0
Ketgam : Rombongan Pj Bupati Konawe, Drs.H.Tasman Taewa bersama Wagub Sultra Terpilih Dr.H. Lukman Abunawas, SH, M.Si Terhalang Pohon Tumbang di Desa Ambondia Kecamatan Asinua.

Suaraindonesianews – Konawe, Kunjungan rombongan Pj Bupati Konawe, H.Tasman Taewa dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara terpilih H.Lukman Abunawas di Kecamatan Asinua Kab.Konawe – Sulawesi Tenggara, terhalang kondisi jalan yang tidak dapat di lalui kendaaraan roda empat. Sabtu (21/07-2018).

Untuk di ketahui, Pj Bupati konawe beserta Wakil Gubernur Sultra terpilih, melakukan perjalanan menuju Kecamatan Asinua untuk menghadìri suatu acara. Namun perjalanan kedua pejabat tersebut terhenti karena faktor jalan yang tidak dapat dilalui kendaraan bermotor.

Pejabat Bupati Konawe H.TasmanTaewa yang juga masih menjabat sebagai kadis BPMD Sulawesi tenggara ini mengatakan, penyebab rusaknya akses jalan penghubung antara kec. Asinua dan Kec.Latoma di sebabkan sejumlah ruas jalan terhalang dengan tumbangnya beberapa pohon besar, tanah longsor dan putusnya jembatan penghubung di dua kecamatan ( Asinua – Latoma ), di akibatkan curah hujan yang tinggi dan terus mengguyur di dua daerah tersebut.


Ketgam : Rombongan Pj Bupati Konawe, Drs.H.Tasman Taewa bersama Wagub Sultra Terpilih Dr.H. Lukman Abunawas, SH, M.Si Terhalang Pohon Tumbang di Desa Ambondia Kecamatan Asinua.

“Ini murni penyebab kerusakan karena faktor cuaca. Mudah-mudahan setelah beliau (Alimasi dan Lukman Abunawas.Red) dilantik, itu akan menjadi perhatian serius Pemda Sultra dan perbaikan sarana infrastruktur jalan yang menghubungkan dua kecamatan antara asinua dan latoma akan diperhatikan karena itu kewenangan Pemda Prov. Sultra dan Beliau sendiri sudah merasakan sendiri tadi jalan kaki hampir dua kilo meter karena pohon tumbang dan jalan longsor sehingga kendaraan tidak bisa lewat,” kata Tasman Taewa saat ditemui di rumah jabatan ( Rujab ) Bupati Konawe.

Terkait putusnya jembatan penghubung tersebut, Tasman Taewa menyebut telah melakukan langkah-langkah antisipatif untuk mengatasinya sehingga daerah yang ada diseberang jembatan tidak menjadi terisolir. Ia mengaku sudah mengumpulkan masyarakat setempat agar kemudian membuat jalan alternatif yaitu jembatan darurat secara swadaya, sambil menunggu program perbaikan dari pemerintah Kabupaten Konawe

“Karena jembatannya untuk sementara dibangun secara swadaya masyarakat setempat, yaa… masyarakat boleh-boleh saja menerima bayaran dari pengendara yang lewat jembatan itu. Tapi ingat, jangan memberatkan pengguna jalan tersebut. Intinya jangan dipaksakan harus bayar sekian,” ujarnya.

Tasman Taewa menuturkan, sejak dilantik sebulan yang lalu ( 21 Juni 2018 ) oleh Plt Gubernur Sultra, dirinya sudah berbuat semaksimal mungkin untuk daerah sesuai kewenangannya sebagai Pj Bupati Konawe. Seperti memberikan bantuan kepada korban dampak bencana banjir di 12 Kecamatan.

Bahkan dirinya mengaku telah mengunjungi lokasi yang terkena dampak bencana tersebut. Hal ini dilakukan sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab seorang pemimpin terhadap masyarakatnya. Dalam kunjungannya itu, Kepala BPMD Provinsi Sultra itu melibatkan sejumlah instansi terkait untuk melihat langsung kondisi masyarakat di lapangan.

