Bendungan Wawotobi Berstatus Awas, Kepala BWS Sulawesi IV : Bendungan Tidak di...

Bendungan Wawotobi Berstatus Awas, Kepala BWS Sulawesi IV : Bendungan Tidak di Rancang Untuk di Lalui Kendaraan Roda Empat Yang Bermuatan lebih

5,374 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Konawe, Kepala balai wilayah sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari  DR.Haerudin C Madi, terjun langsung untuk memantau debit air pada bendungan wawotobi pasca hujan keras yang mengguyur kab.konawe – Sulawesi tenggara .

Di temui usai menghadiri rapat penanganan banjir bersama Pemda Kab.Konawe, DR.Haerudin C Madi mengakatakan selama banjir ini kita monitoring fasilitas kita semua mulai dengan bendung, bendungan dan tanggul banjir. Setelah pasca banjir ini tentunya kita akan adakan opname untuk melihat mana yang rusak dan mana yang perlu diperbaiki dan yang mana kita usulkan baru.(10/06-19).

Selain itu beliau mengatakan bahwa banjir itu kita tidak bisa hilangkan 100% hanya bisa direduksi sekian persen, dan banjir diwilayah Sultra ini umumnya memang sungai yang meluap kalau digambarkan itu siklussilogi itu ada hujan turun kemudian masuk di kecsmennya dan itu terjadi dua proses, ada yang masuk dan ada yang mengalir ke atas dalam bentuk ren of ini lebih dominan mengalir yang dipermukaan atau ren of, sehingga ada sekian persen yang berkurang di kecsmennya.

Untuk bendungan wawotobi yang sungai konaweha nya begitu luas, kecsmennya mungkin ada sekitar 6000 KM  persegi,  yang mungkin ada sekian ratus kilo meter persegi yang sudah rusak akibatkan aktifitas manusia yang berlebihan termasuk pembalakan liar atas hutan. Akibat pengrusakan hutan itu sehingga lebih dominan ren of nya pada saat turun hujan seperti kemarin yah itu pasti terjadi banjir. Kita sekarang untuk bendungan wawotobi berstatus awas, karena debit air  sudah diatas 4,10 meter. Ucap Kabalai.

Ditanya soal penggunaan bendungan sebagai alternatif sementara untuk dilalui kendaraan roda empat paska putusnya akses jembatan ameroro, Kepala BWS Sulawesi  IV mengatakan, untuk penggunaan akses jalan diatas bendungan itu, sesuai dengan standar oprasional prosedur kita itu hanya digunakan untuk operasi dan pemeliharaan saja, jadi sama sekali tidak didesain dan dirancang untuk dilewati kendaraan dengan muatan berat jadi semestinya tidak boleh dilewati kendaraan bermuatan berat, apa lagi bendungan wawotobi ini di bangun pada tahun 80 an. Jadi secara struktur bangunan itu sudah berumur dan ada satu pilar yang kita kawatirkan itu sangat berbahaya jadi pada saat air bendungan di posisi tinggi, tentunya sangat berbahaya untuk kita lewati.

Sungai konaweha ini memang termasuk sungai besar di Sulawesi Tenggara ini dan pemerintah pusat memang ada perencanaan pembangunan bendungan pelosika dan sedang berjalan dan tahun ini sudah sertifikasi desain tahap akhir, kita harapkan paling tidak diakhir tahun ini sudah ada kejelasan. nantinya dengan adanya bendungan pelosika akan mengurangi dampak banjir pasca hujan keras seperti yang terjadi sekarang ini. Kata kabalai. (Red.SI/ YT)

 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY