pegawai agar berdoa demi eksistensi serta kesuksesan perusahaan.

Pemimpin korup juga tidak segan berakting, seolah-olah mereka adalah insan agamis yang sebentar-sebentar mengutip ayat-ayat kitab suci. Kultum dan kotbahnya terdengar sejuk mendakwai melebihi fasihnya para Ulama. Sebaliknya mereka juga tidak segan-segan untuk bertindak keras dan menteror bawahan ketika didapati ada yang sudah mulai berani-berani usil dan meributkan permainan mereka. Lebih gila lagi, dalam budaya korporasi yang korup dan jahat, para pemimpin malah mencari kader yang bisa dijadikan “kunyuk” untuk dijadikan sebagai sengkuni untuk memutar lebih besar dan lebih cepat pembobolan.

Pemimpin-pemimpin korup juga sangat senang dengan acara-acara seremoni, dimana mereka biasa dengan gayanya menebarkan pencitraan besar-besaran dengan menghamburkan banyak uang. Segala hal yang berbau pencitraan kalau perlu dibayar dan dibeli. Maka Perusahaan yang sesungguhnya ibarat bahtera  yang sudah bocor dipersepsikan dengan  banyaknya penghargaan-penghargaan prestisius yang menipu. Jargon-jargon digebyar, “pertunjukkan sirkus” dibuat semewah mungkin sementara mereka berpestapora di sudut sana sambil menertawakan perusahaan dan pemiliknya.

Hukum ‘reward dan punisment’ tetap di-‘running’ seolah-oleh perusahaan dijalankan dengan profesional sesuai standart tata kelola peruahaan kelas dunia (World-Wide company). Beberapa karyawan yang ketahuan melakukan kesalahan dan fraud minor secepatnya dieksekusi dengan penurunan pangkat kalau perlu diminta mengundurkan diri.

Bagi mereka yang masih berani melawan kemudian ditakut-takuti dengan teror akan dilaporkan ke kepolisian. Dengan pengunduran diri maka kewajiban perusahaan sebagai kompensasi hak dan pesangon bisa diirit dengan tidak perlu membayarkannya. Alangkah jahatnya Pemimpin korup yang dengan sengaja enggan membayarkan hak pegawai hanya untuk memperbesar jatah kue yang dapat digigitnya.

Ironis memang, di sisi lain pegawai yang melakukan penggelapan dan pencurian yang ratusan kali lipat santai-santai saja dengan gaya “pede dan parlente”nya merasa tidak bersalah. Kalaupun mereka diperiksa konon hanyalah sebagai  syarat formal saja agar aturan terkesan dijalankan tanpa pandang bulu.

Kalau kasusnya mulai membesar dan mengganggu sedikit, maka pemimpin melakukan rotasi untuk mengamankan yang bersangkutan ke tempat aman sambil menunggu momentum yang lebih kondusif untuk bermain lagi. Karena kalau mereka benar-benar diperiksa oleh pemeriksa ekternal dan penegak hukum maka seluruh kejahatan kolegial dan alat buktinya pastilah terungkap.

Jadi jangan pernah berharap ada kejadian dan kasus yang dengan berani ditindaklanjuti dengan memprosesnya ke kepolisian. Kalau pun ada, itu hanyalah kasus remah-remah yang sudah disetting dampaknya dengan satu tujuan untuk pencitraan semata.

Jangan tanyakan peran dan advokasi serikat pekerja, karena sesungguhnya mereka juga sedang  sibuk dengan “bisnisnya sendiri” dengan “agenda besar” organisasi mereka. Malah mungkin  saja mereka adalah bagian yang tidak terpisahkan dari “kejahatan” ini.

Serikat pekerja korup seperti ini barulah melakukan pendampingan dan pembelaan hanya bagi kasus-kasus yang seksi saja atau kasus yang melibatkan pengurusnya  atau kasus-kasus yang mengganggu kepentingan mereka saja. Seandainya pun kalau ada bantuan untuk kelompok di luar mereka,  biasanya ada  “syarat dan ketentuan yang berlaku”.

Loyalitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya adalah  kepatuhan atau kesetiaan. Secara umum loyalitas itu dibatasi oleh hukum dan kebenaran. Loyalitas itu idealnya linear dengan hukum dan kebenaran. Loyalitas secara filosofis terutama dan utamanya haruslah ditujukan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian kepada lembaga dan atau pemilik/pendiri lembaga dimana kita sebagai bagian atau anggotanya sebagaimana dituangkan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga lembaga dimaksud.

