0
Kondisi truk jatuh sebelum dievakuasi di jalan Elak Buket Rata Lhokseumawe Setibanya di tengah tanjakan, truk mendadak tidak bisa naik. Sopir pun bermaksud memindahkan persneling, namun terlambat.

Suara Indonesia News – Aceh, Sebuah truk nopol BK 9391 BG, jatuh ke jurang di Desa Alue Awe Jalan elak, kota lhokseumawe, Jumat (13/09/19) sekitarpukul 09.30 Wib. Beruntung sopir truk yang membawa muatan susu seberat 12 ton itu, selamat. Truk jatuh ke jurang karena pengemudi terlambat over persneling.

Informasi dihimpun dilokasi setelah jatuh ke jurang sedalam lima meter, truk datang dari arah Buket Rata (timut) menuju Kabupaten Bireun (barat). Sesampainya di jalur tanjakan, sopir truk (AG) menggunakan persneling atau gigi dua.

Setibanya di tengah tanjakan, truk mendadak tidak bisa naik. Sopir pun bermaksud memindahkan persneling, namun terlambat. Truk malah mundur ke samping kiri sampai 25 meter dan terjatuh ke jurang, Beruntung sopir selamat tidak tergenjet, begitu pula paket yang dibawanya dari Medan hendak ke Bireun tidak tumpah.

Anggota Brimob Jeulikat menjelaskan, yang kebetulan lewat dengan truck reo ikut mengamankan dan menertibkan arus lalu lintas akibat kecelakaan tersebut karena out of control (lepas kendali). Dimana selain truk tak kuat nanjak karena sopir lambat memindahkan persneling dari dua ke satu, juga truk penuh muatan. “Begitu akan over gigi, truk keburu mundur dan tidak bisa dikendalikan akhirnya jatuh ke jurang,” ungkapnya.

Menurut warga, kecelakan tersebut tidak sampai membuat korban jiwa. Sopir yang ikut jatuh ke jurang selamat tanpa luka. “Sopir selamat, dan truk belum diderek dan sebelumnya itu barang muatan berupa paket telah dipindahkan,” jelas warga yang melihat.

Masyarakat sekitar mengimbau sopir yang akan melewati jalur Elak khususnya tanjakan tersebut harus persiapan matang. Jangan sampai kelebihan muatan apalagi lambat mindahkan persneling. “Jalurnya lumayan rawan sudah langganan truk  PT indofood dan LPG. Jadi tolong benar-benar waspada,” unkap warga.(man)

0

Suara Indonesia News – Batam Kepri, Operasi Patuh Seligi yang dilaksanakan Serentak pada tanggal 29 agustus s/d  11 september 2019 di Wilayah hukum Polda Kepri kemarin jumlah rawan kecelakaan ringan maupun berat turun drastis. Jumat (13/09/19)

Dirlantas Polda Kepri Kombes Pol Roy Ardhya Candra, S.IK menyampaikan,” Polda Kepri telah melakukan kegiatan Preemtif, Preventif dan penegakan hukum dalam berlalu lintas.

Operasi Patuh Seligi dilakukan selama 14 hari pelaksanaan dengan jumlah  penindakan sebanyak  4.884 tilang sehingga mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 70%. Pada tahun 2018 jumlah penindakan hanya 2.865 tilang mengalami peningkatan. Sedangkan halnya untuk teguran kepada pengendara juga mengalami peningkatan sebesar 83% dimana pada tahun 2019 ini mencapai 2.084  teguran sedangkan tahun 2018 hanya 1.141 teguran.

Kembali dijelaskan oleh Dirlantas, bahwa selama pergelaran Operasi Polda Kepri telah berhasil menekan jumlah angka kecelakaan lalu lintas dengan rincian data kecelakaan sebagai berikut :

Jumlah kecelakaan lalu lintas sebanyak 25 kejadian di tahun 2019  jika dibandingkan pada  tahun 2018 sebanyak 35 kejadian berarti turun 29  persen.

Sedangkan Korban meninggal dunia tahun 2019 hanya 2 orang dibanding pada tahun 2018 sebanyak 5 orang juga mengalami penurunan.

