Suara Indonesia News|Lhokseumawe. Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) Iskandar Muda, Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, secara resmi menutup program Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-122 Kodim 0103 Aceh Utara, di Gampong Paloh Punti, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, Kamis, 31 Oktober 2024.
Pada kegiatan itu turut dihadiri, Komandan Korem 011 Lilawangsa, Kolonel Infanteri Ali Imran, Komandan Kodim 0103 Aceh Utara, Letkol Kav Makhyar, Penjabat Wali Kota Lhokseumawe, A Hanan, Rektor Universitas Malikussaleh, Herman Fithra, dan sejumlah Dandim, Danyon serta Detasemen di wilayah Korem 011/Lilawangsa, dan instansi terkait lainnya.
Pangdam menyatakan, sasaran fisik Satgas TMMD, membuka jalan seluas 2 kilometer dengan lebar 5 meter, yang terhubung di dua desa yakni, Desa Paloh Punti, dan Desa Cot Trieng, kemudian penempatan tujuh gorong-gorong, serta membangun satu rumah tidak layak huni (RTLH).
TMMD ke-122 kali ini mengangkat tema ‘Darma Bakti TMMD Mewujudkan Percepatan dan Pembangunan di Wilayah.
Disaat kita ingin damai, maka kita siap untuk berperang. Yang sudah di buat pada program TMMD ini perlu terus dijaga, dengan cara mensinergikan antar elemen bangsa, dan sama-sama bekerja,” kata Pangdam.
Menurut Pangdam, TNI tidak bisa berdiri sendiri, namun membutuhkan dukungan semua komponen. Harus bersama-sama berkolaborasi untuk mensejahterakan kehidupan rakyat di sekeliling.
Untuk diketahui, sasaran fisik utama TMMD ke-122 adalah pembangunan jalan penghubung Gampong Paloh Punti-Cot Trieng seluas 2.000 meter dan pemasangan gorong-gorong di 7 (tujuh) titik.
Sementara sasaran tambahan yaitu, merehab satu unit RTLH, penanaman 200 pohon mahoni, sumur bor di tiga titik, dan penanaman ubi kayu di lahan seluas 2 (Dua) hektare.
Kemudian ada sasaran non fisik yaitu penyuluhan wasbang, hukum dan kamtibmas, pertanian, Posyandu serta Posbindu PTM, stunting, KB Kesehatan, radikalisme dan terorisme, serta enyuluhan narkoba.
Untuk bakti sosial yang dilakukan yaitu, donor darah, pasar murah, santunan anak yatim dan pengobatan massal.
“Kita adakan penyuluhan tentang radikalisme supaya tidak tumbuh bibit-bibit yang menyelisihkan satu agama, RAS, golongan dan sebagainya,” tutup Pangdam. (Wandy ccp)