Tentang Mengentaskan Kemiskinan di Aceh Singkil, Ini Saran LSM KPPAS

Tentang Mengentaskan Kemiskinan di Aceh Singkil, Ini Saran LSM KPPAS

505 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Aceh Singkil. Kabupaten Aceh Singkil hingga saat ini masih berpredikat sebagai Kabupaten termiskin dari 23 Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh dan  kaitan itu yang bertanggungjawab tentang hal itu adalah Pihak Eksekutif dan Legislatif di daerah ini, jangan pernah salahkan Masyarakat dengan membuat Statement banyak Masyarakat pura pura Miskin. Seharusnya berilah solusi cepat dan tepat tanpa melukai perasaan Warga yang memang benar benar miskin dan  terus berupaya dan memberi Solusi bagaimana cara mengatasi nya karena mereka di gaji dari Uang Rakyat, apalagi Bupati,Wakil Bupati dan Sekda juga para Pejabat kepala SKPK selain gaji ada intensif lain atau ibarat ucapan orang Awam setiap bergerak di bayar, demikian juga DPRK setiap ada kegiatan atau rapat rapat selalu di bayar dan semua itu tujuannya supaya mereka bekerja maksimal memikirkan Kemajuan Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat. Bukan hanya kesejahteraan dirinya dan kroni kroninya.

karena kemiskinan Salah satu masalah besar yang dihadapi oleh Masyarakat Aceh Singkil saat ini terutama Warga Pedesaan  baik kemiskinan struktural maupun kemiskinan kultural. demikian di sampaikan Ketua Lsm. Komunitas Peduli Pembangunan Aceh Singkil ( KPPAS). SL. Kabeakan.kepada Media ini Sabtu (13/03/2021),

Ia menambahkan untuk mengatasi kemiskinan tidak cukup hanya Diskusi atau Seminar apalagi hasil dari Diskusi itu hanya sebatas rangkuman catatan tanpa implementasi yang jelas seperti selama ini sudah sering kita lihat pihak Pemda melakukan upaya upaya bagaimana cara dan strategi untuk mengentaskan Kemiskinan di Aceh Singkil. Bahkan seperti Pengakuan Bupati Pemkab sudah betbuat Maksimal untuk pengentasan kemiskinan dengan memberi Bantuan kepada Masyarakat mulai dari bantuan Rehab Rumah juga memberi Bantuan Sosial lainnya kemudian membangun inspratruktur, tapi perlu di pertanyakan apa semua pogram itu sudah tepat sasaran, dan Pengawasan yang ketat “ucap Kabeakan.

karena menurut pengamatannya selama ini Faktor politis dalam menentukan program di Pemerintahan Daerah masih Dominan terjadi yang di sebut balas jasa kepada Team Sukses, kepada Partai pengusung juga kepada para Pns yang loyal ketika perhelatan Pilkada sebelumnya.

Dan kaitannya banyak Masyarakat yang seharusnya layak dapat bantuan, namun proposalnya selalu masuk tong sampah karena di saat Pilkada tidak mendukung yang berkuasa saat ini.Predikat Termiskin yang di Sandang Kabupaten Sekata Sepakat ini. merupakan problem yang dilematis mengingat Aceh Singkil memiliki Sumber Daya Alam yang melimpah.

Bagian lain Kabeakan menambahkan bahwa Persoalan Kemiskinan di Aceh Singkil sepertinya tidak terlalu menghwatirkan tapi harus menjadi Prioritas untuk mengatasinya bahkan segera mengikisnya dan strategi yang harus di lakukan Pemerintah Aceh Singkil cukup 2 ( Dua) yaitu, Pogram yang di tuangkan dalam Musrembang, mulai dari Musrembang Desa hingga Kabupaten harus tepat Sasaran kemudian dalam memberi bantuan Sosial kepada Masyarakat jangan berpedoman kepada Buku Pintar yang bernama” Diary Team Sukses ” dan Pengawasan pihak Legislatif harus betul betul ketat dan di tambah Memaksimalkan Dana dan Anggaran yang ada.
Seperti :

Pertama : memaksimalkan dana desa untuk kegiatan yang terkait langsung dengan target penurunan angka kemiskinan, misalnya pembangunan sarana produksi, jalur distribusi, pemberdayaan masyarakat, pengembangan pasar, dan sejenisnya.