“Saya bawa Kadis Pertanian, PU, Penanaman Modal, Sosial dan Ketahanan Pangan. Saya sampaikan kepada mereka silahkan berpikir apa yang harus dilakukan pasca banjir dan apa yang harus diberikan untuk meringankan beban masyarakat. Jadi saya suruh dulu berfikir kepala dinasnya, jangan saya yang berpikir. Semua dinas terkait saya libatkan,” tuturnya.

Saat ditanya kesiapan Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe ketika terjadi bencana banjir susulan, mengingat debit air di bendung Wawotobi semaķin meningkat akibat tingginya intensitas curah hujan yang mengguyur wilayah Konawe dua hari terakhir ini, Tasman Taewa mengaku selalu siap siaga demi masyarakat, meski persiapan untuk itu sangat terbatas.

“Ini yang saya takutkan, karena persiapan kita ini terbatas,” ucapnya.

Curah hujan yang tinggi dua hari terakhir ini menyebabkan air sungai Konaweeha kembali meluap. Jembatan Ameroro Kecamatan Uepai yang menghubungkan dua desa yakni desa Anggawo dan desa Morehe hari ini, Sabtu ( 21/7-18 ) dilaporkan terputus dan terbawa arus sungai.(Red.SI)

0
Ketgam : Pj Bupati Konawe, Drs.H.Tasman Taewa, M.Si

Suaraindonesianews- Konawe, Dalam rangka persiapan menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI yang ke 73, Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe – Provinsi Sulawesi Tenggara saat ini tengah melakukan berbagai persiapan dalam rangka memeriahkan dan menyuseskan HUT RI yang ke 73 tahun di Kab.Konawe.

Pj.Bupati Konawe, H.Tasman Taewa yang juga kepala BPMD Prov. Sulawesi Tenggara ini mengatakan, meski kondisi keuangan Kabupaten Konawe saat ini sangat minim, itu bukan suatu alasan bagi pemerintah daerah untuk tidak melaksanakan dan memeriahkan kegiatan 17-an tersebut.

“Kalau 17 Agustus itu, walaupun kondisi keuangan daerah kita Konawe kemarin sudah WTP tetapi kondisi keuangan tahun 2018 sangat minim tetapi itu bukan alasan kita sebagai pemerintah daerah untuk tidak akan memeriahkan Hari Ulang Tahun Proklamasi RI yang ke 73,” kata H.Tasmanaewa saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis ( 19/7-18 ).

Menurut Kepala BPMD Provinsi itu, saat ini pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan untuk pelaksanaan upacara dalam rangka HUT RI ke 73 bahkan untuk rangkaian kegiatan olah raga dan seni, Pj Bupati Konawe pastikan kegiatan tersebut tetap akan dilaksanakan meski kondisi keuangan daerah saat ini mengalami defisit.

“Dan saya yakin akan meriah, walaupun itu selalu saya katakan kita cari keģiatan murah tapi meriah. Walaupun kondisi keuangan kita defisit tapi itu bukan alasan kita tidak meriahkan kegiatan HUT Proklamasi RI ke 73,” ujarnya.

Selaku Pj Bupati, Tasman Taewa optimis kegiatan perayaan HUT RI di Kabupaten Konawe tahun ini akan terlaksana dengan sukses. Pasalnya segala persiapan demi suksesnya kegiatan tersebut terus digenjot. Bahkan kata dia, demi suksesnya HUT kali ini, dirinya telah menginstruksikan kepada seluruh kecamatan Se- Kabupaten Konawe untuk melaksanakan upacara dan kegiatan yang berkaitan dengan perayaan 17 Agustus.

“Bahkan kemungkinan saya juga akan turun langsung di kecamatan untuk melihat dan mengecek bagaimana persiapan panitia kecamatan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan nantinya. Yang jelas bahwa 17 Agustus tetap akan kita rayakan semeriah mungkin,” ucapnya.

Sementara untuk pembukaan pelaksanaan kegiatan olah raga dan seni itu sesuai rencana akan dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 2018.(Red.SI)

0

Suaraindonesianews – Unaaha, Pj.Bupati Konawe, H.Tasman Taewa, baru-baru ini membuka workshop pelaksanaan kampanye Measles Rubella (MR) tingkat Kabupaten Konawe di hotel Arisandi.

Mengingat arah pembangunan kesehatan saat ini menitik beratkan pada upaya promotif dan preventif tanpa meninggalkan aspek kuratif dan rehabilitatif. Salah satu upaya preventif adalah dilaksanakannya program imunisasi.

Imunisasi merupakan upaya untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajam dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

” Imunisasi terbukti sangat cost effective dalam menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi ( PD3I) serta berdampak positif untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak,” jelasnya.

Lanjut mantan Kadis BPMD Provinsi Sulawesi Tenggara Ini, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015 – 2019, Rencana Kerja Pemerintah tahun 2017 – 2018 dan rencana strategis Kementerian Kesehatan RI tahun 2015 – 2019, program imunisasi termasuk dalam program prioritas nasional dimana target capaian yang ditetapkan pada tahun 2019 adalah presentase anak usia 0 – 11 bulan mendapatkan imunisasi dasar lengkap sebesar 93 persen, serta persentase anak usia 12 – 24 bulan yang mendapatkan imunisasi DPT – HB – Hib lanjutan sebesar 95 persen.

Sementara itu, angka kesakitan karena campak dan rubella mengalami kecenderungan peningkatan bahkan terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di beberapa wilayah Kabupaten/Kota.

Hasil analisa menunjukan kendala terbesar yang menyebabkan angka cakupan imunisasi dasar lengkap dan imunisasi lanjutan tetap rendah pada beberapa daerah antara lain disebebkan tingginya angka drop- out .

“Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu, kurangnya sosialisasi terkait jadwal dan pentingnya imunisasi kepada masyarakat, kekhwatiran adanya efek samping imunisasi serta isu halal dan haram vaksin di tengah – tengah masyarakat. Akibatnya, akumulasi anak yang rentan karena status imunisasi yang tidak lengkap akan meningkatkan resiko terjadinya KLB,” terangnya.

Masih kata Tasman Taewa, Kampanye imunisasi campak rubella mempunyai sasaran yang sangat besar yaitu anak usia 9 bulan sampai dengan anak usia di bawah 15 tahun mulai dari PAUD,TK,SD/MI sederajat, SMP/MTs sederajat.

Pelaksanaan kampanye ini dilaksanakan karena kasus campak dan rubella di Indonesia sangat menghawatirkan dan merupakan salah satu masalah yang memerlukan upaya pencegahan efektif.

” Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukan 70 persen kasus rubella terjadi pada kelompok usia kurang lebih 15 tahun. Selain itu, berdasarkan studi tentang estimasi beban penyakit Congenital Rubella Syndrome (CRS),” tutupnya.(Red.SI)

 

0

Suaraindonesianews – Konawe, Komisi pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kab.Konawe – Sulawesi Tenggara menggelar Rapat Pleno terbuka rekapitulasi hasil perhitungan suara Calon Gubernur Sulawesi Tenggara dan Calon Bupati dan Wakil Bupati Konawe di Hotel Arisandi Unaaha. (04/07-518).

Rapat pleno terbuka KPUD Kab.Konawe ini, dipimpin langsung oleh Ketua KPU Konawe, Muh.Azwar dan didampingi dua anggota masing – masing Armanto dan Andang Masnur. Turut hadir dalam acara pleno mewakili Pj Bupati Konawe, Asisten I Nurdin, Kasat Binmas Iptu Sampara, Kasi Intel Kejari Konawe, Ikhwan dan Perwira Penghubung Kodim 1417 Kendari, pimpinan dan anggota Bawaslu Kabupaten Konawe, Sabdah bersama Rahmat dan Indra Eka Putra sebagai anggota.

Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Konawe periode 2018-2023, Kery Saiful Konggoasa dan Gusli Topan Sabara, unggul dipilkada konawe. Dengan perolehan suara sebanyak 65.766 suara dengan presentase 48.32 %, disusul oleh paslon, H.Irawan Laliasa dan Adi Jaya Putra sebanyak 36.816 suara dengan presentase 27.05 % selanjutnya paslon H.Litanto – Murni Tombili sebanyak 27.564 suara dengan presentase 20.25 %, sedangkan paslon Muliati Saiman – Mansur hanya memperoleh suara sebanyak 2.903 dengan presentase 2.13 %.

Sementara itu, jumlah suara sah dalam pilkada Kab.Konawe sebanyak 133.049, jumlah suara tidak sah 3.055 suara atau 2.24 %, sedangkan jumlah yang menggunakan hak pilih sebesar 136.104 dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kab.Konawe sebesar 159.605.

Sementara itu untuk saksi Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Konawe hanya di hadiri dua saksi paslon yaitu saksi Paslon Bupati dan Wakil Bupati Nomor Urut 4 KSK -GTS Asdar dan Saksi Paslon nomor 3 ( Irawan Laliasa – Adi Jaya Putra ) dihadiri oleh Sulwanto. (Red.SI)

0
Ketgam: Pj.Bupati Konawe Drs.H.Tasman Taewa,M.Si di dampingi Plt.Kep.BPBD Konawe H.Dedet Ilmari Yusta, saat menyerahkan bantuan korban banjir.
Ketgam: Pj.Bupati Konawe Drs.H.Tasman Taewa,M.Si di dampingi Plt.Kep.BPBD Konawe H.Dedet Ilmari Yusta, saat menyerahkan bantuan korban banjir.

 

Suaraindonesianews – Konawe, Curah hujan yang tinggi dalam minggu mengakibatkan banjir di beberapa wilayah Kab.Konawe. Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe , Provinsi Sulawesi Tenggara melalui instansi Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) terus melakukan pemantauan terhadap titik – titik banjir serta daerah rawan banjir.

Plt. Kepala BPBD Konawe, Dede Ilnari Yusta mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pendataan terhadap korban dampak banjir di lapangan. Menurutnya, akìbat hujan yang masih terus mengguyur Konawe, diperkirakan masih akan ada lagi desa yang terkena dampak banjir.

Bahkan kata pria yang akrab disapa Dedet itu, disamping terus melakukan pemantauan terhadap daerah rawan banjir, BPBD Konawe telah melakukan penanganan bencana banjir.

“Kita sudah turunkan logistik dalam rangka penanganan banjir di Konawe. Dan kami juga masih terus memantau keadaan di titik-titik banjir dan rawan banjir lainnya,” kata Dedet saat dikonfirmasi awak media, Senin (2/7/2018).

Untuk diketahui, beberapa hari belakangan ini, hujan terus mengguyur Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Akibat intensitas hujan tersebut, sejumlah desa di beberapa kecamatan pun terkena dampak banjir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe mencatat, setidaknya 13 desa yang terdampak banjir sejak tanggal 28 Juni 2018 lalu. Desa-desa itu tersebar pada 6 kecamatan di Kabupaten Konawe.

Di Kecamatan Anggaberi, banjir menerjang di Desa Wunduongohi sejak 28 Juni. Banjir merendam 56 rumah warga. Kemudian Desa Lerehoma yang terkena banjir pada 29 Juni. Sebanyak 13 rumah warga ikut terkena dampaknya.

Selanjutnya, banjir melanda Kecamatan Lambuya, tepatnya di Desa Waworaha sejak 28 Juni. Di desa yang memang jadi langganan banjir ini terdapat 47 rumah warga terendam.

Kemudian, di Kecamatan Pondidaha. Kecamatan ini paling banyak terdapat korban banjir yang tersebar di beberapa desa. Antara lain Desa Laloika yang terdampak banjir sejak 28 Juni dan merendam 54 rumah warga. Lalu, Desa Wonua Monapa yang dikena banjir pada tanggal yang sama dan merendam 56 rumah warga.

Kemudian, Desa Ambulano yang terdampak banjir pada 1 Juli dan mengakibatkan 76 rumah warga terendam. Terakhir di Desa Sulemandara yang terkena banjir pada 1 Juli dan 37 rumah warga terendam.

Banjir juga melanda empat desa di Kecamatan Anggotoa. Antara lain, di Desa Ana Osu dan Ana Lahambuti yang terjadi sejak tanggal 28 Juni lalu. Banjir di dua desa tersebut masing-masing merendam 43 dan 85 rumah warga. Kemudian, banjir juga melanda Desa Kukuluri pada tanggal 29 Juni dan mengakibatkan 14 rumah warga terendam. Terakhir di Desa Korumba yang terjadi pada hari ini (Senin, 2/7/2018) yang merendam 29 rumah warga.

Kemudian, banjir juga melanda Kecamatan Puriala di Desa Wonua Morome pada tanggal 29 Juni. Sebanyak 55 rumah warga terkena dampak dari banjir tersebut.

Terakhir, banjir juga melanda satu desa di Kecamatan Wawotobi, tetapnya di Kelurahan Puusinawi hari ini. Sebanyak 34 rumah warga ikut terkena dampak dari banjir tersebut.(Red.SI)

0

Suaraindonesianews – Konawe, Perhelatan Pilkada serentak 27 juni 2018 baru saja usai, begitupun dengan pilkada yang di gelar di Kab.Konawe – Sulawesi Tenggara yang kali ini di nilai Ilegal dan tidak Sah secara Hukum dan telah merugilan keuangan Negara. Hal ini di sampaikan Dua Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Konawe dalam jumpa persnya yang di gelar di Excelso Kota Kendari.(29/06-18)

Pasangan nomor urut 2. H.Litanto – Hj.Murni Tombili (Berlian Murni) dan Pasangan nomor urut 3. H.Irawan Laliasa – Adi Jaya Putra (Berhijrah), secara tegas menyatakan bahwa perhelatan pesta demokrasi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kab.Konawe yang di gelar KPU Kab.Konawe pada tanggal, 27 juni 2018 lalu Ilegal dan Cacat Hukum dan kedua pasangan ini telah menyampaikan laporan mengenai ketidak apsahan Pilkada Konawe kepada Panwaslu Kab.Konawe dan Bawaslu Prov.Sulawesi Tenggara.

H.Litanto yang juga kandidat Calon Bupati Konawe dalam jumpa persnya mengatakan, kami menerima bukti dan mengetahui akan ketidak apsahan pilkada konawe nanti pada tanggal, 28 juni 2018, dimana dalam bukti tersebut jelas sekali putusan yang menyatakan bahwa kedua komisioner KPU Kab.Konawe yaitu UA dan AH telah di batalkan SK penetapannya sebagai PAW anggota KPU Kab.Konawe oleh PTUN Kendari, sehingga kami berdua menganggap perhelatan pilkada konawe ilegal dan cacat hukum dan kami berdua telah melayangkan surat kepada Panwaslu Kab.Konawe, Bawaslu Sultra dan ke Bawaslu RI untuk membatalkan semua tahapan pilkada konawe 27 juni yang lalu.