Bolehkan loyalitas ditujukan kepada pemimpin perusahaan kita?. Tidak! Pemimpin perusahaan adalah oknum insani yang bisa silih berganti memimpin baik karena dipilih maupun tidak. Sesungguhnya dia adalah juga bagian dan atau anggota dari suatu organisasi/lembaga itu.

Pemimpin juga adalah manusia fana yang tidak sempurna dan cenderung menyimpang serta suka melakukan  kesalahan. Saya sering  mendengar kata bijak yang mengatakan jangan melihat orang tapi lihatlah Allah karena manusia bisa menipu dan jatuh. Jadi secara teoritis filosofis adalah tidak baik memberikan loyalitas kita kepada pemimpin apalagi pemimpin yang nyata-nyata secara ‘de facto de jure’ telah diketahui melawan dan melanggar hukum. Alangkah malang dan bodohnya kita seandainya menjadi anggota dari seorang pemimpin demikian.

Loyalitas kepada pemimpin cenderung memanipulasi dan membuat anggota fanatis buta. Kondisi seperti inilah yang menyebabkan suatu organisasi/perusahaan semakin terpuruk menuju ke tahap bubar dalam ‘life-cycle’-nya.

Pertanyaan yang menarik untuk didiskusikan adalah apakah pegawai atau anggota wajib dan tidak bersalah atau berdosa jika melaporkan kejahatan atau kecurangan dari pemimpin? Jawabannya harusnya adalah “yes yes yes”. Tetapi kenapa pegawai tidak bereaksi atas kewajiban ini?.

Mungkinkah ada doktrin sesat yang sering dikampanyekan oleh pemimpin nakal?. Mari kita telusuri logikanya. Pemimpin korup biasanya rajin kampanye perihal keselamatan perusahaan dengan menekankan pentingnya soliditas pegawai dengan tidak membuat gaduh. Pegawai ditekankan agar selalu bekerja dengan rambu-rambu bahwa kelangsungan perusahaan adalah segalanya, meskipun mereka sendiri secara sadar sedang mematikan perusahaan.

Segala program pembinaan mental diberikan semata-mata untuk membutakan mata nalar dan kesadaran pegawai. Seolah-olah apabila ada pegawai yang berani membongkar suatu kejahatan dan kecurangan dianggap dan dituduh telah merusak nafkah seluruh pegawai apalagi kalau laporan itu kemudian membuat perusahaan tergoncang sementara waktu.

Manipulasi otak ini akhirnya memang  menciptakan pegawai yang tidak kritis dan sensitif sampai akhirnya perusahaan bubar dimana penyesalan sudah terlambat disadari. Mereka mengajarkan doktrin dan ajaran sesat  dengan pemikiran-pemikiran logika terbalik. Dengan situasi ini maka kejahatan dan kecurangan di BUMN tidak pernah bisa terungkap total.

Pegawai yang baik adalah pegawai yang mencintai perusahaannya. Pegawai yang mencintai perusahaannya adalah pegawai yang menjaga perusahaannya dari kecurangan dan kejahatan khususnya para pemimpin nakal. Lebih cepat kecurangan dan kejahatan diungkap semakin kecil kerugian dan kerusakan yang ditimbulkannya. Ada banyak saluran terpercaya bahkan berlapis yang bisa digunakan di masa milenial ini. Sudah waktunya BUMN diselamatkan dari penikmat uang haram, pro-radikalisme dan serikat pekerja korup.

 

 

0

Suara Indonesia News – Surabaya, Berikut ini adalah sosok putra dari Bapak H. Saleh Arofan dan Ibu Eliza Abdat. Dokter lulusan Universitas Brawijaya ini sudah mendulang banyak prestasi sejak usia belia. Di masa kuliahnya, anak muda visioner ini telah berhasil meraih 12 penghargaan Ilmiah dari berbagai universitas ternama di Indonesia.

Gamal Albinsaid, M.Biomed nama lengkapnya. Dia seorang dokter, inovator kesehatan, wirausaha sosial, yang juga inspirator kebanggaan Indonesia. Ia dilahirkan 8 September 1989 lalu dan memiliki usia masih 30 tahun.