Sedangkan untuk korban luka berat juga mengalami penurunan sebesar 36%, dimana pada tahun 2019 sebanyak 7 orang dan pada tahun 2018 sebanyak 11 orang.

Bahkan untuk korban Luka ringan mengalami penurunan sebesar 37% pada tahun 2019 mencapai  33 korban dan pada tahun 2018 sebanyak 52 orang korban luka ringan.

Mengenai  untuk kerugian Materiil juga mengalami penurunan  sebesar 46% dimana pada tahun 2019 sebanyak Rp. 59.100.000 dan pada tahun 2018 sebesar Rp. 108.700.000.

Selama pergelaran Operasi juga terdapat sasaran Prioritas yang menjadi target Operasi seperti penggunaan Helm SNI, melawan arus , Penggunaan Handphone saat berkendara, Pengendara dibawah pengaruh alkohol,  berkendara melebihi batas kecepatan, serta pengendara dibawah umur.

Untuk kedepannya Operasi Patuh Seligi 2019 akan dilanjutkan dengan Operasi Zebra Seligi 2019, Operasi Zebra sendiri dilaksanakan menjelang Operasi Lilin (Operasi Pengamanan Natal dan Tahun Baru). Untuk target Prioritas dan Penindakan pada Operasi Zebra akan lebih tinggi dari pada Operasi Patuh. Dia,” Menghibau kepada masyarakat kiranya dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan dalam berlalu lintas untuk tercapainya Kamseltibcar Lantas yang lebih baik ucapnya. (Obet)

0

Suara Indonesia News – Riau, Pijar Melayu menyampaikan lima rekomendasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dalam mengatasi persoalan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Riau.

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Pijar Melayu, Rocky Ramadani saat menggelar FGD dengan tema Karhutla Riau dampak hari ini dan esok, di Pekanbaru, Kamis kemarin (12/9/2019). Hadir sebagai pembicara pada FGD ini yaitu dari BPBD Provinsi Riau Naspi Yendri, Dinas Kesehatan Provinsi Riau Rini Handayani, Anggota DPRD Provinsi Riau Ade Hartati Rahmad , Polda Riau Kompol Darmawan dan dari BMKG Pekanbaru Marzuki.

Lima rekomendasi untuk pencegahan Karhutla itu diantaranya, pertama pemerintah harus membangun koordinasi kepada seluruh stakeholder dalam upaya pencegahan Karhutla secara terintegrasi.

Kedua penegakan hukum secara tegas terhadap oknum korporasi, pelaku pembakaran serta banyak nya lahan ilegal yang menyebabkan kerugian secara ekonomi, ekologi dan sosial.

Ketiga pemerintah harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat di tingkat tapak melalui penyediaan penyuluh dan informasi rawan kebakaran terpadu di desa-desa.

Keempat pemerintah perlu membentuk posko kesehatan gratis di tempat strategis bagi upaya masyarakat dalam penerimaan kesehatan karena dampak Karhutla. Karena posko ini sangat dibutuhkan masyarakat.

Kelima mendorong Gubernur Riau secara bersama untuk menekan kebijakan pusat dalam rangka menyelesaikan Karhutla di Riau yang sudah terjadi bertahun-tahun.

Rocky berharap, agar kedepan tahun-tahun berikutnya Riau bisa terbebas bencana kabut asap, tentu harus dilakukan berbagai kegiatan yang dilaksanakan di lapangan seperti penyuluhan, sosialisasi, dan memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa membakar lahan itu sangat merugikan.

“Kita harus membangun persepsi kepada semua pihak agar menjadikan asap sebagai musuh bersama. Jadi kita ke depan fokus kepada pencegahan. Jangan setelah ada kejadian seperti ini baru sibuk melakukan pemadaman. Makanya perlu langkah konkret untuk pencegahannya kedepan,” tutup mahasiswa pasca sarjana UIR ini. (Rocky)

0

Suara Indonesia News – Aceh Tenggara,
Untuk pengusulan dana desa tahun 2020, desa Sepakat Segenap, kecamatan semadam, kabupaten Aceh Tenggara, mengadakan musrembang desa (musdes).

Musrembang desa diadakan di aula kantor kepala desa, kecamatan Semadam, kabupaten Aceh tenggara jumat 13/09/19  yang di hadiri oleh kepala BPMK , danramil, kapolsek, dan tokoh masyarakat serta pendamping desa.

Jamrin kepala BPMK kabupaten Aceh Tenggara, menyarankan agar anggaran dana desa untuk tahun 2020 agar diberbesar anggarannya untuk BUMK dengan tujuan untuk  mengangkat prekonomian masyarakat dan untuk memajukan desa, tentunya masyarakat nya pun harus tau cara untuk mengembangkan dana desa itu sendiri. Karen dana desa itu untuk desa dengan itu di sarankan bagi perangkat desa nya agar ikut bimbingan teknis (Bimtek) RPJM untuk menambah ilmu agar tau cara menggunakan dana desa yang benar benar bermanfaat bagi masyarakat tegasnya.

Muhamad Tami ST kepala desa sepakat segenap ketika di konfirmasi oleh Wartawan media ini di rumahnya mengatakan, kalau untuk BUMK kita usulkan untuk pembelian mesin untuk bajaksawah karena mayoritas masyarakat desa sepakat segenap ini adalah petani, kita akan beli alat alat pertanian yang nanti nya masyarakat kalau mau membeli alat pertanian bisa melalui ke BUMK dengan sarat yang sudah di tentukan.

Dan untuk mesin itu bisa kita sewakan, uang sewanya itu akan kita kembangkan kembli melaui BUMK, ( yusuf)

0

Suara Indonesia News – Bintan Kepri, Terkait permasalahan bapak pejuang pembentukan Provinsi Kepulaian Riau (Kepri) Huzrin Hood, Lembaga Komando Pembrantasan Korupsi Provinsi Kepri jumat (13/09/19), angkat bicara.

Kennedy Sihombing, selaku Ketua LKPK Wilayah Provinsi kepri menyampaikan,” Sangat menyayangkan Dengan sikap Staf Protokol DPRD Kepri tidak bisa memilah mana Tokoh pejuang dan tidak,
sehingga terjadi gunjingan masyarakat kok bisa Bapak Pejuang Kepri di lecehkan pada saat pelantikan DPRD Provinsi Kepri kemarin.

Pada hal Staf Protokol melihat pada saat itu Bapak Huzrin Hood bersama Plt Gubernur Kepri Isdianto dari ruang VIP menuju ruang pelantikan, namun pada saat hendak duduk di kursi tribun A salah satu staf Protokol DPRD Kepri langsung menarik dan mengarahkan pindah ke tribun D bahkan kursinya pun baru di sediakan. Bahkan kejadian tersebut banyak mata yang melihat.

Sekretaris Dewan (Sekwan) Hamidi yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Dia juga menambahkan baru aja menjabat Sekwan sudah begini apa lagi menjadi pejabat. Seharusnya dia berfikir tanpa perjuangan Bapak Huzrin Hood walaupun menelan rasa pahit sendiri namun beliau bangga Provinsi Kepulauan Riau bisa bisa terbentuk. Ucapnya. (Obet)

0

Suara Indonesia News – Muara Enim SumSel, Polsek Tanjung Agung melaksanakan kegiatan “BARAKALLAH” (Bhayangkara Bersedekah Karena Allah) yang di pimpin Kapolsek Tanjung Agung AKP Arif Mansyur,S.H,. S.I.K,.M.M Bersama Personil.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari
Jumat, 13/09/2019, sekitar
Pukul 09.00 WIB Yang berlokasi di Desa Pagar Dewa Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim.

Adapun Personil Polri yang terlibat serta diantaranya, Kapolsek Tanjung Agung, Para Kanit, Para Kasi dan Bhabinkamtibmas Polsek Tanjung Agung.

Kegiatan BARAKALLAH bersama para Dokter Puskesmas Tanjung Agung, juga di dampingi oleh Perangkat Desa Pagar Dewa Saudara Sutar Moko dengan cara mendatangi dari rumah ke rumah warga – warga yang kurang mampu untuk diberikan pelayanan kesehatan dan diberikan bantuan.