“Hal ini sesuai putusan yang dikeluarkan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Kendari jo putusan Mahkamah Agung RI No. 551/K/TUN/2015 tertanggal 23 November 2015 jo MA No. 13/K/TUN/2016. Yang menyatakan Hermansyah Pagala dan Asran Lasahari sah sebagai komisioner KPU Konawe dan agar jabatannya dikembalikan dan membatalkan SK KPU Konawe nomor 6 tahun 2017.
Dengan adanya putusan tersebut berarti secara Hukum semua tahapan pilkada konawe 27 juni 2018 dinyatakan tidak Sah dan cacat Hukum dikarenakan kedua komisioner KPU Kab.Konawe secara Hukum sudah di batalkan SK nya, berarti segala putusan yang di lakukan dalam tahapan pilkada Konawe itu ilegal dan cacat secara hukum dan mereka berdua tidak lagi berhak untuk menjalankan peroses tahapan pilkada dan seharusnya KPU Sultra, Bawaslu Sultra dan Panwaslu Kab.Konawe jauh hari sebelum perhelatan Pilkada dilaksanakan harusnya menindak lanjuti amar putusan tersebut hingga mencegah terjadinya kerugian keuangan negara dan kami berdua menyatakan bahwa perhelatan Pilkada Konawe tanggal, 27 juni 2018 adalah Ilegal dan Cacat Secara Hukum dan akan menyampaikan hal ini ke Bawaslu RI, DKPP RI, KPU RI serta kementerian terkait untuk di peroses sesuai aturan yang berlaku.” Ujar Litanto.

Sementara itu H.Mustaring ketua tim pemenangan Berlian murni mengatakan, demi keadilan hukum kami telah melaporkan atas ilegalnya dua penyelenggara KPU dalam melaksanakan tahapan pemilukada di konawe dan kami menerima informasi ini pada malam hari tanggal,28 juni 2018 dengan bukti yang ril baik amar putusan PTUN, MA maupun surat keputusan untuk mengeksekusi keputusan tersebut dari lembaga tinggi negara dan kami menganggap terjadi pembiaran hingga kami menganggap legalitas penyelenggara KPU Konawe secara Hukum tidak sah dan cacat hukum.

Sementara itu Muh.Hajar tim kampanye yang mewakili pasangan Berhijrah mengatakan, bahwa kami pasangan berhijrah meminta agar Tahapan pilkada di Kab.Konawe untuk dibatalkan demi hukum berdasarkan bukti yang ada dan di karenakan ilegalnya dua komisioner KPU Kab.Konawe dalam menjalankan dan melaksanakan tahapan pilkada konawe 2018, maka pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kab.Konawe 2018 harus di ulang.(Red.SI)

0

Suaraindonesianews – Konawe. Panitia seleksi penerimaan Bawaslu Kabupaten/Kota Zona II Prov.Sulawesi Tenggara, melakukan sosialisasi dalam rangka penerimaan dan pembentukan Bawaslu Se – Kabupaten/Kota Zona II, di aula SDN 4 Wawotobi Kab.Konawe – Sulawesi Tenggara.(23/06-18).

Untuk di ketahui, Pansel penerimaan seleksi Bawaslu Zona II meliputi daerah Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, Konawe Kepulauan, Kolaka Timur, Kolaka, Kolaka Utara dan Bombana priode 2018 – 2023.

DR.Nur Arafah,SP.M.SI Pansel Zona II Sultra mengatakan, dalam penerimaan seleksi penerimaan Bawaslu Kabupaten/Kota ini, kita mencari calon yang berintegritas agar melahirkan seorang penyelenggara yang berkualitas jujur dan terbaik.

Erens Elvianus yang juga pansel Zona II mengatakan, Pendaftaran peserta di mulai dari tgl 28 Juni s/d 4 Juli 2018 , perbaikan berkas tanggal, 4 s/d 6 Juli, pengumuman berkas tanggal, 11 Juli 2018 dan tes CAT tahap I dilakukan tanggal, 15 s/d 16 Juli 2018 Tahap II tanggal, 21 s/d 22 Juli 2018.