Dia sebagai dokter muda berprestasi, telah mengembangkan berbagai inovasi yang lebih maju. Diantaranya membuat Klinik Asuransi Sampah, InMed, Siapapeduli.id, dan berbagai inovasi kesehatan lainnya.

“Dengan berbagai inovasi kesehatan tersebut, masyarakat yang kurang mampu bisa merasakan manisnya layanan kesehatan,” tukas dr. Gamal, saat dihubungi Sabtu pagi (28/12/2019).

Katanya, Kisah seorang anak pemulung bernama Khaerunnisa yang meninggal di gerobak sampah ayahnya, karena sakit diare dan tak mampu berobat.

“Ini menjadi motivasi saya untuk mengembangkan berbagai inovasi kesehatan. Terutama dalam mencapai visi membuka akses layanan kesehatan kepada semua orang, termasuk mereka yang kurang mampu,” jelas dr. Gamal sapaan akrabnya.

Berikut tiga rintisannya yang mulai berkembang sukses;

  1. Klinik Asuransi Sampah (Garbage Clinical Insurance)

Garbage Clinical Insurance adalah asuransi kesehatan mikro yang menggunakan sampah sebagai sumber pembiayaan. Dengan program ini. Garbage Clinical Insurance memobilisasi sumber daya masyarakat yang terbuang untuk membuka akses pelayanan kesehatan dan menghilangkan penghalang antara fasilitas kesehatan dengan masyarakat.

Melalui program ini, masyarakat cukup menyerahkan sampah senilai Rp 10.000 setiap bulan dan mereka akan mendapatkan jaminan kesehatan mulai layanan kesehatan primer, sekunder, dan tersier, termasuk operasi dan rawat inap.

Program ini merupakan social engineering atau rekayasa sosial. Sebelumnya, masyarakat berpikir bahwa sampah tidak berguna dan kesehatan mahal.

Setelah mengikuti program ini, mereka berpikir bahwa sampah bernilai dan kesehatan tidak mahal. Oleh karena itu, Garbage Clinical Insurance dapat merubah persepsi dan kebiasaan masyarakat dalam waktu singkat.

Beberapa diferensiasi dan kelebihan lain dari program ini antara lain, 1) menggunakan sampah sebagai sumber pembiayaan, 2) menerapkan sistem pelayanan kesehatan holistik, yaitu promosi kesehatan, upaya preventif dari sakit, pengobatan ketika sakit, dan rehabilitasi setelah sembuh, 3) wirausaha sosial, 4) akses luas, sistem asuransi mikro dengan sampah memiliki akses luas kepada masyarakat, karena setiap orang dan setiap rumah memproduksi sampah setiap hari, 5) pembiayaan komunitas secara mandiri, 6) sustainable dalam pembiayaan.

Garbage Clinical Insuranceadalah prototipe yang dapat direplikasi di tempat lain, diadopsi sebagai program pemerintah, dan discaleup secara masif.

  1. InMed

Wirausaha sosial berbasis teknologi yang memenuhi berbagai kebutuhan kesehatan masyarakat dengan pendekatan digital. InMed secara konsisten berusaha melakukan digitalisasi berbagai layanan kesehatan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan.

InMed berusaha mewujudkan one stop service for healthcare. InMed telah secara konsisten mrnghadirkan tenaga kesehatan langsung di rumah orang-orang yang kurang mampu.

Program ini juga telah mengembangkan berbagai tur diantaranya Med-Visit (Fitur yang menghubungkan tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan dengan masyarakat untuk memberikan layanan kesehatan homecare).

Med-Blood (fitur pencari pendonor darah, sosialisasi donor darah, dan pendukung donor darah), Med-Talk (layanan konsultasi kesehatan via chatting, voice call, dan video call), Curhat-Call (layanan konsultasi kesehatan mental via chatting, voice call, video call), Med-Fund (layanan penyedia bantuan dana kesehatan.

Med-Lance (layanan penyedia ambulance), Med-Food (layanan penyedia makanan bergaransi sehat), Med-Shop (layanan penyedia berbagai alat dan inovasi kesehatan,), Med-News (layanan penyedia informasi kesehatan terpercaya), Med-Quick (layanan kesehatan emergency), dan lain sebagainya. Melalui program ini, InMed memiliki visi Making Indonesian Health Integrative, Connective, and Collaborative.