Kegiatan ini juga melaksanakan Bakti Sosial dan Memberikan bantuan berupa “Sembako dan Santunan” kepada Masyarakat yang memang membutuhkan, serta sekaligus memberikan bantuan pelayanan pengecekan kesehatan dan pemberian obat-obatan secara gratis oleh para Dokter yg sedang Internshift di UPTD Puskesmas Tanjung Agung.

Dokter yang melakukan pengecekan kesehatan warga dalam kegiatan ini yakni Dr. NIKEN dan Dr. NADIA.

Kapolsek mengatakan, adapun Tujuan kegiatan ini adalah untuk menunjukkan bahwa POLRI ada dan dekat dengan Masyarakat, Khususnya Polsek Tanjung Agung ingin berbagi bersama masyarakat yang kurang mampu dan berupaya bermanfaat bagi Masyarakat serta bukti nyata Polsek Tanjung Agung menyatu dengan masyarakat dan Polsek Tanjung Agung adalah bagian dari Masyarakat Kecamatan Tanjung Agung dan Kecamatan Panang Enim.

Berikut data 5 (Lima) orang masyarakat yang menerima bantuan tersebut yaitu :1. Nama :Rubai
umur : 80 Th
Pekerjaan :Tani
Keluhan : lumpuh

2. Nama : Romsini
umur : 70 Th
Pekerjaan : Tani
Keluhan : Mata Rabun dan sakit sendi

3. Nama : Cik Nawi
umur : 70 Th
Pekerjaan : Tani
Keluhan : mata Rabun

4. Nama : Barni
umur : 80 Th
Pekerjaan : Tani
Keluhan : Katarak total

5. Nama : Jailani
umur : 75 Th
Pekerjaan : Tani
Keluhan : Tuna Rungu

Dengan adanya kegiatan tersebut saudara Sutar Moko selaku Perangkat Desa mengucapkan sangat berterimakasih atas kegiatan yg telah dilakukan Oleh Polsek Tanjung Agung, dimana ini kali kedua Jajaran Polsek Tanjung Agung datang untuk memberikan bantuan kepada warga kami, semoga kegiatan tersebut dapat terus berlanjut dan bermanfaat bagi seluruh warga yang membutuhkan.

Kegiatan tersebut yang Insya Allah akan dilaksanakan setiap minggunya pada hari Jum’at ke Desa-desa yang berbeda dalam Kecamatan Tanjung Agung dan Kecamatan Panang Enim.

Mari kita wujudkan Masyarakat Indonesia yang terlepas dari Garis kemiskinan. (Candra)

0

Oleh: Sulthan Alfaraby (Mahasiswa Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh)

Dewasa ini, kerap kali terjadi berita yang tidak mengenakkan, seperti para petinggi-petinggi yang berada di dalam lingkup lembaga pendidikan dan pemegang kekuasaan di lingkaran birokrasi yang melarang para mahasiswa untuk mengangkat pengeras suara dan turun ke jalan untuk menggaungkan keadilan. Seperti dilansir oleh situs Oke Zone (news.okezone.com) pada 10 April 2017 silam, diberitakan bahwa ada ratusan mahasiswa salah satu kampus di Palangkaraya kesal dan melakukan demonstrasi sebagai bentuk perlawanan terhadap kesewenang-wenangan maupun upaya membungkam yang dilakukan oleh pejabat di kampus. Menurut kabar, para mahasiswa dibatasi untuk berekspresi bahkan mengeluarkan pendapat.

Jika memang benar pihak kampus telah melarang mahasiswa untuk mengeluarkan pendapat, maka hal itu sangatlah disayangkan. Padahal, sudah tertulis jelas dalam Undang-Undang (UUD) 1945 pasal 28E ayat 3 yang menyatakan, “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat”. Kemerdekaan mengemukakan pendapat merupakan sebagian dari hak asasi manusia, dan jika hal tersebut dilarang, berarti hak-hak manusia sudah dirampas dan hal itu sangat disayangkan, apalagi jika ada birokrat kampus yang menjadi aktor pembungkaman.