“Bagi masyarakat yang berminat untuk ikut serta mendaftar, identitas alamat harus berdomisili diwilayah Kabupaten/Kota tempatnya mendaftar sesuai dengan KTP E yang di miliki, jadi peserta yang mendaftar harus sesuai dengan domisili KTP yang dimiliki.” Ucap Erens.(Red.SI)

0

Suaraindonesianews – Konawe, Meskipun cuaca yang tidak mendukung dan disertai hujan yang cukup deras, tetap tak menyulutkan niat ribuan simpatisan Pasangan Berlian Murni untuk menghadiri kampanye akbar pasangan H.Litanto,SH.M.Si dan Hj.Murni Tombili di lapangan Sepak bola lasandara Kec.Wawotobi Kab.Konawe – Sulawesi Tenggara. (22/06-18).

Acara di mulai dengan hiburan menampilkan tarian tradisional bali dan reok ponorogo.

Dalam kampanye akbar kali ini, pasangan Berlian Murni menghadirkan artis Ibu Kota Efi masamba,Duo Ratu, lia tiga serigala dan Ilham DA3.

Ir.Muh.Achrul mewakili DPC Partai Demokrat Kab.Konawe mengatakan, DPP Demokrat memilih pasangan Berlian Murni karena berdasarkan hasil survei akan memenangkan pemilihan ini dan kami sampaikan kepada segenap pengurus Demokrat Kab.Konawe agar menyatukan tekad mendukung pasangan Berlian murni.

Sementara itu Mustaring Ketua DPC Partai PBB Kab.Konawe yang juga Ketua Tim pemenangan pasangan Berlian Murni mengatakan, demi kemajuan konawe yang lebih baik mari kita bersama sama memilih pasangan berlian murni pada tanggal 27 juli nanti untuk Konawe yang lebih baik.

H.Rusdianto,SE.M.Si Selaku ketua DPC PDI Perjuangan Kab.Konawe dalam orasi Politiknya mengatakan, Hari ini kita para pendukung Berlian Murni telah membuktikan bahwa dengan hati yang tulus kita semua mendukung pasangan Berlian Murni, walaupun cuaca tidak mendukung, hujan menerpa tapi Kita semua tetap bersama sama hadir dan sepakat akan memilih pasangan Berlian Murni pada 27 juli nanti dan insyahAllah akan memenangkan Pasangan Berlian murni menjadi Bupati dan Wakil Bupati Konawe Priode 2018 – 2023 dan saya yakin dengan dukungan kita semua kepada pasangan Berlian murni, kita akan memenangkan pasangan Berlian Murni dan perjuangan kita hari ini akan kita nikmati bersama sama demi perubahan kab.konawe yang lebih baik.

Calon Wakil Bupati Konawe Hj.Murni Tombili dalam orasi politiknya mengatakan, Kami berdua pasangan Berlian Murni lahir dari masyarakat biasa tentunya merasakan akan penderitaan sebagai masyarakat biasa. Jadi bila kami terpilih, Kami akan mensejahtrakan masyarakat konawe yang PNS kami akan menganggarkan tunjangan TPP, para kepalah desa dan aparatnya kita akan naikkan honornya, majelis talim akan kita anggarkan tiap tahunnya dan kita akan berdayakan para pemuda/pemudi konawe untuk di adakan latihan kerja demi peningkatan keterampilannya.

Sebagai penutup kampanye akbar kali ini, H.Litanto mengatakan, kami sudah jalan dari desa ke desa, sudah 320 desa kami kunjungi ini demi mengetahui kebutuhan masyarakat desa dan kami mengetahui rakyat di desa membutuhkan bantuan dari pemerintah yang langsung menyentuh setiap lapisan masyarakat. Bila kami terpilih kami akan lebih peduli akan masyarakat bawah, kami akan membangun secara merata terutama infrastruktur fasilitas jalan yang masih banyak daerah di Kab.Konawe yang belum merasakan jalan yang bagus dan kami akan lebih memperhatikan pengembangan pembangunan bidang pertanian kami akan memberikan bantuan bibit dan pupuk untuk membangkitkan produksi padi hingga kesejahtraan masyarakat petani lebih baik.(Red.SI)