  1. Siapapeduli.id

Siapapeduli.id adalah crowd funding pembiayaan kesehatan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu mendapatkan bantuan dana kesehatan dengan pendekatan digital, media sosial, dan gerakan kerelawanan (the power of volunteerism).

Melalui program ini, masyarakat yang kurang mampu dan membutuhkan dana bantuan kesehatan, cukup mendaftar di website atau aplikasi mobile atau menelpon call center. Masyarakat juga bisa mendaftarkan orang lain, seperti teman, tetangga, dan/atau keluarga.

Setelah melalui proses verifikasi, siapapeduli.id akan melakukan galang dana secara digital, kemudian masyarakat akan berdonasi, dan pasien bisa mendapatkan bantuan pembiayaan kesehatan dari masyarakat. Inovasinya telah membantu ribuan pasien mendapatkan layanan kesehatan.

“Tuhan menunjukkan KuasaNya. Kerja keras, kesabaran, dan berbagai inovasi yang luar biasa yang membuat saya terus belajar berbakti,” ujar dr. Gamal.

Kata dia, dengan berbagai inovasi kesehatan yang dikembangkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan kesehatan. Dirnya juga telah mendapatkan lebih dari 50 perhargaan dan 11 diantaranya adalah penghargaan internasional dari Inggris, Jepang, Jerman, Korea Selatan, India, Thailand, Kamboja, Peru, dan Amerika Serikat. Bahkan dr. Gamal Albisaid Masuk dalam 1 diantara 50 inovator sosial paling berpengaruh di dunia.

Gamal Albinsaid adalah orang muda pertama dan satu-satunya di Asia yang meraih penghargaan HRH The Prince of Wales Young Sustainability Entrepreneur Award dari Kerajaan Inggris, yang diserahkan langsung oleh Pangeran Charles di Istana Buckingham. Gamal Albinsaid berhasil menyisihkan 511 pengusaha dari 90 negara.

“Dari sekelias kegiatan saya ini, adalah sebuah promotion tools yang dibuat para relawan Dokter Gamal. Dekat-dekat ini, saya akan turun ke masyarakat dan totalitas berjuang Pilwali Surabaya 2020, dengan mencalonkan diri sebagai Walikota Surabaya,” terangnya penuh optimisme.

Ini pandangan dr Gamal yang berniat maju sebagai bacawali Surabaya dengan ciri khas dokter, inovator kesehatan, inspirator bagi milenial Indonesia dan wirausaha sosial. Yang digadang-gadang relawannya “The Next Risma”.

“Bagi netizen dan masyarakat yang budiman untuk lebih kepo dengan Dokter Gamal bisa mengunjungi media sosial lewat saya,” pungkas dr. Gamal. (Gus Din)

 

0
Foto ilustrasi

Suara Indonesia News – NTT, Lantaran tergiur kemolekan “gunung kembar” seorang gadis manis berpostur sintal, sebut saja Bunga (19), di kota Maumere, Paulus de Rosari (53) oknum Aparatur Sipil Negara (ASN)  di kabupaten Sikka, akhirnya harus berurusan dengan polisi.

Paulus diamankan polisi karena telah melakukan pelecehahan seksual terhadap Bunga, dengan meremas “gunung kembar” milik Bunga.

Kejadian berawal ketika Bunga sedang lari pagi di seputaran jalan El Tari, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok pada pukul 05.30 Wita. (28/12-19)

Saat berlari, tiba-tiba dari arah samping kanan, pelaku langsung meremas “gunung kembar” sebelah kanan korban. Usai melakukan aksi bejatnya, pelaku kemudian kabur menggunakan sepeda motornya.

Kesal dengan perbuatan pelaku, Bunga  yang belakangan diketahui anak seorang anggota polisi, nekat mengejar pelaku. Naasnya, sepeda motor yang ditumpangi pelaku terjatuh persis di depan Hotel Kojatoa, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok Timur. Ia kemudian diamankan warga dan diserahkan ke polisi.

Kepada awak media, Paulus mengaku khilaf telah melakukan perbuatan tak terpuji itu.

“Saya akui kesalahan. Saya juga tidak tahu bisa berbuat begini,” ujar pelaku di Polres Sikka.

Saat ini pelaku sementara diperiksa oleh Unit PPA Satreskrim Polres Sikka. (Dance Henukh)