Harusnya, kampus pada dasarnya adalah tempat pembelajaran dan tempat pergerakan para mahasiswa, karena dari kampuslah keadilan dan perubahan di tengah-tengah kekacauan arus masyarakat bisa diredam. Jika kita mengkaji lagi tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka kita akan menemukan poin yang menjelaskan tentang Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).

Tujuan PKM ini adalah untuk membentuk generasi mahasiswa untuk terus bisa mengabdi dan punya rasa sosial yang tinggi terhadap segala permasalahan di masyarakat. Misalnya, kebijakan pemerintah yang dianggap menyengsarakan rakyat, maka para mahasiswa biasanya menyuarakan aspirasi masyarakat ke jalan-jalan atau gedung pemerintahan. Tak sedikit aksi-aksi mereka ini kemudian didengar oleh pemerintah yang mungkin selama ini terlena dalam nyamannya ruangan dan kursi yang empuk. Lalu, kenapa birokrat kampus masih ada yang melarang para mahasiswa untuk menjadi “penyambung lidah” rakyat? Apakah mereka semasa kuliah hanya berada di ruangan belajar, kantin dan kemudian pulang ke kos?

Menjadi mahasiswa, tentunya sangat jauh berbeda dari kehidupan siswa semasa sekolah. Jika semasa menjadi siswa kita tidak boleh ini, tidak boleh itu, maka ketika menjadi mahasiswa kita harus bisa berpikir dan menjadi kritis terhadap kesewenang-wenangan penguasa. Mahasiswa yang juga diartikan sebagai orang yang berintelektual dan berinteligensi, haruslah menjadi kaum yang terdidik dan peka terhadap lingkungan sosialnya. Beragam teori di perkuliahan yang mengajarkan tentang cara mengabdi kepada masyarakat, tidak akan cukup jika tidak diimplementasikan secara langsung. Apa gunanya almamater dan ilmu sosial yang diajarkan di ruang belajar, jika hanya disimpan dalam lemari berdebu dan terkunci? Mungkin itu yang harus kita pertanyakan saat ini.

Penulis berharap, semoga pembungkaman terhadap mahasiswa yang dilakukan oleh oknum-oknum pemangku jabatan tidak akan terjadi lagi. Harusnya, mereka harus mendukung penuh setiap pergerakan mahasiswa sebagai Agent of Social Control dan Agent of Change, bukan malah melarang apalagi membungkam layaknya para pecundang yang sudah kenyang oleh kemunafikan. Marilah kita mendukung para mahasiswa agar tetap menjadi garda terdepan dalam membela keadilan dan juga menjadi koridor antara rakyat dan pemerintah. Karena di tangan para kaum terpelajar dan pemberani, diharapkan kekacauan di negeri ini bisa terbenahi dan keadilan akan terus terwujud. Panjang umur perjuangan.

0

Suara Indonesia News – Aceh Singkil, DPRK Aceh singkil akhirnya berhasil membentuk tiga fraksi dalam rapat paripurna setelah beberapa kali tertunda, Kamis ( 12/09/2019)

Masing masing Fraksi Golongan karya , fraksi Nasdem perjuangan kebangkitan pembangunan (NPKP) dan Fraksi Sepakat Aceh Raya (SAR).

Fraksi Golkar menjadi yang tergemuk dengan jumlah kursi 13, Fraksi tersebut gabungan dari partai Golkar, Demokrat, PKPI, PAN, Hanura dan PBB. Dan di ketuai Ade Dwi Sintiya yang merupakan politisi muda Golkar.

Kemudian Fraksi NPKP dengan Tujuh kursi merupakan gabungan Partai Nasdem, PDIP, PPP dan PKB, dan diketuai Sadri Lingga dari Partai Kebangkitan Bangsa.

Selanjutnya Fraksi SAR  berjumlah Lima kursi Gabungan dari Partai Gerindra. PA dan PNA di ketuai Bainuddin Ondo dari politis Gerindra.

Sidang pembentukan Fraksi dipimpin Ketua DPRK sementara, Hasanuddin Aritonang. Dan sebelumnya Sekertaris Dewan DPRK Aceh singkil, H.Suwan membacakan surat dari masing masing partai Politik yang berisi Pernyataan Sikap dalam pembentukan Fraksi. (S)