Selama ini banyak desa yang menggunakan dana desa untuk membangun infrastruktur yang tidak terkait secara signifikan dengan pengentasan kemiskinan. Demikian juga dengan pemberdayaan masyarakat, mendapatkan porsi yang sangat kecil.

Ini mungkin yang menjadi penyebab mengapa dana desa yang hampir Rp 1 miliar per desa setiap tahunnya itu belum begitu berdampak secara signifikan terhadap pengurangan angka kemiskinan.

Kedua : Maksimalkan Perusahaan Swasta yang berinvestasi di Daerah Aceh Singkil dengan menggandeng pihak ketiga melalui program CSR dan sejenisnya. BUMN, BUMD, dan Swasta.

Ketiga: mengoptimalkan pengelolaan zakat, infak, sedekah sebagai bagian dari upaya pengentasan kemiskinan. Potensi zakat, infak dan sedekah sebenarnya sangat besar. Hanya selama ini, belum dikelola dengan baik, tersistem dan terintegrasi.

Keempat: memaksimalkan peran BUMDes sebagai penopang utama pendapatan asli desa. Selama ini, desa masih sangat tergantung dari dana desa dan dana transfer lainnya (ADD, Bagi Hasil Pajak dan Retribusi, Bangub, dll). Mulai saat ini dan ke depan, desa harus kuat dan mandiri secara ekonomi agar bisa menjalankan program pembangunan secara maksimal.

Kelima : Maksimalkan potensi kekayaan Laut dan berdayakan  Nelayan dengan memberi Bantuan yang tepat sasaran karena selama ini Pemerintah sering memberi Bantuan tapi kurang dalam pengawasan sehingga Masyarakat berfrofesi sebagai Nelayan di bantu Steleng Gorengan dan adanya warga ahli di bidang perbengkelan tidak dapat bantuan justeru yang dapat Alat aLat Bengkel justeru berprofesi sebagai petani.

Kemudian fokus kepada petani dan para pelaku UMKM sebagai bagian terbesar kelompok masyarakat yang ada di desa, tetapi sering termarjinalkan dalam pengambilan kebijakan publik. Memudahkan akses permodalan, meningkatkan skill dan kemampuan, membuka dan mengembangkan pasar adalah hal – hal yang harus dilakukan untuk mereka. Termasuk juga membantu digitalisasi sektor UMKM agar mereka memiliki daya saing di era Revolusi Industri 4.0.

Ke enam. Maksimalkan Dana Pokir atau Dana Aspirasi DPRK untuk kesejahteraan Konstituennya, karena selama ini khususnya di Aceh Singkil Dana Aspirasi banyak tidak memberi manfaat kepada Masyarakat, seperti dana pokir tersebut banyak di gunakan untuk membangun Infrastuktur jalan perkebunan untuk Pribadinya juga Keluarganya.bahkan ada salah seorang Anggota DPRK membuat Dana Aspirasi untuk pembersihan Parit Jalan Nasional di Desa Ketapang indah.

Ketujuh. Kerjasama  dengan UGM terkait Penyusunan Neraca  Sumber Daya Alam (SDA) di Kabupaten ini agar terus di lakukan karena tujuan utamanya ketika itu terkait Pengentasan kemiskinan di Aceh Singkil tapi apa hasil dan sejauh mana Progres program tersebut Masyarakat tidak tau sementara sudah banyak Pemda Aceh Singkil mengeluarkan Dana untuk itu,” tutup Kabeakan. (Salomo)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY