Suara Indonesia News – Aceh Singkil. Dua pelajar yang dilaporkan hilang tenggelam dilokasi pantai, Kecamatan Singkil Utara Gosong Telaga Selatan Aceh Singkil, akhirnya ditemukan.
Seorang korban sebelumnya Zulfandi, 15, telah ditemukan, tim pencarian gabungan bersama masyarakat, Minggu (14/06) sekitar pukul 21:17. Sementara seorang korban lagi Muhammad Diva ditemukan, Senin (15/06-20) pukul 04:30.
Keduanya ditemukan sudah meninggal dunia. Mereka ditemukan di tiang lokasi bekas dermaga eks PT Gruti, berjarak sekitar 700 meter dari tempat lokasi bermandian mereka.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Singkil Mohd Ichsan kepada Waspada, mengatakan, Zulfandi ditemukan Minggu malam. Korban ditemukan di daerah steker, atau di tiang bekas dermaga kawasan lokasi Pantai Cemara Indah (PCI) Gostel Selatan.
Sementara Muhammad Diva ditemukan saat waktu subuh tadi. Korban ditemukan sekitar 50 meter dari penemuan Zulfandi di lokasi yang sama.
Kronologis penemuan, tim BPBD Aceh Singkil bersama Tim Reaksi Cepat (TRC), PMI serta relawan dan masyarakat dengan mengerahkan ruber boat yang dibantu SAR Sibolga dan Airud, berjalan kaki melakukan penyisiran di pinggir pantai dari lokasi korban tenggelam menyusuri hingga ke arah Barat sekitar pukul.21:00.
Sementara penemuan korban kedua, sekitar pukul 04:00 dalam kondisi Hujan deras. Pihak keluarga juga terus melakukan penyisiran berjalan kaki di pinggir pantai dari lokasi awal korban tenggelam, menyusuri hingga arah ke barat, dan korban ditemukan tidak jauh dari lokasi penemuan korban yang pertama, terangnya.
Kedua korban saat ini sudah dibawa ke rumah duka oleh pihak keluarga untuk disemayamkan. Kata Ichsan yang menyebutkan BPBD Aceh Singkil tidak memiliki speed boat untuk pencarian di Laut.
Reja Warga Gosong telaga Selatan menyebutkan, korban tenggelam bukan di lokasi objek pemandian Pantai Cemara Indah (PCI). Namun kedua korban mandi di.lokasi luar objek wisata pantai cemara.
Kearah Timur dari lokasi pantai pemandian PCI merupakan lokasi perkebunan masyarakat. “Ombak disitu memang lebih kencang, airnya juga berputar, kami masyarakat saja tidak berani mandi disitu, terang Reja. (Salomo)
